You are on page 1of 29

LAPORAN JAGA

Linna Asni Zalukhu


161.0221.027
Identitas pasien
Nama : Ny. D
No rm : 031935
Tanggal lahir : 31 Desember 1938
Usia : 77 tahun
Pekerjaan : Petani
Status : Janda
Agama : Islam
Anamnesis
Keluhan utama :
Badan gemetar dan nyeri ulu hati

RPS :
Badan gemetar dirasakan sejak 1 hari SMRS yang dirasakan pada
seluruh tubuh, pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati, nyeri
bertambah saat di tekan. BAB(+), BAK(+)
RPD :
Pasien riwayat Maag (+), DM (-), HT(-)
PEMERIKSAAN FISIK
KU: TAMPAK SAKIT SEDANG KESADARAN: CM
TD: 120/80 N: 99X RR: 21X/MENIT T: 36,5 Sa: 98%

MATA : DALAM BATAS NORMAL


HIDUNG : DALAM BATAS NORMAL
MULUT : DALAM BATAS NORMAL
TENGGOROKAN : DALAM BATAS NORMAL
LEHER : DALAM BATAS NORMAL
PARU : DALAM BATAS NORMAL
ABDOMEN :
Inspeksi: Datar, supel
Palpasi: Nyeri tekan regio epigastrium
Perkusi: timpani pada semua regio abdonen
Auskultadi: BU(+) normal
KULIT : DALAM BATAS NORMAL
MUSKULOSKELETAL : DALAM BATAS NORMAL
REFLEKS CAHAYA: (+/+), DIAMETER PUPIL (2,5MM/2,5MM)
KEKUATAN: 5/5 5/5 GERAK: B/B B/B
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSA
Sindrom Dispepsia
TATALAKSANA

Inf RL 20 tpm
Inj Omeperazole 1 amp/24 jam
Inj ranitidin 1 amp / 12 jam
Sucralfat syr 3xC1
Scopamin 3x1
DISPEPSIA
SINDROMA DISPEPSIA
Bukan istilah dari suatu nama penyakit
Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari
beberapa gejala/keluhan, berupa:
Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
Rasa panas di epigastrium
Rasa tidak nyaman di epigastrium
Kembung
Mual muntah
Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah
Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
Keluhan episodik atau menetap

10
Epidemiologi dispepsia
15 30% dari populasi umum pernah mengalami
dispepsia
Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum
60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi
Di Negara barat: prevalensi 7 41%
(yang berobat hanya 10-20%)
Di Indonesia : data secara nasional (-)

11
Etiologi Dispepsia
1. Akibat penyakit/gangguan dalam lumen
saluran cerna atas, seperti penyakit:
Tukak gaster (ulkus lambung)
Ulkus duodenum
Inflamasi : gastritis/duodenitis
Tumor gaster
Gastropati karena :
NSAID/OAINS
ASA
12
2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis,
pankreatitis, kolesistitis dll

3. Penyakit sistemik, spt :


DM, GGK, hamil, PJK, CHF

4. Ggn fungsional Non Organik (dispepsia


fungsional) = dispepsia non ulkus
- 30% dari kasus dispepsia
- tanpa kelainan/ggn organik/struktural
13
Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus
Dispepsia di RSCM th 1994

Hasil Jumlah kasus %

Normal 168 28,43

Esofagitis 35 5,91

Gastritis 295 49,1

Ulkus gaster 13 2,20

Ulkus duodeni 21 3,55

Tumor esofagus 1 0,16

Tumor gaster 6 1,01


14
Lain lain 52 8,83
Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia

Anamnesis : gambaran, karakteristik dan lokasi


keluhan
Pemeriksaan fisik abdomen:
Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor
Labor:
jml lekosit (infeksi)
Serologi (helicobacter pylori)
Amilase & lipase (pankreatitis)
Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-9, AFP

15
Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila:
Dispepsia + Alarm symptoms :
Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan
organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan
obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang,
umur > 45 th.
Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada
lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen
untuk biakan kuman H. pylori
USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb

Radiologi (Barium meal) :


Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa 16
Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia
17
DISPEPSIA

Alarm symptoms
(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)

- Terapi gagal
+
Terapi empirik Eksplorasi diagnostik : (endoskopik,
radiologi, USG dll)

Penyebab organik Penyebab organik tidak


teridentifikasi teridentifikasi

Terapi definitif Dispepsia fungsional


DISPEPSIA FUNGSIONAL
DEFINISI
Konsensus ROMA II th 2000, adalah dispepsia
Berlangsung minimal 12 minggu (tak hrs berurutan) di
dlm 12 bulan
1. dispepsia persisten a/ rekuren (nyeri a/ tak nyaman
yg berpusat di upper abdomen
2. Tak ada kelainan organik (endoskopik)
3. Bukan dispepsia yg berhubungan dg IBS

18
Epidemiologi Dispepsia Fungsional

Inggris dan Skandinavia :


Prevalensi : 7 41 %
Hanya 10 20 % yg berobat

Indonesia :
secara nasional data (-)
19
Untuk kepentingan th/ gambaran klinis
dispepsia fungsional terbagi atas:
1. Tipe spt ulkus keluhan dominan nyeri epigastrium
disertai nyeri malam hari
2. Tipe spt dismotilitas keluhan dominan kembung,
mual, muntah, rasa penuh, cepat kenyang.
3. Tipe non pesifik tak ada keluhan dominan

20
Sebelum konsensus Roma II,
heart burn/ regurgitasi termasuk dispepsia
tapi saat ini masuk penyakit GERD krn tingginya
sensitifitas dan spesifisitasnya untuk adanya proses GER

21
Patofisiologi Dispepsia Fungsional
Faktor hipersekresi asam lambung mukosa
hipersensitif thd asam
Faktor infeksi Helicobacter pylori?
Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn
koord antroduodenal perlambatan
pengosongan lambung

22
Ambang rangsang nyeri rendah distensi gaster
ringan timbul nyeri

Disfungsi otonom ggn Vagal gagal relaxasi


proximal lambung saat makanan masuk cepat
kenyang/penuh

Psikologis (stress kehidupan) penurunan


kontraktilitas lambung

23
Terapi Non Medikamentosa

Hindari makanan/minum sbg pencetus,


makanan merangsang spt:
Pedas
Asam
tinggi lemak
mengandung gas
Kopi
alkohol dll
Bila muntah hebat, jgn makan dulu
Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil
tapi sering
Hindari stress, olah raga

24
Terapi Medikamentosa
ANTACIDA :
penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat
Paling umum digunakan
Study metaanalisis manfaat (-), efektifitas = plasebo

Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam lambung


Telah umum juga dikonsumsi
Study : manfaat 20% diatas plasebo
Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin

25
Penghambat pompa proton / proton pump
inhibitor (PPI) menghambat produksi asam
lambung :
Paling efektif dan superior dlm menghambat
produksi asam lambung
omeprazol, lansoprazol, pantoprazol,
rabeprazol, esomeprazol
mahal
26
Prokinetik (anti mual-muntah):
dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon,
cisapride, ondansetron
Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor
serotonin
Utk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo

Sitoprotektor :
sukralfat, teprenon, rebamipid
Mucopromotor
menurunkan prostaglandin
menurunkan aliran darah mukosa

27
Antibiotik:
bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin,
metronidazol, bismuth

Tranguilizer antianxietas, antidepresan


Bila ada faktor psikik

28

You might also like