Professional Documents
Culture Documents
Bagi penderita nyeri dan demam dosis yang dianjurkan adalah 320 mg
sampai 500 mg yang diberikan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari
Bagi penderita radang tulang dan sendi dosis yang dianjurkan adalah 1000
mg yang diberikan sebanyak 3 kali sehari
Bagi penderita serangan jantung dosis yang dianjurkan adalah 160 mg
sampai 320 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (pada saat serangan)
dan 80 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan)
Bagi penderita penyakit stroke dosis yang dianjurkan adalah 160 mg
sampai 320 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (dalam waktu 48 jam
setelah serangan) dan 80 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari
(sebagai rumatan)
Dosis anak
Bagi penderita penyakit Kawasaki dosis yang
dianjurkan adalah 20 -25 mg/Kg berat badan
yang diberikan sebanyak 4 kali sehari selama
14 hari (pada saat demam) dan 3 -6 mg/Kg
berat badan yang diberikan sebanyak 1 kali
sehari (sebagai rumatan) Dosis obat yang
merupakan ambang batas terjadinya
keracunan adalah 200 mg/Kg berat badan
Kontraindikasi
1. Efek Anti-inflamasi
Aspirin merupakan penghambat nonselektif untuk kedua isoform siklooksigenase (COX), tapi
salisilat lebih efektif dalam menghambat kedua isoform tersebut. Salisilat nonterasetilasi
dapat bekerja sebagai penangkap radikal oksigen. Aspirin secara ireversibel menghambat COX
dan menghambat agrerasi trombosit, sementara salisilat nonterasetilasi tidak (Khatzung,
2007)
2. Efek Analgesik
Aspirin paling efektif meredakan nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang melalui
nefeknya pada peradangan dan karena aspirin kemungkinan menghambat rangsang nyeri
pada lokasi subkortikal (Khatzung, 2007)
3. Efek Antipiretik
Efek antipiretik aspirin mungkin diperantarai baik oleh inhibasi COX di susunan saraf pusat
maupun oleh inhibisi interleukin-1 (yang dilepaskan dari makrofag selama episode inflamasi)
(Khatzung, 2007).
4. Efek Antitrombosit
Aspirin secara ireversibel menghamabat COX trombosit sehingga efek antitrombosit aspirin
bertahan selama 8-10 hari (sesuai masa hidup trombosit) ( Khatzung, 2007).
Efek Samping Aspirin
Alergi berupa biduran hingga sindrom
StevenJohnsons
Serangan asma dan sesak napas
Rasa tidak nyaman pada lambung
Perdarahan spontan dan perdarahan saluran
cerna
Gangguang fungsi hati
Gangguang fungsi ginjal
Golongan asam arilalkanoat
Natrium Diklofenak
INDIKASI
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala
reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing
spondilitis.
Dosis Natrium Diklofenak
tersedia dalam kemasan 25, 50, dan 75 mg tablet. Mengenai dosis
natrium diklofenak, pada orang dewasa akan disesuikan dengan
jenis penyakit yang akan diobati sebagai berikut:
INDIKASI
Meredakan demam.
Mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit
gigi, nyeri otot, nyeri setelah operasi pada gigi
dan dismenore.
Terapi simptomatik rematoid artritis dan
osteoarthritis.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Asetosal (aspirin).
Dosis ibuprofen lebih dari 2,4 g per hari, dapat
menggantikan warfarin dari ikatannya dengan
protein plasma.
Efek samping
Ringan dan bersifat sementara berupa mual,
muntah, diare, konstipasi, nyeri lambung,
ruam kulit, pruritus, sakit kepala, pusing dan
heart burn.
Golongan asam fenamat/
asam N-arilantranilat
asam mefenamat
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik,
ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit
kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri
sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
Dosis
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6
jam.
Dismenore
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit
dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan
selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.
Kontraindikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus,
gangguan ginjal, asma dan hipersensitif
terhadap asam mefenamat.
Indikasi:
ankilosing spondolitis jika terapi lain tidak
sesuai.
Dosis
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik,
ringan sampai sedang sehubungan dengan
sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer,
termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi,
nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada
persalinan.
Dosis
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap
6 jam.
Dismenore
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun
sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan
dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.
Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara
lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah
dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit
kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
Indikasi
OAINS untuk berbagai kondisi yang
memerlukan aktivitas anti inflamasi,
analgetika, antipiretika seperti OA, reumatik
ekstra-artikular, nyeri & peradangan stlh
intervensi bedah & stlh trauma akut,
dosmenore
Kontra indikasi