You are on page 1of 39

Anatomi Mata

Yaskur Syarif

Fakultas Kedokteran Baiturrahmah


2012
June 17
June 17
EMBRIOLOGI
EKTODERM SUPERFISIAL
1. Lensa
2. Gld. Lakrimal
3. Epitel Kornea
4. Konjungtiva
5. Gld. Adneksa
6. Epidermis Palpebra
7. Krista Neuralis Keratosit Kornea M. Siliaris
Endotel Kornea Koroid
Trabekula
Corpusvitrius
Stroma Iris
June 17
EKTODERM NEURAL
1. Retina
2. RPE
3. Epitel Posterior
4. M. Dilator Pupil , M. Spinter Pupil
5. N. Optikus dan Glia
MESODERM
1. Otot Extra Okuler
2. Endotel

June 17
TOPOGRAFI
BOLA MATA
Terletak dalam satu rongga yang disebut orbita
Selain bola mata, Orbita berisi:
- Otot otot penggerak bola mata
- N. Opticus
- Gld. Lakrimal pada fosa lakirimalis
- Lemak
Dari limbus sampai ke n.opticus bola mata dibungkus
oleh membrana fibrosa yang disebut Kapsula Tenon.

June 17
OTOT PENGGERAK BOLA MATA
4 otot rectus :
1. M.Rectus lateral
2. M.Rectus medial
3. M.Rectus superior
4. M.Rectus inferior
Masing2 otot rectus berorigo pada sclera di depan equator
2 otot oblique :
1. M.Oblique superior
2. M.Oblique inferior
Masing2 otot oblique berorigo pada sclera bagian lateral di
belakang equator

June 17
Anatomi Orbita
1. Orbita skematis berbentuk spt piramid
2. Bagian basis ( dasar ) menghadap
kedepanapex orbita
3. Dinding lateral dan dinding medial membentuk
sudut 45
4. Kedua dinding lateral membentuk sudut 90 /
tegak lurus satu sama lain.
5. Tulang wajah yang membentuk Orbita :
- Os. Frontal - Os. Maxila
- Os. Spenoidal - Os. Ethmoidalis
- Os. Zygramatuis - Os. Lakrimalis
- Os. Palatinum
June 17
June 17
APEKS ORBITA
1. Foramen Optikum
2. Fissura Orbitalis Superior
a. N.Abduscen bagian lateral
b. N.Trochlearis
c. N.Oculomotorius
d. N.Ophtalmica (N.V1)
3. Fissura orbitalis inferior
4. Annulus zinn (insersi otot-otot penggerak
bola mata)

June 17
LanjutanBola Mata
1. Hampir Bulat Kornea didepan lebih cembung,
n.opticus dibelakang medial.
2. Pada posisi primer sumbu Bola mata dan
sumbu orbita membentuk sudut 23
3. Sumbu Bola Mata Bayi 16,5 mm sedangkan
Dewasa 24,5 mm
4. Gerakan Duksi ( gerakan satu mata )
Versi ( gerakan kedua mata)
5. Berhubungan dengan dunia luar, Pelindung bagian
depan : Palpebra
Aparat lakrimalis
Konjungtiva
Vaskularisasi
A. OFTALMIKA
A. Centralis RetinaMenembus N. opticus 1cm dibelakang sklera.
Vaskularisasi 2/3 Bagian dalam retina.Vena sentralis retina kembali
beriringan dengan arteri sentralis retina. Normal aa : vv = 2 : 3
A. CyliarisPosterior Brevis (4 buah) Menembus sklera Sekitar papil
syaraf optik dan koroid
A. Cyliaris Posterior Langus Berjalan kedepan menembus ke sklera
membentuk flexus koroid sampai ke korpus siliare. Vena vena koroid
keluar menembus sklera membentuk vena verticosa ( 4 buah ).
A. Cyliaris Anterior Merupakn cabang-cabang muskularis,Vaskularisasi
sklera, epi sklera dan limbus.
ACPL dan ACA dipangkal iris membentuk sirkulus arteriosus
mayor.
Cabang paling depan membentuk anastemose dengan sirkulasi arteri
karotis eksterna melalui arteri fasialis
June 17
Bagian Bagian Bola Mata
KORNEA
Dinding 1/3 depan bola mata.
Pada Neonatus Kornea nya relatif lebih besar, lebih
gepeng,disentral lebih tebal.mencapai bentuk normal pada
usia 2 tahun
Transparan, licin dan mengkilat
Tebal sentral 0,54 mm
Pinggir 0,65 mm
Daya refraksi + 42 dioptri
Indeks Bias 1,337
Avaskuler sehingga nutrisi kornea berasal dari Pembuluh
darah limbus, air mata, dan akuoshumor.
Syaraf sensoris N.V1 = N. opthalmica

June 17 bersambung
June 17
Lapisan Kornea
Kornea terdiri atas 5 lapis :
1. Epitel : terdiri atas 5-6 lapis sel berbentuk kubus sampai
gepeng, lanjutan dari epitel konjungtiva. 10 % dari
ketebalan kornea.
2. Membrana Bowman
3. Stroma terdiri dari kumpulan sel sel yang membentuk
jaringan ikat yang kuat, merupakan 90 % dari ketebalan
kornea.
4. Membrana Dessemet
5. Endotel, merupakan satu lapis sel berbentuk kubus
SKLERA
Merupakan 5/6 bagian dinding bola mata dan merupakan
jaringan yang kuat berwarna putih
June 17
Sudut Kamera Okuli Anterior
Merupakan persambungan kornea perifer dengan
akar iris membentuk sudut 45
Akhir dari endotel kornea membentuk garis yang
disebut Garis Schwalbe
Dibawah garis Schwalbe terdapat jaringan berbentuk
jala yang disebut Trabecular Meshwort
Dibelakang Trabecular meshwort terdapat kanal
sclemm yang berhubungan dengan vena Verticosa
Fungsi Ekskresi Akuoshumor

June 17
June 17
UVEA
Terdiri atas :
IRIS :
- Permukaan Pipih dengan Apertura ditengah Pupil Stroma
- M. Sfinter Pupil : Para simpatis
- M. Dilator Pupil : Simpatis
- Fungsi Mengatur Sinar
KORPUS SILIARE
- Pars Plikata : permukaan berombak terdiri atas 2 lapis sel,
lap.tak berpigmen didalam (lanjutan dari retina) dan
lapisan berpigmen ( lanjutan dari RPE )
Fungsi sekresi Akuoshumor
- Pars Plana : Pipih sedikit pembuluh darah

June 17
Muskulus Siliaris
Terdiri atas 3 lapisan serat yang bersilangan
1. Longitudinal melanjut ke jala trabekula didepan
2. Sirkuler Kontraksi dan
3. Radial Relaksasi zonula zinnii
Khoroid
- Antara Retina dan Sklera seolah olah sebagai bantal bagi
retina
- 3 Lapis Pembuluh Darah : Besar , Sedang Dan Kecil. Bagian
dalam pembuluh darah dikenal sebagai Khoriokapilaris.
Darah dari Khoroid dialirkan melalui vena Verticosa,
Antara Khoroid dan retina terdapat Blood Retinal Barrier
Antara khoroid dan RPE terdapat membrana BRUCH
Antara Khoroid dan sklera terdapat Supra Khoroid yang
longgar
Akuos Humor
Diproduksi Oleh Korpus Siliare melalui kamera okuli
posterior pupil, mengisi ruangan kamera okuli anterior dan
di eksresi melalui trabekula
Antara sirkulasi dan akuos humor pada korpus siliare
terdapat rintangan Blood Aquos Barrier sehingga molekul-
molekul yang halus yang dapat masuk ke akuoshumor
Fungsi :
1. Nutrisi Lensa dan Kornea sampai ke epitel
2. Mempertahankan tekanan intra okuler,normal 10 sampai
20 mmHg
Dan 10 % di eksresi melalui Iris

June 17
Lensa
LENSA KRISTALIN
Neonatus : Hampir bulat konstitensi cair, Daya Akomodasi
sangat kuat untuk mengimbangi sumbu bola mata yang
masih pendek.
Dewasa (35 thn) :
Bentuk cembung ganda, permukaan anterior lebih flat
daripada posterior
Diameter 9 mm, tebal 4,5 6 mm
Bening keabu-abuan, Transparan, Avaskuler
Daya refraksi +16 dioptri - + 20 dioptri
Indeks Bias 1,337
Konstitensi 65 % air dan 35 % protein ( Kristalin )
Menggantung ke korpus siliare melalui zonula zinnii
..bersambung
June 17
Terdiri atas:
- Kapsul yang menutupi seluruh lensa pada sub
kapsul anterior terdapat selapis sel subkapsuler
- Kortex antara kapsul dan nukleus
- Nukleus Lebih padat dari kortex dan dapat terlihat
Y dan Y terbalik yang merupakan nukleolus
Lensa Kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator
lensa semakin tua usia lensa semakin padat
sehingga daya akomadi menurun sehingga pada
usia 60 tahun daya akomodasi hampir tidak ada.
June 17
Korpus Vitreus
Merupakan 2/3 bagian isi bola mata sehingga bola
mata selalu bulat.
Berbentuk gel dengan konstitensi 99% air

June 17
Media Refraksi
Kornea
Akuos Humor
Lensa Kristalin
Korpus Vitreus
Dengan daya refraksi bola mata +62 dioptri
sehingga memungkinkan sinar yang masuk kemata
difokuskan tepat pada retina.

June 17
RETINA
Merupakan Jaringan Saraf setipis kertas Rokok yang
semi transparan dan Multi Lapis membentang dari
papil Syaraf Optic kedepan sampai Oraserata
Tebal 0,1 mm
0,23 mm pada polus posterior dan
Oraserata
Makula secara klinis merupakan piigmentasi
kekuningan ( Xantofil )yang dibatasi arcade arteri
retina sentralis sehingga Fovea Avaskuler
Fovea Sentralis ditengah makula 3,5 mm lateral
PSO merupakan cekungan sehingga menghasilkan
pantulan khusus dengan ophtalmoscop yang
disebut reflek Fovea
Foveola bagian paling tengah dari fovea seluruhnya
sel foto reseptornya merupakan sel Cone. Makin
keperifer Sel Cone digantikan sel Rod
Sel saraf dari makula ke PSO disebut Yuxta Papilaris

June 17
Lapisan retina
Dari Dalam Keluar
1. Membrana lumitan Interna
2. Lap. serat saraf
3. Kapiler
4. Lap. Sel Ganglion
5. Lap. Flexiform Dalam
6. Lap. Inti Dalam
7. Lap. Flexiform Luar
8. Lap. Inti Luar
9. Membrana Lumitan Eksterna
10. Lap. Foto Reseptor Cone Rod
Retinal Pigmen Epitelium
Membrana Bruch
Khoroid
June 17
Nervus Opticus
Kumpulan satu juta serat saraf
Bagian Pars Intra Okuler
Papil saraf optik Diameter : 1,5 mm berwarna merah
muda, batas tegas, tempat keluar masuk arteri dan vena
sentralis retina.
Terdapat cekungan ( cup ) normal dibanding papil
( disc ) C/D = 0,3
Bagian Pars Intra Orbita
Keluar dari sklera, diameter menjadi 3 mm panjang 25 30
mm. Berbentuk S, berjalan dalam bentuk Muskuler
memasuki foramen optikum 4- 9 mm
Bagian Pars Intra Kranial
10 mm bergabung dengan n.optikus sebelahnya
membentuk kiasma optikum.
June 17
v
a

Makula 6/6
Papil N.
Papil N. Optik
Optik

Retina 1/60

June 17
June 17
June 17
June 17
June 17
June 17

You might also like