You are on page 1of 32

Penggunaan obat obatan

selama kehamilan
Disusun Oleh:
Sri Atika Mayasari
1102011263

Dokter Pembimbing:
dr. Semuel Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Rumah Sakit Bhayangkara tk.I R.S.Sukanto-Jakarta
Periode 13 Februari - 23 April 2017
tahapan kehamilan berkaitan dengan
perkembangan janin
Trimester I :
Organogenesis awal
Embryonal
Ektoderm
Mesoderm
entoderm
Tahapan kehamilan berkaitan dengan
perkembangan janin
Trimester II
Organogenesis lanjut
Proliferasi sel sel organ
Bentuk organ mulai sempurna
Fungsi mulai berkembang
Tahapan kehamilan berkaitan dengan
perkembangan janin
Trimester III :
Pematangan organ
Fungsi organ menjadi maksimal
Bentuk organ definitif
Teknik penentuan obat untuk
kehamilan
Pola dari US FDA (category)
Usia kehamilan
Cara pemberian
Dosis
Lamanya pemberian obat
Kepentingan pengobatan dan prioritas
Interaksi obat
Category
Adalah pemilahan obat berdasarkan faktor risiko
terhadap janin
A: penelitian terhadap wanita hamil tidak
membuktikan efek/risiko terhadap fetus pada
trimester I maupun trimester berikutnya.
Antibiotika
Ampisilin : oral ( B ), Penicillin : parenteral ( B )
Amoksisilin : oral ( B )
Makrolide :Eritromisin :oral/parenteral/topikal(B),
Aminoglikoside :
Gentamisin:op/otparenteral/topikal(C),
Kanamycin : oral / parenteral ( D )
Sefalosporin : ceftriaxone (B)
Tetrasiklin (D)
category
B : meski percobaan pada reproduksi hewan
belum bisa membuktikan efek buruk / risiko
janin tetapi tidak ada penelitian pada wanita
hamil ataupun reproduksi hewan percobaan
yang menunjukkan efek negatif ( selain
penurunan fertilitas). Begitupun untuk
penelitian wanita hamil pada trimester I
belum ada konfirmasi dan belum dijumpai
risiko pada trimester selanjutnya.
category
C : meski penelitian pada hewan telah
menunjukkan adanya efek negatif
(teratogenik, embryocidal, yang lain) tetapi
belum ada percobaan pada wanita atau hewan
yang layak. Pemberian obat seharusnya hanya
bila kepentingannya lebih diutamakan dengan
mempertimbangkan risiko pada janin.
category
D : terdapat bukti risiko pada janin, tetapi
keuntungan pemakaiannya pada wanita hamil
lebih dipertimbangkan selain risikonya.
(misalnya jika obat sangat dibutuhkan untuk
penyelamatan kehidupan pasien atau pada
penyakit yang sangat serius dimana obat
lainnya tidak efektif)
category
X : penelitian hewan atau kehidupan manusia
telah menunjukkan adanya abnormalitas janin
atau adanya risiko pada janin berdasarkan
pengalaman manusia atau keduanya. Risiko
penggunaan obat pada wanita hamil sama
sekali menyingkirkan kemungkinan
keuntungan obat itu sendiri. Obat tersebut
kontra indikasi pada wanita atau wanita yang
akan hamil.
Jenis obat
Gastrointestinal
Antasida : tanpa kategori

Ranitidin : B

Antispasmodik / hyoscine butylbromide : C

Antidiare / loperamide : B

Laksatif / bisacodyl : B
Jenis obat
Kardiovaskuler
1. Dopamine (C), dobutamin (B)
2. Digoksin (C)
3. Antihipertensi nifedipin (C), metil dopa (B)
4. Diuretik furosemid (C) (D)
5. Propanolol (C), (D trimester II,III)
Jenis obat
Sistem Respirasi
1. Antiasma teofilin (C), terbutalin (B)
salbutamol (C)
2. Dekongestan triamsinolon (C) (D trimester I)

3. Obat batuk dekstrometorfan (C)

4. Lainnya tanpa kategori


Jenis obat
Sistem neuromuskuler
1. Antipiretik ; parasetamol (B)
ibuprofen (B) (D menjelang persalinan)
2. Aspirin (C) (D trimester III dengan dosis
tinggi)
3. Asam mefenamat (C) (D trimester III
/menjelang persalinan)
Jenis obat
Hormonal / Kortikosteroid
1. Beta metason / deksametason (C)
(D trimester I)
2. Androgenik : danazol (X)

3. Norethisteron (X) etinil estradiol (X)

4. Metil predinosolon (C)


Jenis obat
Antihistamin antialergi
1. Chlorpheniramin maleat / CTM ( B)
2. Cyproheptadin (B)

3. Loratadine ( B )
Jenis obat
Kemoterapetik
Antituberkolosis : ethambutol (B),
pyrazinamide (C), rifampisin (C),
Antiamoeba : metronidazole (B)
Antihelmintik : mebendazole (C), piperazine (B),
pyrantel pamoate ( C)
Antiviral : acyclovir (B), entecavir (C),
zidovudin (C), lamivudin (C)
Jenis obat
Hipnotik sedativ :
Flurazepam (X), Midazolam (D),
Zolpidem tartrate (B)
Antikonvulsan : phenobarbital (D), phenitoin (D)
Anxiolitik: diazepam (D), chlodiazepoxide (D),
hydroxizine (C), buspirone (B)
GASTRO ESOFAGEAL REFLUK DISEASE
(GERD)
- Non farmakologi
perubahan gaya hidup & diet makan sedikit & sering ,
hindari rokok dan kopi
tidak boleh makan 3 jam sebelum tidur & tinggikan kepala saat
tdiur
- Farmakologi
Antasida : AL ,Ca , Mg
Sukralfat / simetidin / ranitidin / lanzoprazol, omeprazol dan
metoklopramid

20
MUAL - MUNTAH
80% Hamil pernah mengalami
1-3% HEG ,
Th/ = Anti histamin DOKSILAMIN
Vitamin = PIRIDOKSIN & SIANO
KOBAIAMIN
Antikolinergik = DISIKLOMIN , SKOPOLAMIN
ONDANSETRON
K.I. DEXAMETASON & PREDISOLON BIBIR
SUMBING

21
HEMOROID
TH/ Farmakologis topikal anestetik

Non Farmakologi diet serat , cairan cukup,

22
GESTATIONAL DIABETES MELITUS

Th/-Lini pertama nutrisi & exercise


Gagal Recombinan humam insulin
Gliburide (ADO) setelah hamil 11 minggu

23
HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN HIPERTENSI
DAPAT BERBENTUK
. GESTATIONAL HYPERTENTION
. PRE- EKLAMSIA
. HIPERTENSI KRONIK
dengan resiko untuk preeklamsi

aspirin dosis rendah setelah kehamilan 12 minggu me


insiden pre-eklamsia 19% & me lahir prematur &
neonatus
Th/- Kalsium 1 gr / hr dianjurkan untuk hamil
mencegah hipertensi

24
ANTI HIPERTENSI YANG BIASA DI GUNAKAN
PADA KEHAMILAN = METIL DOPA , LABETALOL & PENGHAMBAT
KANAL KALSIUM

K.I = - ACE-INHIBITOR SELAMA KEHAMILAN


- Mg SULFAT , d/- DIAZOXID , NIMODIPIN &
KLORPROMAZIN untuk digunakan pada hipertensi berat dalam
kehamilan.
Th/ - PRE EKLAMPSIA
- segera lahirkan fetus bila sudah aterm.
- Anti hipertensi = METIL DOPA , LABETALOL
Penghambat calsium channel
- Mg SULFAT mencegah dan mengurangi kejang

25
PENGOBATAN PENYAKIT AKUT PADA
KEHAMILAN
SAKIT KEPALA
1. Tension Headache olahraga, Biopeed back
2. Pijat , bila nyeri pilihan I : Asetaminofen
3. Migrain
REFRAKTER ANALGESIK OPIOID & NSAID
K.I Salisilat dan Indonetasin, NSID setelah hamil 37 minggu
Sumatriptan Kontroversi
Nausa pada migrainTh/- Metoklopramid

26
PENYAKIT HUBUNGAN SEKSUAL
Klamidia Transmisi saat lahir
TH/ - AZITROMISIN : 1 gr/hr
- AMOXILIN. 500 MG/3X selama 7 hari
- ERITROMISIN
SIFILIS
DRUG OF CHOICE = PENISILIN
GONORE LAHIR PREMATUR
Th/- SEFRIAKSON, SEFIKSIM & SPEKTINOMISIN

27
PENYAKIT HUBUNGAN SEKSUAL
HEPRES GENITALIS

Ditakutkan transmisi virus pada neonatus selama persalinan


TH/ : ASIKLOVIR aman digunakan oral atau IV pada kasus berat

VAGINOSIS BAKTERIAL

Resiko untuk ketuban pecah dini , lahir prematur, abortus spontan dan
endometritis
TH/- METRONIDAZOL 2X500 MG selama 7 hari
KLINDAMISIN 2X300 MG selama 7 hari

28
DIABETES MELITUS

Drug of choice Insulin tipe 1 dan tipe 2


Gliburid Untuk tipe 2
Pilihan lain = METFORMIN

29
H.I.V
(HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS)
Bila anti virus sudah beri belum hamil harus
dilanjutkan selama hamil
TH/- ZIDOVUDIN dimulai permulaan trimester
II, selama persalinan dan postpartum
Bayi juga harus diberi Zidovudin 8-12 jam setelah
lahir sampai 6 minggu pertama

30
PERSALINAN
Prematur = < 37 minggu
Terapi tokolitik
- tujuan = Menahan terjadinya persalinan prematur untuk memberi
kesempatana pemberian kortikosteroid untuk mematangkan pekembangan
fetus
- Th/- yang sering digunakan = Mg- SULFAT , Agonis -
adrenergik , NSAID & penghambat kanal kalsium
- AGONIS = TERBUTALIN
E.S pada ibu = Hiperkalemia aritmia, hiperglisemia, hipotensi dan edema
paru
- NIFEDIPIN E.S.<

31
TERIMA KASIH

You might also like