You are on page 1of 22

DIAGNOSA KEPERAWATAN

KOMUNITAS

VIVIN N.
DEFINISI
suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang kasus dan masalah kesehatan
pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan
Diagnosa Keperawatan Komunitas
menggambarkan Tingkat reaksi/
jumlah ketidakseimbangan atau
gangguan yang dihasilkan dari
stresor yang berlawanan dengan
garis pertahanan komunitas.
Tingkat reaksi dapat tercermin
dalam tingkat mortalitas di
masyarakat, angka pengangguran,
atau tingkat kriminalitas.
Diagnosis keperawatan yang dirumuskan
pada komunitas, bersifat holistik dan tidak
mengimplikasikan bahwa hanya seorang
perawat yang dapat mempergunakan
masalah yang teridentifikasi.
Hal ini menekankan bahwa tindakan
keperawatan dalam komunitas bersifat
interdisipliner dan intradisipliner (tidak
dibatasi profesi kesehatan tetapi
multidsipliner).
Untuk merumuskan diagnosa keperawatan,
diawali dengan proses analisa data
komunitas
ANALISA DATA DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Analisis masalah berdasarkan kelompok data /data


focus
Contoh :
- Insiden penyakit terbanyak
- Keluhan yang paling banyak dirasakan
- Pola/ perilaku yang tidak sehat
- Lingkungan yang tidak sehat
- Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang
efektif
- Peran serta masyarakat yang kurangmendukung
- Target/cakupan program kesehatan yang kurang
tercapai
Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah / etiologi.
Dapat menggunakan beberapa pilihan di bawah
ini :
Faktor budaya masyarakat
Pengetahuan yang kurang
Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau
informal
Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
Kurang efektifnya pengorganisasian
Analisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan masalah /
etiologi.
Kondisi lingkungan dan geografis yang
kurang kondusif
Pelayanan kesehatan yang kurang
memadai
Kurangnya ketrampilan terhadap
prosedur pencegahan penyakit
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
perawatan kesehatan
Faktor financial
Komunikasi/ koordinasi dengan sumber
pelayanan kesehatan kurang efektif
Dll.
Diagnosa keperawatan OMAHA

Terdiri dari 4 Domain masalah yaitu


Lingkungan, Psikososial, Fisiologis dan
Perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan dan terdiri dari 40 macam
masalah.
DAFTAR
KLASIFIKASI MASALAH MENURUT OMAHA

A. DOMAIN LINGKUNGAN
1. Pendapatan
2. Sanitasi
3. Pemukiman
4. Keamanan pemukiman/ tempat
kerja
DAFTAR
KLASIFIKASI MASALAH MENURUT
OMAHA
DOMAIN PSIKOSOSIAL
08. Seksualitas
01. Komunikasi dengan 09. Memelihara keorang
sumber masyarakat tuaan
02. Kontak sosial 10. Penelantaran anak,
03. Perubahan peranan lansia
04. Hubungan antar 11. Perilaku kekerasan
manusia pada anak, dewasa,
05. Kegelisahan agama lansia
06. Kesedihan 12. Pertumbuhan dan
07. Stabilitas emosi perkembangan
DAFTAR
KLASIFIKASI MASALAH
MENURUT OMAHA
DOMAIN FISIOLOGIS

01. Pendengaran 09. Fungsi neuro-


02. Penglihatan muskuloskeletal
03. Berbicara dan 10. Respirasi
bahasa 11. Sirkulasi
04. Geligi 12. Hidrasi
05. Pengamatan 13. Fungsi digestive
06. Nyeri 14. Fingsi
Genitourinaria
07. Kesadaran
15. Ante partum/
08. integumen/kulit
pospartum
DAFTAR
KLASIFIKASI MASALAH MENURUT
OMAHA

Domain Perilaku Yang Berhubungan Dengan


Kesehatan
1. Nutrisi
2. Pola istirahat dan tidur
3. Aktifitas fisik
4. Kebersihan perorangan
5. Penyalah gunaan obat
6. Keluarga berencana
7. Agen pelayanan kesehatan
8. Peraturan penulisan resep
9. Tekhnis prosedur/ketrampilan
CONTOH KASUS : ANALISA DATA
Nama masalah : Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat
pada balita gizi kurang/buruk di RW 04 Kelurahan
Sukadadi

Faktor-faktor Rasional (Korelasi faktor Data Fokus


yang yang berhubungan dengan
berhubungan masalah)
1. Pengetahuan Kebiasaan memberikan 1. Jumlah bayi dan balita 50
yang kurang susu botol yang belum orang, 50 % ( 25 anak)
tentang gizi terjamin kwalitasnya, dapat pernah dirujuk ke
balita menyebabkan kekurangan Puskesmas karena
gizi pada anak kurang gizi
2. 90 % ibu balita tidak tahu
ASI exclusive mengandung cara pemberian makanan
semua kebutuhan gizi pada yang benar pada anak
bayi 0-6 bulan. Bila bayi tdk 3. 85 % ibu balita tidak
mendapatkannya dapat pernah memberikan ASI
menyebabkan terjadinya gizi 4. 90 % anak usia 0 -2 th
kurang diberikan susu botol
CONTOH KASUS : ANALISA DATA
Nama masalah : Pola Nutrisi (Gizi buruk) pada balita
di RW 04 Kelurahan Sukadadi

Faktor-faktor yang Rasional (Korelasi faktor Data Fokus


berhubungan yang berhubungan
dengan masalah)
2. Sosial ekonomi Penghasilan yang kurang 5. 75 % ibu-ibu di RW 04
yang kurang dapat menyebabkan bekerja sebagai buruh
kurangnya kemampuan pabrik rokok dengan
membeli susu/makanan jam kerja mulai 07.00
berkualitas 16.00 WIB
6. 60 % keluarga di RW
04 mendapatkan
kartu Gakin
7. 70 % KK termasuk
dalam keluarga Pra-
sejahtera
3. Kehamilan Usia ibu yang belum cukup 8. 80 % kelahiran bayi di
dibawah umur umur dapat menyebabkan RW 04 pada lima
yang ideal kurangnya kesiapan mental tahun terakhir terjadi
dan kemampuan dalam pada wanita dibawah
merawat bayi usia 20 th.
RUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN ( pada contoh
kasus diatas ):

Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat


pada bayi dan balita gizi kurang di
Komunitas RW 4 Kelurahan Sukodadi
yang berhubungan dengan pengetahuan
yang kurang tentang gizi , sosial ekonomi
yang kurang dan riwayat kehamilan
dibawah umur yang ideal ditunjukkan,
dengan 50 % bayi dan balita menderita
kurang gizi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MENURUT MUEKE (1984)

Komponennya meliputi:
1. Masalah Sehat-Sakit
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan
CONTOH..
Resiko masalah diantara komunitas dan
lingkungan yang dimanifestasikan
/didemonstrasi-kan oleh indikator kesehatan.
Resiko terjadi diare di RW 02 b/d sumber air
yang tidak memenuhi syarat, kebersihan
perorangan kurang dimanifestasikan oleh:
data-data yang menunjang, indikator
kesehatan.
Tingginya karies gigi di SD Sukamaju b/d
kurang pemeriksaan gigi, flour air minum,
dimanifestasikan 62% karies dengan inspeksi
pada murid-murid SD Sukamaju
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MENURUT NANDA

1. Ketidakefektifan koping komunitas


Diagnose ini paling berguna untuk
perawat kesehatan komunitas yang
berfokus pada kesehatan kelompok
(misalnya ibu di luar perkawinan, semua
masyarakat di suatu Negara, dan pasien
diabetes)
2. Potensial peningkatan koping komunitas
Diagnose ini paling dpt digunakan suatu komunitas
yg mencapai kebutuhan dasarnya untuk lingkungan,
makanan, tempat tinggal dan keamanan yg bersih
serta harapan berfokus pd fungsi yg lebih baik,
seperti peningkatan kesejahteraan.
Ketika ada ancaman eksternal (misalnya banjir dan
epidemic) terjadi pd suatu komunitas, komunitas
tersebut memiliki factor resiko selama komunitas
terus beradaptasi, Resiko ketidakefektifan
komunitas harus digunakan.
Jika ancaman menimbulkan sesuatu yg ada pada
batasan karakteristik (gejala) komunitas, gunakan
Ketidakefektifan Koping Komunitas
3. Ketidakefektifan pelaksanaan program
terapeutik komunitas
Diagnosa ini tepat untuk suatu komunitas yang
disitu terdapat satu atau lebih kelompok,
mungkin disebabkan ketidakcukupan sumber-
sumber, ketidakefektifan pengelola sumber yang
tersedia, terpajan pada factor resiko seperti
bahan kimia beracun, dan sebagainya.
Diagnose ini berfokus lebih sempit pada
pemberian perawatan kesehatan dari pada
diagnose Ketidakefektifan Koping Komunitas
yang menggambarkan adaptasi umum dan
proses pemecahan masalah komunitas
Contoh.
Ketidakefektifan pelaksanaan program
terapeutik komunitas berhubungan dengan
kurangnya program di komunitas untuk
pencegahan penyakit, penghentian merokok,
penyalahgunaan alcohol dan sebagainya
Ketidakefektifan koping komunitas
berhubungan dengan bencana alam atau
bencana akibat ulah manusia
Potensial peningkatan koping komunitas
berhubungan dengan dukungan social yang
tersedia
TERIMA KASIH

You might also like