Professional Documents
Culture Documents
Ronald E
Sub Lusikooy
Bagian Bedah Digestif
Bagian Bedah
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
A. NEOPLASMA JINAK USUS HALUS
KLINIS
Kebanyakan tidak memberikan gejala / gejala tidak khas
kecuali bila terjadi penyulit
Penyulit - perdarahan atau obstruksi
- jarang perforasi atau fistel
TERAPI BEDAH
Reseksi segmen usus yang mengandung tumor
B. NEOPLASMA GANAS USUS HALUS
1. LYMPHOMA MALIGNANT
Merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan
Sering pada ileum tapi bisa juga ditemukan pada jejunum
bersama-sama dengan celiac disease
GEJALA KLINIK
Kolik abdomen, anoreksia, BB menurun, anemia
Bisa ditemukan obstruksi dan invaginasi
HISTOLOGIS 5 subtipe :
a) Diffuse large or small cell lymphoma
b) Immunoproliferatif Intestinal Disease (IPSID Lymphoma)
c) Mucosa-associated lymphoid tumours (MALT)
d) Multiple lymphoid polyposis
e) Enteropathy-associated T cell lymphoma
TERAPI BEDAH
Reseksi segmen usus halus yang mengandung tumor diikuti
dangan kemoterapi / radioterapi
2. ADENOKARSINOMA
Sering ditemukan pada jejunum dan sering tanpa gejala
Tumor sangat invasif dan 80% akan bermetastasis
TNM STAGING
Tx Primary tumour not Nx Regional lymph nodes
evaluated Mx Distant sites not
not evaluated evaluated
T0 No pathologic evidence N0 No regional lymphnode
of primary tumour M0 No distant metastasis
nvolvement
Tis In situ tumour N1 Regional lymph nodes M1 Distant metastasis
T1 Tumor invades lamina metastasis present
propria / submucosa
T2 Tumor invades STAGE T N M
muscularis propria
T3 Tumor invades < 2 cm 0 Tis N0 M0
into sub serosa or into
mesentery or I T1/T2 N0 M0
retrperitoneum
T4 Tumour perforates the II T3/T4 N0
visceral peritoneum or M0
invades the adjecent
III Any T N1 M0
structure > 2 cm
IV Any T Any N M1
TERAPI BEDAH
Reseksi segmen usus dan mesenterium yang mengandung tumor
Adenocarcinoma pada Jejunum
3. TUMOR KARSINOID
TERAPI BEDAH
Segmental resection diikuti dengan kemoterapi
KARSINOMA KOLON DAN
REKTUM
MASALAH datang dalam keadaan
stadium lanjut ??
Keterlambatan
Pasien
Dokter
LOKASI
1. Lymfogen
2. Hematogen
3. Langsung menembusi dinding usus
(intramural dissemination)
4. Implantasi selama pembedahan
(intraoperative spreading)
5. Melalui rongga peritoneal
METASTASIS
Karsinoma kolorektal mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh
sambil menembus dinding dan memperluas secara sirkuler ke arah cephalad
dan caudad
Invasi tumor cenderung sirkuler dari pada logitudinal dan cenderung
kearah cephalad daripada caudad
Di daerah kolon, penyebaran caudad tidak pernah melebihi 5-6 cm
Makroskopik
DISPEPSI - Sering - Jarang - Jarang
MEMBURUKNYA KU - Hampir selalu - Lambat - Lambat
ANEMIA - Hampir selalu - Lambat - Lambat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Carcinoma
Carcinoma
Foto kolon dengan kontras memperlihatkan Karsinoma pada fleksura lienalis.
Gambaran stenosis karena kanker pada kolon Tampak gambaran tipikal berupa
transversum arrest atau stopping dari kontras.
Gambaran filling defect karena Keganasan pada daerah rektum
Keganasan tipe vegetatif pada
Daerah rektosigmoid
STAGING Mukosa
DUKES A Tumor
a) Dukes Classification of Serosa
Colorectal Cancer
Henry Dukes tahun 1932
DUKES B Tumor
Serosa
A Tumor terbatas pada
Uninvolved node
dinding usus
B Tumor menembus dinding
usus sampai ke serosa atau Tumor
DUKES C
lemak perirektal Serosa
D Metastasis jauh
b) ASTLER-COLER MODIFICATION STAGING
0 Tis, N0, M0
A I T1/T2, N0, M0 90 %
B II T3/T4, N0, M0 60% - 80%
C III Semua T, N1/N2/N3, M0 20% - 50%
D IV Semua T, Semua N, M1 5%
DERAJAT KEGANASAN TUMOR
Derajat keganasan ditentukan berdasarkan differensiasi tumor dalam
membentuk struktur kelenjar.
a) KOLON KANAN
c) KOLON SIGMOID
Plane of dissection
Seluruh jaringan
mesorektal dieksisi
RESEKSI ANTERIOR
RESEKSI ABDOMINO PERINEAL
(Miles)
Kolostomi
RESEKSI LOW ANTERIOR
PERFORASI
- Perforasi terjadi disekitar tumor karena sentral nekrosis dan
dipercepat oleh obstruksi yang menyebabkan tekanan dalam rongga
kolon makin meninggi tipe PERFORASI DILEPTIK
- Mengakibatkan peritonitis bila tidak cepat ditolong akan fatal
DILEPTIC OBSTRUCTION
PROGNOSIS
Dinilai berdasarkan 5-year survival rate
(ketahanan hidup selama 5 tahun)
Prognosis ditentukan berdasarkan :
Staging
Derajat histopatologi
Derajat diferensiasi
Ada tidaknya invasi vaskuler atau perineural
Ada tidaknya obstruksi atau perforasi
Aneuploidi sel-sel tumor
Mucin-producing dan signet cell tumors (intercytoplasmic
mucin)
Peningkatan kadar CEA
FOLLOW-UP
a) Pemeriksaan fisis tidak terlalu bagus untuk menentukan
rekurensi dini dari tumor
b) Kolonoskopi sebaiknya dilakukan 1 tahun setelah
operasi untuk mendeteksi adanya polyp baru :
Jika ditemukan polyp baru polyp dikeluarkan kemudian kolonoskopi
diulang setiap tahun
Jika polyp baru ( - ) kolonoskopi diulang setiap 3 5 tahun
c) CEA (Carcino Embryonic Antigen) Tumor marker
sensitif untuk mendeteksi rekurensi karsinoma kolorektal
Diulang setiap 3 bulan selama 2 tahun pertama
Diulang setiap 6 bulan setelah 2 tahun pertama
d) Bila CEA meningkat indikasi untuk melakukan
pemeriksaan chest radiography dan CT scan abdomen
TERAPI BEDAH
Eksisi lokal bila tumor lokal dan kecil
Operasi radikal bila tumor invasi tanpa penyebaran
diluar daerah lokoregional
2. KARSINOMA BASOSELULER ANUS
TERAPI BEDAH
Eksisi lokal
T e r i
Terima
TTERIMA
m a
Terima Kasih
ERIMA KKASIH
ASIH
Kasih
K a si h