You are on page 1of 76

DISKUSI TOPIK

DERMATITIS
Sayed Hamzah
I11108081

Pembimbing :
dr Herny, Sp KK

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pontianak
2017
DERMATITIS
Peradangan kulit pd epidermis & dermis
Respon terhadap faktor eksogen & endogen
Klinis Polimorfik
Eritema
Edema
Papul
Vesikel
Likenifikasi
Skuama
Gatal (+)
ETIOLOGI

Eksogen
Bahan kimia detergen, asam, basa, oli, semen
Bahan fisik sinar matahari, suhu
Mikroorganisme jamur, bakteri

Endogen
Dermatitis atopik
GEJALA KLINIS

Subjektif : gatal

Objektif : kelainan kulit ~ stadium

Akut : eritema, edema, vesikel/bula,


erosi, ekskoriasi Madidans (membasah)

Sub akut : eritema/edema , eksudat kering


Krusta

Kronis : hiperpigmentasi, likenifikasi,


papul, skuama Kering
DERMATITIS KONTAK ( DK )
Dermatitis disebabkan oleh bahan
menempel pd kulit

Ada 2 :
Dermatitis Kontak Iritan ( DKI )
Dermatitis Kontak Alergi (DKA )
DKI
Epidemiologi : semua orang
Etiologi : Bahan iritan (pelarut, detergen,
asam, alkali, serbuk kayu dll)
Patogenesis : Bahan iritan :
Merusak lapisan kulit
Denaturasi keratin
Lemak lapisan tanduk (-)
Daya ikat air berubah
Sel epidermis rusak
Iritan lemah kontak berulang2
Iritan kuat pajanan pertama kali
Gejala klinik
DKI Akut DKI Akut lambat DKI Kumulatif

Penyebab iritan Gejala sama dengan Penyebab kontak


kuat (asam/basa DKI akut berulang dengan
kuat) Muncul 8-24 iritan lemah
Reaksi cepat, jam/lebih setelah Gejala klasik kulit
terbatas pada kontak kering, eritem,
tempat kontak Penyebab misal skuama,
Kulit pedih, panas, podofilin, antralin, hiperkeratosis dan
rasa terbakar tretinoin likenifikasi difus,
Eritem, edem, Contoh dermatitis jika berlangsung
bula, mungkin venenata terus fisur
nekrosis. Batas Sering
tegas, asimetris berhubungan
dengan pekerjaan
Gejala klinik
DKI
DKI traumatik DKI Subjektif
noneritematosa
Berkembang Subklinis Kelainan tidak
lambat setelah Perubahan sawar terlihat, tpi
trauma dan stratum penderita
laserasi korneum merasa pedih
Penyembuhan atau rasa
paling cepat 6 terbakar setelah
minggu kontak dengan
Paling sering bahan kimia
terjadi di tangan seperti asam
laktat
Pengobatan

Hindari pajanan
Pelembab
Kortikosteroid topikal
DKA
Epidemiologi : tidak semua orang kulit yg peka
Etiologi : Bahan alergen (bahan kimia
dgn BM < 1000 dalton)
ex : nikel, karet, kosmetik
Patogenesis : Reaksi Hipersensitivitas tipe IV
Fase sensititasi = induksi
Kontak pertama sensitif
Berlangsung 2 -3 minggu
Fase elisistasi
Pajanan ulang dengan alergen yg sama
gejala klinis
Berlangsung 24 48 jam
Gejala Klinik

Pasien umumnya mengeluh gatal


Akut: bercak eritematosa sirkumskripta diikuti edema,
papulovesikel, vesikel, atau bula. Di kelopak mata, penis,
skrotum, eritem dan edema lebih dominan dibanding vesikel.
Kronik: kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, mungkin fisur,
batas tidak jelas
DKA dapat menyebar ke tempat lain
Scalp, telapak tangan, dan kaki relatif resisten terhadap DKA
Pemeriksaan penunjang
Uji tempel (patch test) Hasil
Dermatitis sudah tenang +1 = eritema, infiltrat,
1 minggu setelah papul
pemakaian kortikosteroid +2 = edema/vesikel
Di buka an dibaca setelah +3 = bula/ulkus
48 jam + - = makula eritematosa
Pasien tidak melakukan meragukan
aktivitas berat. - = reaksi negatif
Diarang mandi 48 jam
selama melakukan tes agar
kulit kering.
Pengobatan

Hindari pajanan
Kortikosteroid, misal prednison 30 mg/hari
Kelainan kulit dikompres dengan larutan garam faal atau larutan asam
salisilat 1:1000
Dematitis autosensitisasi
Definisi : Dermatitis akut berkembang pada lokasi kulit
yang jauh dari focus inflamasi

Etiologi : hiperiritabilitas kulit yang diinduksi oleh stimulus


imunologik maupun non-imunologik. Faktor seperti
iritasi, sensitisasi, infeksi, dan luka, yang diketahui
mencetuskan otosensitisasi.
Gambaran klinis
erupsi akut tersebar simetris, sangat gatal, berupa : eritema,
papul, dan vesikel. Erupsi mengenai lengan, tungkai, badan,
wajah,tangan, leher dan kaki.

Pengobatan
Bila lesi basah kompres
Kortikosteroid
Antihistamin
DERMATITIS ATOPI (DA)
Definisi
Peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal
Berhubungan dengan IgE dalam serum
Riwayat atopi pada keluarga atau penderita
Sinonim: ekzema atopik, ekzema konstitusional, ekzema
fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier
Epidemiologi
Prevalensi
Wanita >> pria, rasio 1,3:1
Cenderung diturunkan
Risiko mewarisi DA >> jika ibu yang menderita DA
dibandingkan ayah
Etiopatogenesis
Konsep dasar DA reaksi imunologik
Kadar IgE serum dan jumlah eosinofil penderita DA
Faktor yang mempengaruhi patogenesis:
Faktor genetik
Lingkungan
Sawar kulit
Farmakologik
imunologik
Patogenesis
Reaksi hipersensitivitas tipe 1 pelepasan substansi
vasoaktif dari sel mast maupun basofil yang telah
disensitisasi melalui interaksi antigen dan IgE
Sel Langerhans afinitas tinggi terhadap antigen dan
IgE
alergen
Sensitisasi
Tidak menimbulkan gejala

Aktivasi sel Terbentuk sel memori


Th Pajanan ulang
Th memori mengaktifkan IgE
IgE melekat di sel mast dan basofil
IgE + alergen pecahnya granula
IL-4
bahan kimia inflamatorik (histamin)
keluar

IgE
Faktor Pencetus
Inhalan aeroalergen seperti debu dan serbuk bunga
Agen mikroba eksotoksin S. aureus
Makanan telur, susu, kacang-kacangan, ikan dan
gandum
Cuaca
Pakaian bahan wol
Stres psikis
Gambaran Klinis
Umumnya berkulit kering
Pucat/redup
Kadar lipid di epidermis <<
Kehilangan air lewat epidermis
Jari tangan teraba dingin
Gejala utama:
Pruritus hilang timbul sepanjang hari, malam >>
Papul
Likenifikasi
Eritema
Erosi
Ekskoriasi
Eksudasi
krusta
Fase-fase DA
Infantil (2 bulan 2 tahun)
Lesi mulai di muka (dahi, pipi)
UKK: eritema, papulo-vesikel halus, krusta (akibat digaruk),
likenifikasi
Lesi meluas ke skalp, leher, pergelangan tangan, lengan, tungkai,
lutut
Lesi umumnya eksudatif dan dapat infeksi
Sebagian besar sembuh, sebagiannya lagi berlanjut
Anak ( 2 10 tahun)
Lanjutan DA infantil atau timbul sendiri
Lesi lebih kering, tidak begitu eksudatif, lebih banyak papul,
likenifikasi, sedikit skuama
Predileksi: lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian
fleksor, kelopak mata, leher, jarang di muka
Gatal digaruk erosi, likenifikasi, infeksi sekunder
Remaja dan dewasa
UKK: plak papular-eritematosa berskuama, plak likenifikasi
yang gatal, eksoriasi dan eksudasi (garukan), hiperpigmentasi
Predileksi
Remaja: lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi, sekitar mata
Dewasa: tangan, pergelangan tangan
Lesi sangat gatal, terutama di malam hari
Kambuh bila stres
Diagnosis
Kriteria Hanifin dan Rajka yang diperbaiki dan
disederhanakan olehWilliam, DA jika:
Harus mempunyai kondisi kulit gatal
Ditambah 3 atau lebih kriteria berikut:
Riwayat terkenanya lipat kulit
Riwayat asma bronkial
Riwayat kulit kering
Adanya dermatitis yang tampak di lipatan
Awitan di bawah usia 2 tahun
Kriteria Hanifin dan Rajka
Mayor
Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak
Dermatitis di fleksura pada dewasa
Dermatitis kronis atau residif
Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya
Minor
Keratokonus
Xerosis (kulit kering)
Katarak subkapsular anterior
Infeksi kulit
Orbita menjadi gelap
Dermatitis nonspesifik pada
tangan atau kaki Muka pucat atau eritem
Iktiosis/hiperliniar palmaris Gatal bila berkeringat
Pitiriasis alba Intoleransi terhadap wol atau
pelarut lemak
Dermatitis di papila mamae
Aksentuasi perifolikular
White dermographism dan
delayed blanch response Hipersensitif terhadap makanan
Keilitis Perjalanan penyakit dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan atau
Lipatan infra orbital Dennie-
emosi
Morgan
Konjungtivitis berulang
Lipatan infra orbita Dennie-Morgan

Pitiriasis alba

Keilitis
Diagnosis banding
Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak
Dermatitis numularis
Skabies
Iktiosis
psoriasis
Tata Laksana
Hindari faktor pencetus
Pengobatan topikal
Hidrasi kulit pelembab
Kortikosteroid topikal anti-inflamasi lesi
Anti-histamin << rasa gatal
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Definisi
Neurodermatitis sirkumskripta atau liken simpleks kronis
adalah penyakit peradangan kronis pada kulit, gatal,
sirkumskripta, dan khas ditandai dengan likenifikasi.
Likenifikasi timbul sebagai respon dari kulit akibat gosokan
dan garukan yang berulang-ulang pada satu area tertentu
dalam waktu yang cukup lama menyerupai kulit batang
kayu.
Etiologi
Pruritus karena adanya penyakit yang mendasari, misalnya
gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma
Hodgkin, hipertiroid, penyakit kulit seperti dermatitis
atopik, gigitan serangga, dan aspek psikologik dengan tekanan
emosi.

Epidemiologi
Kelompok usia dewasa 30 50 tahun
lebih sering pada wanita terutama pada umur pertengahan.
Gejala Klinis
Penderita penyakit ini akan mengeluh rasa gatal yang sangat
mengganggu aktivitas,dan dirasakan terutama ketika
penderita tidak sedang beraktivitas.
Rasa gatal berkurang bila digaruk dan penderita akan
berhenti menggaruk bila sudah timbul luka akibat
tergantikannya dengan rasa nyeri.
Gejala Klinis
Lesi tunggal, bermula sebagai plak eritematosa.
Dapat muncul dengan sedikit edema. Lambat laun edema dan
eritema akan menghilang, lalu muncul skuama pada bagian
tengah dan menebal.
Likenifikasi, ekskoriasi, dengan sekeliling yang hiperpigmentasi,
muncul seiring dengan menebalnya kulit, dan batas menjadi tidak
tegas.
Penyakit ini memiliki predileksi di punggung, leher, dan
ekstremitas terutama pergelangan tangan dan lutut.
Variasi klinis dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan
atau korekan tangan penderita yang berulang-ulang pada
suatu tempat.
Lesi berupa nodus berbentuk kubah, permukaan mengalami
erosi tertutup krusta dan skuama, yang lambat laun akan
menjadi keras dan berwarna lebih gelak. Lesi biasanya
multiple, dan tempat predileksi diekstrimitas.
Regio dorsum pedis dextra
, tampak plak hiperpigmentasi, soliter, bentuk oval
ukuran 4 x 6 cm,batastegas, ireguler, permukaan
likenifikasi, bagian sentral tampak eritem,sebagian
erosi , tepi permukaan ditutupi skuama sedang
selapis warna putih
pengobatan
Antihistamin (hidroksizin, dipenhidramin, prometazin)
Kortikosteroid topikal
krim doxepin 5% 8 hari
Dermatitis numularis
Sinonim: Ekzem numular, ekzem discoid
Definisi : Peradangan kronis, ditandai lesi berbentuk mata
uang (coin), berbatas tegas dengan efloresensi berupa
papulovesikel yang mudah pecah sehingga membasah
(oozing).
Epidemiologi : Usia 50-65 th. Laki-laki lebih sering dari
wanita
Etiologi
Multifaktor
infeksi mikroorganisme
trauma fisik atau kimiawi dan bekas luka
kelembaban rendah yang menyebbabkan kulit kering.
stres
iklim panas
Gejala
Gejala singkat penyakit
eritema berbentuk lingkaran melebar sebesar koin dikelilingi
papul, vesikel krusta coklat.

Gejala Klinis
gatal dan nyeri

Predileksi
Punggung kaki, punggung tangan,ekstremitas, bokong dan bahu.
Jumlah 1 atau banyak dan tersebar, ukuran bervariasi dari miliar
sampai numular.
UKK
Makula eritematosa eksudatif besarnya numular hingga plakat
Kadang hiperpigmentasi, likenifikasi berbatas tegas sebesar uang
logam
Penatalaksanaan
Cari faktor pencetus
Kulit kering emolien
Hindari bahan iritan atau alergen, suhu ekstrim
Lesi eksudatif kompres
Antihistamin
Lesi sudah kering Kortikosteroid topikal
Antibiotik (eritromisin, tetrasiklin )
DERMATITIS STATIS
Definisi :
Peradangan kulit tungkai bawah karena insufisiensi dan
hipertensi vena yang bersifat kronik.

Epidemiologi
Usia >50 tahun
Kecuali pada keadaan dimana insufisiensi vena disebabkan
oleh pembedahan, trauma, atau trombsis
Wanita > pria
Etiopatogenesis
Peningkatan tekanan hidrostatik dalam sistem vena
Hipoksia dalam hubungan arteri-vena
White cell trapping hypothesis
Gejala klinis
Varises dan edema
Kulit berwarna kehitaman dan timbul purpura
Dimulai dari permukan tungkai bawah sisi medial/lateral di
atas maleolus, meluas hingga ke bawah lutut dan ke bawah
sampai di punngung kaki
Tanda-tanda dermatitis yaitu eritema, skuama, gatal, dan
terkadang ada eksudasi cairan
Diagnosis
Gambaran klinis
Pemeriksaan radiologi/doopler perubahan : dilatasi,
trombosis atau gangguan katup pada vena dalam
Pemeriksaan histopatologis tanda-tanda inflamasi, agregasi
hemosiderin di dermis atau penebalan arteriol/venula
Diagnosis banding
Schambergs disease
Dermatitis numularis
Selulitis
Dermatitis kontak
Dermatitis autosentisasi
Penatalaksanaan
Eksudat : dikompres terbuka, setelah kering : salep/krim
kortikosteroid potensi rendah (dexametason, sampai potensi
sedang (triamcinolone, memetasone, fluocinolone) dipakai
2x sehari
Infeksi sekunder : antibiotik

Non-Medikamentosa :
Mengangkat kaki dalam posisi 15- 20 cm lebih tinggi dari
dada selama 30 menit dilakukan 3-4x sehari
Menggunakan stoking elastik
Pembalut gips unna boots
unna boots

Stoking elastik
TERIMAKASIH

You might also like