You are on page 1of 37

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT


DI INDONESIA

7
1
DIT PL KEMKES
I. LATAR BELAKANG

2
KENAPA PASAR SEHAT? KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Pasar tradisional adalah salah satu fasilitas yang penting


di kab/kota dalam menyediakan pasokan makanan, gizi
yang penting bagi kesehatan. Sayangnya, beberapa pasar,
khususnya pasar tradisional, juga berkaitan dengan
penyebaran sejumlah penyakit yang sedang mewabah
seperti flu burung, kolera dan beberapa penyakit yang
dihantarkan melalui pangan lainnya (foodborne
diseases).

WHO Doc

Pasar Sehat adalah sebuah pendekatan


dalam meningkatkan promosi
keamanan pangan dan masalah
kesehatan yg berbasis lingkungan; yang
menjadi program kesehatan yang
WHO Doc staregis dalam kerangka pengembangan
KKS.
SITUASI PASAR DI INDONESIA

Peternakan Pasar Tradisional Konsumen

Pengumpul

17.445 Pasar tradisional dan Pasar Desa di Indonesia*


Terdapat unggas hidup dan fasilitas pemotongan unggas
80% kebutuhan ayam dipenuhi melalui pasar tradisional*
18.6 juta pedagang 74.4 juta
Konsumen Umumnya dari golongan bawah dan menengah
Kondisi higiene dan sanitasi buruk dan kemungkinan
kontaminasi silang sangat tinggi
Perilaku Hidup bersih dan sehat terbatas
Pasar tradisional mempunyai potensi risiko tinggi terhadap
penyebaran AI antar hewan dan antar hewan ke manusia
4
MASALAH UMUM KONDISI KESEHATAN
LINGKUNGAN DI PASAR

Zoning tidak jelas masih tercampur


Tempat potong unggas dekat pedagang daging/ayam

LOS daging/ikan/ayam tidak terpisah

Kuantitas tempat sampah kurang

Drainage mampet, penuh sampah

TPS dekat dengan los

Kondisi atap: BOCOR

5
MASALAH UMUM (LANJUT)

Toilet tanpa sabun, dekat dengan los bahan pangan


Pengelompokan sampah tidak dilakukan

PHBS masih rendah

Tidak ada sarana cuci tangan

Makanan siap saji tanpa penutup

Makanan siap saji kurang higienis

Pengelolaan limbah buruk

6
GAMBARAN MASALAH UMUM PASAR

7
PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU DI PASAR

Perilaku sehari-hari masih tidak


aman berkaitan dengan penanganan
unggas/hewan hidup, pembuangan
sampah, kebersihan/higienis diri dan
peralatan.
Enggan untuk melakukan perubahan
(zoning, pemakaian alat pelindung
diri, cuci tangan)
8
GAMBARAN PERILAKU BER-RESIKO

9
DIT PL KEMKES
II. DASAR HUKUM

10
PERATURAN PRESIDEN RI 112 tahun 2007
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

PERATURAN BERSAMA
MENTERI DALAM NEGERI
& MENTERI KESEHATAN
Nomor : 34 tahun 2005
Nomor : 138/2005

KABUPATEN/
KOTA
SEHAT KEPMENKES 519/2008
TENTANG PEDOMAN
PASAR PENYELENGGARAAN
SEHAT PASAR SEHAT

11
SEJAK 2008 TELAH DIATUR DALAM KEPMENKES NO.
519/2008
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
1. Mengembangkan jejaring kerja/kemitraan antar
sektor terkait.
2. Peraturan perundangan sbg landasan kerja
3. Pengelola dan pedagang sebagai pelaku melalui
pembentukan kelompok
4. Mewujudkan pasar sehat dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan.
5. Penyelenggaraan pasar sehat dibiayai dan
dilaksanakan oleh Pemda dan pihak terkait di
daerah
6. Pengembangan pasar sebagai media pembelajaran
bagi pengelola, pedagang, dan pengunjung.
Strategi
1. Sosialisasi dan advokasi kpd penentu kebijakan.
2. Tahapan percontohan,pengembangan, dan pemantapan

3. Menggali potensi melalui pembentukan kelompok kerja.

4. Meningkatkan profesionalisme petugas

5. Meningkatkan jejaring kerja

6. Mengembangkan teknologi tepat guna

7. Mengembangkan informasi dan promosi

8. Mengembangkan metode penyuluhan

9. Mengembangkan surveilans kesling & bahan pangan

10.Melengkapi infrastruktur serta sarana dan prasarana

11.Memberdayakan masyarakat pasar dan meningkatkan PHBS


KONSEP PASAR SEHAT

Kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat


oleh masyarakat secara mandiri

Tersedianya Masyaraka Meningkat Manajemen


infrastruktur t Pasar yg nya PHBS efektif,
yg berdaya efisien,
memenuhi guna
syarat
PRINSIP PASAR SEHAT
Menyediakan pangan yang aman dan bergizi
sejak produksi hingga komsumsi
Memberdayakan produsen dan pedagang dalam
penyediaan pangan yg sehat
Mendorong kerjasama antara produsen,
pedagang, pemerintah dan konsumen dalam
mewujudkan pasar sehat
LANGKAH PENYELENGGARAAN PASAR
SEHAT (KEPMENKES 519/2008)
Advokasi kepada pemangku kepentingan
Sosialisasi kepada semua pihak terkait dlm
pengembangan pasar
Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
Analisis situasi
- melakukan survei
- melakukan analisis data
Membuat Prioritas rencana kerja
Implementasi rencana kerja
- perbaikan infrastruktur
- perbaikan operasional pasar
- promosi hygiene dan sanitasi
Pembinaan dan pengawasan
Mekanisme Pelaporan
MANFAAT PASAR SEHAT

Sudut pandang kesehatan-- terpelihara dgn


baik, pengolahan pangan yg benar--
mengurangi ancaman penyakit oleh makanan
Sisi ekonomi -berkorelasi positif dengan
peningkatan perdagangan dan nilai transaksi-
meningkatkan pendapatan pedagang
Meminimalisasi ongkos berobat bagi pedagang
SIAPA YG MENDAPAT
MANFAAT PASAR SEHAT ????
Produsen
Pedagang
Pemerintah Daerah
Manager Pasar
Masyarakat Sekitar
Konsumen
PILOT PROJECT
PASAR SEHAT KERJASAMA WHO DAN KEMENKES
(2008-2011)

Ada komitmen Bupati/Walikota


Ada forum Kabupaten/Kota Sehat
Tersedia data dasar
Tersedia dana dari APBD Daerah
Merupakan salah satu indikator
persyaratan Kab/Kota Sehat
KEGIATAN PROYEK PERCONTOHAN
2008 - 2011

Koordinasi dan pembentukan pokja pasar sehat di


pemerintahan prop. Kab/Kota
Peningkatan kapasitas mengenai pengelolaan pasar
sehat di kalangan lintas pemangku kepentingan
Perbaikan fasilitas dan suplai peralatan untuk
perubahan perilaku
Komunikasi pasar sehat untuk perubahan perilaku
melalui bantuan Radio Land
Palatihan Managemen Pasar, melatih para pedagang,
dan petugas pasar
Monitoring dan evaluasi
10 PASAR PILOT PROJEK KEMENKES DAN WHO
TAHUN 2008-2011

Pasar Ibuh Payakumbuh, Sumbar


Pasar Margorejo, Metro, Lampung
Pasar Cibubur, Jakarta Timur, DKI Jakarta
Pasar Podosugih, Pekalongan, Jateng
Pasar Bundar, Sragen, Jateng
Pasar Argosari, Gunung Kidul, D.I. Yogja
Pasar Madyopuro, Malang, Jatim
Pasar Umum Gianyar, Gianyar, Bali
Pasar Pegesangan, Mataram, NTB
Pasar Rawa Indah, Bontang, Kaltim
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
PADA PROYEK PERCONTOHAN
Penyusunan standar dan pedoman
penyelenggaraan pasar sehat
Pengembangan modul pelatihan bagi

petugas kesehatan, pengelola, pedagang


Advokasi dan sosialisasi kepada pengambil
keputusan
Menjalin Kemitraan dan jejaring kerja sektor terkait

Fasilitasi pada beberapa Kab/Kota

Peningkatan pengetahuan bagi para pedagang,


pengelola
PENGEMBANGAN
PROGRAM PASAR SEHAT
DI INDONESIA

DIT PL KEMKES 24
Exit Strategy
Surat Edaran Menkes No 2216/2011 tentang pasar
percontohan di kab/kota kepada seluruh 33 Gubernur dan
Ka. Dinas Kesehatan di Indonesia.
Surat Edaran Dirjen PP dan PL No 87/2012 tentang
Kesiapsiagaan Flu Burung kepada Gubernur di 33
propinsi Indonesia dan dinas terkait.
Sebuah komite nasional untuk Revitalisasi Pasar
Tradisional dibawah koordinasi Kementerian Perdagangan
telah dibentuk, dan Kemenkes sebagai leading sector untuk
Pasar Sehat dalam mendukung komite ini secara teknis.
Pertemuan berkala utk koordinasi 9 Sektor terkait dalam
upaya pengembangan Pasar.
Peraturan, pedoman umum dan petunjuk teknis
Peningkatan kapasitas SDM
PELAKSANAAN :

Th 2008-2011 : Tahap Percontohan pada 10 lokasi, di 9


propinsi (WHO)

Percontohan 2012 kerjasama dengan Kemendag : Kab.


Samosir, Kab. Klaten, Kab. Pacitan, Kota Denpasar, Kab.
Bantaeng

Th 2012-2013 (2 angkatan) : TOT pasar Sehat peserta


33 Provinsi, 10 BBTKL dan 5 KKP Kelas I.

Th 2014 : Dana Dekonsentrasi di Propinsi Aceh,


Banten, Sulsel, Sulut

Rencana Th 2015 : Dana Dekonsentrasi di Propinsi


Kepri, Jambi, Jabar, Kalbar, Sulawesi Barat, NTB
REPLIKASI DI DAERAH;

OCT 2010
Tahun 2012 sd 2014 (APBD) :

DIT PL KEMKES
Sosialisasi, Inspeksi Pasar, orientasi,
fasilitasi dan perbaikan sarana
fasilitas sarana air bersih & Sanitasi
di Provinsi : Jawa Tengah, DIY,
Jambi, Kalteng dan Babel

27
Kemitraan dengan perusahaan swasta
dalam mendukung
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedagang Cuci Tangan Menggunakan


Sabun dan Air Mengalir
Corporate

Government NGO

Radio Media Newspaper Media

Television Media
PEMBANGUNAN SARANA CUCI TANGAN
BANTUAN PT. UNILEVER INDONESIA DI PASAR
NITEN KAB. BANTUL (DIY)

Pasar Niten

Before After
After
PEMBANGUNAN SARANA CUCI TANGAN

Before After

Before After
KUNJUNGAN MENTERI KESEHATAN
KE PASAR BUNDER
PELATIHAN FASILITATOR
PERUBAHAN PERILAKU BAGI PEDAGANG
Bernas Jogja, 27-9- 2012,
Hal 8 & 7

Radar Jogja 27-9- 2012,


hal 10

KR, 27 Sept 2012, Hal 26

KR, 29 Juni 2012, Hal 24

Siaran Radio Sonora & RBTV


PERMASALAHAN DALAM
PENGEMBANGAN PASAR SEHAT

1. Koordinasi lintas sektor masih kurang


2. Masih relatif terbatas penganggaran untuk
program Pasar Sehat
3. Cepatnya terjadi mutasi pejabat/pemegang
program di Provinsi dan Kab/Kota
4. Komitmen kepala daerah
RENCANA TINDAK LANJUT

Sosialisasi dan advokasi kepada penentu kebijakan


Meningkatkan jejaring kerja dan kemitraan pihak-
pihak terkait
Meningkatkan profesionalisme petugas dalam
melaksanakan fasilitasi, pengawasan, surveilans dan
evaluasi
Melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan
kondisi pasar setempat untuk perbaikan fisik,
perubahan perilaku komunitas pasar dan
peningkatan kondisi kesehatan lingkungan.
Pelatihan fasilitator kab/kota tingkat propinsi melalui
dana Dekon dan APBD TK I

36

You might also like