You are on page 1of 11

World View

Artikel Harian Kompas dengan judul Sebagian besar


anak-anak tenaga kerja Indonesia yang lahir di
Malaysia tidak memiliki dokumen dan buta huruf

1. Merupakan kajian Ilmu Sosial, yang membahas


mengenai aspek-aspek yang berhubungan dengan
manusia dan lingkungan sosialnya. Serta
merupakan kajian Ilmu Berbangsa, yang membahas
tentang hakekat, bentuk, struktur, hukum serta
persoalan yang ada didalamnya.
2. Artikel ini membahas tentang masalah anak-anak
tenaga kerja Indonesia, dimana World View nya
adalah Pancasila & UUD 1945
World View
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
World View
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2) Saling mencintai sesama manusia.
3) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6)Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
8)Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap
hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
World View
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-
royong.
2) Bersikap adil.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak-hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak bersifat boros.
8) Tidak bergaya hidup mewah.
9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10)Suka bekerja keras.
11)Menghargai hasil karya orang lain.
12)Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Presuposisi
Adapun yang menjadi Presuposisi
dalam Artikel ini adalah:
1. UU RI No. 39 Tahun 2004 Tentang
Penempatan Dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Di Luar
Negeri
2. UU RI No. 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan RI
Analisis & Klarifikasi
Makna atau arti pancasila sebagai worldview bangsa indonesia adalah
kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, moral,
etika yang melahirkan worldview. Pancasila sebagai worldview sering juga
disebut dengan way of life, weltanschauung, pandangan dunia, pegangan
hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup sehari-hari. Dalam hal ini,
Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Arti pancasila
sebagai petunjuk sehari-hari adalah pancasila diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah
bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan atau aktivitas di dalam segala
bidang kehidupan. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan perbuatan
setiap manusia Indonesia seharusnya dijiwai dan merupakan pancaran dari
semua sila Pancasila. Pancasila yang harus dihayati adalah Pancasila yang
tercantum di dalam Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945. Dengan demikian,
sila-sila pancasila tersebut selalu terpancar dalam segala tingkah laku dan
perbuatan setiap rakyat Indonesia.
Standar/Patokan
Dalam UU RI No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di
Luar Negeri, disampaikan mengenai peraturan yang berkenaan langsung mengenai hal-hal yang
harus dimiliki seorang TKI

Dalam Paragraf 5 mengenai Pengurusan Dokumen (Pasal 51)


Untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi :
1. Kartu Tanda Penduduk, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran, atau surat keterangan kenal
lahir;
2. Surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah;
3. Surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali;
4. Sertifikat kompetensi kerja;
5. Surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi ;
6. Paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat;
7. Visa kerja;
8. Perjanjian penempatan TKI;
9. Perjanjian kerja; dan
10.KTKLN.
Dalam BAB VI mengenai Perlindungan TKI (Pasal 77)
11. Setiap TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dalam BAB XIII mengenai Ketentuan Pidana (Pasal 102-104)
Standar/Patokan
Dalam UU RI No. 12 TAHUN 2006, Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, disampaikan
mengenai peraturan yang berkenaan mengenai status
kewarganegaraan anak yang lahir diluar negeri

Dalam BAB II Warga Negara Indonesia Pasal 4, Point L


Warga Negara Indonesia adalah Anak yang dilahirkan di
luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan;
Integrasi
Masalah Yang Muncul Terhadap TKI di Malaysia
1. Mayoritas TKI yang dideportasi tidak bisa menulis
2. Sangat banyak anak TKI yang buta huruf dan tidak memiliki
dokumen
3.Dari 53.687, hanya 24.856 anak yang mengikuti pendidikan
4.Aturan dalam negeri Malaysia yang membatasi bahkan
mempersulit keturunan WNA untuk menempuh pendidikan.
5.Sulitnya proses pendirian lembaga pendidikan yang diinisiasi
Indonesia serta keterbatasan relawan tenaga pengajar.
6.Anak-anak berstatus ilegal mengikuti orangtua yang tinggal
tanpa dilengkapi dokumen yang sesuai.

Solusi Yang Sudah Dilakukan Indonesia


7.Menyediakan fasilitas pendidikan kepada anak-anak TKI,
dimana terdapat 344 lembaga belajar dan 223 relawan
pengajar.
Kebijakan negara Malaysia tidak memberikan peluang
kepada anak pekerja asing yang sah untuk bisa
diterima di Sekolah Kebangsaan. Aturan itu tertuang
dalam Akta Pengajaran Malaysia tahun 1998 pasal 5
ayat 1b menyatakan tidak memberi peluang kepada
akan pekerja asing yang sah untuk bisa diterima di
Sekolah Kebangsaan. Selain itu pada ketentuan
keimigrasian Malaysia bagi pekerja yang
penghasilannya di bawah 5 ribu RM, seperti pekerja
ladang, tukang, penjaga toko, pekerja pabrik dan
pembantu rumah tangga juga tidak diperkenankan
membawa keluarga.
Melihat kembali kepada UU, belum ada pengaturan yang
jelas mengenai status anak-anak yang lahir saat orangtuanya
bekerja sebagai TKI. Maka usulan penulis, antara lain:
1. Meningkatkan hubungan bilateral, serta membuat
perjanjian tertulis antara Malaysia dan Indonesia
mengenai nasib anak-anak TKI secara khusus dalam hal
pendidikan.
2.Mendiskusikan cara pandang masing-masing negara,
termasuk cara pandang Malaysia terhadap Indonesia dan
sebaliknya.
3.Negara Indonesia melakukan pengawalan yang lebih
khusus dan ketat terhadap para TKI Indonesia yang
berada di Malaysia.

You might also like