You are on page 1of 26

Pipi membentuk dinding bagian lateral masing masing sisi dari

rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi


oleh kulit. Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi
oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis
yang tidak terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang
menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di antara kulit
dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior dari pipi
berakhir pada bagian bibir
Bibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi oleh kulit
pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian
internal.

Secara anatomi, bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir


bagian atas dan bibir bagian bawah. Bibir bagian atas
terbentang dari dasar hidung pada bagian superior sampai ke
lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari
sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian bawah
terbentang dari bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian
komisura pada bagian lateral dan ke bagian mandibula pada
bagian inferior
secara histologi tersusun dari :
1. epidermis
2. jaringan subkutan
3. serat otot orbikularis oris
4. membran mukosa yang tersusun dari bagian superfisial sampai ke
bagian paling dalam

Selain itu, gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya banyak


kelenjar liur minor. Folikel rambut dan kelejar sebasea juga terdapat
pada bagian kulit pada bibir, namun struktur tersebut tidak
ditemukan pada bagian vermilion
Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun bawah
berlekatan dengan gusi pada masingmasing bagian bibir oleh
sebuah lipatan yang berada di bagian tengah dari membran
mukosa yang disebut frenulum labial. Saat melakukan proses
mengunyah, kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otot-
otot orbukularis oris di bibir akan membantu untuk memosisikan
agar makanan berada di antara gigi bagian atas dan gigi
bagian bawah. Otot-otot tersebut juga memiliki fungsi untuk
membantu proses berbicara
Palatum merupakan sebuah dinding atau pembatas yang
membatasi antara rongga mulut dengan rongga hidung
sehingga membentuk atap bagi rongga mulut. Struktur palatum
sangat penting untuk dapat melakukan proses mengunyah dan
bernafas pada saat yang sama. Palatum secara anatomis
dibagi menjadi dua bagian yaitu palatum durum (palatum
keras) dan palatum mole (palatum lunak).
Palatum durum terletak di bagian anterior dari atap rongga
mulut. Palatum durum merupakan sekat yang terbentuk dari
tulang yang memisahkan antara rongga mulut dan rongga
hidung. Palatum durum dibentuk oleh tulang maksila dan tulang
palatin yang dilapisi oleh membran mukosa. Bagian posterior
dari atap rongga mulut dibentuk oleh palatum mole. Palatum
mole merupakan sekat berbentuk lengkungan yang membatasi
antara bagian orofaring dan nasofaring. Palatum mole
terbentuk dari jaringan otot yang sama halnya dengan paltum
durum, juga dilapisi oleh membran mukosa
Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot-otot
ekstrinsik dan intrinsik yang sama.
Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot hyoglossus, otot genioglossus
dan otot styloglossus. Otot-otot tersebut berasal dari luar lidah
(menempel pada tulang yang ada di sekitar bagian tersebut) dan
masuk kedalam jaringan ikat yang ada di lidah. Otot-otot eksternal
lidah berfungsi untuk menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke sisi
yang berlawanan dan menggerakkan ke arah luar dan ke arah
dalam. Pergerakan lidah karena otot tersebut memungkinkan lidah
untuk memosisikan makanan untuk dikunyah, dibentuk menjadi massa
bundar, dan dipaksa untuk bergerak ke belakang mulut untuk proses
penelanan. Selain itu, otot-otot tersebut juga membentuk dasar dari
mulut dan mempertahankan agar posisi lidah tetap pada tempatnya
Otot-otot intrisik lidah berasal dari dalam lidah dan berada
dalam jaringan ikat lidah. Otot ini mengubah bentuk dan
ukuran lidah pada saat berbicara dan menelan. Otot tersebut
terdiri atas : otot longitudinalis superior, otot longitudinalis
inferior, otot transversus linguae , dan otot verticalis linguae.
Untuk menjaga agar pergerakan lidah terbatas ke arah
posterior dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya, lidah
berhubungan langsung dengan frenulum lingual, yaitu lipatan
membran mukosa yang berada pada bagian tengah sumbu
tubuh dan terletak di permukaan bawah lidah, yang
menghubungkan langsung antara lidah dengan dasar dari
rongga mulut
Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) dan
permukaan lateral lidah, lidah ditutupi oleh papila. Papila
adalah proyeksi dari lamina propria yang ditutupi oleh epitel
pipih berlapis. Sebagian dari papila memiliki kuncup perasa,
reseptor dalam proses pengecapan, sebagian yang lainnya
tidak. Namun, papila yang tidak memiliki kuncup perasa
memiliki reseptor untuk sentuhan dan berfungsi untuk
menambah gaya gesekan antara lidah dan makanan, sehingga
mempermudah lidah untuk menggerakkan makanan di dalam
rongga mulut.
Secara histologi (Mescher, 2010), erdapat empat jenis papila yang dapat
dikenali sampai saat ini, yaitu :
1. Papila filiformis. Papila filiformis mempunyai jumlah yang sangat banyak
di lidah. Bentuknya kerucut memanjang dan terkeratinasi, hal tersebut
menyebabkan warna keputihan atau keabuan pada lidah. Papila jenis ini
tidak mengandung kuncup perasa.
2. Papila fungiformis. Papila fungiformis mempunyai jumlah yang lebih
sedikit dibanding papila filiformis. Papila ini hanya sedikit terkeratinasi dan
berbentuk menyerupai jamur dengan dasarnya adal ah jaringan ikat. Papila
ini memiliki beberapa kuncup perasa pada bagian permukaan luarnya.
Papila ini tersebar di antara papila filiformis.
3. Papila foliata. Papila ini sedikit berkembang pada orang dewasa, tetapi
mengandung lipatan-lipatan pada bagian tepi dari lidah dan mengandung
kuncup perasa.
4. Papila sirkumfalata. Papila sirkumfalata merupakan papila
dengan jumlah paling sedikit, namun memiliki ukuran papila
yang paling besar dan mengandung lebih dari setengah jumlah
keseluruhan papila di lidah manusia. Dengan ukuran satu
sampai tiga milimeter, dan berjumlah tujuh sampai dua belas
buah dalam satu lidah, papila ini umumnya membentuk garis
berbentuk menyerupai huruf V dan berada di tepi dari sulkus
terminalis.
Pada bagian akhir dari papila sirkumfalata, dapat dijumpai
sulkus terminalis. Sulkus terminalis merupakan sebuah lekukan
melintang yang membagi lidah menjadi dua bagian, yaitu
lidah bagian rongga mulut (dua pertiga anterior lidah) dan
lidah yang terletak pada orofaring (satu pertiga posterior
lidah). Mukosa dari lidah yang terletak pada orofaring tidak
memiliki papila, namun tetap berstruktur bergelombang
dikarenakan keberadaan tonsil lingualis yang terletak di
dalam mukosa lidah posterior tersebut
Otot mulut / bibir dan pipi, terbagi atas :
a. Muskulus triangualis dan muskulus orbikularis oris / otot sudut mulut, fungsinya
menarik sudut mulut ke bawah.
b. Muskulus quadrates labi superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk
mata menuju bibir atas dan nasal.
c. Maskulus quadrates labi inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada
otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah.
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada prosesus
sifoid mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan
makanan waktu mengunyah

Otot pengunyah / otot yang bekerja waktu mengunyah,


terbagi atas :
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka.
b. Muskulus temporalis , fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang.
c. Muskulus pterigoidinterus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke
depan.

You might also like