You are on page 1of 20

ANTIBIOTIK

KELOMPOK 1
Antibiotik Spektrum Luas
Ampisilin
Indikasi : Infeksi yang disebabkan karena bakteri
yang sensitif terhadap penisilin, infeksi pada
saluran nafas, ISK dan pielonefritis, infeksi kulit
dan jaringan lunak, infeksi gonokokus,
gastrointestinal, dan saluran kemih kelamin.
Kontraindikasi : Individu dengan sejarah reaksi alergi
pada beberapa penisilin.
Efek samping : Mual, muntah, ruam kulit, antibiotic
kolitis
Interaksi Obat : Menghambat sintesis dinding sel
bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada
ikatan penisilin-protein sehingga menyebabkan
penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase
sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri.
Ampisilin - lanjutan
Dosis : Dewasa 1,5 12g setiap 6 atau 8 jam
per hari. Anak maksimum 150 mg/kg BB per hari
setiap 6 atau 8 jam. Atau dalam takaran lain untuk
Dewasa & anak>20kg sebanyak 250-500mg tiap 6
jam. Anak <20kg 50mg/kgBB/hari.
Frekuensi Pemakaian : Setiap 6 atau 8 jam per hari.
Cara Masuk Obat : Oral.
Kemasan : Dus 1 vial (750mg), botol 60ml sirup
kering.
Sulfonamid
Indikasi : Infeksi traktus urinarius, infeksi traktur
gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius, infeksi
THT.
Kontraindikasi : Penderita yang diketahui sensitive
terhadap golongan sulfonamida atau
trimetoprim, bayi berumur kurang dari 2 bulan, penderita
anemia megaloblastik yang terjadi karena kekurangan
folat, wanita hamil dan menyusui.
Efek samping : Mual, muntah, ruam kulit, leukopenia,
trombositopenia, agranulositosis, anemia
aplastic, disrasia darah. Megaloblastik anemia pada
penggunaan jangka panjang. Reaksi hipersensitivitas
jarang terjadi.
Interaksi Obat : Dapat menambah efek antikoagulan,
memperpanjang waktu paruh fenitoin juga
dapat mempengaruhi besarnya dosis obat
hipoglikemia. Pemberian bersama obat yang dapat
menghambat asam folat dapat mengakibatkan
anemia megaloblastik.
Sulfonamid - lanjutan
Interaksi Obat : Pemberian bersama diuretic dapat
meningkatkan terjadinya trombositopenia.
Dosis : Suspensi; Untuk usia 2 bulan/lebih
dengan BB 2kg: 1 sendok takar setiap 12 jam. BB 20kg:
2 sendok takar setiap 12 jam. 30kg: 3 sendok takar
setiap 12 jam. 40kg: 4 sendok takar setiap 12 jam.
Tablet; untuk 2 bulan atau lebih 20kg: 1 tablet
setiap 12 jam. Untuk 30kg: 1 tablet setiap 12 jam. 40kg:
2 tablet setiap 12 jam. Untuk dewasa dan anak
diatas 12 tahun sehari 2x2 tablet selama 10-14 hari.
Infeksi berat sehari 2x3 tablet. Untuk gonorhoea tidak
terkomplikasi sehari 2x4 tablet selama 2
hari, untuk pengobatan jangka panjang. Sehari 2x1 tablet
untuk shigellosis selama 2 hari.
Frekuensi Pemakaian :-
Cara Masuk Obat : Oral
Kemasan : Botol 60ml, Dus 10x10 kaplet, Dus 10x10
tablet.
Rifampisin
Indikasi : Untuk pengobatan tuberkolosa dalam
kombinasi dengan anti tuberkolois lain; untuk
pengobatan lepra digunakan dalam kombinasi dengan
senyawa leprotik lain.
Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
obat ini, penderita jaundice, porfiria.
Efek samping : Gangguan gastrointestinal, dan
gangguan fungsi hati, pernah dilaporkan
timbulnya ikterus, purpura reaksi kepekaan kulit,
trombosittopenia, leukopenia, dapat terjadi abdominal
distress, pernah dilaporkan terjadi kolitis
pseudo membran, juga pernah dijumpai seperti
kelhan-keluhan seperti influenza, demam, nyeri otot,
dan sendi. Juga dapat menyebabkan perubahan
warna kemerahan dari cairan tubuh, dan
kadang sekresi tubuh lain, anoreksia, mual, muntah,
letih, mengantuk, sakit kepala.
Rifampisin (lanjutan)
Interaksi Obat : Menurunkan respon antikoagulansia,
antidiabetik, kinidin, preparat digitalis,
kortikosteroid, siklosporin, fenitoin, analgesik.
Penggunaan bersama PAS akan menghambat
absorbsi, sehingga harus ada selang waktu 8-12 jam.
Mengganggu efektivitas absorbsi tolbutamid,
ketokonazol.
Dosis : Dewasa BB50kg sehari 600mg.
BB<50kg sehari 450mg. Penderita ganguan fungsi hati
dosis tidak boleh lebih dari 8mg/kgBB. Anak dibawah
12 th : 10-20mg/kgBB. Maksimal sehari
600mg. Untuk lepra dewasa : 10mg/kgBB
maksimal sehari 600mg. BB50kg sehari 600mg.
BB50kg sehari 450mg.
Frekuensi Pemakaian : -
Cara Masuk Obat : Oral.
Kemasan : Dus 100 kaps 450mg dan 50 kaps
600mg.
Sefalosporin
Indikasi : Pneumonia, infeksi THT, infeksi kulit,
dan struktur kulit tidak terkomplikasi, infeksi saluran
kemih, gonorrhea tidak terkomplikasi, septikemia,
infeksi tulang dan sendi, infeksi intra-abdominal,
meningitis, profilaksis pembedahan.
Kontraindikasi : Hipersensitif.
Efek samping : Hipersensitifitas dan 10% pasien yang
sensitif terhadap penisilin juga alergi
terhadap sefalosporin.
Interaksi Obat :-
Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun: 1-2g
1kali, infeksi berat hingga maksimum 4 g per hari,
neonatus : 20-50mg/kgBB/ hari. Bayi dan anak : 20-
80mg/kgBB/ hari, terapi meningitis : dosis awal
100mg/kg/BB.
Sefalosporin - lanjutan
Dosis : Intra muskular: rekonstruksi vial
dengan 3ml aqua pro injection. Diinjeksikan ke
gluteus maximus. Intra vena atau per infus: kemudian
diberikan melalui IV bolus dalam 2-4 menit. Untuk
pemberian per infus, dapat dilarutkan dengan
cairan : NaCI 0,9%, NaCI 0,45%, Dextrose 2,5%,
Dextrose 2,5%, Dextrose 5%, Dextrose 10%.
Frekuensi Pemakaian : -
Cara Masuk Obat : Injeksi.
Kemasan : Dus 1 vial 1g.
Kloramfenikol
Indikasi : Pilihan utama untuk pengobatan
demam tifoid, Infeksi berat yang disebabkan oleh
salmonella Sp, H. Influenza, Rickettsia, dan gram-
negatif yang menyebabkan meningitis
Kontraindikasi : Penderita sensitif terhadap
kloramfenikol, Gangguan faal hati berat, gangguan
faal ginjal.
Efek samping : Mual, muntah, diare, anafilaktik,
urtikaria.
Interaksi Obat : Menghambat biotransformasi senyawa
yang dimetabolisme oleh enzim
mikrosomal hati seperti dikumarol, tolbutamid dan
fenitoin.
Dosis : Dewasa, anak-anak, dan bayi >2 mgg :
50mg/kgBB, 3-4 dosis terbagi. Bayi < 2mg sehari
25 mg/KgBB
Frekuensi Pemakaian : Setiap 6 atau 8 jam per hari.
Cara Masuk Obat : Oral (kapsul, sirup)
Kemasan :-
Tetrasiklin
Indikasi : Infeksi disebabkan bakteri gram positif
dan negatif, Pneumonia, ISK, bronkhitis, infeksi
yang disebabkan Staphylococcus dan Streptococcus.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap golongan
tetrasiklin ; wanita hamil dan menyusui; anak < 8
tahun.
Efek samping : Mual, muntah, diare, urtikaria,
anafilaktik, lupus erymatosus
Interaksi Obat : Kontrasepsi oral dapat menurunkan
efektivitas, antikoagulan, memperpanjang
kerja antikoagukan
Dosis : Dewasa : 250-500mg setiap 6 jam,
Anak diatas 8 tahun 25-50 mg/kgBB sehari, dalam 4
dosis terbagi
Frekuensi Pemakaian : Setiap 6 atau 8 jam per hari.
Cara Masuk Obat : Oral (kapsul)
Kemasan : 25 blister @20 kapsul.
Antibiotik Gram Negatif
Gentamisin
Indikasi : Infeksi kulit primer atau sekunder yang
disebabkan oleh bakteri gram negatif aerobik yang
sensitif.
Kontraindikasi : Infeksi virus dan jamur, hipersensitif.
Efek samping : Iritasi ringan, reaksi hipersensitif.
Interaksi Obat :-
Dosis : Oleskan tipis-tipis sehari 2-3 kali
Frekuensi Pemakaian : Setiap 6 atau 8 jam per hari.
Cara Masuk Obat : Topikal (krim)
Kemasan :-
Streptomisin
Indikasi : Infeksi karena Micobacterium
tuberculosis, H. influenzae, E. coli, Proteus vulgaris, K.
pneumoniae; peritonitis, abses hati, infeksi paru-paru
kronik.
Kontraindikasi : Hipersensitif
Efek samping : Feses menjadi gelap, nyeri dada,
mengigil, kikuk, batuk, pusing, merasa sekeliling terus
bergerak, demam, gatal- gatal, mual, sulit buang air
besar, napas pendek, lemas, muntah.
Interaksi Obat : Membunuh bakteri sensitif yang
menghentikan produksi protein penting yang
dibutuhkan oleh bakteri.
Dosis : Tuberkulosis paru , sehari 1 gr.
Menigitis tb , sehari 2 gr
Frekuensi Pemakaian : -
Cara Masuk Obat : Injeksi (vial).
Kemasan : Dus vial 1g.
Antibiotik Gram Positif
Eritromisin
Indikasi : Mycoplasma pneumonia,
Corinebacterium diphteri, Chlamidya, Campilobacter
enteritis
Kontraindikasi : Hipersensitif
Efek samping : Gangguan pada saluran pencernaan
seperti mual. muntah, diare. Reaksi- reaksi
kepekaan seperti urtikaria, ruam kulit, reaksi
anafilaksis dapat terjadi pada penderita yang hiper-
sensitivitas. Pengobatan ddlam jangka waktu lama
mungkin me-nimbulkan super lnfeksi.
Kadang-kadang terjadi gangguan pendengaran jika
digunakan pada dosis besar, penderita gagal ginjal
atau penderitd lanjuf usia. Pernah dilaporkan
terjadi kolitis pseudomembran.
Eritromisin - lanjutan
Interaksi Obat : Teofilin: mengurangi bersihan dan
meningkat-kan level serum teofilin, terutama
pada dosis besar. Karbamazepin: meningkatkan
toksisitas karba-mazepin. Warfarin/antikoagulan
oral: dapat memper-panjang waktu pembentukan
protrombin dan kemung- kinan perdarahan. Digoksin:
meningkatkan level serum digoksin.
Dosis : Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg
berat badan/hari dibagi dalam jumlah yang sama
tiap 6 jam. Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 1
kapsul ERY,250 tiap 6 jam atau 1 kaplet
ERITROMISIN 500 tiap 12 jam (sebaiknya sebelum
makan).
Frekuensi Pemakaian : -
Cara Masuk Obat : Oral (kapsul, tablet, sirup)
Kemasan : Tablet 500mg, Kapsul 250mg, Sirup
200mg
Klindamisin
Indikasi : Infeksi serius saluran nafas bagian
bawah, Infeksi serius kulit dan jaringan lunak,
Osteomielitis, Infeksi serius intra- abdominal,
Septikemia / sepsis, Abses intra-abdominal, Infeksi
pada panggul wanita dan saluran kemih.
Kontraindikasi : Hipersensitif.
Efek samping : mual, muntah, dan nyeri pada
lambung, diare, Pada penggunaan topikal, Clindamycin
dapat menyebabkan kulit kering, kemerahan,
tampak iritasi, kulit mengelupas, berminyak,
perih dan gatal.
Interaksi Obat : Senyawa penghambat neuromuskular,
seperti aminoglikosida dan eritromisin.
Dosis : Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg
tiap 6 jam, Infeksi yang lebih berat 300- 450 mg tiap 6
jam.
Anak-anak : Infeksi serius 8-16
mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4. Infeksi yang
lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
3-4
Klindamisin - lanjutan
Frekuensi Pemakaian : -
Cara Masuk Obat : Oral (kapsul)
Kemasan : Clindamycin kapsul 150 mg, Kotak,
berisi 10 blister @ 10 kapsul.
Clindamycin kapsul 300 mg, Kotak,
berisi 10 blister @ 10 kapsul.

You might also like