You are on page 1of 34

Anatomi Mata

Bernard Jonathan 406151079


Budianto 406151088
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Mata FK Untar
RSUD Ciawi
Pupil
Pupil

Fungsi Pupil
Mengatur jumlah cahaya
Memperkecil aberasi sferis dan aberasi kromatis
Meningkatkan kedalaman focus
Pupil mengecil saat tidur akibat dari :
Berkurangnya saraf simpatis
Kurang rangsangan hambatan miosis
Pupil

2 macam otot yang mengatur besarnya pupil


M. Dilator Pupilae (yang melebarkan) saat cahaya redup
M. Sfingter Pupilae (yang mengecilkan) saat cahaya terang
Diameter pupil adalah 3 4 mm
Jika kedua nya sama maka dinamakan isokoria, jika berbeda Anisokoria
Camera Occuli Anterior dan
Posterior
CAMERA OCULI

Camera oculi anterior (COA) dan camera oculi posterior (COP)


Keduanya mengandung aqueous humour
COA dibatasi oleh kornea, permukaan depan iris, dan kapsul anterior
lensa
Kedalaman COA 3,4 mm dan volumenya 0,3 ml
Pada tepi COA sudut iridokorneal. Sudut iridokorneal terdapat di
persambungan antara kornea perifer dan pangkal iris. Struktur anatomi
utamanya yaitu garis Schwalbe, trabecular meshwork (yang berada di
atas kanalis Schlemm), dan scleral spur
CAMERA OCULI

Garis Schwalbe akhir dari endotel kornea


Trabecular meshwork
Berbentuk segitiga pada potongan melintang
Dasarnya berupa corpus / badan siliaris
Struktur terdiri dari jaringan kolagen dan elastis yang mengalami perforasi seperti
penyaring dengan ukuran pori yang mengecil bila semakin dekat dengan kanalis
Schlemm
Bagian dalam dari meshwork, menghadap COA uveal meshwork
Bagian luarnya, berdekatan dengan kanalis Schlemm corneoscleral meshwork
Scleral spur
Pemanjangan ke dalam dari sklera diantara corpus ciliaris dan kanalis Schlemm,
dimana iris dan corpus ciliaris melekat
CAMERA OCULI

COP terletak di belakang COA


Dibatasi oleh permukaan posterior iris, corpus ciliaris, lensa, serta badan
kaca (vitreous)
COP dilalui oleh zonula zinii / ligamentum suspensorium lentis
COP berhubungan dengan COA melalui celah melingkar antara tepi pupil
dan lensa
AQUEOUS HUMOUR

Diproduksi sel-sel epitel corpus ciliaris memberi nutrisi kepada kornea


dan lensa
Dari COP COA trabecular meshwork kanalis Schlemm saluran
pengumpul sistem vena episklera (secara trabekular)
Sebagian kecil pengeluaran aqueous humour terjadi secara uveosklera
Menentukan tekanan bola mata / tekanan intra okular (TIO)
Nilai normal dari TIO : 10 22 mmHg
Lensa Mata
Lensa

Merupakan jaringan yang berasal dari ectoderm.


Bersifat bening
Lensa terletak di belakang iris.
Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks
Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus menerus sehingga
mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa
Nucleus Lensa.
Bagian sentral lensa merupakan yang paling dahulu dibentuk (tertua)
Lensa

Di bagian luar nucleus lensa terapat lensa yang lebih muda


Korteks Lensa
Korteks yang di depan Korteks Anterior sedangkan yang dibelakang
Korteks Posterior
Nucleus Lensa >> Korteks Lensa
Di bagian perifer ada Zonula Zinn / Ligamentum Suspensorius Lentis
menggantung lensa badan siliar
Badan Kaca

Jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dengan retina
Sifat : Semi cair di dalam bola mata
90% mengandung air, sehingga tidak dapat menyerap air.
Fungsi : Mempertahankan bola mata agar tetap bulat, mengisi ruang
untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.
Badan kaca melekat pada bagian tertentu jaringan yaitu ora serata, pars
plana, dan papil saraf optik
Retina
Retina

Lembaran jaringan saraf yang tipis, semitransparan dan multilayar yang


menyusun dua per tiga bagian posterior dari mata
Mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya
Berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina
Lapisan luar retina (Lapisan fotoreseptor) terdapat sel batang dan
kerucut mendapat nutrisi dari choroid
Retina

Lapisan dari retina dimulai dari dalam antara


lain:
Sel pigmen epitel retina
Lapisan fotoreseptor
Membran limitan eksterna
Lapisan Nucleus luar
Lapisan Pleksiform luar
Lapisan nucleus dalam
Lapisan pleksiform dalam
Lapisan sel ganglion
Lapisan serabut saraf
Membran limitan interna
Saraf Optik
Saraf Optik

Keluar dari polus posterior bola mata membawa 2 jenis serabut saraf:
saraf penglihat
serabut pupilomotor

Kelainan saraf optik : gangguan akibat tekanan langsung atau tidak


langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik dan anoksik
yang mempengaruhi penyaluran aliran listrik
Sclera
Sclera

Bagian putih bola mata yang bersama sama dengan kornea merupakan
pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil
saraf optic dan kornea.
Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vascular. Sklera
mempunyai kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran
tekanan bola mata.
Walaupun hanya 1 mm, masih dapat bertahan dari trauma tumpul.
Rongga Orbita
Rongga Orbita

Terdiri atas tulang:


Superior
os. frontal
Lateral
os. frontal, os. zigomatikus, os. sfenoid
Inferior
os. zigomatikus, os. maksila, os.
palatina
Nasal
os. maksila, os. lakrimal, os. etmoid
Foramen optik
terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri, vena, saraf
simpatik yang berasal dari pleksus karotid
Fisura orbita superior di sudut orbita atas temporal
dilalui oleh saraf lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV), saraf
okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI), dan arteri vena oftalmik
Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita
dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomatik serta arteri infra orbita
Fossa lakrimal terletak di sebelah temporal atas
letak kelenjar lakrimal
Otot Penggerak Bola Mata
Otot Penggerak Mata

Otot penggerak mata terdiri dari 6 otot yaitu :


Oblikus inferior :
elevasi, eksiklotorsi dan abduksi
N. okulomotor n.III
Oblikus superior :
depresi, intorsi, dan abduksi
N. troklear n.IV
Rektus inferior:
depresi, adduksi dan ekstorsi
N. okulomotor n.III
Rektus lateral:
abduksi atau menggulirnya bola mata kearah temporal
N. abdusen n.VI
Rektus medius:
aduksi atau menggulirnya mata ke arah nasal
N. okulomotor n.III
Rektus superior
elevasi, aduksi dan intorsi daripada bola mata
N. okulomotor n.III

You might also like