You are on page 1of 34

Gizi Buruk Tipe Marasmus + TB

Paru
OLEH :
Azizah Gusuma Harlis
(0910070100058)
Christian Sinisuka (209210208)

Pembimbing :
dr. Sri Yanti Harahap M.Ked
(Ped),Sp.A
Malnutrisi Energi-Protein
t Penyakit akibat kekurangan energi dan
protein,
umumnya disertai defisiensi nutrien
lain.

t Primer : - masukan makanan <<


- kualitas / kwantitas <<

t Sekunder : - kebutuhan / keluaran


(output) >>
Marasmus
Definisi
Marasmus merupakan keadaan
malnutrisi berat pada bayi dan
anak sering ada di daerah
dengan makanan tidak cukup,
informasi teknik pemberian
makanan yang tidak adekuat dan
higiene yang jelek.
Etiologi
Penyebab marasmus akibat dari
masukan kalori yang tidak cukup
karena diet yang tidak cukup, karena
kebiasaan makanan yang tidak tepat
seperti mereka yang hubungan orang
tua-anak terganggu, atau karena
kelainan metabolik atau malformasi
kongenital. Gangguan berat setiap
sistem tubuh dapat mengakibatkan
malnutrisi
MARASMUS

Tampak sangat kurus, hingga seperti


tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis
sangat sedikit sampai tidak ada
(~pakai celana longgar-baggy pants)
Rambut kering tipis dan mudah rontok
Perubahan mental
Otot atrofi hingga tulang terlihat jelas
Sering diare atau konstipasi
Kadang terdapat bradikardi
Tekanan darah lebih rendah
dibandingkan anak sehat yang sebaya
Kadang frekuensi pernapasan menurun
Marasmus
wajah seperti orang
tua
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
terlihat tulang
belakang lebih
menonjol dan kulit di
pantat berkeriput
( baggy pant )
MARASMUS
MARASMUS
Marasmus
Wajah

Rambut

Atrofi otot
Lemak SC <<
Iga gambang
Diagnosis
ANAMNESIS
Keluhan yang sering ditemukan
adalah pertumbuhan yang
kurang, seperti berat badan yang
kurang dibandingkan dengan
anak yang sehat. Bisa juga
didapatkan keluhan anak kurang
atau tidak mau makan atau
sering menderita sakit yang
berulang
Pemeriksaan Fisik
Penampilan wajah seperti orang tua,
terlihat sangat kurus
Perubahan mental
Kulit kering, dingin dan mengendor
Rambut kering tipis dan mudah rontok
Lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit berkurang
Otot atrofi hingga tulang terlihat jelas
Sering diare atau konstipasi
Kadang terdapat bradikardi
Tekanan darah lebih rendah dibandingkan
anak sehat yang sebaya
Sistem welcome Trust Working Party
membedakan tipe malnutrisi energi protein
berdasarkan berat badan dan edema, yaitu
:
Berat badan > 60% dari normal + edema
= Kwashiorkor
Berat badan < 60% dari normal + edema
= Marasmik-Kwashiorkor
Berat badan < 60% dari normal tanpa
edema = Marasmus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap, urin lengkap,
feses lengkap, protein serum
(Albumin, Globulin), elektrolit
serum, transferin, feritin, profil
lemak
Radiologi (foto thoraks)
10 Langkah Utama Tatalaksana :
Atasi/cegah Hipoglikemia
Atasi/cegah hipotermia
Atasi/cegah dehidrasi
Koreksi gangguan keseimbangan
elektrolit
Obati/cegah infeksi
Mulai pemberian makanan
Fasilitasi tumbuh kejar
Koreksi defisiensi nutrien mikro
Lakukan stimulasi sensorik dan
dukungan emosi/ mental
Siapkan dan rencanakan tindak lanjut
TB Paru
Definisi
Tuberkulosis merupakan
penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan
Mycobacterium bovis (sangat
jarang disebabkan oleh
Mycobacterium avium)
Pada umumnya anak yang terinfeksi
dengan Mycobacterium tuberculosis
tidak menunjukkan penyakit
tuberkulosis (TB). Satu-satunya
bukti infeksi adalah uji tuberkulin
(Mantoux) positif. Risiko terinfeksi
dengan kuman TB meningkat bila
anak tersebut tinggal serumah
dengan pasien TB paru BTA positif.
Terjadinya penyakit TB bergantung
pada sistem imun untuk menekan
multiplikasi kuman.
Kemampuan pertahanan tubuh
terhadap TB tersebut bervariasi
sesuai dengan usia, yang
paling rendah adalah pada usia
yang sangat muda, gizi buruk,
dan HIV menurunkan daya
tahan tubuh; Dalam keadaan
seperti ini penyakit TB lebih
mudah terjadi.
Gambaran klinis tuberkulosis
primer dapat berupa panas
yang naik turun selama 1-2
minggu dengan atau tanpa
batuk dan pilek, gejala lain
ialah batuk, anoreksia dan
berat badan yang menurun.
Tuberkulosisjuga
menunjukkan gejala seperti
bronkopneumonia sehingga
pada anak dengan gejala
bronkopneumonia yang tidak
menunjukkan perbaikan
dengan pengobatan
bronkopneumonia yang
adekuat harus dipikirkan
TB Score
Pemeriksaan Penunjang
Radiologis
Secara umum, gambaran radiologis yang sugestif
TB adalah sebagai berikut :
Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dengan atau tanpa infiltrat.
Konsolidasi segmental/lobar.
Milier
Kalsifikasi dengan infiltrat.
Atelektasis
Kavitas
Efusi pleura
Tuberkuloma.
Akan tetapi, Foto toraks saja tidak dapat digunakan
untuk mendiagnosa TB paru, akan tetapi dapat
menunjang hasil dari pemeriksaan lainnya .
B. Mikrobiologis
Diagnosis pasti TB paru dapat
ditegakkan bila ditemukan kuman TB
pada pemeriksaan mikrobiologis. Pada
anak, pemeriksaan mikrobiologis
dilakukan dengan pemeriksaan bilas
lambung (gastric lavage) 3 hari
berturut-turut, minimal 2 hari. Hasil
pemeriksaan mikroskopik langsung
pada anak sebagian besar negatif,
sedangkan hasil biakan M.Tuberculosis
memerlukan waktu yang lama yaitu
sekitar 6-8 minggu. Saat ini ada
C. Patologi Anatomi
Pemeriksaan PA dapat menunjukkan
gambaran granuloma yang ukurannya
kecil. Granuloma mempunyai
karakteristik perkejuan atau area
nekrosis kaseosa ditengah granuloma.
Gambaran khas lainnya adalah
ditemukannya sel datia langhans.
Diagnosis histopatologik dapat
ditegakkan dengan menemukan
perkejuan (caseosa), sel epiteloid,
limfosit, dan sel datia langhans.
Kadang-kadang dapat ditemukan juga
Panduan obat TB pada anak Pengobatan TB
dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif (2
bulan pertama) dan sisanya sebagai tahap
lanjutan. Prinsip dasar pengobatan TB adalah
minimal 3 macam obat pada fase
awal/intensif (2 bulan pertama) dan
dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase
lanjutan (4 bulan, kecuali pada TB berat). OAT
Penatalaksanaan TB Paru
INH: 5-15 mg/kgBB/hari, dosis
maksimal 300 mg/hari
Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari,
dosis maksimal 600 mg/hari
Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari,
dosis maksimal 2 000 mg/hari
Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari,
dosis maksimal 1 250 mg/hari
Streptomisin: 1540 mg/kgBB/hari,
dosis maksimal 1 000 mg/hari
PENCEGAHAN TB PADA ANAK
Imunisasi BCG diberikan pada usia 0
2 Bulan.
Bila anak balita sehat, yang tinggal
serumah dengan pasien TB paru BTA
positif, mendapatkan skor < 5 pada
evaluasi dengan sistem skoring,
maka kepada anak balita tersebut
diberikan isoniazid dengan dosis 510
mg/kg BB/hari selama 6 bulan. Bila
anak tersebut belum pernah
mendapat imunisasi BCG, imunisasi
BCG dilakukan setelah pengobatan
pencegahan selesai
PULANG SEBELUM PEMULIHAN TUNTAS:

= beri nasehat makan :


- TKTP
- frekwensi makan sering ( 5x/hr )
- harus habis
- suplementasi vit-min, elektrolit
- teruskan ASI
= kontrol sering ( 1x/mg )
= Imunisasi
PERSIAPAN PULANG :

BB/TB sesuai, atau


MEP berat sedang/ringan
- penyuluhan untuk ortu tentang :
- higiene dan sanitasi
- makanan sehat
- pentingnya imunisasi
- kontrol teratur

- pengobatan peny.khronik / TBC teruskan

- imunisasi dilengkapi
TERIMA KASIH
SALAM TEMAN SEJAWAT

You might also like