You are on page 1of 61

CT-Scan Kepala

CT Scan (Computed Tomography


Scanner) adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.

Alat penunjang diagnosa yang


mempunyai aplikasi yang
universal utk pemeriksaan
seluruh organ tubuh, seperti
sususan saraf pusat, otot dan
tulang, tenggorokan, rongga
perut
Densitas CT Scan
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Anatomi Normal
Blood
Cisterns
Brain
Ventricles
Bone
14
Blood Can Be Very Bad

Blood

Cisterns

Brain

Ventricles

Bone
B is for Blood
1st decision: Is blood present?
2nd decision: If so, where is it?
3rd decision: If so, what effect is it having?

16
B is for Blood
Acute blood is bright white
on CT (once it clots).

Blood becomes isodense


at approximately 1 week.

Blood becomes hypodense


at approximately 2 weeks.
17
B is for Blood
Acute blood is bright white
on CT (once it clots).

Blood becomes isodense


at approximately 1 week.

Blood becomes
hypodense at
approximately 2 weeks.
18
B is for Blood
Acute blood is bright white
on CT (once it clots).

Blood becomes isodense


at approximately 1 week.

Blood becomes
hypodense at
approximately 2 weeks.
19
C is for CISTERNS
(Blood Can Be Very Bad)
4 key cisterns
Circummesencephalic
Suprasellar
Quadrigeminal
Sylvian

Circummesencephalic

20
Cisterns
2 Key questions to answer regarding
cisterns:
Is there blood?
Are the cisterns open?

21
B is for BRAIN
(Blood Can Be Very Bad)
Tumor
Atrophy
Abscess
Hemorrhagic Contusion
Mass Effect
Intracranial Air
Blood Can Be Very Bad
If no blood is seen, all
cisterns are present and
open, the brain is symmetric
with normal gray-white
differentiation, the ventricles
are symmetric without
dilation, and there is no
fracture, then there is no
emergent diagnosis from the
CT scan.
30
Petunjuk Umum

Memastikan Foto yang akan dibaca adalah


Foto CT Scan Kepala.
Petunjuk Umum

Menentukan CT Scan dengan atau tanpa


kontras, biasanya kasus cedera kepala
tanpa kontras.
Petunjuk Umum

Menentukan dengan
tepat identitas
pasien, diagnosa, jam
dan tanggal
pembuatan
disesuaikan dengan
pasien yang ada.
Petunjuk Khusus

Membaca CT Scan dari lapisan luar kepala


menuju ke lapisan dalam,
ScalpTulangparenkim.
Pada pembacaan Scalp, mencari adanya chephal
hematom, dan tentukan dengan tepat bagian
mana yang terkena.
Pada pembacaan Tulang, mencari adanya tanda
fraktur, impresi atau linier, bedakan dengan
garis sutura yang ada.
Petunjuk Khusus

Pergeseran/midline Shift dapat dihitung dengan


menarik garis lurus dari crista galli ke
Protuberansia oksipitalis interna, tegak lurus
dengan septum pellucidum.

Mencari tanda patah tulang basis, terlihat dari


adanya fraktur pada os.sphenoid, os.petrosa,
os.paranasalis dan perdarahan sinus.
Petunjuk Khusus

Pada pembacaan parenkim, mencari adanya


perdarahan epidural, subdural, contusional,
intraserebral, intraventrikel, hidrochepalus.
Pada pengukuran adanya perdarahan, yang
diperhatikan adalah ketebalan hematom pada
slice yang paling tebal,
Pengukuran volume
= jumlah slice x tebal x panjang
2
semua ukuran dalam cm, yang di foto CT
Scan biasanya mm, dikonversi menjadi cm.
Petunjuk Khusus

Menetukan tanda edema otak, dapat


terlihat dari adanya 3 hal yaitu:
1) Melihat sistem ventrikel yang ada
2) Melihat sistem sisterna, terutama
sisterna basalis
3) Melihat adanya perbedaan lapisan
white matter dan grey matter
Petunjuk Khusus

Kesimpulan hasil pembacan, disebutkan dari


yang paling memiliki arti klinis penting diikuti
oleh hal yang lain. Contoh : EDH pada Fronto
Temporo Parietal D, tebal 2 cm, vol 50cc,
menyebabkan pergeseran/midline shift ke S
sebesar 1cm, edema serebri, FBC.
CT Scan Kepala Bone Window
CT Scan Kepala Bone Window

Pada cranium,
os.sphenoid, os.petrosa,
os.paranasalis tidak
tampak adanya fraktur

Perdarahan sinus (-)


Potongan CT-scan yang normal ada 6 bagian:

Star

Happy

Sad

Worms

Coffee bean
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Terdapat gambaran hiperdens di lobus temporal dextra
Sinus sphenoid, lobus temporal sinistra, external auditory
canal, mastoid air cells, cerebelulm dalam batas normal
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Lobus frontal, lobus parietal, supraselar sisterna, midbrain,
ventrikel IV, dan serebelum dalam batas normal.
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Falx cerebri, Lobus frontal, anterior horn lateral venticle,
ventrikel III, quadrigeminal plate cistern, serebelum dalam
batas normal.
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Tampak gambaran hiperdens bikonveks pada regio
temporalis dextra
Genu of corpus callosum, inter capsul, thalamus, pineal
gland, choroid plexus, staraight sinus dalam batas normal
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Tampak gambaran hiperdens bikonveks pada regio
temporalis dextra
Falx cerebri, lobus frontal, ventrikel lateral, splenium of
corpus callosum, lobus parietal, lobus occipital dalam
batas normal
Cephal hematom pada scalp regio temporal dextra
Falx cerebri, sulcus, gyrus dalam batas normal.
Hasil pembacan CT Scan Kepala An. Putri Sollu, P, 15 tahun:
Tampak lesi hiperdens di lobus temporal kanan
Tidak ada pergeseran midline shift
Tidak tampak kelainan pada Sulcus dan gyrus
Sistem ventrikel dan sisterna tidak tampak kelainan
Pons dan cerebellum tidak tampak kelainan
Tidak tampak klasifikasi abnormal
Orbita, sinus paranasalis, dan mastoid kanan kiri tidak
tampak adanya kelainan
Calvaria intak

Kesimpulan: EDH pada regio Temporal Dextra, tebal 1 cm, vol


12cc.
semua sisterna terbuka, ventrikel simetris tanpa dilatasi, tidak
terdapat fraktur.

You might also like