You are on page 1of 62

Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

College Students Fraud Perpetrators Other Property


Offenders

Anyone can commit fraud


Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

The Fraud Triangle


Incentive/Pressure
Incentives or pressures on
management or other employees
to materially misstate the financial Attitude/Rationalization
Opportunity statements.
Circumstances that provide an An attitude, character or set of
Example. Financial stability or ethical values that allows one or
opportunity to carry out a
profitability is threatened by more individuals to knowingly and
material misstatement in the
economic, industry or entity intentionally commit a dishonest
financial statements.
operating conditions as indicated act, or a situation in which
Example. The nature of the
by significant declines in customer individuals are able to rationalize
industry or the entitys demand and increasing business committing a dishonest act (e.g.,
operations provide
failures in either the industry or the environment imposes
opportunities to engage in
overall economy. sufficient pressure on them to
fraudulent financial reporting
due to assets, liabilities, meet certain goals or targets).
revenues or expenses based Example. There is a practice by
on significant estimates that management of committing to
involve subjective judgments analysts, creditors and other third
or uncertainties that are parties to achieve overly
difficult to corroborate. aggressive or unrealistic
forecasts.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Draw & Explain the Elements of Fraud


Triangle

Conversion
Elements
Of
Fraud
Concealment Theft
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Investigative Auditing
involves reviewing financial
documentation for a specific pur-
pose, which could relate to litigation
support and insurance claims as
well as criminal matters.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Forensic accounting sebagai suatu metode yang


berhubungan dengan dan aplikasi terhadap
masalah hukum dari sistem yang digunakan
untuk mencatat dan mengikhtisarkan transaksi-
transaksi bisnis dan keuangan.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Perihal Financial Audit Fraud Examination

Waktu Berulang. Dilaksanakan Tidak berulang.


secara reguler. Dilaksanakan jika terdapat
bukti yang cukup.
Ruang Lingkup Umum, pada data Spesifik, sesuai dugaan.
keuangan.

Tujuan Pendapat terhadap Apakah kecurangan telah


kewajaran penyajian terjadi dan siapa yang
laporan keuangan. bertanggungjawab
Hubungan Tidak ada Ada
dengan hukum

Metodologi Teknik Audit, pengujian Teknik fraud examination,


data keuangan. meliputi pengujian
dokumen, reviu data
eksternal, wawancara.
Anggapan Skeptisme professional Pembuktian
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

kemampuan memperhatikan hal-hal yang paling rinci,


menganalisa data secara seksama,
berpikir kreatif,
memiliki common business sense,
trampil dengan komputer, dan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
Indra keenam yang dapat digunakan untuk
merekonstruksi secara rinci transaksi akuntansi yang telah
lalu juga sangat bermanfaat.
kemampuan menjaga ketenangan ketika bertindak sebagai
saksi ahli, dan tidak sensitif terhadap kritikan atau
serangan atas kredibilitas profesional pribadinya.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Pendekatan Audit Investigatif


Individu yang terkait dengan tindak kejahatan
Benda-benda yang terkait dengan tindak kejahatan
(Apa yang dimaksud dengan bukti fisik;
Bagaimana memperoleh dan menyimpannya;
Bagaimana memperoleh informasi yang optimal
dari bukti fisik tersebut; Bagaimana mengartikan/
menafsirkan informasi yang telah diperoleh
tersebut).
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Aksioma Pemeriksaan Kecurangan


Kecurangan, pada hakekatnya, tersembunyi. Tidak
ada keyakinan absolut yang dapat diberikan bahwa
kecurangan benar-benar terjadi atau tidak terjadi.
Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan tidak
terjadi, orang harus juga berupaya membuktikan
kecurangan telah terjadi.
Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan telah
terjadi, orang harus juga berupaya membuktikan
kecurangan tidak terjadi.
Penetapan final apakah kecurangan terjadi
merupakan tanggung jawab pengadilan (hakim),
bukan pemeriksanya.
Konsep
Principles
Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Prinsip-prinsip audit kecurangan


Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,
Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber-
sumber bukti yang dapat mendukung fakta yang
dipermasalahkan,
Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak
kejahatan dengan waktu untuk merespon maka
kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan dapat
terungkap akan semakin besar,
Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga bukti-bukti
yang diperolehnya tersebut dapat memberikan kesimpulan
sendiri/bercerita,
Konsep
Principles
Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Prinsip-prinsip audit kecurangan


Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti tersebut
sampai kapanpun akan selalu mengungkapkan hal
yang sama.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan saksi akan sangat dipengaruhi oleh
kelemahan manusia.
Jika auditor mengajukan pertanyaan yang cukup
kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya
akan mendapatkan jawaban yang benar.
Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Pendekatan teori fraud


Analisis data yang tersedia (analyzing available data)
Sebelum memulai interviu, data yang tersedia harus
dianalisis untuk menentukan fakta apa yang diketahui
dari data tersebut.
Membuat hipotesa (creating hypothesis)
Hipostesa merupakan suatu skenario terburuk.
Menguji hipotesa (testing the hypothesis). Pengujian
hipotesa mencakup kreasi skenario what if.
Menyaring dan merubah hipotesa (refining and amending
the hypothesis)
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TAHAP-TAHAP
AUDIT INVESTIGASI

Pra
PraPerencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Pengumpulan
Pengumpulandan
dan
pengevaluasian
pengevaluasianbukti
bukti
Pelaporan.
Pelaporan.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

WHAT WHO WHERE WHEN WHY HOW

COMPLAINT/ IDENTIFIKASI ANALISA


RED FLAGS

EVALUASI INFORMASI
TAMBAHAN

Ada
indikasi

Tidak ada
indikasi STOP
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Informasi penyimpangan apa yang telah


dilakukan, berguna dalam hipotesa awal
untuk menentukan unsur melawan hukum
dan atau penyimpangan yang dilakukan.
Penyimpangan harus dianalisis apakah
kegiatan tersebut menggunakan atau
berkaitan dengan keuangan negara serta
mengakibatkan dampak adanya kerugian
keuangan negara
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Informasi tentang siapa yang melakukan


penyimpangan, mungkin saja tidak terungkap
dalam pengaduan. Namun demikian sepanjang
informasi lainnya diungkap dalam pengaduan
seperti unsur what, where, dan when, maka
auditor dapat melakukan hipotesa awal
kemungkinan siapa yang melakukan
penyimpangan dan mungkin saja data/informasi
ini akan diperoleh setelah melakukan audit
investigatif
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Informasi tentang dimana terjadinya


penyimpangan juga merupakan salah satu
faktor yang sangat penting yang harus ada
untuk menentukan layak tidaknya
dilakukan audit investigatif. Tidak adanya
informasi ini akan menjadi kendala dalam
menentukan ruang lingkup penugasan.
Oleh karena itu diperlukan informasi/data
tambahan sehingga kriteria tersebut dapat
diperoleh
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Informasi tentang kapan terjadinya


penyimpangan juga merupakan salah satu
faktor yang sangat penting yang harus ada
untuk menentukan layak tidaknya
dilakukan audit investigatif. Tidak adanya
informasi ini akan menjadi kendala dalam
menentukan ruang lingkup penugasan.
Oleh karena itu diperlukan informasi/data
tambahan sehingga kriteria tersebut dapat
diperoleh
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Identifikasi tentang why dalam informasi awal


penting untuk menentukan alasan logis atas
terjadinya suatu penyimpangan sehingga
memperkuat hipotesa yang akan ditetapkan.
Meskipun informasi ini jarang terungkap dalam
pengaduan, namun hal ini tidak mengurangi
perlunya dilaksanakan audit investigatif atas
suatu informasi awal, apabila informasi atas
unsur-unsur lainnya telah mencukupi
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

What Who Where When Why + How

Unsur how berkaitan langsung dengan modus


atau cara seseorang atau pihak tertentu
melakukan penyimpangan atau pelanggaran.
Unsur how merupakan tindakan-tindakan verbal
seseorang sehingga secara keseluruhan
merupakan indikasi penyimpangan, atau
sebaliknya seseorang tidak melakukan suatu
tindakan sehingga mengakibatkan penyimpangan
atau kerugian keuangan negara
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Audit Investigatif harus dapat menjawab


What
When
Where
How
Who
Why
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

WAKTU

KUALITAS BIAYA
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

The SMEAC system


Situation
Mission
Execution
Administration and Logistic
Communication
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Situation

Gambaran keadaan yang terjadi

Substansi pengaduan/penyimpangan
yang akan dibuktikan
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Mission

Harapan yang ingin dicapai

Misi dapat dijabarkan dalam


Sub-sub komponen

Upaya untuk membuktikan hipotesis


Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TUJUAN HIPOTESIS
1. Memberikan batasan serta mempersempit ruang
lingkup audit;
2. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan
hubungan antar fakta yang telah teridentifikasi;
3. Sebagai alat yang sederhana dalam membangun
fakta-fakta yang tercerai-berai tanpa koordinasi ke
dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh;
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian fakta dan antar fakta.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Execution

Bagaimana misi dapat dicapai

Penyusunan Program Audit Investigatif

Penentuan Komposisi Tim Audit

Jangka waktu dan Anggaran Biiaya


Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Adm & Log

Tugas,tujuan hasil yang akan dicapai


Dukungan tenaga ahli yang diperlukan
Pendelegasian, pemisahan tugas/wewenang
Peralatan khusus yang akan digunakan
Contingency planning
Hal-hal penting lainnya
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Communication

kegagalan perencanaan disebabkan

kegagalan

berkomunikasi atau sistem komunikasi


Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

PERENCANAAN
Membuat hipotesis
Menyusun audit program
Perencanaan Sumber Daya Yang
Dibutuhkan
Penugasan
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Matrik dalam Perencanaan


Audit Investigasi

The Evidence Matrix (Matrik bukti)


Resource Matrix (Matrik Sumber Daya)
Lembar tugas - (Matrik Penugasan)
Matrik Penilaian Resiko
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Meyakini bahwa bukti-bukti yang


diperoleh selama fase identifikasi
masalah dapat diandalkan atau tidak
(misleading).
Mengidentifikasi ketiga elemen
kecurangan: tindakan (act),
penyembunyian (concealment), dan
perubahan (conversion).
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Without evidence,
there is no case
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Evidence is all means by which


an alleged matter of fact is
establish or disproved.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES

1. Bukti Utama (Primary Evidence)


2. Bukti Tambahan (Secondary Evidence)
3. Bukti langsung (direct evidence)
4. Bukti Tidak Langsung (Circumstantial
Evidence)
5. Bukti Gabungan (Comparative Evidence)
6. Bukti Statistik (Statistical Evidence)
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES

1. Keterangan Saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE

1. Saksi
2. Client agency
3. Instansi Pemerintah
4. Perusahaan / Badan-badan Swasta
5. Informasi elektronik
6. Bukti forensik
7. Alat komunikasi elektronik
8. Tersangka
9. Kepolisian dan badan intelijen
10. Sumber informasi lain (umum).
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana


pada seseorang kecuali apabila sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia
memperoleh keyakinan bahwa suatu
tindak pidana benar-benar terjadi dan
bahwa terdakwalah yang bersalah
melakukannya.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY

1. Relevant
2. Competent
3. Material
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY

Bukti dianggap cukup relevan jika bukti tersebut


merupakan salah satu bagian dari rangkaian
bukti-bukti (chain of evidence) yang
menggambarkan suatu proses kejadian atau jika
bukti tersebut secara tidak langsung
menunjukkan kenyataan dilakukan atau tidak
dilakukannya suatu perbuatan.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY

materialitas dalam audit investigasi


menekankan pada hubungan bukti
terhadap sangkaan yang diindikasikan.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY

Bentuk
Sumber
Cara Perolehannya
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY METHODE

Membangun circumstantial case;


Menggunakan circumstantial evidence
untuk mengidentifikasi dan beralih ke
saksi internal yang dapat memberikan
bukti langsung tentang pihak-pihak
yang diduga terlibat;
Seal the case
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

TYPES SOURCE QUANTITY QUALITY METHODE

Interview
Suspect
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Dalam melakukan analisa dan


evaluasi bukti dapat menggunakan
pendekatan berdasarkan:
Jenis-jenis bukti yang
dihasilkan (Evidence Square)
Elemen-elemen fraud
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Testimonial Documentary
Evidence Evidence

Physical Personal
Evidence Observation
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Elements of Inquiry
Fraud
+ Approach

T
1. Document Examination EN 1. Surveillance & covert operation

TH
LM
2. Computer Search 2. Invigilation

EF
3. Physical evidence
EA

3. Physical Assets Counts

T
NC
CO

CONVERSION
1. Public Records Search
2. Net Worth Method
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

1. Find
2. Read and Interpret Document
3. Determined Relevance
4. Verify The Evidence
5. Assemble The Evidence
6. Draw Conclusions
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

menilai kesesuaian hipotesa yang disusun


terhadap fakta kenyataan yang ada

perlu atau tidaknya pengembangan suatu bukti


Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Sebagai referensi dalam permintaan keterangan


(interview) kepada pihak-pihak terkait;
Sebagai bahan evaluasi bukti yang diperoleh;
Sebagai acuan dalam menentukan bukti-bukti yang
harus diperoleh;
Sebagai acuan dalam menentukan kasus posisi;
Sebagai bagian dalam penyusuanan laporan audit
investigasi.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

EVALUASI BUKTI
Untuk meyakinkan bahwa
simpulan yang diambil telah
didukung dengan bukti-bukti
yang cukup;
Suatu tahapan dimana
ditentukan apakah kegiatan
reviu dianggap cukup atau perlu
diperluas;
Perlunya menggunakan Value
Judgement auditor dalam
menentukan kecukupan bukti.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

kegiatan menuangkan hasil audit


dalam format tertentu untuk
dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang relevan
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

LAPORAN HASIL AUDIT


INVESTIGATIF

mempertimbangkan penggunaan
bukti-bukti audit sebagai alat bukti
hukum.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Pasal 187 butir c

Surat keterangan dari seorang ahli


yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai sesuatu hal
atau sesuatu yang diminta secara
resmi daripadanya
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Bukti surat
Dibuat oleh seorang ahli (dalam hal
ini pemeriksa atau auditor),
Memuat pendapat berdasarkan
keahliannya, mencakup pendapat atas
ada tidaknya kerugian keuangan negara
dan atau perekonomian negara,
Diminta secara resmi oleh tim
penyidik,
Dikuatkan dengan sumpah atau dibuat
atas sumpah jabatan.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

PRINSIP-PRINSIP
Pengungkapan atas arti penting.
Kegunaan informasi dan ketetapan
waktu pelaporan.
Objektifitas informasi yang disajikan.
Tingkat keyakinan penyajian.
Penyajian yang ringkas, sederhana
namun jelas dan lengkap
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

FORMAT LAPORAN

Laporan Bentuk Surat


Laporan Bentuk Bab
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Laporan Bentuk Surat

tidak ditemukan adanya


penyimpangan yang memerlukan
tindak lanjut,
adanya penyimpangan yang perlu
segera ditindaklanjuti sebelum
pemeriksaan selesai dilaksanakan
seluruhnya.
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Materi Laporan Bentuk Surat


Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan
(biasanya dari Tim Audit yang ditugaskan
kepada pimpinan instansi yang
menugaskaskan).
Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang Lingkup
serta Data Umum Unit atau Bagian yang
diaudit.
Uraian mengenai informasi awal atas
penyimpangan yang diperoleh.
Simpulan dan Rekomendasi
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Bab I: Simpulan dan Rekomendasi


Bab II: Umum
Bab III: Uraian Hasil Audit Investigatif
Dasar hukum
Temuan Hasil Audit Investigatif
Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut
dengan Pimpinan Unit yang Diperiksa.
Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik.
Lampiran-lampiran
Konsep Dasar Pra Perencanaan Perencanaan Pengumpulan Evaluasi Pelaporan

Jenis penyimpangan.
Fakta-fakta dan proses kejadian.
Penyebab dan dampak
penyimpangan.
Pihak yang diduga terlibat atau
bertanggungjawab.
Bukti-bukti yang diperoleh.

You might also like