You are on page 1of 49

CEPHALOPELVIC DISPROPORTION

Lidya B.E Saptenno


11.2013.151
Pembimbing : dr. Wahyu, Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI
Nama : Ny. SM Nama : Tn.S
Umur : 31 tahun Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PT Swastarojono Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam Agama : Islam


Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Alamat: Prambatan lor RT Alamat :Loram Kulon RT 03/RW
03/RW 02, Kec Kaliwungu,
Kab,Kudus 01, Jati, Kudus
Masuk RS : 7 Agustus 2014
Anamnesis
Autoanamnesis , 7 Agustus 2014

KU : Perut terasa
kencang-kencang
Riwayat Penyakit Sekarang
Perut terasa kencang-kencang sejak malam hari
Hilang timbul
Pukul 13.00 , keluar lendir darah dari vagina
Pusing (-), mual (-), muntah (-)
BAB (+), BAK (+)
Gerakan janin (+)
Riwayat trauma (-)
ANC teratur : bidan, dokter
Kehamilan pertama, usia 38 minggu
Riwayat operasi (-)
Riwayat
Riwayat Haid
Perkawinan
Menarche: 12 th Perkawinan 1 kali
Haid teratur, tidak nyeri usia 29 tahun
Siklus haid: 28 hari Selama 2 tahun
Lama haid: 5-7 hari
HPHT : 2 11 2013
HPL : 9 8 2014
Riwayat Obstetri

Anak Tahun Jenis Jenis Penolong Penyulit Tempat Nifas


ke persalinan kelamin persalinan

I Hamil ini
(2014)
RPD , RPK

RPD
(-)
Riw.operasi (-)

RPK
(-)
Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6C
Berat Badan : 54 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Mata : CA (-/-), SI (-/-)

Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-), murmur (-)

Thorax : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : Tampak membuncit sesuai masa kehamilan,


Tampak linea nigra

Ekstremitas : Edema (-/-)


STATUS OBSTETRIKUS
(pemeriksaan luar)
Inspeksi: perut membuncit, linea nigra (+), bekas op (-)

Palpasi :
TFU : 30 cm
Taksiran berat janin : (30-11)x155 = 2945 gr
Leopold I: teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II: teraba bagian memanjang & keras di sebelah kiri
Leopold III: teraba bagian bulat, keras, & melenting
Leopold IV: Kepala belum masuk PAP
Os born test (+)
Auskultasi : DJJ (+) 140 x/menit, teratur
His : (+) sering = 2x dalam 10 menit selama 25 detik
STATUS OBSTETRIKUS
(pemeriksaan dalam)

Pembukaan 1 cm, KK (+), Effacemen 25%, portio: tebal lunak

Belum teraba
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 8 Agustus 2014 pukul 06.49

Hemoglobin 11,5 g/dL (N: 11,7 15,5)


Leukosit 9,32 ribu (N: 3.600 11.000)
Hematokrit 34,30 % (N: 30-43)
Trombosit 160.000 (N: 150.000-440.000)
Eritrosit 4,15 juta (N: 3,8 5,2)
Golongan darah/Rh O/+
Waktu perdarahan/BT 2,00 menit (N: 1-3)
Waktu pembekuan/CT 5.00 menit (N: 2-6)
Resume
Perut terasa kencang-kencang sejak malam
hari
Hilang timbul
Pukul 13.00 , keluar lendir darah dari vagina
BAB (+), BAK (+)
Gerakan janin (+)
ANC teratur : bidan, dokter
Kehamilan pertama, usia 38 minggu
Pemeriksaan Fisik Obstetric

Inspeksi:
perut membuncit
Linea nigra (+)

Palpasi:
TFU 30 cm
Leopold I: teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II: teraba bagian memanjang & keras di
sebelah kiri & teraba bagian kecil di sebelah kanan
Leopold III: teraba bagian bulat, keras, & melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
Os born test (+)
Auskultasi
DJJ 140x/menit, teratur, His 2x dalam 10 menit
selama 25 detik.

Pemeriksaan dalam:
VT: pembukaan 1 cm, effacement 25%, KK (+),
portio tebal lunak, belum teraba
Diagnosis

GI P0 A0 31 tahun hamil 38 minggu

Janin I hidup intrauterine

Presentasi kepala U puki

In partu kala I fase laten


Rencana Pengelolaan
Pengawasan 10

Evaluasi setiap 4 jam

Infus RL 20 tpm

Puasa pro SC
7 Agustus 2014 pukul 22.50

S : Perut terasa kencang-kencang


O :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Frek. Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,8 C
VT : Pembukaan 1 cm, effacement 25 % , KK
(+), portio tebal lunak, belum teraba
A:
GIP0A0 31 tahun hamil 38 minggu
Janin 1 hidup intrauterin
Presentasi kepala U puki
Inpartu kala I fase laten
CPD

P : Persiapan SC
7 Agustus 2014 pukul 23.10 dilakukan operasi sectio caesarea

Operasi Sectio Caesarea


Insisi abdomen di linea mediana sepanjang 10 cm di atas
symphisis
Insisi diperdalam lapis demi lapis hingga peritoneum terbuka
Tampak uterus sesuai umur hamil aterm
Buka plica vesica uterina semilunar
Insisi pada Segmen bawah rahim 10 cm
Kepala diluksir, bayi dilahirkan kepala, bahu, badan
Bayi perempuan 2500 gram, 46 cm, Apgar score 10-10-10
Plasenta dilahirkan manual, kotiledon lengkap
Jahit SBR dengan chromic cutgult no 2 jelugur
Over hecting dengan CC no 2
Kontrol perdarahan, perdarahan ()
Jahit peritoneum dengan plain cutgult no 1-0
Jahit otot dengan plain cutgult bo 1-0
Jahit fascia dengan dexon no 1
Jahit lemak subkutan dengan plain cutgult no 2-0
Jahit kulit dengan jahitan subkutan dexon no 4.0
Perdarahan selama op 200 cc
Tindakan selesai
Instruksi pasca tindakan
Infus D5/ RL / Nacl 30 tpm
Amoxan 3x500
Hemafort 2x1
Vitamin C 1x1
Tradil 2x1
Cek Hb post operasi
FOLLOW UP
8 Agustus 2014, pukul 08.00
S : Nyeri perut bekas operasi , ASI belum keluar
O :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Frek. Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,8 C
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Paru-paru : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Jantung : BJ1-BJ2 murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, BU (+)
PPV : Lochea (+)
Ekstremitas : Edema -/-
A : PIA0 31 tahun post SC hari I a/i CPD

P : Puasa, tirah baring, terapi dilanjutkan


FOLLOW UP
9 Agustus 2014, pukul 08.00
S : Nyeri perut bekas operasi , ASI belum keluar
O :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frek. Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Paru-paru : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Jantung : BJ1-BJ2 murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, BU (+)
PPV : Lochea (+)
Ekstremitas : Edema -/-
A : PIA0 31 tahun post SC hari ke-II a/i CPD

P : Terapi dilanjutkan
FOLLOW UP
10 Agustus 2014, pukul 08.00
S : Nyeri perut bekas operasi , Pengeluaran ASI msh dirangsang
O :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Frek. Napas : 18 x/menit
Suhu : 36,5 C
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Paru-paru : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Jantung : BJ1-BJ2 murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, BU (+)
Ekstremitas : Edema -/-
A : PIA0 31 tahun post SC hari ke-III a/i CPD
P :
Amoxan 3x 500 gr
Hemafort 2x1
Pospargin 2x1
Kaltrofen 2x1
Edukasi :
ASI eksklusif
Diet gizi seimbang
Imunisasi bayi
Kontrol poliklinik 1 minggu
Mobilisasi
Pasien pulang
Tinjauan Pustaka
CEPHALOPELVIC DISPROPORTION
Disproporsi sefalopelvik :
keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat
keluar melalui vagina.

Sebab: panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi


keduanya
Anatomi Panggul
Ada beberapa jenis panggul :
1. Panggul ginekoid
2. Panggul antrhopoid
3. Panggul android
4. Panggul Platipelloida
Pintu Atas Panggul , dibentuk : promontorium corpus
vertebra sacrum, linea innominata, serta pinggir atas
simfisis.
Pintu Tengah Panggul
Tdk bs diukur scra langsung
Penyempitan setinggi spina isciadika penting utk distosia
setelah kepala engagement !!

Distansia interspinarum (jarak panggul terkecil) = 10,5 cm.


Diameter anteroposterior setinggi spina isciadica = 11,5 cm.
Diameter sagital posterior (jarak sacrum-
diameter interspinarum = 4,5 cm.
Pintu Bawah Panggul
Pengukuran scr klinis :
- jarak antara kedua tuberositas iscii atau distansia tuberum
= 10,5 cm
- jarak dari ujung sacrum ke tengah-tengah
distensia tuberum atau diameter sagitalis
posterior = 7,5 cm
- jarak antara pinggir bawah simpisis ke
ujung sacrum = 11,5 cm
Ukuran-ukuran pelvis luar perkiraan risiko CPD
Panggul Sempit
Diameter anterioposterior (konjugata vera) < 10 cm ukur
konjugata diagonal, > panjang 1,5 cm
Penyempitan PAP : konjugata diagonal < 11,5 cm

Diameter transversal < 12 cm

Diameter biparietal janin berukuran 9,5-9,8 cm


PAP sempit kepala tertahan kontraksi uterus secara
langsung menekan bagian selaput ketuban yang menutupi
serviks KPD & resiko prolapsus funikuli.

KPD tidak terdapat tekanan kepala terhadap serviks &


SBR kontraksi inefektif & pembukaan berjalan lambat
atau tidak sama sekali
Penyempitan pintu tengah panggul belum dapat
didefinisikan secara pasti
- diameter interspinarum ditambah diameter sagitalis
posterior panggul tangah = 13,5 cm
- pelvimetri roentgenologik, distansia interspinarum= < 9,5
cm
Pintu bawah panggul
Penyempitan , bila diameter distantia intertuberosum = 8
cm

Pintu bawah panggul sempit, biasanya pintu tengah


panggul

Disproporsi kepala bayi dan pintu bwh panggul , tidak


menimbulkan distosia berat, namun berperan penting
dalam menimbulkan robekan perineum
Perkiraan Kapasitas Panggul Sempit
Kesempitan pintu atas panggul berdasarkan ukuran
conjugata vera (CV):
CV 8,5 10 cm partus percobaan partus spontan
ataudengan ekstraksi vakum, atau SC
CV = 6 -8,5 cm dilakukan SC primer.
CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak
Disamping hal-hal tersebut diatas juga tergantung pada :
His atau tenaga yang mendorong anak.
Besarnya janin, presentasi dan posisi janin
Bentuk panggul
Umur ibu dan anak berharga
Penyakit ibu
Janin Besar
Faktor keturunan memegang peranan
Janin besar biasanya juga dapat dijumpai pada ibu yang
mengalami diabetes mellitus, postmaturitas, dan pada grande
multipara.
USG - bayi dengan tubuh besar
dan kepala besar.
Pembagian BB bayi :
- 2500-3000 gr : kecil
- 3001-4000 gr : sedang
- 3501-4000 gr : besar

Ukuran kepala berperan dlm persalinan :


- Diameter oksipitomentalis = 13 cm
- Diameter biparietalis = 9,5 cm
- Diameter bitemporalis = 8 cm
Jika CPD berlangsung sndri :
Bahaya pada ibu
- Partus lama + KPD pd pembukaan kecil dehidrasi,
asidosis, infeksi intrapartum
- Timbul regangan SBR & lingkaran retraksi patologik
ruptur uteri
- Jln lahir alami tekanan antara kepala janin dan tulang pelvis
Bahaya pada janin :
- Kematian perinatal
- Prolapsus funukuli
- Sobekan pada tentorium serebelli dan perdarahan
intrakrania
- Fraktur os parietalis tekanan pada pelvis picak
Penatalaksanaan
1. Persalinan percobaan
2. SC
3. Simfisiotomi tidak dilakukan lagi
4. Kraniotomi, kleidotomi
TERIMA KASIH

You might also like