9.

Bagaimana cara melakukan tindakan

pada pasien dengan multiple trauma!

Ibnu Fajar Sidik

2013730148
 Jalan Napas Terbuka, Disertai Proteksi
Servikal
Penilaian inisial pasien trauma, diawali
dengan memastikan bahwa jalan
napas terbuka.
Hal ini dicapai dengan melakukan
inspeksi mencari adanya benda asing,
fraktura tulang wajah, mandibula, atau
trakea yang menyumbat jalan napas.
Membuka jalan napas dilakukan
dengan manuver chin lift atau jaw
thrust, dengan memproteksi vertebra
servikal. Bila ada komunikasi verbal
dengan pasien, dapat dianggap jalan
napas saat itu bebas, namun jangan
dilupakan reevaluasi.
Pernapasan dan Ventilasi
Pertukaran gas yang adekuat
diperlukan untuk memaksimalkan
oksigenasi dan mengeliminasi CO2.
Ventilasi memerlukan fungsi yang
adekuat pada paru-paru, dinding
toraks, dan diafragma. Tiap komponen
harus diperiksa dan dievaluasi dengan
cepat.
Toraks pasien harus terekspos untuk
memastikan pengembangan dinding
toraks yang normal pada gerak
pernapasan, dan untuk mendeteksi
adanya cedera dinding dada yang
mungkin mengganggu ventilasi.
Auskultasi dilakukan untuk
memastikan aliran udara di paru-paru.
Perkusi dapat menunjukkan adanya
udara atau darah dalam rongga pleura.
 Sirkulasi dan Membalut-
tekan Perdarahan Status Neurologi
Eksternal
Volume Darah dan Isi menilai tingkat kesadaran Pakaian pasien dibuka
semenit jantung, menilai serta memeriksa ukuran
status hemodinamika pupil dan refleks cahaya
pasien cedera secara Tingkat kesadaran
cepat dan akurat, dan ini diperiksa dengan metoda
didapat dengan AVPU:
memeriksa kesadaran, A: Alert; sadar.
warna kulit, dan nadi. V: memberi respons Dan menyelimuti pasien
Perdarahan, diatasi kepada stimulus vokal
dengan menekan P: memberi respons
langsung pada tempat kepada stimulus nyeri
perdarahan, secara (pain)
manual.
U: tidak memberi
respons kepada semua
stimulus (unresponsive)
atau dengan
Skala koma Glasgow (GCS
= Glasgow Coma Scale)
Membuka baju dan
Mencegah Hipotermia
seluruhnya, biasanya
dengan menggunting
bajunya, sehingga tidak
ada yang terlewat dalam
pemeriksaan dan
penilaian.
setelah pemeriksaan
selesai, untuk mencegah
hipotermia.
Cairan intravena harus
dihangatkan sebelum
diinfuskan. Suhu
ruangan perlu
diperhatikan, karena
yang terpenting ialah
suhu badan pasien