You are on page 1of 29

TUMBUH KEMBANG REMAJA

Oleh :
dr. Thontowi Djauhari NS, MKes
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
TUMBUH KEMBANG REMAJA

Dilihat dari siklus kehidupan, masa remaja


merupakan masa yang paling sulit untuk
dilalui oleh individu. Masa ini dapat dikatakan
sebagai masa yang paling kritis bagi
perkembangan pada tahap-tahap kehidupan
Mengapa dikatakan demikian?
pada masa ini terjadi banyak perubahan dalam diri
individu baik fisik maupun psikologis.
Perubahan dari ciri kanak-kanak menuju pada
kedewasaan.
Pada wanita ditandai dengan menstruasi atau buah
dada yang membesar. Pada pria ditandai dengan
perubahan suara, otot yang semakin membesar
serta mimpi basah.
Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada remaja
merupakan proses yang alamiah, Namun seringkali
ketidaktahuan remaja terhadap perubahan itu sendiri
membuat mereka hidup dalam kegelisahan dan perasaan
was-was. Ditambah dengan perubahan konsep diri dan
pencarian identitas diri maka akan banyak permasalahan
yang muncul jika mereka tidak dibimbing dengan baik
untuk melewati masa tersebut.
Proses pencarian
identitas diri tersebut
harus mendapat
bimbingan dari orang
sekelilingnya agar mereka
dapat tumbuh menjadi
remaja yang bertanggung
jawab.
Apa itu Remaja

Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki


yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan
dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10
tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health
Organization (WHO). Sementara United Nations (UN)
menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-
24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum
muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Mengapa remaja sering dibicarakan
Individu pada masa tersebut
akan mengalami pubertas di
mana ia akan mengalami
perubahan yang mencolok
secara fisik maupun
emosional/psikologis.
Secara psikologis masa
remaja merupakan masa
persiapan terakhir dan
menentukan untuk memasuki
tahapan perkembangan
kepribadian selanjutnya yaitu
menjadi dewasa.
Perubahan apa yang kamu alami
Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa
dilihat dari luar maupun yang tidak kelihatan. Juga mengalami
perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap
dan tingkah laku.
Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak
saja oleh orang tua dan lingkungan keluarga, tetapi juga
lingkungan sekolah maupun teman-teman pergaulan di luar
sekolah.
Disamping itu pengaruh lain yang berasal dari pesatnya
kemajuan teknologi informasi baik media cetak maupun media
ekektronika. Wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal
tersebut akan mempengaruhi dalam proses mencari jati diri.
Perubahan fisik pada laki-laki dan
Perempuan

beberapa jenis hormon/zat hormon testosteron akan


dalam tubuh, terutama hormon membantu tumbuhnya bulu-
estrogen dan progesteron, bulu halus di sekitar ketiak,
tumbuh payudara, panggul kemaluan laki-laki, janggut dan
mulai melebar dan membesar kumis
Menstruasi. terjadi perubahan suara pada
remaja laki-laki,
tumbuh bulu-bulu halus di
sekitar ketiak dan vagina. mulai diproduksinya sperma yang
pada waktu-waktu tertentu keluar
sebagai mimpi basah.
PERUBAHAN PADA DIRIKU
PERUBAHAN LAKI - LAKI WANITA

KULIT BERMINYAK, JERAWAT BERMINYAK, JERAWAT


RAMBUT KAKI,DADA,WAJAH,ALAT KAKI,KETIAK,ALAT KELAMIN
KELAMIN TUMBUH MEMBESAR KADANG
DADA MELEBAR SEDIKIT SAKIT
UKURAN BAHU & DADA PINGGUL MELEBAR,DADA
TUBUH MELEBAR,BADAN BERTAMBAH MEMBESAR ,BADAN
BERAT&TINGGI BERTAMBAH BERAT&TINGGI
LEBIH BANYAK&TIMBUL BAU LEBIH BANYAK& TIMBUL BAU
KERINGAT
SUARA AGAK BERAT DAN SUARA AGAK BERAT
PECAH
SUARA
ORGAN KELAMIN MULAI TIMBUL HAID & ADA
MEMBESAR, KADANG TERJADI CAIRAN KELUAR DARI VAGINA
ORGAN PENEGANGAN& KELUAR
SEKSUAL CAIRAN SAAT TIDUR
Aspek kesehatan penting yang perlu
diperhatikan oleh (perempuan)
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia.

Pada tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga


(SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5%
perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia.

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada


tahun 1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur
yang meliputi 10 Kabupaten menemukan bahwa sekitar 82%
remaja putri mengalami anemia (Hb < 12 gr %) dan sekitar 70%
calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel
dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri dan 180 calon
pengantin wanita.

Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan bayi


dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg). Di samping itu,
anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada
waktu proses persalinan.
Mengapa perempuan lebih rentan
terhadap anemia dibanding laki-laki
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali
lebih besar daripada pada laki-laki.
Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi
yang secara otomatis mengeluarkan darah.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan
akan zat besi meningkat 3 kali dibanding dengan
pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan
dengan kebutuhan perkembangan janin yang
dikandungnya.
WAJAR
NORMAL /
WAJAR
PERKEMBANGAN MASA
REMAJA
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
PERKEMBANGAN SOSIAL
PERKEMBANGAN EMOSI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
PERKEMBANGAN MORAL
PERKEMBANGAN SEKSUALITAS
PERILAKU POSITIF
DAN NEGATIF
Mitos mitos

Keperawanan bisa dilihat dari cara jalan,


payudara kendor atau pantat yang turun
Payudara dipegang bisa jadi besar
Malam pertama harus keluar darah
Hymen utuh gak bisa hamil
Menelan sperma bikin hamil/awet muda
PERILAKU SEKSUAL

Perilaku yg mengungkapkan dgn tindakan apa


yg dirasakan erotik oleh individu.
Bervariasi : menulis puisi, berkata manis,
membelai, memegang tangan, memeluk,
mencium sampai meraba bagian tubuh yg
sensitif, petting, dan berhubungan kelamin
FREE SEX
PENDAPAT REMAJA TENTANG PERILAKU HUBUNGAN
DENGAN LAWAN JENIS (hasil survey Fisip UI 1998 pada 800
responden di lima kota besar Indonesia)

PERILAKU RESPONDEN %

Ngobrol 799 99,9


Pegang Tangan 622 82,8
Cium Pipi 378 47,3
Cium Bibir 176 22
Cium Leher 88 11
Meraba Daerah sensitif 36 4,5

Petting 22 2,8
Intercouse 10 1,3
KEHAMILAN REMAJA

Kehamilan risiko tinggi


Penyulit/komplikasi pada ibu maupun bayi :
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi meningkat
Sebagian kehamilan tidak diinginkan dan ingin diakhiri
sebelum waktunya

ABORTUS
Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr. Siswanto
Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D

Setiap Tahun, Terjadi 2-2,6 Juta Kasus


Aborsi, 30% Dilakukan Wanita Berusia 15-24
Tahun

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terjadi 2-


2,6 juta kasus aborsi, atau terjadi 43 aborsi untuk
setiap 100 kehamilan, 30% di antaranya diperkirakan
dilakukan oleh penduduk usia 15-24 tahun.
16 thn,bekerja, terlibat seks bebas dan narkoba
18 thn.. meninggal dunia karena AIDS

You might also like