You are on page 1of 29

SISTEM PELUMASAN

KELOMPOK 2 :
1. Billy Raka Lukita
2. Budiman Immanuel Nainggolan
3. Danang Yoga Pratama
4. Fernandus Pagasing
5. Galih Prima Yoga
6. Hendra Jaya

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Prinsip Dasar Pelumasan
Prinsip dasar dalam pelumasan adalah mengurangi gesekan antara dua
material, di mana gesekan tersebut selalu menimbulkan gaya yang berlawanan
sehingga terjadi kenaikan temperatur yang akan mengakibatkan keausan atau
tergerusnya material, dengan penyisipan pelumas pada dua material tersebut
akan menghindari kontak langsung sehingga laju dari dampak gesekan bisa
dikurangi. Secara umum, prinsip pelumasan dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Pelumasan batas
Pelumas dimana kedua permukaan benda hanya dipisahkan oleh selapis
pelumas yang sangat tipis sehingga pada beberapa lokasi masih terjadi
kontak langsung antara kedua permukaan tersebut.
2. Pelumasan Film
Pelumasan dimana kedua permukaan benda dipisahkan oleh lapisan
pelumas yang cukup (film) sehingga tidak terjadi kontak langsung antara
kedua permukaan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Fungsi Utama Pelumasan
1. Mengurangi gesekan
Mengurangi gesekan antara material yang bersentuhan
2. Pendingin
Pelumas menyerap panas yang dihasilkan akibat gesekan material lalu
dibuang pada sistem pendingin (penukar kalor)
3. Perapat
Pelumas sebagai perapat poros, seperti mencegah kebocoran hydrogen
pada alternator ke udara bebas
4. Mengurangi korosi
Pelumas membentuk lapisan pelindung pada logam agar zat penyebab
korosi tidak kontak langsung dengan logam
5. Peredam kejut
Pelumas memperkecil benturan antara dua material akibat beban kejut
sehingga material tidak bergetar dan noise (ribut)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Campuran Pada Minyak Pelumas
Aditif Minyak Pelumas

Aditif atau bahan tambahan yang dicampurkan kedalam minyak pelumas yang
bertujuan untuk memperbaiki sifat pelumas tersebut. Aditif yang banyak
digunakan diantaranya adalah:
Pour Point Depressants.
Bertujuan untuk menurunkan titik tuang.

Oxidation Inhibitor.
Adalah zat anti oksidasi agar minyak pelumas tidak membentuk asam yang
akan mengakibatkan korosi dan meningkatkan kekentalannya.

Viscosity Index Improver.


Digunakan untuk memperbaiki indek viskositas.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Campuran Pada Minyak Pelumas
Antifoam Agent.
Adalah zat aditif yang dapat memecah gelembung udara yang timbul pada
minyak pelumas, terutama pada sistim sirkulasinya.

Rust and Corrosion Inhibitor.


Untuk mengurangi timbulnya karat dan korosi.

Extreme Pressure Additive.


Berguna untuk meningkatkan kemampuan minyak pelumas dalam menahan
desakan, sehingga lapisan minyak pelumas tidak mudah terdesak
meninggalkan permukaan yang perlu mendapatkan pelumasan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Campuran Pada Minyak Pelumas
Detergent
Adalah sebagai aditif pembersih yang dapat mencegah atau mengurangi
terbentuknya kotoran/kerak pada bagian yang dilumasi serta membuang
kotoran yang sudah terbentuk.

Emulsifying Agent.
Berguna untuk membungkus/menyelubungi partikel air yang ada di dalam
minyak pelumas, agar kontak antara partikel air dengan permukaan material
yang dilumasi terhindarkan (mencegah korosi).

Emulsion Breaker.
Untuk mempercepat terpisahnya partikel air dari minyak pelumas sehingga
dapat lebih mudah untuk membuang partikel air tersebut, misalnya pada proses
pemurnian minyak pelumas/ centrifuges.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
Menurut wujudnya, pelumas dapat dibedakan menjadi :
a. Pelumas Cair (minyak pelumas)
Bahan dari minyak mineral yang merupakan produk sampingan dari
penyulingan minyak bumi dan ada juga yang dibuat dari bahan sintetis.
Karakteristik

Kadar Viskositas (Viscosity)


Suatu ukuran yang menyatakan besarnya tahanan cairan terhadap aliran.
Minyak pelumas SAE 30 lebih kental dari minyak pelumas SAE 10

Titik Nyala (Flash Point)


uap minyak pelumas akan terbakar bila diberikan sumber panas tetapi
pembakaran berhenti bila sumber panas dihilangkan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
Titik Bakar (Fire Point)
Minyak/pelumas yang timbul akan terbakar dan akan terus menyala meskipun
tidak diberikan sumber panas.

Indeks Viskositas (Viscosity Index / V.I)


Laju perubahan viskositas minyak pelumas terhadap perubahan temperatur.
Indeks viskositas dinyatakan dengan angka dari 0 sampai 100.

Titik Tuang (Pour Point)


Minyak pelumas mulai menjadi kental dan tidak dapat mengalir

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
a. Pelumas Cair
Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak
bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin
memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama
bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis
dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli
mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-
celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian
terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian
dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan
oli mineral dan sebaliknya. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk
menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
b. Pelumas Semi Padat (Gemuk / Grease)
Pelumas semi padat (Gemuk) adalah pelumas dengan penambahan
additive seperti sabun yang dicampur dengan pelumas mineral. Jenis-jenis
sabun tersebut ada beberapa macam, antara lain lithium, calcium, sodium,
aluminium, dan ada pula yang bahan dasarnya sintetik.

Sifat sifat Khusus Gemuk Pelumas


Menyekat kotoran-kotoran yang masuk atau keluar
Tidak terpengaruh oleh temperatur.
Mempunyai sifat anti korosi dan oksidasi
Mencegah masuknya air, dan meskipun ada molekul-molekul air, daya
lumas tidak berubah.
Mempunyai sifat menahan benturan yang besar.
Sukar mengalir dan menguap.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
Karakteristk Gemuk Pelumas
Oil Separation
Bila minyak pelumas memiliki indeks viskositas maka gemuk memiliki
kekerasan.
Pump Ability
Merupakan sifat gemuk yang menyatakan dapat atau tidaknya gemuk tersebut
dipompakan.
Dropping Point
Temperatur dimana gemuk mulai mencair dan merupakan sifat gemuk tentang
kekedapan terhadap air.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis-Jenis Pelumas
c. Pelumas Padat (solid lubricant)
Pelumas padat seringkali berbentuk bubuk atau butiran butiran.
Pelumas ini umumnya digunakan pada daerah yang sangat dingin dimana
oli akan membeku dan pada tempat yang panas dimana oli akan terbakar.
Ada dua jenis yaitu : material yang memiliki kekuatan geser yang sangat
rendah seperti graphite dan molybdenum disulfida (MoS2).
Pelumas ini seing dipakai untuk melumasi baut-baut ketel, melumasi baut-
baut turbin, flens katup sampai rantai-rantai conveyor yang bersuhu tinggi.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Terbuka
Pada sistem ini tidak terjadi sirkulasi tertutup pada pelumas. Metoda
pelumasan untuk sistem terbuka dibedakan :

1. Pelumasan secara manual


Penggunaannya terbatas dan dilakukan secara periodik. Kemungkinan
terjadinya kelebihan atau kekurangan pelumas sangat besar. Pemberian
pelumas dilakukan secara manual dengan bantuan peralatan seperti pada
gambar berikut.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
2. Pelumasan dengan gemuk
Pelumasan cara ini dilakukan dengan menginjeksikan gemuk secara
berkala pada bantalan yang dilumasi. Gemuk yang diinjeksikan dengan
menggunakan peralatan khsusus (grease gun) melalui saluran pemasukan
(grease nipple) yang disediakan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
3. Pelumasan secara otomatis
Pelumasan dengan cara ini lebih terjamin dibanding cara manual, karena
meskipun tanpa sirkulasi tertutup, tetapi kontinuitas pelumas dapat diandalkan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pada pelumasan sistem tertutup
terjadi sirkulasi tertutup pada pelumas,
jadi pelumas yang sama dipergunakan
secara berulang-ulang. Perlumasan
sistem tertutup dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
Pelumasan tanpa tekanan
Pelumasan bertekanan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pelumasan tanpa tekanan
Pada metoda pelumasan ini minyak dipercikkan kebagian-bagian yang
akan dilumasi. Menurut gambar, minyak dipercikkan ke bantalan oleh roda
gigi yang berputar. Setelah melumasi, minyak mengalir kembali ke
penampung.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pelumasan dengan bertekanan
Sistem sirkulasi tertutup bertekanan menggunakan minyak yang
bertekanan untuk melumasi bagian-bagian yang perlu dilumasi. Karena itu
diperlukan pompa untuk mensirkulasikan minyak. Metoda pelumasan ini
banyak dipakai pada peralatan- peralatan yang harus memikul beban berat dan
berputar pada putaran yang tinggi. Di PLTGU, metoda pelumasan ini dipakai
pada sistem pelumasan turbin, pompa besar dan fan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU
Komponen utama sistem pelumasan
1. MOP
2. AOP
3. EOP
4. JOP
5. Strainer
6. Vapor Extractor
7. Oil Mist Separator
8. Reservoir Oil Tank
9. Lube Oil Cooler
10. Regulator

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU
Main Oil Pump (MOP)
. Adalah pompa utama yang berfungsi untuk mengalirkan minyak pelumas
menuju sistem yang akan dilumasi.
Pompa dikopel langsung ke poros turbin melalui auxiliary gear dan baru
bekerja ketika putaran poros 90-95 % kecepatan penuh. Selama belum sampai
ke putaran 90% itu, kerja MOP digantikan oleh AOP.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU
Auxiliary Oil Pump (AOP)
-Operasi saat start up dan shut
down (AC)
-Tekanan yang dihasilkan sama
dengan MOP

Emergency Oil Pump (EOP)


- Tekanan & flownya tidak
sebesar kebutuhan sistem
pelumasan
- EOP tidak akan menyuplai
kebutuhan pelumas secara terus
menerus.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU
Vapor Extractor
Berfungsi untuk :
Untuk mengurangi kandungan gas dan
kabut yang ada di dalam oil reservoir
Untuk menjaga oil reservoir untuk
tetap vakum.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU
Oil Mist Separator
Untuk menyaring gas buang (kabut oli
dan uap oli) dari vapor extractor sehingga
udara buangan menjadi bersih dan layak
dibuang di lingkungan, kemudian droplet
oli yang muncul akan dikembalikan di oil
reservoir.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan Pada PLTGU

Lube Oil Cooler


Fungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang akan
disirkulasikan ke sistem pelumasan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Regulator
Fungsi untuk mengatur tekanan minyak pelumas sampai
1.5 kg/cm.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Pelumasan Pada PLTGU

Strainer Lube Oil


Fungsi sebagai penyaring minyak pelumas sekaligus
penampung geram-geram sisa gesekan.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Jacking Oil Pump (JOP)
Fungsi sebagai pengangkat poros pada generator saat putaran gas
turbin 3rpm, agar tidak terjadi tegangan bending (lendut) pada poros
karena di generator paling berat.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Pelumasan Pada PLTGU

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sekian
&
Terima Kasih

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

You might also like