You are on page 1of 35

KEJANG PADA ANAK

Oleh:
Nitami Oktavia Indiarti
(20100310032)

STASE ILMU KESEHATAN ANAK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH YOGYAKARTA
RSUD SALATIGA
2014
MENURUT MTBS ADA TANDA BAHAYA
UMUM KEGAWATAN PADA ANAK :

1.Penurunan Kesadaran
2.Kejang
3. Memuntahkan Semuanya
4. Tidak dapat makan/minum
Definisi Kejang

Kejang adalah kontraksi involunter yang hebat


atau serentetan kontraksi otot volunter.

Kejang merupakan manifestasi klinis yang


merupakan gangguaan kesadaran, tingkah laku,
emosi, motorik, sensorik dan otonom karena
pelepasan muatan listrik yang berlebihan di neuron
otak.
Penyebab Kejang

Intrakranial
a) Trauma : Perdarahan Ekstrakranial
Subarachnoid, a) Kejang Demam
Subdural, Ventrikuler. b) Gangguan Metabolik:
b) Infeksi : Bakteri, virus, Hipoglikemi,
Parasit ex: Meningitis, hipokalsemia,
ensefalitis. gangguan elektrolit
c) Kongenital : Kelainan (Na dan K)
Serebri c) Toksin : Intoksikasi
KLASIFIKASI KEJANG

Kejang dengan demam


1. Kejang Demam Sederhana
2. Kejang Demam Komplek
3. Infeksi SSP (Ensefalitis, Meningitis)

Kejang
Kejang tanpa demam
1. Gangguan Elektrolit
2. Epilepsi
3. Hipoksia
Patofisiologi Kejang

Saraf dan Otak adalah jaringan yang eksitabel


Terdapat membaran potensial yang dibagian dalam (K) memiliki
membran potensial yang lebih negatif daripada membran luar (Na).

Bila sel saraf mendapat stimulus terjadi penuruann potensial


membran permeabilitas membran terhadap ion Na
Terjadi kanal Na+ terbuka msk kedalam (Fase depolarisasi) kanal
ion K terbuka dan K+ keluar ( Fase repolarisasi) Bila terjadi
ketidak seimbangan depolarisasi yang berlebihan dapat
mengakibatkan Kejang
Penegakan Diagnosis Pada Kejang
a. Anamnesis
Adanya Kejang, Jenis kejang, Kesadaran dan lama kejang
Suhu tubuh sebelum kejang/saat kejang, keadaan anak
pasca kejang, penyebab selain dari SSP.
Riwayat kejang dan riwayat epilepsi keluarga.
b. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Tanda Rangsang meningeal : kaku kuduk, Bruzinski I,II,
Kernique, Laseque.
Tanda peningkatan tekanan intrakranial ubun-ubun besar
membenjol, papil edema
Tanda infeksi di luar SSP: ISPA, OMA, ISK
Pemeriksaan neurologis
lanjutan......

c. Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan sesuai indikasi untuk mencari penyebab


demam/kejang. Pemeriksaan: Darah perifer
lengkap, gula darah, elektrolit, urinalisis, dan biakan.
Pemeriksaan cairan serebrospinal untuk
meningitis. Dianjurkan pada :
- Bayi < 12 bln : sangat dianjurkan
- Bayi 12-18 bln : dianjurkan
- Bayi > 18 bln : tidak rutin dianjurkan
CT Scan/ MRI Bila ada indikasi seperti kelainan
neurologi menetap, dan kenaikan TIK
- Kejang demam sederhana: kejang yang terjadi <15 menit,singkat dan tidak
berulang, kejang demam komplek : berlangsung >15 menit.
- Meningitis: proses infeksi yang terjadi pada selaput otak. Tandany: ubun-
ubun besar dan menonjol,kaku kuduk +,nyeri kepala dan mata,muntah dan
kejang
- Epilepsi: kejang yang berupa pergerakan secara mendadak dan tidak
terkontrol
- Kejang tetanus: Kekakuan otot tanpa disertai gangguan kesadaranyang
tanda nya: kekakuan otot masseter sehingga sukar membuka
mulut(trismus), akibat kekakuan otot mimik, sehingga tampak dahi
mengkerut, mata agak tertutup( risus sardonicus), otot dinding perut
seperti papan (opistotonus).
- Abses otak: infeksi fokal,ditandai dengan adanya proses supurasi yang
terlokalisir gelaja nya seperti sakit kepala yang menetap dan sangat
berat,ngantuk, bingung, kejang.
KEJANG DENGAN DEMAM

1. Kejang Demam
2. Meningitis
3. Ensefalitis
A. KEJANG DEMAM

Definisi
Kejang Demam adalah Kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium .

Merupakan kelainan neurologis yang sering


dijumpai pada anak dengan golongan usia 6 bln- 4
thn.

3 % dari anak <5th pernah mengalami.


Etiologi Kejang Demam :

-Penyebab pasti tidak diketahui, berhubungan


dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan
kebanyakan terjadi pada hari pertama.

-Terkadang berhubungan dengan infeksi saluran


nafas akut, otitis media akut, ISK, Pasca Imunisasi.

-Resiko meningkat 2-3 x bila saudara kejang demam


atau 5% bila orang tua pernah menderita kejang
demam
Patofisiologi Kejang Demam
Demam

Metabolisme dasar Kebutuhan O2 meningkat


meningkat 10-15 % 20 %

Perubahan beda difusi membran sel neuron difusii Na dan K.


(Perubahan beda potensial membran sel neuron)

Pelepasan muatan listrik meluas keseluruh sel


maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan
neurotransmiter,

kejang
Klasifikasi Kejang Demam

a. Kejang Demam Sederhana (simple febrile seizure)


Berlangsung singkat <15 menit berhenti sendiri
Kejang berbentuk umum tonik / klonik, tanpa gerakan fokal
Tidak berlangsung selama >24 jam

B. Kejang demam Kompleks (Complex febril seizure)


Kejang > 15 menit
Kejang fokal / parsialsatu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial.
Berlangsung lebih dari satu kalidalam 24 jam
STATUS EPILEPTIKUS

Definisi
Status Epileptikus adalah bangkitan yang terjadi
lebih dari 30 menit atau adanya dua bangkitan
atau lebih diantara bangkitan-bangkitan tadi tidak
terdapat pemulihan kesadaran.

Merupakan kasus kegawat daruratan yang


memerlukan penanganan dan terapi segera.
Penatalaksanaan Kejang Demam pada Anak

Penatalaksanaan kejang demam pada anak meliputi


3 hal :

1. Pengobatan fase akut membebaskan jalan


nafas dan memantau fungsi fital tubuh.
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan Profilaksis.
1. Penatalaksannan Fase Akut
1. Pertolongan fase akut
DOSIS DIAZEPAM

Umur / Berat Badan Anak Diazepam diberikan secara


rektal (Larutan 10 mg/2ml)

Dosis 0,1 ml/kg (0,4-0,6


mg/kg)
2 mingg sd 2 bln (<4kg) 0,3 ml ( 1,5 mg)
2 4 bln (4-<6 kg) 0,5 ml (2,5 mg)
4 - < 12 bln (6-<10 kg) 1,0 ml (5 mg)
1- <3 th ( 10 -<14 kg) 1, 25 ml (6,25 mg)
3 5 thn (14-19 kg) 1,5 ml (7,5 mg)
2. Mencari dan mengobati penyebab

Pemeriksaan pemeriksaan cairan serebrosp


inal di indikasikan untuk pasien kejang demam berusia
kurang dari 2 tahun.

3. Profilaksis Terhadap Kejang Berulang

a. Profilaksis intermittent pada waktu demam


mencegah terjadinya kejang saat pasien demam.
Diazepam rektal tiap 8 jam 5 mg pasien BB < 10 kg , 10 mg
untuk pasien dengan BB >10 kg.
b. Profilaksis dengan antikonvulsan tiap hari
(jangka panjang) atas beberapa indikasi
Lanjutan.....

Profilaksis jangka panjang, indikasinya :

1. Sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan atau gangguan
perkembangan neurologis
2. Terdapat riwayat kejang tanpa demam yang bersifat genetik
3. Kejang demam lebih lama dari 15 menit fokal atau diikuti kelainan neurologis
menetap
4. Kejang demam pada bayi <12 bln atau kejang demam multipel dalam satu
episode demam atau kejang >4x dalam 1 tahun.

Pilihan Obat ;
1. Asam Valproat 15-40mg/kg/hari dalam 2-3 dosis
2. Fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
Prognosis

Kemungkinan mengalami kecacatan atau


kelainan Neurologis

Pada umumnya tidak ada kelainan


neurologis pade kejang demam sederhana,
akan tetapi ditemukan sebagian kecil kasus
terdapat kerusakan neurologis pada kejang
lama dan berulang
Faktor resiko Epilepsi dikemudian hari ,
Dapaat terjadi pada riwayat epilepsi
keluarga, kejang demam kompleks, dan
kelainan neurologis sebelum kejang pertama
B. MENINGITIS

Meningitis adalah radang umum pada araknoid dan


piamater yang disebabkan oleh virus , riketsia atau
protozoa.
Etiologi :
1. Meningitis Serosa (cairan jernih) : Virus,
Toxoplasma gonhii, Ricketsia.
2. Meningitis Purulenta (bernanah) : Diplococcus
pneumoniae, Neisseria meningitidis,
Streptococcus, Stapylococcus aureus,
Haemopylus influenza, Pseudomonas, Kripseila.
Tanda dan gejala :

- Demam
- Sering ISPA, Insfeksi saluran cerna
- Kejang
- Muntah
- Tidak bisa menyusu , Iritabel
- Penurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik :
1. Tanda rangsang miningeal ( Kaku kuduk,Kernig, Bruzinki
I,II) , Opistotonus
2. Latergis, Gelisah
3. Defisit neurologi fokal.
4. Ubun-ubun cembung
5. Ruam : petekiae, atau purpura
6. Peningkatan TIK : Pupil anisokor, Spastisitas, Paralisis
ekstremitas, nafas tidak teratur.
Pemeriksaan Penunjang:

1. Darah perifer lengkap dan kultur darah.


2. Pungsi Lumbal :
- Bila bila Keruh atau reaksi Nonne(-)/(+) dan
Pandy (+)/(++)
- Bila sel darah 100-1000/mm3 hitung jenis
polimorfonuklear.
3. MRI dan CT-Scan bila ada kecurigaan berat
kaomplikasi emfiema, abses otak.
C. ENSEFALITIS

Ensefalitis
Infeksi jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
berbagai macam mikroorganisme (Virus, Bukteri,
jamur, dan protozoa).
Tanda dan Gejala
1. Demam tinggi mendadak, sering
hiperpireksia.
2. Penurunan kesadaran, nyeri kepala,
ensefalopati.
3. Kejang Dapat bersifat umum atau fokal

Pemeriksaan fisik:
1. Hiperpireksia
2. Penurunan kesadaran sampai kejang
3. Kejang dapat berupa status konvulsif
4. Peningkatan TIK
5. Gejara serebral type Upper motor (spastik,
hipereflek, reflek patologis)
Pemeriksaan Penunjang

1. Cairan Serebrospinal (normal, abnormal


ringan-sedang) Hitung jenis dominan sel
limfosit
2. Protein meningkat tapi tidak melebihi 200
mm/dl
3. CT-Scan/MRI dapat menunjukan Edema otak
umum / fokal.
4. Elektroensefalografi Perlambatan
gelombang.
KEJANG TANPA DEMAM

EPILEPSI
Epilepsi
Gangguan kronik ditandai bangkitan epileptik
berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul
tanpa provokasi.

Bangkitan Epilepsi
Manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas
listrik yang abnormal dan berlebihan dari
sekelompok neuron.
Bangkitan berupa kelaianan motorik, sensori,
autonomik 2 kali atau lebih kejang spontan tanpa
pemicu.
Etiologi

1. Ideopatik Tidak terdapat lesi struktural di


otak atau defisit neurologis
2. Simptomatik Kelainan lesi struktural pada
otak, ex: cedera kepala, infeksi SSP, Perdarahan
di otak, kelainan kongenital, dan faktor toksin.
Klasifikasi Kejang Epilepsi

1. Kejang Parsial
a. Parsial Sederhana berlangsung kurang dari 1 menit
- Motorik : gerakan abnormal unilateral : kedutan
- Sensorik : merasakan, membaui, mendengarakan sesuatu,baal
- Autonomik : takikardi, bradikardi, takipneu, berkeringat
- Psikis : disfagia, gangguan daya ingat
b. Parsial Kompleks dimulai dari kejang parsial sederhana
berkembang menjadi penurunan kesadaran. Berlangsung 1-3
menit.
2. Kejang Generalisata kesadaran menurun atau lenyap

- Absence : hilang kesadaran singkat ( melamun)


- Mioklonik : Gemetar , kedar.
- Atonik : Lemas , Hilang secara mendadak tonus otot disertai
lenyapnya postur tubuh
- Klonik : Gerakan Kejet-kejet, menyentak-nyentak, repetitif.
- Tonik : Peningkatan mendadak tonus otot , kaku.
- Tonik-klonik : Perpaduan antara tonik dan klonik
Penegakan Diagnosis
a. Anamnesis
- Pola serangan , Durasi, waktu serangan
- Keadaan sebelum, selama, dan sesudah frekuensi serangan
- Faktor pemicu , Gejala Prodromal, aura
- Riwayat keluarga : ada yang punya riwayat kejang atau tidak?
- Riwayat masa lalu : Trauma kepala , riwayat persalinan
b. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Tanda vital
- Neurologis : Kesadaran, sensorik, motorik, tanda todd paresis
(hemipaesis setelah kejang)
c. EEG ( Elektro Ensefalografi ) bantu menegakkan diagnosis
Penanganan saat kejang pada Epilepsi sama
seperti pada Kejang Demam Alogaritma
Penanganan Kejang.

You might also like