You are on page 1of 28

SYOK DAN

PENANGANANNYA

P E MB IMB IN G : D R . D E WA , S P.A N

MEGA MULYA DWI FITRIYANI


1620221191
Departemen Anestesi RSUP Persahabatan
DEFINISI
Kegagalan sirkulasi akut yang ditandai dengan adanya perfusi
jaringan yang tidak adekuat yang menyebabkan hipoksia seluler
secara menyeluruh yang dapat disertai dengan ketidakmampuan
sel untuk menggunakan oksigen
Jaringan tidak mendapatkan aliran darah
dan oksigen yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan metabolik.

Kegagalan penghantaran oksigen


(oxygen delivery) dan substrat untuk Kegagalan untuk membuang hasil akhir
memenuhi kebutuhan metabolisme metabolisme.
jaringan.
OXYGEN DELIVERY (DO 2)
Cardiac
DO2 = CO x CaO2 Normal DO2 520 - 570 mL/minute/m2
Output
DO2 : oxygen delivery
CO : Cardiaac output
CO = HR x SV
CaO2: arterial oxygen content Stroke
Heart Rate
HR: denyut jantung volume
SV: stroke volume
CaO2 = Hb x SaO2 x 1.34 + (0.003 x PaO2)
Oxygen content = oxygen
Preload carried by Hb + dissolved
Afterload oxygen
Contractility
PERFUSI JARINGAN DIPENGARUHI OLEH
TEKANAN DARAH
BP = CO X PVR

BP= SV X HR X PVR

CO Cardiac Output
PVR Peripheral Vascular resistance
STROKE VOLUME (SV)
Volume darah jantung yang dipompa keluar dari ventrikel pada
setiap denyut
Faktor yang mempengaruhi stroke volume:
Volume darah
Preload Faktor yang mempengaruhi volume darah:
Kontraktilitas Perdarahan
Kehilangan plasma
Afterload
Kehilangan atau redistribusi volume ekstraseluler
PERIPHERAL VASCULAR RESISTANCE (PVR)
Diatur oleh tonus arteriolar
Dilatasi akan membuka kapiler arteriovenous dan meningkatkan
volume sirkulasi
PVR dipengaruhi oleh:
Sitokin dan mediator inflamasi dalam system sirkulasi (c/ histamine)
Endotoksin
Obat obatan (c/ nitrat)
JENIS JENIS SYOK
HIPOVOLEMIK

KARDIOGENIK
SYOK SEPSIS

DISTRIBUTIF SYOK ANAFILAKTIK


SYOK NEUROGENIK
DISTRIBUTIVE
SHOCK
HIPOVOLEMIK
Kehilangan volume

Kehilangan darah
Perdarahan
Kehilangan plasma Luka Bakar

Kehilangan ECF Diare dan muntah


KARDIOGENIK
Kegagalan pompa jantung
Disebabkan oleh :
gangguan jantung untuk kontraksi

gangguan jantung untuk memompa


darah
Kerusakan miokardium ( M.I)
Aritmia
Kelainan katup
DISTRIBUTIF
Penurunan Peripheral Vascular Resistance

Syok septik (mediator inflamasi)

Syok neurogenik (hilangnya tonus


simpatis dan vaskular)

Syok anafilaktik (adanya histamin)


RESPON SIMPATO-ADRENAL
TERHADAP SYOK
SYOK HIPOVOLEMIK
Terjadi karena volume intravaskuler berkurang akibat
perdarahan, kehilangan cairan akibat diare, luka bakar,
muntah, dan third space loss, sehingga menyebabkan
pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak adekuat
CO (cardiac output) , BP (blood pressure) , SVR
(systemic vascular resistance) , dan CVP (central venous
pressure)
TANDA & GEJALA SYOK HIPOVOLEMIK
Bingung
Cemas atau gugup
Kulit dingin dan lembab Px untuk mengetahui tanda
Shock :
Penurunan atau penghentian urine
Haus
Suhu tubuh rendah
Lemah Tekanan Darah rendah
pallor (Sistolik 90)
Nafas Cepat Pulse cepat
Ph (Acidosis)
Berkeringat
Tidak Sadar
TATA LAKSANA SYOK HIPOVOLEMIK
Posisikan pasien dengan kaki lebih tinggi
Mengetahui
Menjaga cairan sudah terpenuhi untuk
jalur pernapasan
meningkatkan ventrikel kateter Swan Ganz
Resusitasi cairan melalui jalur IV atau bila memungkinkan
Kehilangan
pemasangan kateter darah
CVP dengan 10 g/dL tranfusi
Hbintraarterial
atau jalur
Hipovolemia
Tentukan defisit cairan berat yg berkepanjangan, perlu inotropik
Atasi dan
syok: vasopressin.
cairan kristaloid 20 mL/kgBB dalam - 1 jam, dapat diulang
Sisa defisit: 50% dalam 8 jam pertama, 50% dalam 16 jam berikutnya 4.
Cairan RL atau NaCl 0,9% 5. Kondisi hipovolemia telah teratasi/ hidrasi,
apabila produksi urin: 0,5 1 mL/ kgBB/jam
SYOK KARDIOGENIK
terjadi apabila terdapat gangguan kontraktilitas miokardium,
sehingga jantung gagal berfungsi sebagai pompa untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat.
Beberapa perubahan hemodinamik yang terjadi pada kondisi
syok kardiogenik adalah CO, BP, SVR, dan CVP.
MANAJEMEN SYOK KARDIOGENIK
Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi syok
kardiogenik adalah sebagai berikut:
1. Infus cairan untuk memperbaiki sirkulasi
2. Inotropik
3. Apabila CO, BP, SVR, berikan dobutamine 5 g/kg/min
4. Pada keadaan tekanan darah sangat rendah harus diberi obat yang
berefek inotropik dan vasopressor, seperti norepinephrine
SYOK ANAFILAKTIK
Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan reaksi antigen-
antibodi (antigen IgE). Antigen menyebabkan pelepasan mediator
kimiawi endogen, seperti histamin, serotonin, yang menyebabkan
peningkatan permeabilitas endotelial vaskuler disertai
bronkospasme.
Gejala klinis dapat berupa pruritus, urtikaria, angioedema,
palpitasi, dyspnea, dan syok.
TERAPI SYOK ANAFILAKTIK:
Baringkan pasien dengan posisi syok (kaki lebih tinggi)
Adrenaline: Dewasa 0,3-0,5 mg SC (subcutaneous); anak 0,01 mg/kgBB SC
(larutan 1:1000) Fungsi adrenaline: meningkatkan kontraktilitas miokard,
vasokonstriksi vaskuler, meningkatkan tekanan darah dan bronkodilatasi
Pasang infus RL Kortikosteroid: dexamethasone 0,2 mg/ kgBB IV (intravena)
Bila terjadi bronkospasme dapat diberi aminophyline 5-6 mg/kgBB IV bolus
secara perlahan, dilanjutkan dengan infus 0,4-0,9 mg/kgBB/menit
SYOK NEUROGENIK
Umumnya terjadi pada kasus cervical atau high thoracic
spinal cord injury.
Gejala klinis meliputi hipotensi disertai bradikardia.
Gangguan neurologis akibat syok neurogenik dapat
meliputi paralisis flasid, refleks ekstremitas hilang dan
priapismus.

Penanganan syok neurogenik:


Resusitasi cairan secara adekuat
Berikan vasopressor
SYOK SEPSIS
Kegagalan sirkulasi akut ditandai dengan hipotensi arteri persisten
meskipun dengan resusitasi cairan yang cukup ataupun adanya
hipoperfusi jaringan tanpa ditemukan sebab selain adanya infeksi.
Patofisiologi:
Vasodilatasi akibat menurunnya SVR
Kebocoran kapiler difus disebabkan peningkatan permeabilitas endotelial
vaskuler yang menyebabkan penurunan preload bermakna, sehingga
berdampak perburukan perfusi jaringan
PENANGANAN SYOK SEPSIS
Penanganan syok septik antara lain:
1. Pemberian antibiotik, umumnya dengan golongan spektrum luas
2. Perbaiki dan mempertahankan hemodinamik dengan terapi berikut:
a. Terapi cairan: Meskipun syok septik tergolong dalam syok hiperdinamik
(terjadi hipovolemi relatif akibat vasodilatasi dan hipovolemi absolut akibat
kebocoran kapiler), cairan yang direkomendasikan tetap cairan kristaloid
b. Vasopressor: Norepinephrine
c. Inotropik: Dobutamine
d. Oksigen
TATA LAKSANA
TERIMA KASIH

You might also like