You are on page 1of 23

POLIP ANTROKOANAL

Saul Sagita Tangirerung


Aisyah Nauli Sihotang
Fadhilah Putri Wulandari

Pembimbing: dr. Deti Fitria


Anatomi
Tulang dan Kartilago

Cavum Nasi
Anatomi
Sinus Paranasal
Sinus Frontalis
Sinus Ethmoidalis
Sinus Maksillaris
Sinus Sphenoidalis
Anatomi
Vaskularisasi
Anatomi
Innervasi
Definisi

Polip : massa lunak yang


bertangkai, berbentuk bulat
atau lonjong, berwarna putih
keabu-abuan, permukaan licin
dan agak bening (mengandung
banyak cairan)
Definisi

Polip antrokoanal (Killians Polyp):


lesi polipoidal soliter jinak
dari antrum sinus maksillaris hingga mencapai koana posterior
polip terlihat di nasofaring
menyebabkan opasitas dan pembesaran antrum secara radiologis
tanpa bukti kerusakan tulang.
Bentuk dumb bell shaped dengan komponen : antral, nasal, nasofaring
Epidemiologi

Jarang terjadi pada dewasa


Polip tersering pada anak-anak
Lebih sering muncul pada pria dibanding wanita
Onset biasanya di bawah usia 40 tahun walaupun
mungkin ditemukan pada semua umur
Etiologi

Belum diketahui pasti. Berhubungan dengan :


Rhinosinusitis Sindrom Young
Cystic fibrosis Sindrom Churg-Strauss
Sinusitis jamur alergi Hidung mastositosis
Triad Samter Neoplasma
Sindroma Kartagener Sensitif terhadap ASA
Etiologi:
Rhinosinusiti
s Mukosa asinus di
Cystic dalam antrum
fibrosis maksilaris
Neoplasma
etc Infeksi

Penutupan
kelenjar asinus

Formasi kista berkembang


kedalam sinus sampai
ostium

POLIP

Patofisiologi ANTROKOANAL
Gejala Klinis

Sumbatan hidung
Rinorrea
Postnasal drip
Mendengkur
Nyeri kepala
Hiposmia
Rasa tidak nyaman pada hidung
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisis
Adanya sumbatan hidung unilateral
Rhinoskopi anterior :
Disertai nasal discharge
Massa berwarna pucat yang berasal
Kadang-kadang disertai dengan nyeri dari meatus medius dan mudah
kepala digerakkan
Polip yang berasal dari mukosa sinus
maksilaris dengan pertumbuhannya
kedalam ostium sinus maksilaris
Penunjang hingga mencapai koana posterior dan
polip terlihat di nasofaring.
Pemeriksaan radiologis: CT-Scan, MRI
Pemeriksaan Fisis

Polip antrokoanal yang menggantung Polip antrokoanal kiri yang


dari nasofaring sampai ke orofaring. menggantung ke dalam orofaring
Pemeriksaan Penunjang

Gambaran CT-Scan sinus paranasal yang CT-Scan koronal yang memperlihatkan gambaran
memperlihatkan suatu jaringan lunak yang polip antrokoanal yang tumbuh dari antrum
menempati seluruh antrum kiri yang meluas maksila kanan yang meluas ke dalam rongga
sampai ke etmoid. hidung kanan melalui pelebaran ostium sinus
Pemeriksaan Penunjang

MRI coronal T2 section show marked


mucosal thickening in right maxillary
sinus, a mucosal out pouching clearly
seen extending out of ostium in right
side nasal cavity with marked
expansion of the corresponding osteo
meatal complex.
Diagnosis
Pembagian polip nasi
menurut Mackay dan Lund
Grade 0 : Tidak ada
Grade 1 : terbatas pada
meatus media
Grade 2 : keluar dari
meatus media, tampak di
rongga hidung tapi belum
menyebabkan obstruksi
total
Grade 3 : menyebabkan
obstruksi total
Diagnosis Banding
Disfungsia konka Chronic hypertropic
polypoid
rhinosinusitis
Diagnosis Banding
Tumor ganas
Juvenille nasopharyngeal
nasofaring
angiofibroma
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Antihistamin
Kortikosteroid
- Oral :
- Topikal : Tetes hidung betamethasone, triklormetasone, flumisolid 2
kali sehari pada masing-masing sisi diberikan dalam waktui
1 bulan
Penatalaksanaan
Operatif
Partial turbinectomy
Intranasal ethmoidectomy.
External ethmoidectomy
Transantral etmoidectomy
Polipektomi (nasal snare, polyp forceps)
Caldwell-Luc Operation
Prognosis
Rekurensi polip nasi merupakan suatu masalah yang masih dihadapi oleh
para ahli.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Drake dkk selama 2 tahun
menunjukkan bahwa 5% pasien memiliki riwayat polipektomi lima kali atau
lebih.
Pasien yang mengalami polip pada usia yang lebih muda dan memiliki
riwayat keluhan hidung yang lama biasanya lebih besar berkemungkinan
mengalami kekambuhan.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH

You might also like