You are on page 1of 12

Smart Packaging

Sebagai Teknologi Kemasan


Bahan Makanan

Eviomitta Rizki Amanda, S.Si., M.Sc


Smart Packaging (Kemasan
Pintar)
Kemasan Pintar dibagi menjadi tiga macam:

1. Controlled Packaging

2. Active Packaging

3. Intelligent Packaging
Controlled Packaging
Kemasan yang dapat mengendalikan makanan yang dikemasnya

Modified Atmosphere Packaging (MAP), dimana komposisi udara yang mengelilingi


produk diatur untuk memperpanjang umur makanan (extended shelf life),
mempertahankan rasa sehingga dapat mengurangi kebutuhan additives (Priyono
2005).
Kelebihan MAP: daya tahan produk lebih lama (2-5 times under the air),
mengurangi penggunaan aditif, biaya yang dikeluarkan rendah (perbandingan
1:10:100 antara gas, film, dengan produk).
Active Packaging (Kemasan
Aktif)
Kemasan Aktif: kemasan yang secara aktif memiliki fungsi selain sebagai bahan
pengemas produk juga berfungsi sebagai bahan pelindung produk dari kondisi
buruk di luar kemasan. Kemasan Aktif: menunjukkan peranan bahan
pengemas yang memiliki peran tertentu, seperti: secara aktif menurunkan
kadar oksigen, menyerap uap air, kadar etilen, merubah pH dalam kemasan,
melepas komponen-komponen aktif ke dalam makanan, seperti antioksidan,
aroma, warna dengan tujuan untuk memperpanjang umur (shelf life) atau
menjaga kesegaran (freshness) dan kualitas makanan
Ex : pengontrol moisture, edible, anti microba films, penyerap ethylene
Contoh Kemasan Aktif:
Intelligent Packaging
Teknik pengemasan yang dapat memonitor kondisi produk makanan dan
mencantumkan informasi tentang kesegaran makanan (freshness of the food),
termasuk waktu, temperatur dan lokasi.

Kemasan jenis ini menginformasikan kepada konsumen tentang kesegaran


makanan melalui indikator-indikator waktu/temperatur, microchips yang
menempel dibalik kemasan dan polymers yang transparan serta frekuensi
radio yang dapat mengidentifikasikan keadaan makanan dari rantai supply
(Priyono 2005).
Intelligent Packaging menggunakan prinsip Biosensor
Contoh Intelligent Packaging: Fruit Ripeness
Sensor
Radio Frequency Identification
(RFID)
BIOSENSOR pH BERBASIS ANTOSIANIN STROBERI DAN KLOROFIL DAUN
SUJI SEBAGAI PENDETEKSI KEBUSUKAN
FILLET DAGING AYAM
Karina Kristanti Ekarani Rahardjo1*, Simon Bambang Widjanarko1
Thank You for Your Attention

You might also like