You are on page 1of 39

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI
EKSLUSIF PADA BAYI 6-12 BULAN DI KELURAHAN RAJABASA INDUK
TAHUN 2016

SEMINAR HASIL

ANNISA SAFTARINA
12310049

Pembimbing 1 : Rita Agustina, dr. M.Kes


Pembimbing 2 : Neno Fitriyani H, dr
Penguji : Marisa Anggraini, dr. M.Pd.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Menurut SKDI dalam Profil Kesehatan Indonesia 2012 bahwa


angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 32 per
1.000 kelahiran hidup. Menurut UNICEF, ASI Ekslusif dapat
menekan angka kematian bayi di Indonesia.
ASI EKSLUSIF DI INDONESIA

Meskipun ASI Eklsusif terus


digalakkan oleh pemerintah
Indonesia, namun cakupan ASI
Ekslusif di Indonesia masih sangat
rendah.

Survei Demografi Kesehatan


Indonesia (SKDI)
Tahun 2003 sebesar 40%
Tahun 2007 sebesar 32%
Tahun 2012 sebesar 42%
Cakupan ASI Ekslusif di Puskesmas Rajabasa Indah
Tahun 2015

Didapatkan data sebagai berikut :

Kelurahan Gedung Meneng : 49,6%


Kelurahan Gedung Meneng Baru : 75,8%
Kelurahan Rajabasa Raya : 35,6%
Kelurahan Rajabasa Jaya : 40,3%
Kelurahan Pemuka : 35,7%
Kelurahan Rajabasa Nyunyai : 38,8%
Kelurahan Rajabasa Induk : 32,4%
RUMUSAN MASALAH

Apa sajakah faktor-faktor yang


berhubungan dengan pemberian ASI
Ekslusif pada bayi 6-12 bulan di Kelurahan
Rajabasa Induk Tahun 2015 ?
TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS


MANFAAT PENELITIAN

Bagi Institusi Malahayati


Bagi tempat penelitian
Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya
RUANG LINGKUP

Jenis penelitian : Kuantitatif


Desain penelitian : Survey analitik
Pendekatan : Cross Sectional
Subjek : Ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan di Kelurahan Rajabasa
Induk
Tempat : Kelurahan Rajabasa Induk
Waktu : Bulan Februari 2016 s/d selesai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI EKSLUSIF

Adalah tidak memberi bayi makanan


atau minuman lain, termasuk air
putih, selain menyusui (kecuali obat-
obatan dan vitamin atau mineral
tetes, ASI perah juga diperbolehkan)
Pemerintah Indonesia dalam PP No 33 Tahun
2012
telah menetapkan pemberian ASI secara
ekslusif bagi bayi di Indonesia sejak bayi lahir
sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan
dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun
dengan pemberian makanan tambahan sampai
selesai.
Manfaat ASI Ekslusif

Bagi bayi :
1. Zat gizi yang baik untuk bayi
2. Imunitas tubuh bayi
3. Menunjang perkembangan motorik,
kepribadian, emosional
4. Meningkatkan jalinan kasih sayang
antara ibu dan bayi
Manfaat ASI Ekslusif

Bagi Ibu :
1. Meningkatkan produksi ASI dan
laktasi
2. Peningkatan kadar oksitosin yang
berguna untuk kontraksi atau
penutupan pembuluh darah,
sehingga darah cepat berhenti
3. Ekonomis dan murah
Faktor Faktor yang mempengaruhi
Pemberian ASI Eklsusif :

Menurut teori Lawrence Green perilaku dipengaruhi oleh 3


faktor :

1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)


2. Faktor Pemungkin (Enabling Factor)
3. Faktor Penguat ( Reinforcing Factor)
KERANGKA TEORI
Faktor predisposisi
Paritas
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
Pengetahuan
Lain-lain

Faktor pendukung
Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) Pemberian ASI
Fasilitas kesehatan
Ekslusif
Sarana kesehatan
Jarak ke sarana pel.
kesehatan

Faktor pendorong
Perilaku petugas kes
Dukungan keluarga
KERANGKA KONSEP

1. Pendidikan
2. Pekerjaan
Pemberian ASI
3. Usia
Ekslusif
4. Paritas
5. Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)

Variabel independent Variabel dependen


BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Jenis penelitian : kuantitatif
Rancangan penelitian : survey analitik
Pendekatan : cross sectional

Pengambilan data primer menggunakan kuesioner

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Kelurahan Rajabasa Induk


Tahun 2016 dari bulan Februari s/d selesai
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang


memiliki bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Rajabasa
Induk Tahun 2016 sebanyak 120 sampel.

TEKHNIK SAMPEL

Penelitian ini menggunakan tekhnik


sampel Accidental sampling.
SAMPEL
Sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili
keseluruh kelompok

Rumus :

Didapatkan sampel minimal sebanyak 120


ibu.
KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI
Kriteria Inklusi :

a. Ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang tinggal


di Kelurahan Rajabasa Induk pada bulan Februari
tahun 2016.
b. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi.
c. Bersedia menjadi responden.

Kriteria ekslusi :
a. Ibu yang mempunyai kelainan payudara.
b. Bayi dengan kelainan kongenital seperti bibir
sumbing, hidrosefalus dll.
c. Bayi yang alergi ASI.
d. Ibu dengan riwayat yang tiada memungkinkan
memberikan ASI seperti pada keadaan HIV/AIDS
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Independen
Pendidikan Pendidikan terakhir yang ditempuh Wawancara Kuesioner 1. Pendidikan Tinggi Ordinal
responden SMA
Perguruan Tinggi
2. Pendidikan Rendah
-Tidak Sekolah
-SD
-SMP
Pekerjaan Jenis pekerjaan ibu yang bekerja di luar Wawancara Kuesioner 1. : Tidak Bekerja Ordinal
rumah selama lebih dari 7 jam untuk Ibu rumah tangga
membantu penghasilan keluarga. 2 : Bekerja
-PNS -Petani
-Swasta dll

Usia Lama hidup responden dari lahir sampai Wawancara Kuesioner 1. : 20-35 tahun Ordinal
saat dilakukan penelitian 2. : <20->35 tahun
Paritas Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup Wawancara Kuesioner 1. > 1 kali (Multipara) Ordinal
yang dipunyai oleh seorang wanita 2. 1 kali (Primipara)
Inisiasi Menyusui Dini Pengakuan ibu tentang dilakukan atau tidak Wawancara Kuesioner 1. IMD Ordinal
proses menyusui segera 1 jam pertama 2. Tidak IMD
setelah bayi lahir, yaitu bayi yang di
simpan didada ibu untuk mencari puting
susu ibu.
Dependen
Pemberian ASI ekslusif Pemberian ASI oleh responden tanpa Wawancara Kuesioner 1 : ASI ekslusif = jika bayi diberi Ordinal
makanan atau minuman lain sampai 6 bulan ASI saja tanpa makanan
pertama kehidupan bayi tambahan selama 6 bulan kecuali
obat dan vitamin.
2 : Tidak ASI ekslusif = jika bayi
telah diberi makanan tambahan
sebelum usia 6 bulan.
ALUR PENELITIAN

Tahap persiapan

Pembuatan proposal, perizinan, koordinasi

Tahap pelaksanaan

Inform concent

Pengisian kuesioner

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis dengan aplikasi komputer

Hasil
BAB IV
HASIL DAN KESIMPULAN
Hasil Penelitian

Analisis Univariat

1. Pendidikan

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan
di Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Pendidikan Frekuensi (%)


Pendidikan Tinggi 82 68,3
Pendidikan Rendah 38 31,7
Jumlah 120 100
2. Pekerjaan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan di
Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Pekerjaan Frekuensi (%)


Tidak Bekerja 91 75,8
Bekerja 29 24,2
Jumlah 120 100

3. Usia

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Usia Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan di
Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Usia Frekuensi (%)


20-35 tahun 104 86,7
<20 - >35 tahun 16 13,3
Jumlah 120 100
4. Paritas

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan di
Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Paritas Frekuensi (%)


>1 kali (multipara) 86 71,7
1 kali (primipara) 34 28,3
Jumlah 120 100

5. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Inisiasi Menyusui Dini Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12
Bulan di Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Inisiasi Menyusui Dini Frekuensi (%)


IMD 74 61,7
Tidak IMD 46 38,3
Jumlah 120 100
6. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Cakupan ASI Ekslusif Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12
Bulan di Kelurahan Rajabasa Induk Bandar Lampung Tahun 2016

Cakupan ASI Ekslusif Frekuensi (%)


ASI Ekslusif 52 43,3
Tidak ASI Ekslusif 68 56,7
Jumlah 120 100
Analisis Bivariat
Tabel 4.7 Hubungan Karakteristik Ibu, Paritas dan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dengan Pemberian ASI Ekslusif
Faktor yang Pemberian ASI Ekslusif Total OR (CI
berhubungan ASI ekslusif Tidak ASI ekslusif 95%)
Kategori P value
dengan pemberian N %
ASI ekslusif n % n %

Pendidikan Tinggi 30 25,0 52 43,3 82 68,3 0,42


Rendah 22 18,3 16 13,3 38 31,7 0,046 (0,19-
0,92)
Total 52 43,3 68 56,7 120 100
Pekerjaan Tidak bekerja 46 38,3 45 37,5 91 75,8 3,91
0,009 (1,46-
Bekerja 6 5,0 23 19,2 29 24,2 10,52)

Total 52 43,3 68 56,7 120 100


Usia 20-30 thn 50 41,7 54 45,0 104 86,7 6,48
<20atau>35 2 1,7 14 11,7 16 13,3 (1,40-
0,016
29,95)

Total 52 43,3 68 56,7 120 100


Paritas >1 kali 43 35,8 43 35,8 86 71,7 2,78
(multipara) (1,16-
0,032
1 kali 9 7,5 25 20,8 34 28,3 6,64)
(primipara)
Total 52 43,3 68 56,7 120 100
IMD IMD 39 32,5 35 29,2 74 61,7 2,83
Tidak IMD 13 10,8 33 27,5 46 38,3 0,015 (1,29-
6,21)
Total 52 43,3 68 56,7 120 100
Kesimpulan
1. Diketahui bahwa dari 120 responden yang memberikan ASI ekslusif sebanyak
52 orang (43,3%) dan yang tidak memberikan ASI ekslusif sebanyak 68 orang
(56,7%).

2. Diketahui bahwa dari 120 responden dengan pendidikan rendah sebanyak 38


orang (31,7%) dan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 82 orang (68,3%).

3. Diketahui bahwa dari 120 responden yang tidak bekerja sebanyak 91 orang
(75,8%) dan yang bekerja sebanyak 29 orang (24,2%).

4. Diketahui bahwa dari 120 responden ibu dengan usia <20 atau >35 tahun
sebanyak 16 orang (13,3%) dan dengan usia 20-35 tahun sebanyak 104 orang
(86,7%).

5. Diketahui bahwa dari 120 responden ibu dengan paritas 1 kali (primipara)
sebanyak 34 orang (28,3%) dan paritas >1 kali (multipara) sebanyak 86 orang
(71,7%).
6. Diketahui bahwa dari 120 responden ibu yang melakukan IMD sebanyak 74
orang (61,7%) dan ibu yang tidak IMD sebanyak 46 orang (38,3%).

7. Ada hubungan pendidikan ibu dengan pemberian ASI ekslusif di Kelurahan


Rajabasa Induk Bandar Lampung dengan ( p value = 0,046 dan OR = 0,420 (CI =
0,191-1,920).

8. Ada hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI ekslusif di Kelurahan


Rajabasa Induk Bandar Lampung dengan ( p value = 0,009 dan OR = 3,919 (CI =
1,459-10,525).

9. Ada hubungan usia ibu dengan pemberian ASI ekslusif di Kelurahan Rajabasa
Induk Bandar Lampung dengan (p value = 0,016 dan OR = 6,481 (CI = 1,402-
29,954).

10. Ada hubungan paritas ibu dengan pemberian ASI ekslusif di Kelurahan
Rajabasa Induk Bandar Lampung dengan (p value = 0,032 dan OR = 2,778 (CI =
1,162-6,639).

11. Ada hubungan antara IMD dengan pemberian ASI ekslusif di Kelurahan
Rajabasa Induk Bandar Lampung dengan (p value = 0,015 dan OR = 2,829 (CI =
1,287-6,217).
Saran
1. Bagi Peneliti

a. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan


untuk menerapkan ilmu kedokteran yang dimiliki dan didapat
selama pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati.
b. Sebagai sumber referensi dan sebagai tambahan
informasi untuk kemajuan ilmu pengetahuan tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif.

2. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi kepada


mahasiswa mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI ekslusif.
3. Bagi Masyarakat

a. Bagi Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi


dan masukan yang baik untuk petugas kesehatan di Puskesmas
Rajabasa Indah agar dapat memberikan penyuluhan maupun
promosi kesehatan kepada masyarakat agar dapat lebih
mengerti lagi perihal pentingnya ASI ekslusif.

b. Bagi Responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi


ibu dan ibu lebih aktif mencari informasi ASI ekslusif yang akan
berpengaruh untuk pemberian ASI ekslusif dan mengetahui
manfaatnya untuk anak baik itu untuk pertumbuhan maupun
perkembangannnya.
Peneliti Selanjutnya

Dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang


lebih baik mengenai faktor-faktor lain selain pendidikan,
pekerjaan, usia, paritas dan IMD dengan pemberian ASI ekslusif.
Beberapa faktor lain selain terkait dalam penelitian ini dengan
variabel yang lebih beragam dan faktor sosial lain.

You might also like