Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Dr. Saut Hutagalung, Sp.U
Oleh
Dear Apriyani Purba
Salsabila Septira
Sutria Nirda Syati
Tiffany Putri Alamanda
Anatomi ginjal
ETIOLOGI
Trauma
Trauma Trauma
iatrogeni
tumpul tajam
k
Klasifikasi trauma ginjal (ASST)
Derajat Gambaran Cedera
Derajat I - Kontusio ginjal/hematoma perirenal
- Hematuri (mikroskopis/gross), pemeriksaan urologi yang normal.
- Lserasi subkapsular (korteks), tidak meluas sampai parenkim
Derajat III - Laserasi ginjal sampai pada medulla ginjal, mungkin terdapat trombosis arteri
segmentalis
- Laserasi korteks > 1cm tanpa ekstravasasi urine
Derajat IV - Laserasi : melewati corticomedullary junction sampai pada sistem kaliks ginjal
- Vaskular: mengenai arteri atau vena renalis segmental dengan hematom, atau cidera
vaskular partial, atau trombosis vaskular
Derajat V - Laserasi: Ginjal terbelah (shetered)
- Vaskular: avulsi pedikel ginjal
Epidemiologi
Anamnesis
Evaluasi
& Pemeriksaan
Laboratorium
Fisik
Pencitraan
Anamnesis
Mekanisme terjadinya cedera (deselerasi cepat, pukulan
langsung, atau trauma tajam)
Apabila kecelakaan bermotor
Kecepatan kendaraan
Pengendara, penumpang atau pejalan kaki
Keadaan ginjal sebelum trauma
Gejala:
Nyeri pada regio flank
Gross hematuria atau hematuria mikroskopis
Flank ecchymosis
Instabilitas hemodinamik
Apabila disertai retroperitoneal bleeding distensi abdomen,
ileus, mual & muntah
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Inspeksi:
Penampakan luka tusuk atau peluru yang masuk
Haematuria
Ekimosis pada regio flank atau kuadran atas abdomen
Retroperitoneal hematom
Palpasi:
Nyeri tekan pada regio flank
Guideline Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik
TR
Stabilitas hemodinamik perlu dipastikan pada saat kedatangan penderita A
Anamnesa diperoleh dari pasien dengan kondisi stabil, saksi kejadian, atau A
petugas medis tentang waktu kejadian
Keadaan ginjal sebelum kejadian trauma A
Pemeriksaa fisik dari thorax, abdomen, flanks, punggung A
Temuan pada saat pemeriksaan fisik seperti hematuria ekimosis dan abrasi A
flank, fraktur costa, massa atau distensi abdomen kemungkinan terjadinya
kerusakan ginjal
Evaluasi laboratorium
Urinalisis
Gross hematuria
Darah rutin
Terutama Hb dan Ht
Kreatinin
Guideline Pemeriksaan Laboratorium
TR
Urine dari pasien dengan kecurigaan trauma ginjal diperiksa hematuria secara A
makros atau menggunakan dipstick
Pemeriksaan hematokrit serial bila dicurigai blood loss, namun tidak dapat C
dipastikan karena trauma ginjal atau karena trauma penyerta yang lain
Pemeriksaan kreatinin dapat menandakan penurunan fungsi ginjal akibat dari C
trauma
Pemeriksaan Pencitraan
USG
IVP
CT Ssan
MRI
Pemeriksaan Pencitraan
USG
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST)
Adanya cairan intraperitoneal hemoperitoneum
80% dari lesi parenkim renal dapat tidak terdeteksi melalui
USG
Hematoma subscapular dan perinefron terlihat sebagai
hyperechoic area
RENAL HEMATOMA
(Penampakan hyperechoic)
Intra Venous Pyelography
Menilai keparahan trauma melalui ekstravasasi media
kontras yang diadministrasi melalui IV:
Tanda trauma yang luas pada ginjal
Cedera pedikel (avulsi pembuluh darah atau trombosis)
Ekskresi tertunda
Pengisian yang tidak lengkap
One Shot IVP
Berguna memberikan informasi mengenai fungsi ginjal dan
kondisi ginjal kontralateral
Bolus IV injeksi 2 mL/kgBB kontras radiografi diikuti oleh satu
film polos yang diambil setelah 10 menit
Dismished left
nephogram
dan tidak ada
ekstravasasi
kontras
CT Scan
Tujuan:
pengendalian perdarahan dan penyelamatan ginjal.
Risiko :
Nephrectomy -> apabila ada cidera arteri
Angiografi & Embolisasi
Trauma
Tumpul Ginjal Trauma Tajam
Ginjal
KOMPLIKASI
Dini Lanjut