You are on page 1of 54

INTERMITTENT

GAS LIFT DESIGN


PENDAHULUAN
Pada intermittent gas lift cairan dibiarkan
berkumpul dalam tubing diatas katup gas
liftnya.
Dengan cara cyclic atau secara periodik
cairan tsb didorong keatas dalam bentuk
slug atau bentuk torak karena injeksi
tekanan gas yang besar di dasar slug tsb.
Gas yang diinjeksikan mengembang dan
mendorong slug keatas.
Operasi intermittent gas lift adalah secara
cyclic/periodik yang dapat dibagi menjadi tiga
periode:
- Periode aliran (flowing)
- Periode pengangkatan (lift)
- Periode reduksi tekanan
Gambar 1. Periode Intermittent Gas Lift
Periode aliran menaikkan tekanan sampai 550 psi.
Gas lalu diinjeksikan dan pendorongan cairan terjadi.
Tekanan mencapai harga maksimum 750 psi dan
akan berkurang sedikit dengan bergeraknya slug.

Periode ini berlangsung selama 8 menit.

Lalu valve tertutup dan tekanan jatuh sampai


dibawah 300 psi.

Dengan turunnya tekanan, maka aliran dari formasi


masuk ke sumur lagi.

Waktu antara 1 cycle ini adalah 38 menit.


Dari sini terlihat bahwa cycle intermittent
dikontrol oleh frekwensi injeksi, dan laju gas
selama injeksi serta jumlahnya untuk setiap
cycle.

Optimisasi produksi didapat dengan mengatur


dan mengoptimisasikan cyclenya.

Dalam hal ini produksi semaksimal mungkin


dengan gas yang diinjeksikan seminimal
mungkin.
Perkiraan Produksi

Produksi intermittent gas lift tergantung dari


tiga faktor:

1. Beban Mula (starting load)


2. Effisiensi Pengangkatan
3. Jumlah cycle/hari
Beban mula menunjukkan tekanan pada katup
kerja kolom cairan tubing diatasnya.

Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa


beban mula 65 75 % dari tekanan gas di
annulus pada katup kerja akan menghasilkan
kecepatan slug yang optimum recoverynya.
Atau tekanan kerja gas harus 1.3 1.5 kali
diatas tekanan di tubing waktu katup terbuka
dan dimulainya pendorongan.

Telah dibuktikan bahwa perbedaan tekanan


ini akan menghasilkan kecepatan slug 900
1200 ft/menit untuk mendapatkan produksi
optimum.
Untuk disain biasanya diambil 65% beban mula atau
tekanan akibat cairan di tubing dibuat sekitar 65%
dari tekanan casing yang tersedia.

Kelebihan tekanan casing menghasilkan kecepatan


slug.

Harga atas 75% digunakan jika tekanan tubing di


permukaan tinggi atau laju injeksi gas ke tubing
besar.
Volume cairan di tubing pada beban mula ini
dapat dihitung sebagai:

p pt pts (1)
p
h
Gs
Be (h) Ftb
dimana: p = tekanan yang diberikan oleh cairan didalam tubing diatas valve. Harganya
adalah tekanan dasar tubing pt dikurangi tekanan kepala sumur=THP=pts
h = tinggi kenaikan kolom fluida di tubing. Dengan mengabaikan tekanan
kolom gas di tubing, ini sama dengan dibagi dengan gradient tekanan
cairan sumur, Gs.
Ftb = tubing volume factor, volume/panjang
Be = influx volume cairan/cycle. Dengan ini Be menyatakan volume cairan di
tubing yang bisa diangkat setiap cyclenya.
Pertimbangan berikutnya adalah
apakah cairan ini bisa diangkat
seluruhnya dalam cycle tsb dan
bila tidak berapa effisiensinya.

Biasanya didinding akan terjadi


penurunan tetes kembali kebawah
dan ini disebut fall back.
Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa
fallback 5 7% dari beban mula per 1000 ft
lifting akan terjadi untuk beban mula 65-75%
tsb.

Ini untuk kecepatan slug optimum dengan fall


back sedikit.
Dengan asumsi loss dari fallback 5% /1000 ft
maka effisiensi lifting E adalah:

. . . . . (2)
0.05 Dv
E 1 x100
1000
dimana: E = effisiensi lift, %
Dv = kedalaman valve gas lift, ft
Misalnya kedalaman valve tsb 4000 ft, maka
effisiensi lift tsb adalah:

(0.05)( 4000)
E 1 x100 80%
(1000)
Dengan data ini, maka harga Bt = produksi cairan per
cycle bisa dihitung dengan:

. . . . . (3)
E
Bt Be 0.8 Be
100
Jumlah cycle per hari tergantung dari
kedalaman lift dan juga selang waktu untuk
pengurangan produksi dan periode inflow.

Cycle time biasanya diubah-ubah di lapangan


untuk mendapatkan hasil optimum.

Sebagai harga minimum, dianggap minimum


waktu cycle antara 1.5 3.0 menit/1000 ft lift.
Dengan asumsi bahwa 3 menit /1000 ft, maka
Nc= jumlah maksimal cycle /hari adalah:

(1440)(1000)
Nc (4)
3 xDv
dimana: Nc = jumlah cycle/hari
1440 = menit/hari
Misalnya bila kedalaman valve
4000 ft tadi dan minimum cycle 3
menit/1000 ft maka jumlah cycle
per hari akan:
(1440)(1000)
Nc 120cycle / hari
3x 4000
Produksi per hari akan

N c EBt . . . . . (5)
q N c Bt
100
Dari pengalaman lapangan ternyata jumlah
ideal cycle/hari selalu kurang dari maksimum
tsb.

Hal diatas hanya untuk disain mula saja.

Hanya dengan mengatur di lapangan akan


didapatkan harga optimumnya.
Contoh Soal:

Misalnya kedalaman valve 8000 ft, ukuran


tubing 2-3/8 O.D., tekanan THP =100 psi,
tekanan injeksi gas di permukaan 800 psi, SG
gas 0.65, gradient minyak 0.4 psi/ft.
Harga gas gradient 0.02125 psi/ft.

Pc = 800 + 0.02125 (8000)=970


psi.
Dengan beban mula 65%, didapatkan p:

pt = 0.65 pc = 0.65 (970) = 630 psi

p = 630 100 = 530 psi


Dengan tekanan ini, tinggi kolom cairan
produksi cairan akan:

p 530
h 1325 ft
Gs 0.40

Untuk tubing 2-3/8, Ftb = 0.0038 bbl/ft,


aliran influx cairan ke tubing adalah:

Be = h Ftb = (1325)(0.0038) = 5.03 bbl


Untuk tubing 2-3/8, Ftb = 0.0038 bbl/ft,
aliran influx cairan ke tubing adalah:

Be = h Ftb = (1325)(0.0038) = 5.03 bbl

Selanjutnya effisiensi lift untuk kedalaman


8000 ft dan bila dianggap loss 5%/1000 ft,
maka:
(0.05)(8000)
E 1.0 100 60%
1000
Dengan effisiensi 60% ini maka produksi
cairan per cycle adalah:

Bt = 0.60 (5.03) = 3.02 bbl/cycle

Jumlah cycle per hari untuk intermittent gas


lift 8000 ft, adalah:
(1440)(1000)
Nc 60cycle / hari
3x8000
Dengan ini harga laju produksi per hari
adalah:

q N c Bt (60)(3.02) 180BOPD
Katup yang dipakai adalah katup dengan port
besar yang dapat mengalirkan gas banyak
sekaligus waktu ia terbuka.

Dome charged atau fluid operated (tetapi


perlu banyak valve).

Pilot valve sering dipakai untuk ini.


Soal
Hitung berapakah produksi sumur dengan
intermittent lift kalau kedalaman sumur = 8000
ft, ukuran tubing 2-3/8, ukuran casing 7-
20#/ft.
THP 50 psi, Tekanan gas untuk kick off 800
psi, tekanan operasi gas 725 psi, SG gas 0.65,
gradient cairan 0.4 psi/ft,
gradient fluida untuk mematikan sumur 0.45
psi/ft, tekanan reservoir 1800 psi @ 8000 ft,
dan untuk tubing 2-3/8 ini volume 0.00387
bbl/ft.
Volume gas yang diinjeksikan dapat
diperkirakan dengan anggapan bahwa volume
tsb adalah sama dengan volume gas yang
meninggalkan tubing waktu slug mencapai
permukaan.

Selain itu dianggap bahwa gas di tubing tsb


bertekanan sama dengan rata-rata tekanan
membuka dan menutup valve.
Pers.6.

pt pvc
Vt
Gasvolume / cycle 2
pa
dimana: pt = tekanan pada operasi valve
pvc= tekanan sesaat sebelum valve
tertutup
Vt = volume tubing yang tak terisi
cairan
pa = tekanan atmosfir
Untuk perhitungan ini tidak dimasukkan effek
temperatur dan kompressibilitas gas karena ini
hanyalah untuk perkiraan saja.

Untuk contoh kita tadi, tekanan membuka


valve 970 psi dan tekanan menutup pvc = 725
psi, panjang tubing 8000 ft dan h = 1325 ft.

Untuk tubing 2-3/8 kapasitasnya 0.0217


cuft/ft panjang.
Jadi volume gas diatas cairan
dalam tubing adalah:

Vt = (8000 1325) (0.0217)


= 144.8 cu ft.
Dengan ini maka volume gas/cycle

970 725

Gasvolume / cycle 144.8 8331cuft 8.3Mcf
2
/cycle
14.73
Kontrol Tekanan Pada Injeksi Gas
Selain valve di dalam sumur diperlukan
beberapa kontrol di permukaan untuk
injeksi gasnya.
Ini dapat dilakukan dengan time cycle
controller atau choke control.
Kontrol Tekanan Pada Injeksi Gas
Dengan time cycle control suatu peralatan
dengan jam sebagai dasar digunakan untuk
membuka dan menutup valve untuk injeksi
di permukaan.
Gambar 2 menunjukkan peralatan ini.
Suatu grafik two-pen recorder dari time-cycle
controller akan mengatur operasi intermittent gas lift
ini.

Bagian keluar adalah tekanan casing, yang dalam


adalah tekanan tubing. Bentuk V pada tekanan
casing menunjukkan kapan controller terbuka dan
tertutup.
Kenaikan tekanan di tubing menunjukkan
waktu slug cairan mencapai permukaan.

Gambar 3 menunjukkan grafik untuk Time-


Cycle Controller Intermiitent Gas Lift.
Choke control tergantung dari inflow
performance sumurnya dan karakteristik
spread gas lift valve untuk mengontrol cycle.

Alat permukaan terdiri dari suatu adjustable


choke dan katup flow control untuk supplai
gasnya. Gambar 4 menunjukkan choke ini.
Gambar 4. Choke Control
Gambar 5. Grafik Karakteristik Untuk Choke Controller
(Teledyne-Merla).
Grafik untuk Choke Controller dapat dilihat
pada Gambar 5.

Pada gambar ini terlihat bahwa tekanan casing


akan terus meningkat sampai valve terbuka.

Bila valve terbuka, tekanan casing akan turun


drastis.
. Setelah valve menutup, tekanan casing akan
meningkat kembali.

Terbuka dan tertutupnya valve dikarenakan


oleh spread dari valve tsb.

Dengan jalan ini maka choke control dapat


menyimpan volume gas di annulus casing
untuk setiap cycle intermittent gas lift tsb.
DISAIN SPASI GAS LIFT
UNTUK INTERMITTENT
Untuk disain spasi intermittent lift akan
diberikan suatu contoh disini. Gambar 6
menunjukkan loading gradient untuk tubing
3,2-1/2 dan 2.
Soal: Pada suatu sumur gas lift intermittent kedalaman perforasi 8100 8200 ft.
Ukuran tubing 2-3/8
Ukuran casing 7-in, 20lb#1A
THP 50 psi
Tekanan kick off gas 800 psi
Tekanan operasi gas 725 psi
SG gas 0.65
Gradient fluida 0.40
Killing fluid gardient 0.45
Tekanan reservoir rata-rata 1800 psi @ 8000 ft
(Volume dalam tubing 2-3/8 = 0.0387 bbl/ft)
Coba Spasi valve untuk sumur ini.
Jawab:
1. Gambarkan tekanan versus kedalaman dengan maksimum kedalaman 8000 ft dan
ambil skala tekanan maksimum 1000 psi.
2. Tekanan kick off adalah 800 psi di permukaan. Untuk SG gas 0.65 kira-kira
gradientnya sekitar 19 psi/1000 ft. (dari tabel 0.1979).
3. Kick off pressure menjadi 800 + 19(8)=952 psi pada 8000 ft. Tarik garis dari 800 di
0 ke 952 psi di 8000.
4. Tarik garis dari 700 psi (800 100 psi untuk amannya) sejajar dengan garis 800 ke
952 psi tadi.
5. Garis gradient loading didapatkan dari grafik Gambar 6 diatas.untuk 200 B/D akan
sekitar 0.04 psi/ft.Di 8000 ft, 50 + 0.04x8000 = 370 psi.
6. Tarik garis dari THP 50 psi ke 370 psi di 8000 ft.
1. Dengan unloading gradient 0.45 psi/ft, maka akan kita dapatkan kedalaman katup
sebagai berikut:

Katup: Kedalaman:
1 1720
2 3120
3 4420
4 5700
5 7000

2. Kedalaman katup berikut akan pada 8200 ft, tetapi pasang pada 8000 ft saja. Karena
katup ini cukup baik (8200 ke 8000 hanya 200 ft)mungkin tak perlu bracketing.
JAWABAN
Soal Perbandingan Kontinu dan Intermittent:

Misalnya PI = 3 b/d. Tekanan statik 425 psi. Kedalaman formasi 4000 ft.
Intermittent mendapatkan 177 b/d
Analisa reservoir:
Pwf = h/2 x 0.4 = 255 psi
Waktu flow/cycle sekitar 42 % atau q = (425 255)3=510 b/d dan kalau hanya 42 %
berarti 213 b/d > 177 b/d disain pengangkatan dengan intermittent.
Andaikan kontinu D = 4000 ft x 0.1 psi/ft = 400 psi = pwf. Laju produksi = (425-
400)3=75 B/D. Jadi kalau laju produksi < 100 B/D, tinjaulah kemungkinan intermittent.

You might also like