Artikel ini membahas masalah anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang mayoritas tidak memiliki dokumen dan buta huruf karena sulitnya akses pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia serta pengaturan yang jelas mengenai status anak-anak TKI."
Artikel ini membahas masalah anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang mayoritas tidak memiliki dokumen dan buta huruf karena sulitnya akses pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia serta pengaturan yang jelas mengenai status anak-anak TKI."
Artikel ini membahas masalah anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang mayoritas tidak memiliki dokumen dan buta huruf karena sulitnya akses pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia serta pengaturan yang jelas mengenai status anak-anak TKI."
anak-anak tenaga kerja Indonesia yang lahir di Malaysia tidak memiliki dokumen dan buta huruf
1. Merupakan kajian Ilmu Sosial, yang membahas
mengenai aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Serta merupakan kajian Ilmu Berbangsa, yang membahas tentang hakekat, bentuk, struktur, hukum serta persoalan yang ada didalamnya. 2. Artikel ini membahas tentang masalah anak-anak tenaga kerja Indonesia, dimana World View nya adalah Pancasila & UUD 1945 World View 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia World View 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab 1) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. 2) Saling mencintai sesama manusia. 3) Mengembangkan sikap tenggang rasa. 4) Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 6)Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 7) Berani membela kebenaran dan keadilan. 8)Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. World View 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong- royong. 2) Bersikap adil. 3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4) Menghormati hak-hak orang lain. 5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 7) Tidak bersifat boros. 8) Tidak bergaya hidup mewah. 9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. 10)Suka bekerja keras. 11)Menghargai hasil karya orang lain. 12)Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Presuposisi Adapun yang menjadi Presuposisi dalam Artikel ini adalah: 1. UU RI No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri 2. UU RI No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI Analisis & Klarifikasi Makna atau arti pancasila sebagai worldview bangsa indonesia adalah kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, moral, etika yang melahirkan worldview. Pancasila sebagai worldview sering juga disebut dengan way of life, weltanschauung, pandangan dunia, pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup sehari-hari. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Arti pancasila sebagai petunjuk sehari-hari adalah pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan atau aktivitas di dalam segala bidang kehidupan. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia seharusnya dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila. Pancasila yang harus dihayati adalah Pancasila yang tercantum di dalam Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945. Dengan demikian, sila-sila pancasila tersebut selalu terpancar dalam segala tingkah laku dan perbuatan setiap rakyat Indonesia. Standar/Patokan Dalam UU RI No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri, disampaikan mengenai peraturan yang berkenaan langsung mengenai hal-hal yang harus dimiliki seorang TKI
Dalam Paragraf 5 mengenai Pengurusan Dokumen (Pasal 51)
Untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi : 1. Kartu Tanda Penduduk, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran, atau surat keterangan kenal lahir; 2. Surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah; 3. Surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali; 4. Sertifikat kompetensi kerja; 5. Surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi ; 6. Paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat; 7. Visa kerja; 8. Perjanjian penempatan TKI; 9. Perjanjian kerja; dan 10.KTKLN. Dalam BAB VI mengenai Perlindungan TKI (Pasal 77) 11. Setiap TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam BAB XIII mengenai Ketentuan Pidana (Pasal 102-104) Standar/Patokan Dalam UU RI No. 12 TAHUN 2006, Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, disampaikan mengenai peraturan yang berkenaan mengenai status kewarganegaraan anak yang lahir diluar negeri
Dalam BAB II Warga Negara Indonesia Pasal 4, Point L
Warga Negara Indonesia adalah Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan; Integrasi Masalah Yang Muncul Terhadap TKI di Malaysia 1. Mayoritas TKI yang dideportasi tidak bisa menulis 2. Sangat banyak anak TKI yang buta huruf dan tidak memiliki dokumen 3.Dari 53.687, hanya 24.856 anak yang mengikuti pendidikan 4.Aturan dalam negeri Malaysia yang membatasi bahkan mempersulit keturunan WNA untuk menempuh pendidikan. 5.Sulitnya proses pendirian lembaga pendidikan yang diinisiasi Indonesia serta keterbatasan relawan tenaga pengajar. 6.Anak-anak berstatus ilegal mengikuti orangtua yang tinggal tanpa dilengkapi dokumen yang sesuai.
Solusi Yang Sudah Dilakukan Indonesia
7.Menyediakan fasilitas pendidikan kepada anak-anak TKI, dimana terdapat 344 lembaga belajar dan 223 relawan pengajar. Kebijakan negara Malaysia tidak memberikan peluang kepada anak pekerja asing yang sah untuk bisa diterima di Sekolah Kebangsaan. Aturan itu tertuang dalam Akta Pengajaran Malaysia tahun 1998 pasal 5 ayat 1b menyatakan tidak memberi peluang kepada akan pekerja asing yang sah untuk bisa diterima di Sekolah Kebangsaan. Selain itu pada ketentuan keimigrasian Malaysia bagi pekerja yang penghasilannya di bawah 5 ribu RM, seperti pekerja ladang, tukang, penjaga toko, pekerja pabrik dan pembantu rumah tangga juga tidak diperkenankan membawa keluarga. Melihat kembali kepada UU, belum ada pengaturan yang jelas mengenai status anak-anak yang lahir saat orangtuanya bekerja sebagai TKI. Maka usulan penulis, antara lain: 1. Meningkatkan hubungan bilateral, serta membuat perjanjian tertulis antara Malaysia dan Indonesia mengenai nasib anak-anak TKI secara khusus dalam hal pendidikan. 2.Mendiskusikan cara pandang masing-masing negara, termasuk cara pandang Malaysia terhadap Indonesia dan sebaliknya. 3.Negara Indonesia melakukan pengawalan yang lebih khusus dan ketat terhadap para TKI Indonesia yang berada di Malaysia.