Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
- Toksikologi Forensik -
Sejarah Kosmetika (Yunani = Kosmein = berhias).
Abad 21
Industri kosmetika semakin
meningkat, riset tentang
Abad 20 kosmetika terus dilakukan.
Banyak para ahli
Industri Kosmetik semakin
meningkatkan perhatian ke
meningkat
arah ilmu kecantikan kulit
Abad 19 Salon Kecantikan semakin
(Cosmetodermatology).
populer
Abad 4.000 SM
Abad 10.000 SM Perempuan Mesir
menggunakan galena
Pria dan Wanita Mesir
mesdemet (terbuat dari
menggunakan minyak wangi
tembaga dan biji timah) dan
dan salep utk membersihkan
perunggu ke wajah untuk
dan melembutkan kulit dan
membuat warna.
menutupi bau badan
Aman digunakan
Kosmetika
berdampak baik
Perkembangan
Iptek yang pesat Mutu tidak dijaga /
Kurangnya
Pengawasan
Kosmetika eksternal -
berdampak tidak Internal
baik
Sengaja : Kejahatan
meningkat
1 Rhodamin B Pewarna kertas, tekstil, dan tinta Iritasi pada saluran pernafasan,
karsinogenik. Pada Konsentrasi tinggi
menyebabkan kerusakan pada hati (liver)
2 Mercury (Hg/Air Reagensia, Penambangan emas 1. Alergi
Raksa) 2. Perubahan warna Kulit
3. Bintik-bintik hitam pada Kulit
4. Iritasi Kulit
5. Kerusakan permanen pada susunan
syaraf, otak, ginjal
6. Gangguan perkembangan janin
7. Kerusakan ginjal
3 Hidrokinon Sebagai obat keras, bahan dalam 1. Iritasi kulit
(Hydroquinone) memproduksi cat, bahan bakar 2. Kulit terbakar
minyak dan pernis 3. Vitiligo
4. Okronosis
4 Asam Retinoat / Pemutih 1. Iritasi Kulit
Tretinoin / 2. Penggunan per oral : efek teratogenik :
Retonoic Acid penyebab abnormalitas perkembangan
(Retin A) janin dalam kandungan
3. Cacat pada Janin
Catatan : Senyawa lain yang berbahaya dalam kategori berbahaya pada kosmetika seperti : Petroleum
distillates, Propylene glycol, Isopropyl alkohol, Coal tar (ter batu bara), formaldehide tidak dibahas lebih
lanjut mengingat waktu terbatas.
1. Identifikasi Rhodamin B
(Terdapat pada lipstick, pemerah pipi dan Eye shadow).
Metode :
1. KLT
2. Spektrofotemetri (UV)
3. KCKT
1. Pembanding
Rhodamin B
2. Etil asetat
3. HCl 4 M
4. Metanol
5. Na-Sulfat Anhidrat
6. Sampel (Lipstick)
Larutan Larutan
Uji A Uji B
Uji Kualitatif Rhodamine B
Larutan
Rhodamin B
Larutan Uji
Pembanding
Jarak Noda
maks = 544 nm
No. Sampel Hasil (ppm)
I 4,8
II 5,2
III 5,2
IV 5,6
V 6
KCKT
Sampel
ditimbang sebanyak 2 g,
dimasukkan kedalam gelas kimia yang telah
berisi sedikit air,
larutan sampel diaduk dengan batang
pengaduk setelah itu ditambahkan aquades
sebanyak 25 mL dan 5 mL HNO3 pekat.
Larutan uji
Uji Kualitatif :
1. Spektrofotometer UV Vis
Larutan standard
Larutan uji (sampel) hidrokinon
Uji Kualitatif KLT :
Plat KLT berukuran 20 x 20 cm diaktifkan
dengan cara dipanaskan dalam oven pada suhu
100C selama 1 jam.
Sampel ditotolkan pada plat KLT dengan
menggunakan kapiler pada jarak 1,5 cm dari
bagian bawah plat, jarak antara noda adalah
2,5 cm. Kemudian dibiarkan beberapa saat 17 cm
hingga mengering.
Rf = 0,4
Plat KLT yang mengandung cuplikan
dimasukkan ke dalam chamber yang telah 7,5 cm
terdahulu telah dijenuhkan dengan fase gerak
berupa N-heksan : aseton (3:2).
Dibiarkan hingga lempeng terelusi sempurna,
kemudian plat KLT diangkat dan dikeringkan. Krofil Kromatogram
Noda hasil pemisahan diamati di bawah cahaya KLT
lampu UV 254 nm dan ditandai posisi bercak,
semprotkan pereaksi nitrat, kemudian dihitung
nilai Rf.
Analisa Kuantitatif serimetri :
Pembakuan Serium (IV) sulfat 0,1 N
RT Hidroquinone = 8 menit.
4. Identifikasi Asam Retinoat
(Biasa terdapat pada Krim Pemutih).
(2E,4E,6E,8E)-3,7-dimethyl-9-(2,6,6-trimethylcyclohexen-1-yl)nona-2,4,6,8-
tetraenoic acid
Preparasi sampel Asam retinoat:
Persiapan Larutan Sampel Persiapan Larutan Standard
Asam retinoat
Sampel (krim pemutih)
ditimbang
ditimbang sebanyak 1,25 g, sebanyak 25 g,
dimasukkan kedalam gelas dimasukkan
beker, kedalam labu
Ditambahkan 3 tetes HCl 4 N ukur 25 ml
Ditambahkan 5 ml etanol Ditambahkan
Dipanaskan sambil diaduk etanol sampai
Disaring (didalam kertas saring tanda batas
ditambahkan natrium sulfat
utk mengangkat lemak) Dihomogenkan
Dimasukkan ke dalam labu
ukur 25 ml
Ditambahkan etanol sampai
tanda batas
Dihomogenkan
Larutan standard
Larutan uji (sampel) Asam retinoat
Analisa Kualitatif dengan KLT :
KLT
Fase gerak yang digunakan dalam analisis dengan KLT ini adalah n-heksan : aseton
(6:4). Campuran fase gerak dimasukkan ke dalam bejana, lalu dilakukan
penjenuhan dengan bantuan kertas saring yang disimpan dengan posisi tegak,
kemudian bejana tersebut ditutup hingga kedap udara. Suatu bejana (chamber)
dikatakan telah jenuh apabila kertas saring yang diletakkan tegak dalam larutan
pengembang tersebut telah terbasahi semua oleh fase gerak. Tahap selanjutnya
adalah meletakkan plat KLT yang telah dilakukan penotolan larutan baku standar
dengan larutan uji hingga fase gerak terelusi hingga batas elusi.
Nilai Rf = 0,89
Analisa Kuantitatif
KCKT
Metode yg telah digunakan adalah Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi fase terbalik. Fase gerak yang
digunakan metanol : air : asam asetat glasial
(85:15:0,5) v/v/v, Kolom C18 (Oktadesil Silane),
dimensi kolom 15cm x 4,6mm, detector UV-VIS
353nm, kecepatan alir 1,4 ml/menit, volume
injeksi 20l. Hasil analisis kualitatif menunjukkan
sampel mempunyai waktu retensi sama dengan
pembanding yaitu 3,367-3,468 menit dan analisis
kuantitatif kandungan asam retinoat pada sampel
1, 2, 3 dan 4 adalah sebagai berikut : 1). 7,360,24
ppm, 2). 7,080,05 ppm, 3). 379,8310,96 ppm,
4). 474,1710,01 ppm (Rahayu, 2014).
RT = 3,82 min
RT = 3,82 min
Prinsip Kerja KLT :
Prinsip kerja Spektrofotometer UV - Visible
Prinsip kerja AAS
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang
gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak
energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ketingkat eksitasi. Keberhasilan analisis ini
tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis resonansi yang tepat.
Prinsip kerja KCKT
Prinsip Kerja GCMS
Referensi :
1. Armin, F, et. Al., 2013, Identifikasi dan Penetapan Kadar Merkuri (hg) dalam Krim Pemutih Kosmetika Herbal
menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 18, No.1, halaman 28-34
ISSN : 1410-0177
2. Anonimous, 1985, Permenkes RI No. 239/Menkes/Per/1985 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan
berbahaya, Departemen Kesehatan, Jakarta.
3. Astuti, 2016, Identifikasi Hidroquinone krim pemutih wajah yang dijual di miinimarket wilayah minomartani Yogyakarta,
Journal of Agromedicine and Medical Science, Vol 2 No. 1.
4. Chen, 2013, Identification of Polii, 2013, Analisis Kandungan Merkuri pada kosmetik Pemutih Wajah yang dijual
Pedagang Kaki lima di Pasar 45 Koya Manado, Farmasi, Unsrat Vol. 2 Np. 01 Februari 2013 ISSN 2302 2493.
5. Hasanah, et.al., Identifikasi Rhodamin B pada Produk Pangan dan Kosmetik yang Beredar di Bandung Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, Vol. 12, No. 1, April 2014, hlm. 104-109
6. Mamoto, LV, 2013, Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang beredar di Pasar Kota Manado, Jurnal Ilmiah Farmasi,
Pharmacon, Vol. 2 No. 02. ISSN 2302 2493.
7. Moffats, AC., et. Al., 2003, Clarkes Analysis of Drugs and Poisons in pharmaceuticals, body fluids and Postmortem
material, Third Edition, Pharmaceutical Press.
8. Odumosu, et.al., 2010, Identification and Spectrophotometric determination of Hydroquinone levels in Some Cosmetic
Creams, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, Vol. 4 (5), pp. 231 234, ISSN : 1996-0816.
9. Polii, B, et.al., 2010, Analisis Kandungan Merkuri pada Kosmetik Pemutih Wajah yang dijual Pedagang Kaki Lima di
Pasar 45 Kota Manado, Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 01. ISSN : 2302 2493.
10. Rahayu, 2014, Analisis Asam Retinoat dalam Sediaan Krim Pemutih yang dijual bebas di Wilayah Purwokerto, Prosiding
Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV Tahun 2014.
11. Rachmawati, W, dkk., 2015, Identifikasi Zat Warna Rhodamin B pada Kosmetik Pemerah pipi dan Eye Shadow dengan
metode KLT dan KCKT, Jurnal Farmasi Galenika Volume 01 No. 02 ISSN : 2406 9299.
Terima Kasih :
1. Prof. Dr. Maria Bintang, M. Sc. (Dosen IPB, Pengarang Buku Biokimia) atas arahan yang diberikan kepada penulis.
2. Prof. Dr. Harlem Marpaung (Dosen USU, Analytical Chemistry).
3. Prof. Dr. Zul Alfian, M. Sc. (Dosen USU, Analytical Chemistry).
4. Prof Dr. Jansen Silalahi, M. App.Sc. Apt (Dosen USU, Pharmacy)
5. Prof. Dr. rer.nat. Efendi Delux Putra (Dosen USU, Pharmacy)
6. Ciitas Akademika Jurusan Farmasi Poltekes Medan
7. Civitas Akademika STIKes Nurliana Medan (Farmasi dan IKM)
8. Civitas Akademika STIKes RS Haji Medan.
9. dll yang turut membantu Riset dan Apresiasi Jurnal Penulis.