You are on page 1of 21

R E F E R A T

Menstruasi dan siklusnya

RENY SELVIA

PEMBIMBING :
dr. RINA AGUSTINA, Sp.OG
dr. FAHMI NASUTION, Sp.OG
dr. Erik A Rahman Sp.OG
Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perdarahan uterus secara periodik dan siklik, yang
disertai pelepasan endometrium. Umumnya panjang siklus menstruasi adalah
287 hari, dengan lama menstruasi 73 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata
2060 ml. Menstruasi pertama kalinya pada remaja perempuan disebut
menarche. Usia menarche bervariasi antara 1016 tahun, tetapi rata-ratanya
adalah 12,5 tahun.
SistemHormonWanita

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hormon sebagai
berikut:
Hormon 'releasing' hipotalamus: 'luteinixing hormone-releasing hormone'
(LHRH).
Hormon hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon
luteinisasi (LH), yang disekresi akibat respon terhadap 'releasing hormone' dari
hipotalamus.
Hormon ovarium: estrogen, dan progesteron, yang disekresi oleh ovarium
akibat respon terhadap dua hormon dari kelenjar hipofisis anterior.
Fasemenstruasi

Pertumbuhan FolikelFase "Folikular" Siklus Ovarium


Tahap pertama pertumbuhan folikel berupa pembesaran meningkatkan diameternya menjadi dua
sampai tiga kali lipat, diikuti dengan pertumbuhan lapisan sel-sel granulosa di dalam folikel, folikel-folikel ini
dikenal sebagai folikel primer

Perkembangan Folikel Antral Dan Vesikular


Selama beberapa hari pertama setiap siklus seksual bulanan wanita, konsentrasi FSH dan LH yang
disekresi dari kelenjar hipofisis anterior meningkat. Hormon-hormon ini, khususnya FSH, dapat mempercepat
pertumbuhan 6 sampai 12 folikel primer setiap bulan. Efek awalnya adalah proliferasi sel-sel granulosa yang
berlangsung cepat, menyebabkan lebih banyak lapisan pada sel-sel tersebut. Pertumbuhan awal folikel
primer menjadi tahap antral dirangsang oleh FSH sendiri. Kemudian peningkatan pertumbuhan secara
besar-besaran terjadi, menuju ke arah pembentukan folikel yang lebih besar lagi yang disebut folikel
vesikular
Ovulasi
Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari terjadi pada 14 hari
sesudah menstruasi dimula.

Lonjakan LH Penting dalam Ovulasi.


Sekresi LH oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat dengan pesat, puncaknya 16 jam
sebelum ovulasi. FSH juga meningkat kira-kira 2 sampai 3 kali lipat pada saat bersamaan, dan
FSH dan LH akan bekerja secara sinergistik untuk mengakibatkan pembengkakan folikel
yang berlangsung cepat selama beberapa hari sebelum ovulasi. . LH tersebut menyebabkan
sekresi hormon-hormon steroid folikular dengan cepat, yang mengandung progesteron.
PERMULAAN
PERMULAAN OVULASI OVULASI
(1)
(1) Teka Teka eksterna
eksterna (kapsul mulai
(kapsul folikel) folikel) mulai melepaskan
melepaskan enzim proteolitik
enzim proteolitik dari lisosom,
dari lisosom, dan dan
enzim tersebut
enzim tersebut mengakibatkan
mengakibatkan pelarutanpelarutan dindingfolikular
dinding kapsul kapsul folikular dan akibatnya
dan akibatnya yaitu yaitu
melemahnyamelemahnya
dinding, dinding, menyebabkan
menyebabkan makin membengkaknya
makin membengkaknya seluruh seluruh
folikel danfolikel dan
degenerasidegenerasi
stigma. stigma.
(2) Secara
(2) bersamaan
Secara bersamaan
juga akan jugaterjadi
akan pertumbuhan
terjadi pertumbuhan
pembuluhpembuluh
darah barudarah baru yang
yang
berlangsung
berlangsung cepat ke cepat
dalamkedinding
dalam folikel,
dinding dan
folikel,
padadan
saatpada
yangsaat yangprostaglandin
sama, sama, prostaglandin
(hormon (hormon
setempat setempat yang mengakibatkan
yang mengakibatkan vasodilatasi)
vasodilatasi) akan disekresi
akan disekresi kedalam kedalam
jaringan jaringan
folikular.folikular.
Kedua efek Kedua efek ini
ini akan akan mengakibatkan
mengakibatkan transudasitransudasi
plasma ke plasma
dalamkefolikel,
dalamyang
folikel, yang
berperan berperan pada pembengkakan
pada pembengkakan folikel. Akhirnya,
folikel. Akhirnya, kombinasi kombinasi dari pembengkakan
dari pembengkakan folikel danfolikel dan
degenerasidegenerasi stigma mengakibatkan
stigma mengakibatkan pecahnyapecahnya folikeldengan
folikel disertai disertaipengeluaran
dengan pengeluaran
ovum. ovum.
Korpus LuteumFase "Luteal" Siklus
Ovarium
Ovum dari folikel, sel-sel granulosa dan teka
interna yang tersisa berubah dengan cepat
menjadi sel lutein. Diameter sel membesar dan
terisi dengan inklusi lipid Proses ini disebut
luteinisasi, dan seluruh massa dari sel disebut
sebagai korpus luteum. Sel-sel granulosa dalam
korpus membentuk sejumlah besar hormon seks
wanita yaitu progesteron dan estrogen.
InvolusiKorpusLuteumdanTimbulnyaSiklus
OvariumBerikutnya

Estrogen dan progesteron yang disekresi oleh korpus luteum selama tahap luteal dari
siklus ovarium, mempunyai efek umpan balik yang kuat terhadap kelenjar hipofisis
anterior untuk mempertahankan kecepatan sekresi FSH maupun LH yang rendah
menyebabkan korpus luteum berdegenerasi yang disebut involusi korpus luteum.
Involusi akhir biasanya terjadi pada hampir tepat 12 hari dari masa hidup korpus
luteum, sekitar hari ke-26 dari siklus seksual wanita normal, 2 hari sebelum menstruasi
dimulai. Pada saat ini, penghentian tiba-tiba sekresi estrogen, progesteron, dan inhibin
dari korpus luteum akan menghilangkan umpan balik halangan dari kelenjar hipofisis
anterior, memungkinkan kelenjar meningkatkan sekresi FSH dan LH kembali. FSH dan
LH akan merangsang pertumbuhan folikel baru, memulai siklus ovarium yang baru.
Terhentinya sekresi progesteron dan estrogen secara sementara pada waktu ini akan
menyebabkan menstruasi oleh uterus.
FungsiHormonHormonOvarium
EstradioldanProgesteron

Estrogen progesteron
meningkatkan proliferasi dan Progestin berfungsi terutama untuk
pertumbuhan sel-sel khusus di persiapan uterus untuk menerima
dalam tubuh yang berperan dalam kehamilan dan persiapan payudara
perkembangan sebagian besar untuk laktasi.
karakteristik kelamin sekunder meningkatkan perubahan sekretorik
wanita pada endometrium uterus selama
separuh terakhir siklus menstruasi,
sehingga mempersiapkan uterus untuk
menerima ovum yang sudah dibuahi
SiklusMenstruasi

(1) proliferasi endometrium uterus


(2) perubahan sekretoris pada endometrium
(3) deskuamasi endometrium
FaseProliferasi

Terjadi Sebelum Ovulasi sebagian besar endometrium telah berdeskuamasi akibat menstruasi.
Sesudah menstruasi, hanya selapis tipis stroma endometrium yang tertinggal, dan sel-sel epitel
yang tertinggal adalah yang terletak di bagian lebih dalam dari kelenjar yang tersisa serta pada
kripta endometrium. Di bawah pengaruh estrogen, yang disekresi dalam jumlah lebih banyak oleh
ovarium selama bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stroma dan sel epitel berproliferasi dengan
cepat. Permukaan endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4 sampai 7 hari
sesudah terjadinya menstruasi.
Kemudian, selama satu setengah minggu berikutnya yaitu, sebelum terjadi ovulasi ketebalan
endometrium sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah banyak dan karena
pertumbuhan kelenjar endometrium serta pembuluh darah baru yang progresif ke dalam
endometrium. Pada saat ovulasi, endometrium mempunyai ketebalan 3 sampai 5 milimeter.
Fase Sekretorik (Fase Progestasional) Siklus Endometrium

setelah ovulasi terjadi, progesteron dan estrogen disekresi dalam jumlah yang besar oleh korpus
luteum. Kelenjar makin berkelok-kelok; kelebihan substansi sekresinya bertumpuk di dalam sel
epitel kelenjar. Selain itu, sitoplasma dari sel stroma bertambah banyak, simpanan lipid dan
glikogen sangat meningkat dalam sel stroma, dan suplai darah ke dalam endometrium lebih lanjut
akan meningkat sebanding dengan perkembangan aktivitas sekresi, dengan pembuluh darah yang
menjadi sangat berkelok-kelok. Pada puncak fase sekretorik, sekitar 1 minggu setelah ovulasi,
ketebalan endometrium sudah menjadi 5 sampai 6 milimeter.
Maksud keseluruhan dari semua perubahan endometrium ini adalah untuk menghasilkan
endometrium yang sangat sekretorik, yang mengandung sejumlah besar cadangan nutrien yang
membentuk kondisi yang cocok untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi selama separuh akhir
siklus menstruasi.
Menstruasi

Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus menstruasi, korpus luteum di ovarium tiba-tiba berinvolusi,
dan hormon-hormon ovarium (estrogen dan progesteron) menurun dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah
terjadilah menstruasi. Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan progesteron, terutama progesteron, pada
akhir siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah penurunan rang-sangan terhadap sel-sel, endometrium oleh kedua
hormon ini, yang diikuti dengan cepat oleh involusi endometrium sendiri menjadi kira-kira 65 persen dari ketebalan
semula. Kemudian, selama 24 jam sebelum terjadinya menstruasi, pembuluh darah yang berkelok-kelok, yang mengarah
ke lapisan mukosa endometrium, akan menjadi vasospastik, mungkin disebabkan oleh efek involusi, seperti
vasokonstriktor mungkin salah satu tipe vasokonstriktor prostaglandin yang terdapat dalam jumlah sangat banyak pada
saat ini. Vasospasme, penurunan zast nutrisi endometrium, dan hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan
dimulainya proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari pembuluh darah. Sebagai akibatnya, darah akan
merembes ke lapisan vaskular endometrium, dan daerah perdarahan akan bertambah besar dengan cepat dalam waktu
24 sampai 36 jam. Perlahan-lahan, lapisan nekrotik bagian luar dari endometrium terlepas dari uterus pada daerah
perdarahan tersebut, sampai kira-kira 48 jam setelah terjadinya menstruasi, semua lapisan superficial endometrium
sudah berdeskuamasi. Massa jaringan deskuamasi dan darah di dalam kavum uteri, ditambah efek kontraksi dari
prostaglandin atau zat-zat lain di dalam lapisan yang terdeskuamasi, seluruhnya bersama-sama akan merangsang
kontraksi uterus yang menyebabkan dikeluarkannya isi uterus.
Efek Umpan Balik Negatif Estrogen dan Progesteron dalam
Menurunkan Sekresi LH dan FSH

Dalam jumlah yang kecil, estrogen mempunyai efek yang kuat untuk
menghambat produksi LH dan FSH. Selain itu, bila terdapat progesteron, efek
penghambatan dari estrogen akan berlipat ganda, walaupun progesteron
sendiri hanya mempunyai efek yang kecil.
Efek umpan balik ini kelihatannya terutama bekerja pada kelenjar hipofisis
anterior secara langsung namun efek tersebut juga bekerja sedikit pada
hipotalamus untuk menurunkan sekresi GnRH, terutama dengan mengubah
frekuensi pulsasi GnRH.
Perubahanyangterjadiselamasiklus
menstruasi

Ovarium
Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, bentuk, dan posisinya sejak
bayi dilahirkan hingga masa tua seorang wanita. Di samping itu, terdapat perubahan-
perubahan histologik yang disebabkan oleh rangsangan berbagai kelenjar endokrin.
Pada masa pubertas ovarium berukuran 2,5-5 cm panjang, 1,5-3 cm lebar dan 0,6-1,5
tebal. Pada salah satu pinggirnya terdapat hilus, tempat keluar masuknya pembuluh-
pembuluh darah dan serabut-serabut saraf. Ovarium dihubungkan oleh mesovarium
dengan ligamentum latum, dan oleh ligamentum ovarii proprium dengan uterus.
Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapis sel kuboid yang disebut epitel
germinativum. Di bawahnya terdapat tunika albugenia yang kebanyakan terdiri dari
serabut-serabut jaringan ikat. 9
Faktoryangmempengaruhisiklusmenstruasi

Faktor-faktor enzim :
Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam
endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida

Faktor-faktor vaskular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional
endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan
hubungan antaranya

Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium,
prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan pada haid. 9

You might also like