Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Lennywati
Status Ekonomi
Pasien tinggal di rumah pribadi, Luas rumah pasien sekitar LT 75 m2 dan
LB 60 m2
Terdapat satu keluarga yang menempati rumah tersebut dan terdiri dari 6 orang
anggota keluarga
Saat ini kebutuhan sehari hari pasien ditanggung :
Pasien ( Swasta) penghasilan Rp 1.000.000,-/bulan.
Menantu pasien penghasilan Rp 3.000.000,-/bulan
Pengeluaran keluarga : pembayaran listrik Rp 400.000,-
kebutuhan sehari-hari Rp 3.000.000,-
Kebutuhan anak sekolah 300.000,-
Rumah :
Terdiri dari 1 ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu, kamar
tidur, dan dapur, 1 ruangan kamar tidur, 1 ruangan kamar mandi
dan tempat mencuci
Keadaan rumah penuh dengan barang elektronik .
Lantai rumah terbuat dari semen
Atap rumah terbuat dari seng.
Tembok terbuat dari batako dan sekat antar ruangan dalam rumah
juga terbuat dari batako dan triplek.
Pencahayaan cukup menerangi semua ruangan, dan tidak dapat
membaca tanpa lampu.
Sumber air di rumah pasien menggunakan air tanah.
Sumber air minum menggunakan air gallon isi ulang dan air tanah
Anggota Keluarga
No Nama Um Jenis Status Pekerjaan Riwayat
No. . Nama Umurur Status
Kelamin Jenis Kelamin Pekerjaan Pend.
Penyaki Riwayat
tTerakhir Penyakit
1. Tn. Sudarmaji 71 Laki-laki Pasien Karyawan Swasta Hiperten
1. Tn.Mustofa 42 tahuntahu Suami Laki-Laki Pegawai Swasta SMA
si -
n
2. Ny. Masni 66 Perempuan Istri Ibu Rumah Tangga -
tahu pasien
n
2. 3.Sri Maemunah
Ny. Dewi32 tahun48 Istri Perempuan Perempuan
Anak IbuPelayan toko
Rumah Tangga SMK
Hiperten Sehat
tahu pasien si
n
4. Tn. Ujang 50 Laki-laki Menantu Buruh Bangunan -
tahu pasien
n
5. An. Rafli 14 Laki-laki Cucu Pelajar -
tahu pasien
n
6. An. Annisa 10 Perempuan Cucu Pelajar -
tahu pasien
n
GENOGRAM
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan Fisik
Telinga
Liang telinga kiri dan kanan lapang, serumen (-/-), sekret (-/-),
mukosa tidak hiperemis, membran timpani (intak/intak) dan tidak
nyeri tekan pada bagian belakang kedua telinga.
Hidung
Cavum nasi (lapang/lapang), konka (eutrofi/eutrofi),
hiperemis(-/-),sekret (-/-),deviasi septum nasi (-).
Tenggorokan
Uvula ditengah, arkus faring simetris, faring hiperemis (-),
tonsil (T1/T1) hiperemis(-), detritus (-)/(-) ulkus(-),
membran(-), pelebaran pembuluh darah (-)
Leher
Trakea ditengah, kelenjar tiroid dalam batas normal.
Paru paru Jantung
Inspeksi : Gerakan dinding Inspeksi : Iktus kordis tidak
dada,simetris, tidak terdapat deviasi, terlihat
tidak terdapat pemakaian otot otot
pernapasana tambahan saat bernapas.
Palpasi : Iktus kordis teraba
Palpasi : Vokal fremitus teraba
di linea mid clavicula sin
simetris Perkusi :
Perkusi : Paru kiri dan kanan Batas Jantung kanan ICS 4 garis
(sonor/sonor) sternaldextra
Auskultasi : Bunyi nafas dasar
vesikuler paru kanan dan kiri, Batas Jantung kiri ICS 5 garis
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1
dan bunyi jantung 2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak perut datar, pusar tidak menonjol,
pelebaran vena (-), tidak ada gerakan hiperperistaltik, tidak
ada jejas, massa (-), striae (-), sikatriks (-), tidak ada kelainan
kulit
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Diagnostik Holistik
ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : Sakit kepala sejak 3 hari yang lalu
Kekhawatiran : Pasien khawatir keluhan yang dirasakan semakin berat
Harapan : Pasien berharap agar keluhan segera hilang dan tidak
menghambat aktivitas dan pekerjaan sehari-hari pasien
Diagnostik
Holistik
Aspek Klinis
Diagnosa kerja : Cephalgia e.c Hipertensi Grade I
Diagnosis banding : Tension Headache
IMT : BB/ (TB)2 = 65 / (1,70)2 = 22,49
Status gizi : Normal
Anjuran terapi :
Medikamentosa :
Amlodipin 5 mg 1x1, 10 tablet
B.Complex 1x1, 5 tablet
Diplofenac Sodium 1x1, 5 tablet
Non Medikamentosa :
Menginformasikan cara mengonsumsi obat,
Meningkatkan rutinitas berolahraga ( min 3x seminggu ) min. 30 menit dan olahraga jangan
terlalu berat ( jalan santai, senam, joging, berenang),
Menyarankan pasien untuk selalu memeriksakan tekanan darah rutin,
Istirahat yang cukup,
Hindari stress.
Gizi :
Mengurangi makanan yang asin,
Mengurangi mengolah makanan dengan cara digoreng,
Mengurangi makan makanan bagian dalam ( jeroan ).
Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
Memperbanyak konsumsi air putih
Diagnostik Holistik
Aspek Resiko Internal
Pasien memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi yaitu ayah dan saudara kandung
pasien.
Pasien kurang beristirahat.
Pasien menyukai makan makanan yang berkadar garam tinggi, makanan gorengan, dan
jeroan.
Derajat Fungsional
Derajat satu : Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih dapat
melakukannya sendiri.
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN
Kunjungan Rumah Saat kunjungan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu;
Pertama 1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
Sabtu, 8 Juli 2017 2. Memberikan informed consent pada pasien agar dapat mengerti maksud dan
tujuan kegiatan yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
4. Melakukan anamnesis lengkap riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
keluarga dan kebiasaan pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan ulang
tanda vital.
5. Menyusun penatalaksanaan terhadap pasien.
6. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana selanjutnya
Kunjungan Rumah
Pertama Intervensi yang diberikan:
Sabtu, 8 Juli 2017 1. Edukasi mengenai hipertensi (penyebab, gejala klinis diagnosis banding,
tatalaksana, komplikasi, dan prognosis). Edukasi dilakukan pada pasien.
2. Edukasi agar pasien mengkonsumsi obat yang diberikan secara teratur.
3. Edukasi agar pasien kontrol tekanan darah di puskesmas terdekat.
4. Edukasi agar pasien memiliki pola makan yang teratur, bergizi seimbang
serta istirahat yang cukup dan menghindari stress.
5. Edukasi agar pasien meningkatkan kualitas aktivitas fisik (olahraga).
Kunjungan Rumah Saat kunjungan yang kedua dilakukan beberapa hal yaitu;
Kedua 1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga
Rabu, 12 Juli 2017 pasien.
2. Memberikan informed consent pada keluarga pasien agar dapat mengerti maksud
dan tujuan kegiatan yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien dan keluarga pasien.
4. Pemantauan keadaan pasien dan keluarganya dengan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi penyakit pasien.
5. Melakukan anamnesis lengkap mengenai riwayat kehidupan sosial, ekonomi dan
lingkungan pasien dan keluarga.
6. Pemantauan keadaan rumah
7. Pemantauan aktifitas sehari-hari pasien dan keluarga.
8. Pemantauan pola makan pasien dan keluarga.
9. Pemantauan perkembangan penyembuhan keluhan pasien.
10.Pemantauan keadaan pasien dan keluarga.
Kunjungan Rumah
Kedua Intervensi yang diberikan:
Rabu, 12 Juli 2017 1.Edukasi mengenai rumah sehat kepada pasien dan keluarga.
2.Edukasi untuk saling mendukung dan memahami satusama lainnya.
3.Edukasi lebih lanjut mengenai menjalin komunikasi yang baik antara pasien
dan keluarga.
4.Menghimbau keluarga pasien untuk mengingatkan pasien agar meminum
obat secara rutin, mengatur pola makan pasien.
5.Edukasi agar melakukan olahraga secara rutin.
Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Dalam
Binaan Pertama
ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : Sakit kepala
Kekhawatiran : Pasien khawatir sakitnya semakin parah dan tidak sembuh
Harapan : Pasien berharap agar keluhannya hilang dan dapat sehat
kembali
ASPEK KLINIS
Diagnosa kerja :Hipertensi
IMT : BB/(TB)2 = 65 / (1,70)2 = 22,49
Status Gizi : Normal
-
Diagnostik Holistik
ASPEK RESIKO INTERNAL
Pasien kurang beristirahat dan jarang berolah raga.
Pasien menyukai makan makanan yang berkadar garam tinggi, makanan gorengan, bersantan,
dan jeroan.
DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat Satu : Tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri.
Faktor pendukung terselesaikannya
masalah kesehatan pasien:
Vitamin 1 x 1 sehari
Serat:
25 30 gram / hari
Cairan:
Cairan yang dibutuhkan 1,5 2 Liter per hari ( 6 8 gelas 200 cc )
Terima Kasih