You are on page 1of 19

ILMU KEDOKTERAN

FORENSIK
Dr. Retno Sawitri, SpF

Instalasi Forensik dan Pelayanan Jenazah


RSUP Fatmawati,Jakarta
Pokok Bahasan

DEFINISI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


PERAN DOKTER DALAM PROSES PERADILAN
KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN DAN
DASAR2 HUKUMNYA
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

Dikenal juga sbg Legal Medicine adalah


salah satu cabang spesialistik dari ilmu
kedokteran,yang mempelajari
pemanfaatan ilmu kedokteran untuk
kepentingan penegakan hukum serta
keadilan
Sejarah ilmu kedokteran forensik

ANTHITIUS..seorang dokter di zaman Romawi


kuno yang menyampaikan dalam suatu
FORUM,semacam institusi peradilan waktu itu
yang menyatakan bahwa dari 21 luka yang
ditemukan pada tubuh maharaja Julius Caesar,
hanya satu luka saja yg menembus sela iga ke dua
kiri depan yang merupakan luka yang mematikan
Kata FORENSIK berasal dari kata FORUM
Di Inggris kedokteran forensik dikenal
dengan Coroner melakukan
pemeriksaan jenazah, otopsi, penyidikan,
penelitian.
Di Amerika Serikat dikenal sebagai
Medical Examiner
KEGUNAAN ILMU FORENSIK
MENURUT OBYEK PEMERIKSAAN :
Manusia hidup
Mayat
Bagian tubuh manusia
MENURUT BENTUK JASA
Melakukan pemeriksaan dan mengemukakan pendapat
tentang hasil pemeriksaan (sebab luka ; sebab kematian ;
benar tidaknya ada darah, air mani dsb)
Mengemukakan pendapat saja
Memberi penasihat tentang penyelidikan / penuntutan
KEGUNAAN ILMU FORENSIK (lanj)

MENURUT TEMPAT KERJA


Rumah Sakit / Laboratorium
Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Ruang kantor / sidang
MENURUT WAKTU PEMERIKSAAN
Sewaktu perkara di tangan penyidik
Sewaktu perkara di tangan jaksa
Di sidang pengadilan
Kedokteran Forensik
Forensik patologi cabang ilmu kedokteran forensik yang
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada
pemeriksaan jenazah dan segala hal yang berhubungan dengan
kematian guna kepentingan peradilan

Forensik klinik
Odontologi Forensik salah satu cabang ilmu
kedokteran gigi yang menerapkan ilmu dan teknologi
kedokteran gigi untuk kepentingan hukum dan peradilan
Toksikologi Forensik
DNA Forensik salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi Biomolekuler di
bidang DNA untuk kepentingan identifikas
Antropologi Forensik penerapan ilmu pengetahuan antropologi
ragawi dan ilmu osteologi manusia untuk kepentingan hukum dan
peradilan
Psikiatri Forensik penerapan ilmu kedokteran jiwa untuk
kepentingan hukum dan peradilan
Psikologi Forensik pemahaman ilmiah bagi penegak hukum untuk
memahami tingkat validasi keterangan yang didapatkan dari korban,
saksi, maupun pelaku. Sebab, penegakan hukum tak bisa asal tebak
hanya berdasarkan dugaan semata. Selengkapnya tentang psikologi
forensik
Manfaat ilmu kedokteran Forensik

Penegakan hukum dan keadilan


Penyelesaian klaim asuransi yang adil
Pemecahan masalah paternitas/bayi
tertukar,penculikan
Membantu upaya keselamatan kerja
Pengumpulan data KLL,narkoba
Identifikasi korban masal.DVI
Ruang lingkup

Tanatologi (ilmu yang mempelajari tentang


kematian dan perubahan yang terjadi setelah
kematian)
Traumatologi (ilmu yang mempelajari tentang
trauma)
Toksikologi Forensik
Tehnik pemeriksaan:
korban hidup: KDRT,Child abuse,kekerasan sexual
korban meninggal : pemeriksaan luar jnz
bedah jnz/otopsi
Tata laksana medikolegal
Pembuatan Visum et repertum
TKP
Gali kubur/exhumasi
Saksi ahli
Keterangan ahli
Peran dokter dalam proses peradilan

Peran di TKP
Proses penyidikandengan penyidik
Kepolisian
Pembuatan Visum et Repertum dari hasil
pemeriksaan korban
Dalam persidangan : saksi ahli, keterangan
ahli
Kewajiban dokter membantu
Peradilan

Diatur dalam pasal 133 KUHAP


Keterangan ahli ini dijadikan sebagai alat buksi sah di
sidang pengadilan pasal 184 KUHAP
Keterangan ahli dapat diberikan secara lisan didepan
sidang pengadilanpasal 186 KUHAP
Dapat diberikan saat penyidikan dalam bentuk
laporan penyidikpenjelasan pasal 186 KUHAP
Dalam bentuk tertulis di dalam suatu SURAT.Pasal
187 KUHAP
Pihak yang berwenang meminta
keterangan ahli

KUHAP psl 133 ayat 1 yang berwenang mengajukan


permintaan keterangan ahli adalah Penyidik atau
Penyidik Pembantu psl 11 KUHAP
Penyidik menurut KUHAP psl 6 ayat 1 jo PP 27 th 1983
psl 2 ayat 1 adalah pejabat Polisi Negara RI yg diberi
wewenang khusus oleh UU dengan pangkat
serendah2nya Pembantu Letnan dua,penyidik
pembantu serendah2nya sersan dua
Pihak yang berwenang membuat
keterangan ahli

psl 133 ayat 1,yg berwenang melakukan pemeriksaan


forensik yg menyangkut tubuh manusia dan membuat
keterangan ahli adalah dokter ahli kedokteran
kehakiman/forensik,dokter dan ahli lainnya
Keterangan ahli dibuat oleh dokter ahli kedokteran
kehakiman
Keterangan kalau dibuat selain dokter ahli
kedokteran kehakiman/forensik
Prosedur permintaan keterangan ahli

KUHAP psl 133 ayat 2,permintaan keterangan ahli oleh


penyidik harus dilakukan secara tertulisterutama
utk korban jnz hrs diperlakukan dengan baik,diberi
label jnz,penyidik wajib menjelaskan kepada
keluarga
Mereka yg menghalangi pemeriksaan jnz utk
kepentingan peradilan diancam hukuman sesuai psl
222 KUHP
Penggunaan keterangan ahli

Untuk proses peradilan dan penegakan hukum


Hanya boleh diserahkan kepada Penyidik yg
berwenang yang memintanya sesuai
TKP/Wilayah kerja
Berkas keterangan ahli tidak dapat digunakan
dalam penyelesaian klaim asuransiharus ada
permintaan khusus dari pihak asuransi dengan
memperhatikan wajib simpan rahasia jabatan
TERIMA KASIH

You might also like