You are on page 1of 47

Komunikasi Dokter

dr. Asri Purwanti, SpAK, MPd

Komunikasi masa
Komunikasi intra personal
Kopmuniokasi interpersonal
Standar Kompetensi Dokter
(dokumen Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun
2006 )

1. Area Komunikasi Efektif


2. Area Keterampilan Klinis
3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Area Pengelolaan Informasi
6. Area Mawas Diri Dan Pengembangan Diri
7. Area Etika, Moral, Mediko Legal Dan
Profesionalisme Serta Keselamatan
Pasien
4 Tingkat Kemampuan Dokter
(Dalam Standar Kompetensi Dokter)

Tingkat Kemampuan 1
mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran
klinik sesuai penyakit ketika membaca literatur

Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray).
Tingkat Kemampuan 3
Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
(bukan kasus gawat darurat)
Tingkat Kemampuan 4
Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani
problem itu secara mandiri hingga tuntas.
Metode Komunikasi dan Konseling
Tenaga Medis

Komunikasi Tujuan Komunikasi

(to share, to Untuk Menyelesaikan


impart, yang Masalah-masalah
artinya Untuk Menentramkan hati
membagi, Untuk memulai dan
memberi ) mempertahankan hubungan
berarti Untuk meringankan
memberi, kesulitan
menyampaika Untuk menyampaikan
n atau perasaan
bertukar ide Untuk memberi informasi
dan Untuk membuat keputusan
pengetahuan Untuk mengajak
agar mahasiswa
mampu
menjelaskan dasar-
dasar komunikasi
efektif dokter-pasien
sebagai landasan
dalam proses
pembelajaran
Tujuan selanjutnya
Utama
Pembelajara
n
Tujuan Dari Komunikasi Efektif
Antara Dokter Dan Pasien

Bagi Pasien
Memberikan
Bagi Dokter dukungan pada
Mengarahkan pasien agar mau/
proses dapat
penggalian memberikan
riwayat penyakit penjelasan
agar lebih akurat mengenai
keluhan/penyakit
nya
Manfaat Komunikasi Efektif
Untuk Profesi Dokter

Meningkatkan kepuasan pasien


dalam menerima pelayanan medis
dari dokter
Meningkatkan kepercayaan
pasien kepada dokter yang
merupakan dasar hubungan dokter
pasien yang baik
Meningkatkan keberhasilan
diagnosis terapi dan tindakan
medis
Meningkatkan kepercayaan diri
dan ketegaran dari pasien fase
terminal dalam menghadapi
penyakitnya

Relevansi Komunikasi Efektif


Untuk Profesi Dokter

Memfasilitasi terciptanya pencapaian


tujuan dokter dan pasien)
Membantu rencana perawatan pasien
(untuk kepentingan pasien, atas dasar
kemampuan pasien termasuk
kemampuan finansial)
Membantu memberikan pilihan dalam
upaya penyelesaian masalah kesehatan
pasien
Membimbing pasien sampai pada
pengertian yang sebenarnya tentang
masalah yang dihadapinya
Membantu mengendalikan kinerja
dokter dengan acuan langkah langkah
atau hal hal yang telah disetujui pasien
Komunikasi kecakapa kognitif
Kecakapan behavioral
komunikasi
Tahapan konseling
1. Mengucapkan salam.
2. Mempersilahkan klien duduk.
3. Menciptakan situasi yang membuat klien merasa
nyaman.
4. Mengajukan pertanyaan tentang maksud dan tujuan
klien mendatangi konselor (pertanyaan bisa berlanjut
ke hal-hal yang diperlukan ).
5. Berikan informasi setepat dan sejelas mungkin
sesuai dengan persoalan yang diajukan, termasuk
berbagai alternatif jalan keluar. Hindari memberikan
informasi yang tidak dibutuhkan klien.
6. Mendorong dan membantu klien untuk menentukan
jalan keluar atas persoalan yang dihadapinya.
7. Bila klien terlihat puas, ucapkan salam penutup. Bila
diskusi dengan klien belum selesai dan klien belum
mampu mengambil keputusan, tawarkan klien untuk
mengatur pertemuan selanjutnya.
Komponen kompetensi untuk
pencapaian kompetensi efektif
Membangun hubungan melalui
komunikasi verbal dan nonverbal
Berempati secara verbal dan nonverbal
Berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa yang santun dan dapat
dimengerti
Mendengarkan dengan aktif untuk
menggali permasalahan kesehatan secara
holistik dan komprehensif
Menyampaikan informasi yang terkait
kesehatan (termasuk berita buruk,
informed consent) dan melakukan
konseling dengan cara yang santun,
baik dan benar
Menunjukkan kepekaan terhadap aspek
biopsikososiokultural dan spiritual
pasien dan keluarga
Langkah-langkah yang mendasar dalam
dalam pencapaian Kompetensi
komunikasi efektif
Membangun hubungan melalui komunikasi verbal/
nonverbal

Mengumpulkan
informasi
Mengerti perspektif
pasien
Berbagi informasi

Mencapai persetujuan baru/perubahan


rencana
Melakukan penutupan pembicaraanl
Kompetensi Inti
dari komunikasi efektif dokter-pasien

Komunikasi dua arah;


Perhatian pada aspek verbal dan
non-verbal.
Penggunaan pertanyaan untuk
menggali informasi, perasaan dan
pikiran;
Sikap mendengar yang efektif.
Komunikasi dua arah
Berbeda dengan komunikasi satu
arah dimana hanya satu pihak yang
berbicara,
tempo singkat
Hasilnya kurang memuaskan
komunikasi dua arah memungkinkan
kedua belah pihak sama-sama
berkesempatan untuk mengajukan
pertanyaan, pendapat /perasaan.
Waktu lama, namun hasil dicapai
memuaskan kedua belah pihak
Komunikasi Verbal dan
Non-Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk
komunikasi dengan menggunakan katakata.
1. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan
mudah dipahami kelompok.
2. Menghindari istilah yang sulit dimengerti.
3. Menghindari kata-kata yang bisa
menyinggung perasaan orang lain.
Komunikasi non-verbal adalah
komunikasi yang tampil dalam bentuk
nada suara, ekspresi wajah-wajah dan
gerakan anggota tubuh tertentu.
Dalam menyampaikan informasi, perlu
mempertahankan kontak mata dengan lawan
bicara, nada ramah dan bersahabat
Cara berkomunikasi tanpa menggunakan kata-
kata.
Contoh komunikasi non-verbal yang efektif
Tampil santai
Senyum
Menatap mata
Menunjukkan minat saat pasien berbicara
Tampil serius
Menunjukkan penerimaan
Jangan berdiri/menatap pada satu tempat
Tampil bersemangat karena semangat
akan menular
Hindari gerakan anggota tubuh yang
mengganggu,misal menunjuk-nunjuk
dengan jari, menggarukgaruk rambut
Cara Bertanya
Ada dua macam cara
bertanya,
Pertanyaan Tertutup:
1. Adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban yang singkat. Bisa
dijawab dengan Ya dan Tidak .
2. Biasanya digunakan di awal pembicaraan untuk menggali informasi
dasar.
3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk menjelaskan
perasaan/pendapatnya. Contoh: Berapa usiamu? Apakah kamu pernah
mengikuti kegiatan semacam ini?
Pertanyaan Terbuka:
1. Mampu mendorong orang untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran.
2. Bisa memancing jawaban yang panjang.
3. Memungkinkan lawan bicara untuk mengungkapkan diri apa adanya.
Contoh : Apa yang kau ketahui tentang PMS? Bagaimana rasanya
waktu mengalami haid pertama?
Mendengar efektif
dapat dilakukan dengan cara: Menunjukkan minat mendengar .
Memandang lawan bicara. Tidak memotong pembicaraan . Menunjukkan
perhatian dengan cara bertanya. Mendorong peserta untuk terus bicara
baik dengan komentar kecil (misal: mm..., ya...), atau ekspresi wajah
tertentu (misalnya menganggukan kepala
Pasien remaja
pendekatan :
1. Terbuka, membiarkan remaja untuk bertanya
2. Fleksibel, membicarakan berbagai isu , berikan jawaban
yang sederhana dengan kata-kata yang mudah dimengerti
3. Dapat dipercaya. Pertahankan kejujuran, bila tidak
mengetahui jawaban dari pertanyaan klien remaja,
katakan dengan jujur. Katakan pada klien bahwa anda
akan berusaha mencari jawabannya.
4. Menjaga kerahasiaan..
5. Mudah didekati. Jangan panik atau marah, tunjukkan
sikap tenang.
6. Menghargai. Jangan memandang rendah klien remaja.
7. Memahami. Jangan memberi penilaian kepada klien
remaja.
8. Bersabar. Jangan memaksa klien untuk segera
mengambil keputusan karena mungkin saja klien remaja
memerlukan waktu yang lama untuk mencapai satu
keputusan.
Pasien oramg tua/ lansia
1. Penghargaan..
2. Sikap sabar. Umumnya LANSIA
senang membicarakan hal-hal yang
menyangkut masa lalu, sehingga bisa
menimbulkan kebosanan bagi yang
mendengar. Keterbatasan lain berupa
penurunan fungsi penginderaan seperti
pendengaran atau penglihatan.
3. Sikap hormat. Di Indonesia
menghormati orang yang lebih tua
dianggap penting, karenanya cara
berbicara dan nada suara konselorharus
mencerminkan sikap hormattersebut.
Menghadapi klien dengan Kehamilan Yang Tidak Diinginkan,:
1. Memperhatikan dan antisipasi adanya perasaan-perasaan khusus seperti:
tertekan, konflik, bingung
2. Membantu klien menata dan mengarahkan perasaan yang dialami, gar
kemudian mampu mengambil keputusan tanpa rasa sesal
3. Memiliki informasi rujukan yang luas, misalnya dokter spesialis
kandungan, psikolog, ahli agama, tempat penampungan bayi untuk adopsi
dan sebagainya.
4. Menyiapkan diri untuk menjadi perantara untuk berkomunikasi dengan
pasangan atau orang tua klien.
Klien dengan HIV/AIDS (ODHA)
Menghadapi klien yang terinfeksi HIV/AIDS, perlu:
1. Menjaga kerahasiaan secara lebih ketat. Para ODHA umumnya sangat
takut bila keadaan mereka diketahui oleh orang lain, takut dikucilkan, mudah
terancam harga diri, takut dicerai oleh pasangannya dan sebagainya.
2. Menunjukkan empati tanpa rasa kasihan. Bl menunjukkan perhatian
berlebihan dan cenderung mengasihani, para ODHA justru bisatersinggung.
3. Memperhatikan dan mengantisipasi adanya perasaan-perasaan khusus
yang dialami para ODHA, seperti: kesedihan mendalam, kemarahan,
mengingkari kenyataan, dendam,malu, ingin bunuh diri.
4. Mengupayakan agar klien yang aktif secara seksual, menghindari
penularan pada orang lain dengan menggunakan kondom
Alur Anamnesis
Mengumpulkan
informasi :riwayat
Menjalin
penyakit,
Hubungan
pemeriksaan fisik,
Dengan Pasien
dan investigasi

Membuat
Memformulasikan
Diagnosis yang
rencana
mungkin
manajemen

Menjelaskan dan
mendiskusikan
dengan pasien
Pedoman Pemberian Informasi Kepada
Pasien
1. Susunlah informasi yang akan diberikan
kepada pasien
2. Buatlah ringkasan tentang pemahaman
anda terhadap masalah pasien
3. Temukan pemahaman pasien terhadap
kondisinya
4. Perhatikan struktur saat akhir anamnesis
5. Gunakan bahasa yang tepat
6. Jika relevan, gunakan gambar untuk
membantu menjelaskan informasi
7. Berikan bagian informasi yang paling
penting terlebih dahulu
8. Galilah pandangan pasien mengenai
informasi yang telah diberikan kepadanya
9. Negosiasi manajemen masalah
Proses Penyampaian berita buruk

Cek pemahaman
pasaien tentang
Memberi
informasi yang
informasi
diberikan

Berikan kepada
Identifikasi pasien contoh
perhatian utama strategi dan
pasien kekuatan diri dan
harapan yang
realistis
Sikap dokter dalam memahami
perspektif pasien
1. Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu
yang menyangkut penyakitnya
2. Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,
kekhawatirannya, dan harapannya
3. Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan
emosi pasien (marah, takut, malu, sedih, bingung, eforia,
maupun pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-
tuli, gangguan psikis)
4. Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari
pasien secara profesional
5. Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma
setempat untuk menetapkan dan mempertahankan terapi
paripurna dan hubungan dokter pasien yang professional.
6. Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh
pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan
umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan pertanyaan,
meringkas informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan
penanganan serta prognosis.
Mendengarkan secara efektif (Effective
Listening)
proses komunikasi adalah
kemampuan dokter untuk
menjadi pendengar yang
baik
(a good listener)
Mendengar efektif
Menunjukkan minat mendengar .
Memandang lawan bicara.
Tidak memotong pembicaraan .
Menunjukkan perhatian dengan cara
bertanya.
Mendorong peserta untuk terus bicara baik
dengan komentar kecil (misal: mm..., ya...),
atau ekspresi wajah tertentu (misalnya
menganggukan kepala
Refleksikan apa yang didengar
pasien( paraphrasing) dg kalimat lain tidak
membeo
Refleksikan perasaan pasien : bisa
Empati adalah
kemampuan
untuk
merasakan dan
memahami
perasaan orang
lain
kemampuan Empati
(yang terdiri dari 6 level)

Level 0 dokter menolak sudut pandang pasien

dokter mengenali sudut pandang


Level 1
pasien secara sambil lalu

dokter mengenali sudut pandang


Level 2
pasien secara implisit

Level 3 dokter menghargai pendapat pasien

Level 4 dokter mengkonfirmasi kepada pasien

dokter berbagi perasaan dan


Level 5
pengalaman dengan pasien
Faktor
Pasien
Faktor Yang
Mempengaruhi Faktor
Komunikasi Dokter
Dokter dengan Pengatura
Pasien n
Anamnesi
s
Hambatan Komunikasi Dokter-Pasien

penggunaan istilah-istilah medis/


ilmiah yang diartikan secara berbeda
atau sama sekali tidak dimengerti
oleh pasien;
pseudo-komunikasi (tetap
berkomunikasi dengan lancar padahal
sebenarnya pasien tidak sepenuhnya
mengerti atau mempunyai persepsi
yang berbeda tentang apa yang
dibicarakan);
komunikasi non verbal (mimik
muka, nada suara, gerakan yang
mungkin mempengaruhi pemahaman
4 Model Komunikasi
(Menurut Prof. Dr. L. Jan Slikerveer (Leiden University)

Activity Passivity Relationship

Guidance Cooperation Relationship

Mutual Participation Relationship

Provider Consumer Relationship


1.Identitas
Nama Bangsa/suku
Umur Alamat
Jenis Kelamin Pekerjaan

2.Keluhan Utama

3.Riwayat penyakit sekarang (RPS)

Anamnes 4.Riwayat penyakit dahulu (RPD)


iss
5.Riwayat Penyakit Keluarga / kesehatan
lingkungan

6.Anamnesis sistem

7.Perjalanan alamiah penyakit kronis

8.Resume anamnesis

9.Nasehat
A.Cara Bicara
1.Kejelasan dan artikulasi berbicara
2.Volume suara
3.Kecepatan berbicara
4.Nada suara

B. Penampilan
Aspek
perilak
u non
verbal C. Sikap tubuh dan
s gerakan badan

D. Ekspresi muka
SUGESTI
Penyampaian Sugesti adalah suatu proses untuk
berita buruk mempengaruhi seseorang agar berperilaku
atau berbuat seperti yang diinginkan oleh
pemberi sugesti tanpa paksaan.

Hal yang harus diperhatikan :


1.Amati pasien anda, sudahkah ia siap
untuk mendapatkan sugesti.
2.Gunakan bahasa nonverbal: gunakan
volume,nada dan kecepatan yang lembut,
tenang dan berwibawa. Tunjukkan kontak
mata. Perlihatkan wajah cerah dan jangan
ragu-ragu dalam memberikan sugesti.
Berikan sentuhan (di bahu atau di tangan)
bila perlu. Perhatikan gerak tubuh anda,
jangan terlalu banyak gerakan yang
tidak perlu.
3.Sugesti tidak perlu diberikan secara panjang
lebar, beberapa kalimat bila diucapkan
dengan lembut tetapi berwibawa sudah dapat
Situasi sulit
Pasien pasif dan diam;saya melihat ada kesulitan pada anda untuk berbicara.
sering dialami olehklien yang baru. Saya rasa anda kuatir. Tunggulah jawaban
klien.
Pasien sok pintar Mengembalikan masalah kepada klien. Memberikan contoh
yang konkret (seperti buku/gambar) & pengertian yang sebenarnya Mendorong
agar klien bisa memutuskan jalan keluar yang terbaik bagi masalahnya sendiri
Pasien menangis; Jangan membuat asumsi/mendugaduga mengapa klien anda
menangis. Tunggulah beberapa saat. Bila berlanjut, katakan bahwa menangis itu
tidak apa-apa. Menangis adalah reaksi yang wajar, hal ini membuat klien merasa
dibolehkan untuk mengutarakan alasan-alasannya menangis. Tanyakan
alasannyadengan hati-hati. . Dokter berusaha untuk tetap tenang.. Apabila klien
terus menangis, maka beri kesempatan kepada klien untuk menumpahkan
emosinya, mengeluarkan beban dan ganjalan -ganjalan lain dalam tangisnya.
Konselor tak dapat menemukan solusi bagi masalah klien Perlihatkan
pengertian dengan cara memberitahu seseorang lain yang dapat membantunya.
Atau Menunda pertemuan untuk mencari jawaban yang tepat.
Konselor tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan klien Katakan
dengan jujur dan terbuka bahwa atidak tahu
Pasien menanyakan hal yang bersifat pribadi;
Pasien serahkan dokter untuk mengambil keputusan;
Dokter tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan;
Dokter tidak menemukan solusi masalah;
Dokter dan pasien saling mengenal
4 K strategi pengambilan
keputusan
Kondisimasalah
Kemungkinan keputusan
Konsekuensi pilihan yang ada
Keputusan yang diambil bersama
Keterampilan Menolak Pasien

kemampuan dalam menolak


permintaan pasien yang sering
kali tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip yang telah ditanamkan
selama pendidikan di
kedokteran.
Komunikasi Dengan Mitra Kerja

Berkomunikasi dengan mitra kerja


(sejawat dan profesi lain)

Melakukan tatalaksana konsultasi dan


rujukan yang baik dan benar
Membangun komunikasi interprofesional
dalam pelayanan kesehatan
Memberikan informasi yang sebenarnya
dan relevan kepada penegak hukum,
perusahaan asuransi kesehatan, media
massa dan pihak lainnya jika diperlukan
Mempresentasikan informasi ilmiah
secara efektif

Komunikasi dengan Masyarakat

Tujuan pembelajaran :

Mahasiswa mampu berbicara


lancar dengan bahasa yang
benardan dimengerti oleh
masyarakat, serta mampu
mengimplementasikan cara
penyuluhan massa yang baik
1.Komunikator
adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada orang lain dengan harapan dapat dipahami oleh
orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya.

2. Pesan
adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan

Komunik
3. Media
asi alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dengan kesehatan
Masyara
kat 4. Komunikasi
merupakan khalayak penerima pesan. Sifat
audien pada komunikasi massa adalah berjumlah
besar, anonym dan heterogen.

5. Feedback/ Umpan Balik


adalah isyarat atau tanggapan yang berisikesan
dari penerima pesan dalam bentukverbal
maupun non verbal
Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah


penambahan pengetahuan dan
kemampuan seseorang melalui
teknik praktek belajar atau instruksi
dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia
secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk dapat lebih
mandiri dalam mencapai tujuan
hidup sehat.

Tujuan
1.Tercapainya perubahan perilaku
penyuluhan
individu, keluarga dan masyarakat
kesehatan
dalam membina dan memelihara
perilaku hidup sehat dan lingkungan
sehat, serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
2.Terbentuknya perilaku sehat pada
individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental
dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan
kematian.

Menurut WHO tujuan penyuluhan


1.Metode penyuluhan perorangan
(individual)
Bentuk pendekatan
oBimbingan dan penyuluhan
oWawancara

2. Metode Penyuluhan Kelompok


Kelompok besar (> 15 org)
Metode Ceramah / seminar
penyuluh Kelompok kecil (<15 org)
an
s

3. Metode penyuluhan masa


Hambatan
oHambatan dari proses komunikasi
oHambatan fisik
oHambatan semantik
oHambatan psikologis

3
Teknis Penyuluhan Masa
Tujuan presentasi
presentasi merupakan
kunci keberhasilan
presentasi
Membuat kerangka
Ada 3 tujuan presentasi
presentasi
1. To inform :
memberikan topik baru
Tujuan :
atau tambahan tentang
1.Mempertimbangkan isi
sesuatu topik
presentasi yang perlu
2. To persuade :
dipresentasikan
membentuk atau
2.Memungkinkan kita
mengubah sikap audien
mengorganisasi dan
tentang suatu subjek
mengurutkan isi presentasi
3. To mobilize :
meminta audiens untuk
melakukan
sesuatusetelah
mendengar presentasi.
1. Hand out (Lembar bagi)
materi tertulis yang telah disiapkan dan
didistribusikan pada audiens

Membuat 2. Transparasi OHP


dan
menggun
akan alat
bantu
visual

3. In-focus dan komputer


Terimaka
sih

You might also like