Paranasalis dr. Hamsu Kadriyan, SpTHT,M.Kes Histologis Fisiologi hidung 1. Jalan napas 2. Penghidu 3. Fungsi Mukosilia 4. Modifikasi bicara Jalan napas Penyaring vibrisae dan sistem mukosilia Pengatur kelembaban konka dan struktur pembuluh darah 100% dalam waktu singkat Pengatur suhu konka dan struktur pembuluh darah mendekati suhu tubuh (370C) Tek udara dalam hidung rhinomanometry 10-15 mmH2O Kecepatan aliran 0 140 ml/mnt Aliran ke sinus paranasalis Inspirasi penurunan tekanan cavum nasi udara sinus keluar Ekspirasi peningkatan tekanan udara masuk ke sinus Fungsi mukosilia Transpor benda asing inspirasi ditangkap selimut lendir mukosa disapu oleh silia (mukosilia) Aliran transport farings ditelan Aliran udara turbulensi di dalam hidung paparan yang luas pada permukaan mukosa Selaput lendir 2 lapis superficial (lapisan tipis, kental glikoprotein) Profunda lebih tebal, lebih encer Pada sinus gerakan silia spiral menuju ke arah muara sinus Penghidu Area olfaktorius puncak piramid hidung Aliran udara cavum nasi dapat mencapai puncak dengan gerakan turbulensi Teori kimia partikel zat berbau difusi lewat udara reaksi kimia saat mencapai epitel olfaktorius Teori undulasi gelombang energi serupa dengan tempaan ringan pada ujung syaraf olfaktorius Modifikasi Bicara Hidung dan sinus articulator Resonansi hidung m, n, ing Rhinolalia aperta insufisiensi velofaringeal celah palatum Rhinolalia oklusa cavum nasi tersumbat infeksi, tumor, benda asing cavum nasi Fisiologi Sinus Kontroversi.. Sebagai penahan suhu Membantu keseimbangan kepala mengurangi berat kepala Membantu resonansi suara Sebagai peredam perubahan tekanan udara Membantu produksi mukus Kelainan pada Hidung dan Sinus Paranasalis Kongenital Infeksi/inflamasi Trauma Neoplasma Miscelanous Berdasarkan kelompok gejala Sumbatan hidung Rinorea, infeksi hidung dan sinus Perdarahan hidung dan gangguan penghidu