You are on page 1of 20

ANATOMI DAN

FISIOLOGI PALPEBRA
FANNY PUSPITA SARI (1210070100085)
PENDAHULUAN
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi
melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan
karena kulit di sini paling tipis diantara kulit di bagian tubuh lain.
Palpebra mempunyai beberapa fungsional yang berbeda. Yang paling penting
palpebra memberikan proteksi mekanikal terhadap bola mata. Palpebra juga
memberikan unsur kimia terhadap lapisan air mata prekornea, dan membantu
mendistribusi lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Ketika berkedip palpebra
mendorong air mata menuju kantus medialis dimana air mata akan masuk ke punctum
dari sistem drainase lakrimalis. Bulu mata sepanjang margo palpebra membersihkan
partikel-partikel dari permukaan bola mata, secara sadar dan refleks gerakkan dari
palpebra melindungi kornea dari kerusakan dan cahaya yang menyilaukan. Palpebra
mempunyai fungsi yang kompleks seperti anatominya. Kerumitan dari anatomi palpebra
berasal dari perkembangan embriologinya
EMBRIOLOGI
Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitif: ektoderm permukaan,
ektoderm neural dan mesoderm. Mesenkim adalah istilah untuk jaringan ikat embrional.
Palpebra superior dan inferior berkembang dari hubungan yang kompleks antara
permukaan ektoderm dan mesoderm. Kondensasi mesenkim terletak inferior dan
superior terhadap optik cup, berkembang ke arah frontonasal dan maxillaris membentuk
palpebra superior dan inferior.
Perkembangan dari palpebra terdiri dari tiga tahap:
Perkembangan awal (Initial Development)
Penggabungan (Fusion)
Pemisahan (Final Reopening)
ANATOMI
Kelopak mata (palpebra) terdiri dari 5 bidang jaringan yang utama. Dari
superfisial ke dalam terdapat lapisan kulit, otot rangka (orbicularis oculi), jaringan
areolar, jaringan fibrosa (lempeng tarsus), dan lapisan membran mukosa (konjungtiva
palpebralis).
Lapisan Kulit
Kulit palpebra berbeda dengan kulit di kebanyakan bagian tubuh lainnya karena
tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut serta tanpa lemak subkutan.
Musculus Orbicularis Oculi
Fungsi musculus orbicularis oculi adalah menutup palpebra. Serat-serat ototnya
mengelilingi fissura palpebrae secara konsentris dan menyebar dalam jarak pendek
mengelilingi tepi orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat
di dalam palpebra dikenal sebagai pratarsal; bagian di atas septum orbitale adalah bagian
praseptal. Segmen di luar palpebra disebut bagian orbita. Orbicularis oculi dipersarafi oleh
nervus facialis.
Jaringan Areolar
Jaringan areolar submuskular yang terdapat di bawah musculus orbicularis oculi
berhubungan dengan lapisan subaponeurotik kulit kepala
Tarsus
Tarsus merupakan lamella posterior dan merupakan struktur penyokong utama dari
palpebra yang terdiri dari jaringan fibrous yang padat dan tidak mengandung kartilago.
Didalam tarsus terdapat glandula meibom. Pada palpebra superior tarsus mempunyai
sekitar 30 glandula sedangkan pada palpebra inferior terdapat sekitar 20 glandula
Konjungtiva Palpebra
Konjungtiva adalah suatu membran mukosa tipis yang transparan ditutupi oleh
berlapis-lapis epithel squamous non keratin membentuk lapisan posterior palpebra.
Konjungtiva membatasi kantung mata mulai dari margo palpebra sampai limbus
kornea. Konjungtiva bulbi melekat secara longgar pada bola mata, sedangkan
konjungtiva palpebra melekat erat dengant palpebra

Margo palpebra
Panjang margo palpebra adalah 25-30 mm dan lebarnya 2 mm. Tepian ini
dipisahkan oleh garis kelabu (sambungan mukokutan) menjadi tepian anterior dan
posterior.
Margo Anterior
Bulu mata, muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur.
Glandula Zeis, merupakan modifikasi kelenjar sebasea kecil, yang bermuara ke folikel
rambut pada dasar bulu mata.
Glandula Moll, merupakan modifikasi kelenjar keringat yang bermuara membentuk
barisan dekat bulu mata.
Margo posterior
Tepian posterior berkontak langsung dengan bola mata, dan sepanjang tepian
ini terdapat muara-muara kecil kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi (glandula
Meibom atau tarsal).
Punctum palpebra
Pada ujung medial tepian posterior palpebra terdapat penonjolan kecil dengan
lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan inferior. Punctum ini
berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulusnya ke saccus
lacrimalis.
Protraktor Palpebra
M. orbikularis okuli merupakan lapisan otot yang tipis dari serabut otot yang
tersusun secara konsentris yang menutupi palpebra dan daerah periorbital. Muskulus ini
merupakan muskulus protraktor yang utama dengan fungsi utama untuk membatasi
fissura palpebra dan penutupan palpebra. Muskulus ini juga mempunyai peranan dalam
sistem pompa lakrimal. M. orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus fasialis

a. Muskulus Frontalis
b. Muskulus Corrugator Supercilii
c. Muskulus Procerus
d. Muskulus Orbikularis Okuli (pars
orbitalis)
e. M. Orbikularis Okuli (pars preseptal)
f. M. Orbikularis Okuli (pars pretarsal)
Retraktor Palpebrae
Refraktor pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan
aponeurosisnya dan muskulus tarsal superior (M.Mullers) yang dipersarafi oleh simpati.
Pada palpebra inferior sebagai retraktor adalah fascia kapsulopalpebral dan muskulus
tarsal inferior.

A. Kelenjar lakrimal;
B. Ligamentum transverse superior
(ligamentum Whitnalls);
C. Tendon oblique superior;
D. Aponeurosis levator;
E. Lateral horn;
F. Medial horn;
G. Tendon kantus lateral;
H. Tendon kantus medial;
I. Sakkus lakrimalis;
J. Refraktor palpebra inferior;
K. M. Obliqus inferior.
Innevarsi Palpebra
Persarafan sensoris palpebra berasal dari divisi pertama dan kedua nervus
trigeminus (N. V). Nervus lacrimalis, subpraorbitalis, supratrochlearis, infratrochlearis, dan
nasalia eksterna adalah cabang divis oftalika nervus kranial kelima (nervus trigeminus).
Nervus infraorbitalis, zygomaticofacialis, dan zygomaticotemporalis merupakan cabang-
cabang divisi maksilaris (kedua) nervus trigeminus.
Serabut otot muskulus orbikularis okuli pada kedua palpebra dipersarafi cabang
zigomatikum dari nervus fasialis sedangkan muskulus levator palpebra dan beberapa
muskulus ekstraokuli dipersarafi oleh nervus okulomotoris. Otot polos pada palpebra dan
okuler diaktivasi oleh saraf simpatis. Oleh sebab itu, sekresi adrenalin akibat rangsangan
simpatis dapat menyebabkan kontraksi otot polos tersebut.
Pembuluh Darah Dan Limfe
Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis interna
yang mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang menjadi arteri
supraorbital, arteri supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri
lakrimal di sebelah lateral dan (2) arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri
angular dan temporal pada wajah. Sirkulasi kedua sistem ini sangat luas beranastomose
melalui palpebra superior dan inferior membentuk arkade marginal dan perifer. Arteri
karotis interna mensuplai bagian intraorbital termasuk arteri oftalmika yang cabang
terminalnya mensuplai palpebra superior. Arteri karotis eksterna mensuplai arteri
superfisial yaitu arteri fasialis dan angular yang mensuplai palpebra inferior. Arteri fasial
mempercabangkan arteri angular yang melalui regio kantus medialis dan
beranastomose dengan arteri dorsonasal. Arteri temporalis superfisial beranastomose
melalui cabang fasial transversa dan cabang zygomatikum.
Aliran darah vena palpebra dibagi atas dua bagian yaitu bagian pretarsal atau
superfisial dan bagian postarsal atau bagian profunda. Bagian pretarsal mengalir ke
vena jugularis eksterna dan interna. Bagian posttarsal mengalirkan darah vena ke dalam
vena oftalmika dan berakhir di sinus kavernosus.
Drainase limfatik dari palpebra sesuai dengan perjalanan aliran vena. Terdapat dua
kelompok limfatik pada palpebra, yaitu kelompok medial yang mengalir ke dalam limfonodus
submandibular dan kelompok lateral yang mengalir ke dalam limfonodus preaurikuler.
Pembuluh limfe yang melayani bagian medial palpebra mengalir ke dalam kelenjar limfe
submandibular.
Aparatus lakrimalis
Aparatus lakrimalis dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem sekresi dan sistem
ekskresi air mata. Sistem sekresi air mata atu lakrimal terletak di daerah temporal bola
mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakur lakrimal,
duktus nasolakrimal, meatus inferior.
Sistem produksi atau glandula lakrimal. Gladula lakrimal terletak di temporo
antero superior rongga orbita. Permukaan mata dijaga tetap lembab oleh kelenjar
lakrimalis. Sekresi basal air mata perhari diperkirakan berjumlah 0,75-1,1 gram dan
cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia.
Sistem ekskresi terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus
nasolakrimalis. Setiap berkedip, palpebra menutup mirip dengan risleting mulai di
lateral, menyebarkan air mata secara merata di atas kornea, dan menyalurkannya ke
dalam sistem ekskresi pada aspek medial palpebra
Fisiologi Palpebra
Palpebra merupakan salah satu unsur yang paling penting yang terbentuk
dalam sistem proteksi pada mata fungsi ini dilaksanakan oleh tiga unsur pada palpebra :
Fungsi sensasi dan penyaringan dari silia
Sekresi kelenjar-kelanjar palpebra
Gerakan-gerakan palpebra
Silia dan alis
Fungsi proteksi palpebra yang pertama adalah silia dan alis mata pada folikel
silia dikelilingi pleksus saraf yang sangat rendah ambang rangsangannya, sehingga bila
silia tersentuh akan timbul refleks berkedip.
Alis berfungsi sebagai penghalang objek yang mendekati mata dari alis. Alis
mata dapat dielevasi tanpa gerakan bola mata ke atas, namun bila bola mata
menatap ke atas alis mata dapat ikut terelevasi. Alis mata dielevasi oleh m.frontalis dan
didepresi oleh m.orbicularis oculi saat menutup palpebra.
Sekresi Pelpebra
Fungsi proteksi yang kedua dilakukan oleh sekresi kelenjar palpebra oleh
kelenjar Meibom yang terdapat pada lempeng tarsal, yang jumlahnya kira-kira 30 pada
tiap tarsus. Lapisan minyak yang terbentuk merupakan lapisan superfisial dari tear film
prekorneal dan berfungsi mencegah evaporasi dan tumpahnya air mata dari palpebra.
Palpebra juga mengandung kelenjar lakrimal aksesorius yaitu Krause dan Wolfring
Pergerakan Normal Palpebra
M. levator Palpebra, m.orbicularis oculi dan m.Mullers pada palpebra superior
dan inferior mempunyai peranan dalam fungsi pergerakan bola mata. Gerakan
palpebra menutup dan terbuka dapat secara volunter (disadari) maupun secara refleks.
Sentuhan halus pada kornea atau konjungtiva mengakibatkan kelopak mata
berkedip. Impuls aferen dari kornea atau konjungtiva berjalan melalui divisi ophthalmica
nervus trigeminus ke nucleus sensorius nervi trigemini. Neuron internuncial
menghubungkannya dengan nukleus motorik nervus facialis kedua sisi melalui fasciculus
longitudinalis medialis. Nervus facialis dan cabang-cabangnya mempersarafi musculus
orbicularis oculi yang menimbulkan gerakan menutup mata.
Pada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan interval
dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Hal ini
merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal
dengan cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip
dapat membersihkan debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan,
mengedip dapat mendistribusikan musin yang dihasilkan sel goblet dan
meningkatkan ketebalan lapisan lipid. Nilai normal frekuensi mengedip rata-rata
adalah 15-20 kali/menit.
Kesimpulan
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi
melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra mempunyai fungsi yang
kompleks seperti anatominya. Anatomi dari palpebra secara sederhana dibagi atas 4
lapisan: Kulit, dibentuk oleh lapisan epidermis dan dermis; muskulus yang beralur,
dibentuk oleh orbikularis okuli; tarsus yang terdiri dari glandula Meibom dan mukosa
konjungtiva. Palpebra mempunyai fungsi untuk melindungi bola mata melalui fungsi
sensasi dan penyaringan dari silia; sekresi kelenjar-kelanjar palpebra dan gerakan-
gerakan palpebra.

You might also like