Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Nitami Oktavia Indiarti
(20100310032)
1.Penurunan Kesadaran
2.Kejang
3. Memuntahkan Semuanya
4. Tidak dapat makan/minum
Definisi Kejang
Intrakranial
a) Trauma : Perdarahan Ekstrakranial
Subarachnoid, a) Kejang Demam
Subdural, Ventrikuler. b) Gangguan Metabolik:
b) Infeksi : Bakteri, virus, Hipoglikemi,
Parasit ex: Meningitis, hipokalsemia,
ensefalitis. gangguan elektrolit
c) Kongenital : Kelainan (Na dan K)
Serebri c) Toksin : Intoksikasi
KLASIFIKASI KEJANG
Kejang
Kejang tanpa demam
1. Gangguan Elektrolit
2. Epilepsi
3. Hipoksia
Patofisiologi Kejang
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Kejang Demam
2. Meningitis
3. Ensefalitis
A. KEJANG DEMAM
Definisi
Kejang Demam adalah Kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium .
kejang
Klasifikasi Kejang Demam
Definisi
Status Epileptikus adalah bangkitan yang terjadi
lebih dari 30 menit atau adanya dua bangkitan
atau lebih diantara bangkitan-bangkitan tadi tidak
terdapat pemulihan kesadaran.
1. Sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan atau gangguan
perkembangan neurologis
2. Terdapat riwayat kejang tanpa demam yang bersifat genetik
3. Kejang demam lebih lama dari 15 menit fokal atau diikuti kelainan neurologis
menetap
4. Kejang demam pada bayi <12 bln atau kejang demam multipel dalam satu
episode demam atau kejang >4x dalam 1 tahun.
Pilihan Obat ;
1. Asam Valproat 15-40mg/kg/hari dalam 2-3 dosis
2. Fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
Prognosis
- Demam
- Sering ISPA, Insfeksi saluran cerna
- Kejang
- Muntah
- Tidak bisa menyusu , Iritabel
- Penurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik :
1. Tanda rangsang miningeal ( Kaku kuduk,Kernig, Bruzinki
I,II) , Opistotonus
2. Latergis, Gelisah
3. Defisit neurologi fokal.
4. Ubun-ubun cembung
5. Ruam : petekiae, atau purpura
6. Peningkatan TIK : Pupil anisokor, Spastisitas, Paralisis
ekstremitas, nafas tidak teratur.
Pemeriksaan Penunjang:
Ensefalitis
Infeksi jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
berbagai macam mikroorganisme (Virus, Bukteri,
jamur, dan protozoa).
Tanda dan Gejala
1. Demam tinggi mendadak, sering
hiperpireksia.
2. Penurunan kesadaran, nyeri kepala,
ensefalopati.
3. Kejang Dapat bersifat umum atau fokal
Pemeriksaan fisik:
1. Hiperpireksia
2. Penurunan kesadaran sampai kejang
3. Kejang dapat berupa status konvulsif
4. Peningkatan TIK
5. Gejara serebral type Upper motor (spastik,
hipereflek, reflek patologis)
Pemeriksaan Penunjang
EPILEPSI
Epilepsi
Gangguan kronik ditandai bangkitan epileptik
berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul
tanpa provokasi.
Bangkitan Epilepsi
Manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas
listrik yang abnormal dan berlebihan dari
sekelompok neuron.
Bangkitan berupa kelaianan motorik, sensori,
autonomik 2 kali atau lebih kejang spontan tanpa
pemicu.
Etiologi
1. Kejang Parsial
a. Parsial Sederhana berlangsung kurang dari 1 menit
- Motorik : gerakan abnormal unilateral : kedutan
- Sensorik : merasakan, membaui, mendengarakan sesuatu,baal
- Autonomik : takikardi, bradikardi, takipneu, berkeringat
- Psikis : disfagia, gangguan daya ingat
b. Parsial Kompleks dimulai dari kejang parsial sederhana
berkembang menjadi penurunan kesadaran. Berlangsung 1-3
menit.
2. Kejang Generalisata kesadaran menurun atau lenyap