You are on page 1of 30

HIV / AIDS

Oleh:
RATIH PUTRI SUSANTI
HIV dan AIDS...
HIV: Human Immunodeficiency
Virus, adalah virus menyerang
dan bertahap merusak sistem
immunitas badan dan
berkembang menjadi AIDS.

AIDS: Acquired Immune


Deficiency Syndrome adalah
sekumpulan tanda atau gejala
berat dan kompleks yang
disebabkan oleh penurunan
respon immunitas tubuh.

HIV tidak sama dengan AIDS


Misteri AIDS

Semua Orang Bisa Terkena AIDS


Belum Ada Vaksin Pencegahannya
Belum Ada Obatnya
Penyebaranya Sangat Cepat

Pengetahuan tentang AIDS adalah


langkah pertama untuk pencegahan
penyebaran AIDS lebih meluas
Apa itu AIDS
Acquired
Immune
D eficiency
S yndrome
Kumpulan gejala yang disebabkan Menurunnya
sistem kekebalan tubuh
Apa penyebab AIDS

H uman
Immunodeficiency
Virus
Penularan HIV
HIV Dalam jumlah yang bisa menularkan ada di
CAIRAN SPERMA
CAIRAN VAGINA
DARAH
AIR SUSU IBU
Kegiatan yang menularkan:
Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang
yang terinfeksi HIV
Transfusi darah yang tercemar HIV
Mengunakan jarum suntik, tindik, tatto bersama-
sama dengan penderita HIV dan tidak disterilkan
Dari Ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak
yang di kandungnya
Fase dan gejala AIDS
Fase 1 (0 5 Tahun terinfeksi)
Tanpa Gejala (asimtomatik)

FASE II (5-7 TAHUN TEINFEKSI)


Muncul Gejala Minor:
Hilang selera makan, tubuh lemah, keringat berlebihan
di malam hari, pembengkakan kelenjar getah bening,
diare terus menerus, flu tidak sembuh-sembuh
FASE III (7 TAHUN ATAU LEBIH)
Masuk penyakit AIDS:
Kekebalan tubuh sudah sangat sedikit dan muncul
infeksi oportunistik: TBC, Radang Paru, Gangguan
Syaraf, Kaposi Sarkoma (kanker Kulit)
AIDS tidak menular
lewat
Bersentuhan, senggolan, salaman,
berpelukan, berciuman dengan penderita
AIDS
Mengunakan peralatan makan bersama-sama
dengan penderita AIDS
Gigitan nyamuk
Terkena keringat, air mata, ludah penderita
AIDS
Berenang bersama-sama dengan penderita
AIDS
Mengurangi Resiko
Penularan
Bagi yang belum aktif melakukan kegiatan seksual: tidak
melakukan hubungan seks sama sekali
Bagi yang sudah aktif melakukan kegiatan seksual:
melakukan seks mitra tunggal, mengurangi mitra seks,
menggunakan kondom, segera mengobati PMS kalau ada
Hanya melakukan transfusi darah yang bebas HIV
Mensterilkan alat-alat yang dapat menularkan: jarum
suntik, tindik, tatto dll
Ibu yang terinfeksi HIV perlu mempertimbangkan lagi
untuk hamil
Apa yang bisa kita lakukan

Menerapkan informasi pada diri


sendiri
Berperilaku bertanggung jawab
Menyebarkan informasi tentang
AIDS kepada orang lain
Mendukung kegiatan pencegahan
AIDS di lingkungannya

Kita bisa kena AIDS tapi kita bisa mencegahnya


Tes HIV
perlukah?
Konseling dan Tes HIV

Konseling dan 11
Tes HIV
Mitos
Melakukan tes HIV merupakan
vonis mati
Tidak ada yang bisa dilakukan
bila positif HIV termasuk dalam
pengobatan
Tidak perlu karena selama ini
tidak ada gejala sakit
Kerahasiaan tes HIV pasti bocor
ke orang lain
Manfaat Secara
Umum
Untuk mengetahui
perkembangan kasus HIV/AIDS
Menyakinkan bahwa darah
untuk transfusi dan organ untuk
transplantasi tidak terinfeksi
HIV
Untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi HIV atau
tidak
Jenis Tes
Mendeteksi antibodi
Antibodi HIV diproduksi begitu
menginfeksi oleh tubuh
Tes Elisa, tes sederhana/cepat dan
tes konfirmasi
Mendeteksi virusnya
NAT dan PCR
Prinsip
Sukarela
Tidak boleh ada tekanan oleh
sebab apapun
Rahasia
Hasilnya hanya diketahui oleh
yang tes dan konselor
Keputusan di tangan klien
Semua keputusan baik sebelum
dan sesudah tes merupakan
Program yang
Menyertai
Konseling sebelum dan setelah
Informed consent (persetujuan)
Kerahasiaan
Supervisi dan kontrol kualitas
tes
Kegiatan untuk perawatan dan
pendukung untuk ODHA (orang
dengan HIV/AIDS)
Perjalanan Infeksi HIV dan
Komplikasi Umum
1000
900
800
CD4
700
600
CD4

500
400 Viral Load
300
Infeksi Opportunistik
200
100
0
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan Tahun setelah infeksi HIV
Prinsip penularan HIV

Prinsip Three Ones

Ada orang yang positif HIV

Ada kegiatan yang memungkinkan


terjadinya pertukaran cairan tubuh

Ada orang yang belum terinfeksi


atau orang yang juga sudah
terinfeksi HIV
Bagaimana HIV
ditularkan?
Kegiatan Seksual tertentu

Kontak Darah

Kehamilan, kelahiran dan


pemberian air susu ibu
Faktor terkait dengan
penularan secara seksual
Ada atau tidaknya infeksi alat
kelamin
Jenis aktivitas seks
Risiko aktivitas seks yang
memungkinkan terjadi
perlukaan atau pendarahan
Ada atau tidaknya darah
Faktor lain
Faktor terkait dengan
penularan melalui kontak
darah
Penggunaan kembali jarum
suntik dan tabungnya
Penggunaan bersama
perlengkapan menyuntik seperti
: air, sendok dan filter
Darah atau produk darah yang
terinfeksi
Perlengkapan bedah
Faktor terkait dengan
penularan dari Ibu ke Anak

Jumlah virus dari Ibu yang


positif
Tahapan HIV dari Ibu yang
bersangkutan
Pemberian ASI
Kelahiran melalui vagina
Status HIV

Satu-satunya cara untuk


mengetahui status HIV adalah
melalui tes darah yang jenisnya
antara lain :

Rapid test
Elisa
Western Blood
HIV dapat dicegah
melalui
Menggunakan kondom untuk
seks yang penetratif
Tidak berbagi jarum suntik dan
perlengkapan menyuntik
Perawatan HIV bagi ibu yang
positif, mengganti ASI dengan
susu formula jika
memungkinkan.
Menapis darah dan produk
HIV sudah cukup tinggi!
Beda Cara Penularan, Beda
Tren?
Tidak boleh dilupakan
Jumlah Kasus AIDS di Indonesia 10
Tahun Terakhir Berdasarkan Tahun
Pelaporan sd 31 Desember 2005
6000
5321
5000

4000

3000 2682 2638

2000 1487
1171 1195
1000 607 826
154 198 258 352 345 316
44 255 219
42 60 94
0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

AIDS Kumulatif

Sumber : Lap P2PL sd 31 Desember 2005


Persentase Kumulatif Kasus AIDS
di Indonesia Berdasarkan Cara
Penularan
60
48.9
50
39.4
Persentase

40

30

20

10 4.8 5.5
0.1 1.2
0
Homosex Heterosex IDU Transfusi Perinatal Unknown

Faktor Risiko

Sumber : Lap P2PL sd 31 Desember 2005


Dinamika penularan
HIV?

You might also like