You are on page 1of 50

Andi Darma Putra

ALAT-ALAT KELAMIN WANITA


Terdiri atas :
Alat-alat kelamin dalam :

Ovarium
Tuba uterina (Fallopi)
Uterus (rahim)
Vagina
Alat-alat kelamin luar :
Labium mayus, minus, dan klitoris
Vestibulum vagina dan kelenjar vestibular
terletak di dalam panggul kecil
OVARIUM dan TUBA
Ovarium bergantung pada mesovarium,
ligamentum suspensorium
Jaringan ikat ovarium mempunyai traktus-traktus
otot polos ovarium dapat merubah posisinya
dengan gerakan lateral dan rotasi, khususnya di
sekitar waktu ovulasi
Tuba Fallopi memeluk ovarium ke arah
superlateral dalam suatu jalur antara arteri iliaka
interna dan eksterna
Ovarium

Tuba Fallopi berjalan intraperitoneal pada kedua


sisi dari batas atas panggul kecil dalam suatu
arah ke media menuju sudut tuba dari uterus
Uterus terletak antara kandung kemih dan
rektum
Uterus terfiksasi oleh ligamentum rotundum
yang membuat uterus dalam keadaan antefleksi
Korpus uteri tertutup peritoneum bagian depan,
atas dan belakang
Ovarium

Ligamentum latum : lembaran


peritoneum yang terangkat ke atas oleh
uterus dan tuba Fallopi
Ligamentum latum membagi celah
peritoneum pelvis menjadi vesiko uterina
pouch di anterior dan rektouterina pouch
di posterior (kavum Douglasi)
Kavum Douglasi adalah titik terendah
dari rongga peritoneum
Ovarium

Ovarium berbentuk buah badam (Almond) dengan


panjang 2,5-5 cm, tebal antara 0,5-1,0 cm
Ovarium terfiksasi oleh mesoverium, suatu lipatan
ikat lebar uterus dan melekat pada dinding lateral
pelvis dengan perantaraan ligamentum
suspensorium (ligamentum infundibulo pelvikum)
dan pada uterus dengan perantaraan ligamentum
ovarium
Ovarium

Ovarium bayi halus dan kecil, sedangkan


permukaan ovarium yang faalli berbenjol-
benjol karena penonjolan folikel-folikel
Ovarium orangtua kecil dan tertutup parut
Ovarium diperdarahi oleh arteriovarikal yang
berasal dari aorta abdominalis
Pembuluh darah vena pada ovarium kanan
akan bermuara ke vena kava inferior dan yang
kiri ke vena renalis kiri
Ovarium

Tuba Fallopi
Panjangnya 8-20 cm
Terletak intraperitoneal
Ujung abdominal (infundibulum) terbuka
sebagai ampula-fibriae
UTERUS

Berbentuk buah pir dapat dibagi menjadi


korpus uteri, ismus, dan serviks uteri
Pada orang dewasa fundus uteri menonjol
di daerah sudut sebagai pangkal tuba
Dinding uterus dibentuk oleh endometrium,
miometrium, dan perimetrium (peritoneum,
tunika serosa)
Endometrium tebalnya antara 2-8 mm
Uterus

Uterus dan sebagian vagina diperdarahi oleh arteri


uterina yang berasal dari arteri iliaka interna
Arteri berjalan dari jaringan ikat subperitoneal di
atas ureter menuju dasar ligamentum latum dan
mencapai uterus setinggi daerah serviks
Di daerah ismus/serviks arteri uterina bercabang
dua menjadi cabang asenden dan cabang
desenden
ARTERI PELVIS
Aorta bercabang (bifurkasi aorta) di depan vertebra
lumbalis keempat (pada tempat asal arteri sakralis
media) menjadi dua arteri iliaka komunis
Setiap arteri iliaka komunis bercabang lagi tanpa
percabangan lebih lanjut, menjadi arteri-arteri iliaka
interna (untuk alat-alat pelvis) dan iliaka eksterna;
arteri iliaka eksterna melintas di bawah ikat inguinal,
melalui lakuna vasorum ke paha dan membekali
tungkai, serta cabang-cabang kecil ke dinding depan
perut (epigastrika) dan alat kelamin luar
Arteri iliaka interna
Arteri pendek ini bercabang menjadi
bagian arterior dan posterior,
memberikan cabang parietal bagi dinding
pelvis dan daerah bokong, serta cabang
viseral bagi alat-alat dalam
Cabang parietal
Arteri iliolumbalis menuju bagian atas os
ileum, otot-otot psoas dan kuadratus
lumborum serta kanalis vertebralis
Arteri sakralis lateralis, seringkali
berpasangan, berjalan ke lateral bawah
sepanjang tulang kelangkang dan
memberikan cabang-cabang spinal ke
dalam foramen sakralis anterior
Cabang parietal
Cabang terbesar, arteri glutea superior
meninggalkan pelvis melalui bagian
suprapiriform foramen iskiadikum majus untuk
membekali otot-otot gluteal, sebuah cabang
dalam (profunda) membekali sendi paha
Arteri glutea inferior meninggalkan pelvis
bersama-sama nervus iskiadikus dan arteri
pudenda interna melalui bagian infra piriform
foramen iskiadikum majus untuk membekali
otot-otot gluteal dan aduktor
Cabang parietal
Arteri obturatoria melintas ke depan, sepanjang
dinding lateral pelvis dan mempunyai cabang
pubik yang berjalan menuju arteri epigastrika
inferior. Arteri obturatoria meninggalkan pelvis
melalui kanalis obturatorius
Cabang-cabangnya di luar pelvis adalah sebuah
cabang anterior ke otot-otot aduktor, kulit dan
alat kelamin luar; sebuah cabang posterior ke
otot-otot eksternal dalam sendi pinggul, dan
sebuah cabang asetabular yang melalui
ligamentum kapitis femoris menuju kepala femur
Cabang-cabang viseral
Arteri pudenda interna melintasi bagian infrapiriformis
foramen iskiadikum majus, di sekeliling ikat
sakrospinosum, di dalam kanalis pudendalis (pada fasia
otot obturator internus, kanalis Alcock), kemudian
dengan didampingi nervus pudendus, arteri tersebut
melintas sepanjang ramus tulang duduk, di bawah
sudut subpubik; dan bercabang-cabang ke anus,
perineum, uretra dan penis atau klitoris
Arteri rektalis (hemoraidalis) media membekali ampula
rektum. Arteri ini beranastomosis dengan cabang
rektalis superior arteri mesenterika inferior dan arteri
rektalis inferior, dan membekali otot levator ani
Cabang-cabang viseral

Arteri uterina berjalan di dalam jaringan


ikat di bawah ligamentum latum uterus
menuju serviks
Arteri vesikalis inferior memberi cabang-
cabang ke fundus kandung kemih, ureter
dan prostat atau vagina
Cabang-cabang viseral

Selama kehidupan janin, arteri umbilikalis


berjalan ke plasenta dan sesudah
kelahiran, mempercabangkan arteri
vesikalis superior, arteri duktus deferens
dan cabang-cabang ke ureter
Setelah kelahiran, sisanya mengalami
obliterasi (bagian oklusa) dan membentuk
ligamentum umbilikale medial
PERSARAFAN DAERAH PELVIS
Ramus sakral anterior primer akan bergabung
dengan trunkus lumbosakral membentuk pleksus
sakralis
Pleksus itu akan berjalan di atas muskulus piriformis
di samping pembuluh darah iliakan interna
Arteri glutea superior akan lewat ke daerah belakang
melalui trunkus lumbosakral dan saraf S1
Pembuluh gluteal inferior akan berjalan pada saraf
S2 dan S3
Pleksus sakralis mensuplai inervasi saraf pada otot-
otot pelvis, otot gluteus, otot perineum
Persarafan Daerah Pelvis

Saraf gluteus superior


serabut-serabut cabang superior berasal dari L4,5, S1
ramus anteroposterior yang meninggalkan daerah
pelvis melalui foramen skiatika magna, di atas otot
piriformis. Saraf-saraf ini mensuplai otot-otot gluteus
medius dan minimus serta otot tensor fascia lata
Saraf gluteus inferior
saraf gluteus inferior merupakan salah satu cabang
daerah superior yang berasal dari L5, S1,2. Saraf ini
meninggalkan pelvis melalui greater sciatic notch di
bawah piriformis. Saraf ini mensuplai otot gluteus
maksimus
Persarafan Daerah Pelvis

Persarafan kulit paha


saraf-saraf ini berasal dari serabut saraf gluteal
inferior (S1, 2, 3). Saraf ini meninggalkan pelvis
melalui bagian bawah otot piriformis untuk mencapai
bagian posterior bawah paha. Cabang dari saraf ini
menginervasi sebagian daerah kulit di atas otot
gluteus maksimus, sebagian daerah medial paha, dan
daerah posterior paha termasuk fossa poplitea
Cabang-cabang otot
sebagian dari otot-otot pelvis, piriformis, obturator
internus, gemelli, quadratus femoris, levator ani dan
coccygeus menerima cabang saraf dari daerah pleksus
Persarafan Daerah Pelvis

Saraf pudenda
persarafan daerah pudenda berasal dari S2,3,4 yang
meninggalkan daerah pelvis melalui greater sciatic
notch di sekitar ligamen sakrospinoss. Ia berjalan
melalui daerah bagian dalam ischium pada kanalis
pudenda. Persarafan yang berasal dari daerah rektal
bagian inferior akan mensuplai daerah sfinkter ani
eksternal dan kulit di sekitar anus. Terdapat 2 cabang
utama yaitu cabang labio posterior yang mensuplai
otot daerah perinium dan labia dan cabang dorsalis
yang mensuplai daerah klitoris (penis)
Persarafan Daerah Pelvis

Sciatic nerve
berasal dari L4,5, S1,2,3. Cabang yang besar
meninggalkan daerah pelvis melalui foramina
siatika magna yang berada di bawah otot
piriformis. Saraf ini kemungkinan besar akan
terjadi menjadi 2 atau berjalan di antara otot-otot
piriformis bagian atas
Jaras parasimpatik
cabang-cabang parasimpatik berasal dari S2,3,4
yang kemudian didistribusikan ke daerah nervus
pelvis splanikus pada daerah visera

You might also like