American College of Obstetrician and Gynecologist (2002)
menyatakan bahwa angka kejadian distosia bahu bervariasi antara 0.6 1.4% dari persalinan normal. Definisi Distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan. Persalinan dengan distosia bahu adalah persalinan dengan didahului kelahiran kepala janin, tetapi menjumpai kesulitan saat melahirkan bahu Faktor Resiko Distosia Bahu 1. Maternal Kelainan anatomi panggul Diabetes Gestational Kehamilan postmatur Riwayat distosia bahu Tubuh ibu pendek 2. Fetal Macrosomia Komplikasi 1. Komplikasi Maternal Perdarahan pasca persalinan Fistula Rectovaginal Simfisiolisis atau diathesis, dengan atau tanpa transient femoral neuropathy Robekan perineum derajat III atau IV Ruptur Uteri 2. Komplikasi Fetal Brachial plexus palsy Fraktura Clavicle Kematian janin Hipoksia janin , dengan atau tanpa kerusakan neurololgis permanen Fraktura humerus Penatalaksanaan 1. Penekanan suprapubik Tekanan ringan dilakukan oleh asisten pada daerah suprapubic saat traksi curam bawah pada kepala janin. 2. Manuver McRoberts
Fleksi sendi lutut dan paha serta
mendekatkan paha ibu pada abdomen sebagaimana terlihat pada (panah horisontal). Asisten melakukan tekanan suprapubic secara bersamaan (panah vertikal) Ukuran panggul tak berubah, namun terjadi rotasi cephalad pelvic sehingga bahu anterior terbebas dari simfisis pubis 3. Maneuver Woods ( Wood crock screw maneuver )
Tangan kanan penolong dibelakang bahu
posterior janin. Bahu kemudian diputar 180 derajat sehingga bahu anterior terbebas dari tepi bawah simfisis pubis 4. Pelahiran bahu belakang
a. Operator memasukkan tangan
kedalam vagina menyusuri humerus posterior janin dan kemudian melakukan fleksi lengan posterior atas didepan dada dengan mempertahankan posisi fleksi siku b. Tangan janin dicekap dan lengan diluruskan melalui wajah janin c. Lengan posterior dilahirkan terimakasih