HISTOLOGI Mempunyai struktur uni-lobular atau multi- lobular yang terkait dengan folikel rambut. Terdiri dari sebocytes yang menghasilkan lipid dan keratinosit yang menghubungkan saluran sebasea. LOKASI seluruh tubuh yang berambut kelopak mata (kelenjar meibomian), puting susu (kelenjar Montgomerys), dan sekitar alat kelamin (kelenjar Tyson). EMBRIOGENESIS DAN MORFOGENESIS berkembang pada minggu ke 13 - 16 dari benjolan (epithetial placodes) pada folikel rambut yang sedang berkembang. Bulges (tonjolan) Menghasilkan folikel mengandung cell ligeanes epidermal stem cells
Wnt/wingless (Wnt) dan
sonic hedgehog (shh) Begitu sel anak berpindah dari signaling pathways berperan daerah tonjolan, perubahan dalam pembentukan pola ekspresi dari sejumlah embriotik dan pematangan faktor transkripsi menentukan sel. lineage cell terakhir.
Penghambantan sifat tanda
Sel yang dibentuk menjadi Wnt melalui pencegahan sebocytes akan meningkat shh dan interaksi Lef1/-catenin myelocytomatosis onkogen (myc) menyebabkan differensiasi signaling dan penurunan sinyal sebosit. Wnt.
Ketika terbentuk sempurna maka Penghambatan sifat tanda Shh
kelenjar tetap melekat pada folikel menghambat differensiasi sebosit rambut dengan suatu saluran normal dan mengaktifkan hasilhasil melalui sebum masuk kedalam sinyal Shh pada peningkatan jumlah saluran folikel dan pada akhirnya dan ukuran kelenjar sebasea pada kulit. kepermukaan kulit. FISIOLOGI KELENJAR SEBASEA 1. SEKRESI HOLOKRINE Kelenjar sebasea mengeluarkan lipid dengan menghancurkan keseluruhan sel-sel, dikenal sebagai sekresi holokrine. Rentang waktu hidup suatu sebosit dari pembelahan sel ke sekresi holokrine kira-kira 21 hingga 25 hari. 2. KOMPOSISI LIPID SEBUM Sebum manusia, saat meninggalkan kelenjar sebasae, berisi squalene, kolesterol, ester kolesterol, wax ester, dan trigliserida. Selama perjalanan sebum melalui saluran rambut enzim bakterial menghidrolisa beberapa trigliserida campuran lipid mencapai permukaan kulit berisi asam lemak bebas dan sebagian kecil monogliserida dan digliserida 3. FUNGSI DARI SEBUM mengurangi penguapan air dari permukaan kulit
untuk mempertahankan kelembutan dan
kehalusan kulit melindungi kulit dari infeksi oleh bakteri dan jamur FAKTOR-FAKTOR YANG MENGATUR UKURAN KELENJAR SEBASEA DAN PRODUKSI SEBUM kelenjar sebasea diatur oleh androgen dan retinoid, faktor-faktor lainnya, seperti melanokortin, peroxisome proliferatoraldivated reseptors (PPARs), dan fibroblast growth factor receptors (FGFR). 1. ANDROGEN kelenjar sebasea membutuhkan rangsangan androgenik untuk menghasilkan sebum dalam jumlah banyak. 2. RETINOID Isotretinoin (13-cis asam retinoid) adalah penghambatan sekresi sebum farmakologis paling kuat. 3. MELANOKORTIN Berperan pada suatu modulasi dari produksi sebum. 4. PEROXISOME PROLIFERATOR-ACTIVATED RECEPTORS (PPAR) mengatur gen-gen yang terlibat dalam berbagai proses, termasuk metabolisme lipid dan proliferasi selular dan differensiasinya.
5. FIBROBLAST GROWTH FACTOR
RECEPTORS (FGFR) FGFRI dan FGFR2 terdapat pada epidermis dan kulit binatang. FGFR2 mempunyai peran penting selama embriogenesis dalam pembentukan kulit.