Membuang prepusium penis sehingga DEFINISI glans penis menjadi terbuka. tindakan bedah minor yang paling sering dikerjakan di seluruh dunia baik oleh dokter, dan paramedis. ANATOMI TUJUAN SIRKUMSISI
pelaksanaan ibadah agama/ ritual
bertujuan medis - Menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urin - Mencegah terjadinya infeksi pada glans atau prepusium penis - Mencegah terjadinya karsinoma penis INDIKASI SIRKUMSISI Fimosis / Parafimosis
Balanitis Rekurens
Kondiloma Akuminata
Karsinoma Skuamosa pada preposium
KONTRAINDIKASI Hipospadia
Epispadia
Korde
Megalouretra
Webbed penis
Kelainan pembekuan darah
PRINSIP SIRKUMSISI 1. Asepsis
2. Pengangkatan prepusium secara adekuat
3. Hemostatis yang baik
4. Kosmetik PERSIAPAN Kain Kassa Steril
Cairan Disinfektan (povidon Iodine)
Kain Steril
Semprit steril beserta jarumnya
Obat anestesi lokal
Set alat pembedahan
TEKNIK 1. Disinfektan lapangan operasi dengan povidon iodin
2. Daerah operasi ditutup dengan kain steril
3. Pada anak yang lebih besar atau dewasa, pembiusan menggunakan
anestesi lokal. menyuntikan obat pada bagian dorsum penis . Obat anestesi disntikan secara infiltrasi dibawah lit dan melingkari basis penis
4. Jika terdapat fimosis dilakukan dilatasi dulu dengan klem sehingga
preposium dapat ditarik ke proksimal. selanjutnya preposium dibebaskan dari perlengketan dengan glans penis dan dibersihkan dari smegma atau kotoran lain
5. Memotong kulit preposium dengan berbagain macam teknik. (1) diseksi
preposium/sleeve (2) teknik gulotin (3) dorsal slit (4) dengan menggunakan alat plastibel atau Gumco
6. setelah kulit prepusium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat
perdarahan TEKNIK SLEEVE TEKNIK GULOTIN TEKNIK DORSAL SLIT KOMPLIKASI sirkumsisi yang dilakukan dengan benar dan perawatan hemostasis yang cermat, hampir tidak menimbulkan penyulit.
penyulit 0,2-0,5% --> perdarahan, infeksi, pengangkatan oenis yang
tidak adekuat, amputasi glans penis, fistula uretrokutan, nekrosis penis