Professional Documents
Culture Documents
Gejala klinis baru dialami setelah berumur > 6 tahun. Bila masih
berumur < 13 tahun, penularan masih disebabkan oleh infeksi
vertikal dari ibu kandung, tetapi > 13 tahun harus dipikirkan
penyebab infeksi seperti pola orang dewasa. Dialami oleh 5
25% penderita (Slow progressor)
Newell ML.Lancet 2004;364:1236-43
Bila seorang anak sakit berat dan dirawat di tempat anda,
maka tahapan untuk diagnosis HIV adalah:
Mencari kondisi klinis yang dapat menjadi alasan kita
mempertimbangkan diagnosis HIV ( Provider Initiated counseling
and Testing)
27
Penyakit yang umum ditemukan pada
anak, dengan/tanpa infeksi HIV
Otitis media kronik
Diare persisten
Gizi kurang atau gizi buruk
Gizi buruk (wasting)
20
*National Center for Health Statistic/ World Health Organization
Gejala atau kondisi yg sangat spesifik
anak pada yang terinfeksi HIV
15
Penentuan Stadium klinis Anak (WHO)
Stadium klinis I
Asimtomatik
Limfadenopati generalisata
Hepatosplenomegali
Hepatosplenomegali
29
Stadium Klinis 2
Hepatosplenomegali
Papular pruritic eruptions (PPE)
Infeksi jamur pada kuku
Keilitis angularis
Lineal gingiva erythema (LGE)
Extensive wart virus infection (> 5% area tubuh)
Infeksi moluskum luas (> 5% area tubuh)
Ulserasi mulut berulang (minimal 2 kali/6 bulan)
Pembesaran kelenjar parotis
Herpes zoster
Infeksi saluran napas atas berulang
Varicella zoster virus
28
Stadium Klinis 3
Malnutrisi sedang tanpa etiologi jelas yang tidak membaik dengan
terapi standar
Diare persisten tanpa etiologi yang jelas (>14 hari)
Demam tanpa etiologi jelas (intermiten atau konstan, >1bl)
Kandidiasis oral (setelah usia 6-8minggu)
Oral hairy leukoplakia (OHL)
Necrotizing ulcerative gingivitis/peridontitisakut
Limfadenopati TBC
TBC paru
Pneumonia bakterial kambuhan berat (>2 episode/6 bl)
Pneumonitis limfoid interstitialis (LIP)
Penyakit paru terkait HIV kronis, termasuk bronkiektasis
Anemia (<8 g/dL), neutropenia (<1.000/mm3), atau trombositopenia
(<30.000/mm3) >1 bulan
Erupsi papular pruritik
25
Lymphoid interstitial pneumonitis (LIP)
Lesi mulut: Oral hairy leukoplakia
Stadium Klinis 4
Malnutrisi berat atau wasting berat tanpa etiologi jelas yang tidak membaik dengan terapi standar
Pneumonia pneumosistis
Dugaaninfeksibakteriberulang yang berat (>2 episode dalam 1 tahun, mis: empiema, piomiositis,
infeksitulangatausendi, atau meningitis selain pneumonia)
Infeksi Herpes simpleks orolabial atau kulit yg kronis (lamanya >1 bulan)
Kandidiasis esofageal, trakea, bronkus, paru
TB ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi CMV (retinitis atau infeksi organ lain selain hati,limpa, atau kel. limfe dengan onset pd umur > 1 bulan)
Toksoplasmosis SSP
Meningitis Cryptococcus (atau penyakit ekstra paru lain)
Ensefalopati HIV
Setiap mikosis endemis diseminata (Histoplasma, Koksidioidomikosis atau Penisiliosis ekstra paru)
Infeksi Mikobakteria non-TB diseminata
Kriptosporidiosis
Isosporiasis
Limfoma non Hodgkin serebral atau sel B
Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
Nefropati HIV
Kardiomiopati HIV
Infeksi saluran napas berulang
X Ray dada
pada anak
usia 4 tahun
dengan
pneumonia
Anak 4 tahun
dengan jari
tabuh,
sekunder thd
pneumonia
Anak perempuan 6 bulan lahir dari ibu kronik
yang terinfeksi HIV datang ke klinik
dengan:demam, batuk dan sulit
bernapas 21
Gizi buruk
Marasmus Kwashiorkor
22
Ensefalopati HIV
Umur
<12 bulan 15 tahun >6 tahun
57
Penggolongan obat ARV yang
direkomendasikan untuk anak
NRTI
Zidovudine ZDV(AZT)
Lamivudine 3TC
Stavudine d4T
Didanosine ddI
Abacavir ABC
NNRTI
Nevirapine NVP
Efavirenz EFV
PI
Lopinavir/ritonavir LPV/r
Kapan mengubah pengobatan
Kapan mengganti sebagian obat
Jika terdapat keadaan toksik
Interaksi obat
Kemungkinan ketidakpatuhan pasien jika tidak toleransi dgn
rejimen yg diberikan
Kapan mengubah ke lini kedua
Jika tidak tersedia CD4 rutin/ pemeriksaan virologi gagal
pengobatan berdasarkan :
Kemajuan klinis
Penurunan CD4 sewaktu
Tatalaksana Penyakit
Oportunistik
Apakah anak membutuhkan profilaksis
terhadap infeksi oportunistik (IO)?
58
Tuberkulosis
PCP
LIP
Infeksi jamur
Meningitis kriptokokus
Sarkoma kaposi
Tuberkulosis
TB pada anak sulit untuk didiagnosis :
Gejala klinis bervariasi dan tumpang tindih dengan
manifestasi klinis yang lain.
Sarana pemeriksaan diagnostik terbatas, sputum tidak
memadai, bronkoskopi jarang digunakan
Tes tuberkulin dipengaruhi oleh vaksinasi BCG, CD4
Sensitivitas TST terbatas pada anak yang terinfeksi
HIV
Berikan 4 macam OAT
62
Pneumocystis jiroveci pneumonia (PCP)
Bila infeksi HIV positif dan terdapat pneumonia yg tidak
respons terhadap pengobatan untuk pneumonia biasa
Sering terjadi pada bayi
Kotrimoksasol oral/IV 8 mg/kg BB/dosis 3 kali sehari
selama 3 minggu
Jika terdapat reaksi alergi hebat ganti dengan pentamisin 4
mg/kgBB 1x/hari
Profilaksis PCP
PProfilaksis PCP harus deberikan kepada:
59
Profilaksis PCP dengan kotrimoksazol
Bayi dan anak Bayi dan Anak terinfeksi HIV
terpajan HIV
61
Tindak Lanjut
Tidak Lanjut Tatalaksana
Tidak semua pasien HIV harus dirawat inap. Hanya untuk
yang memerlukan tindakan khusus perawatan rumah sakit.
Diare persisten, Batuk kronik atau demam persisten saja
bukan indikasi perawatan inap.
Bila tidak mampu maka pasien harus dirujuk ke rumah
sakit lain dengan perawatan lebih lengkap dan memiliki
layanan HIV.
Penjadwalan kunjungan klinis pada
anak yang terinfeksi HIV
Kunjungan pertama:
Lakukan penilaian klinis dan laboratoris pada formulir
kunjungan awal
Kunjungan kedua:
1. Infeksi HIV dengan CD4 > 25%
- Follow-up setiap 3 bulan
2. Infeksi HIV dengan CD4 < 25% dan >15 %
- Follow-up tiap bulan
Penjadwalan kunjungan klinik untuk
anak yang terinfeksi HIV
3. Infeksi HIV dengan CD4 < 15 % atau
terindikasi pemberian ART
- Konseling Pre ART :
* tiap minggu
* secepatnya atau lebih lama
- Mulai ART:
* tiap 2 minggu (1 bulan pertama)
* tiap bulan
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat sejak kunjungan klinik terakhir
Fokus pada status kesehatan anak pada tiap kunjungan
Tanyakan pada orang tua/pengasuh:
Apakah ada masalah kesehatan baru
Bagaimana keadaan anak sekarang
Penilaian pada makanan anak, sumber dan intake kalori
Jika anak dalam pengobatan, dosis obat dan efek samping
Informasi kesehatan keluarga (TB, penyakit lain)
Penilaian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah indikator sensitif untuk
keparahan penyakit
Kehilangan berat badan atau pertambahan BB yang
tidak adekuat dapat menjadi indikasi pertama
perburukan penyakit.
Tiap kunjungan klinik harus meliputi penilaian
pertumbuhan
BB, TB dan LK harus diplot di kurva pertumbuhan
Penilaian perkembangan
Hal-hal utama dalam penilaian perkembangan adalah:
Kognitif
Motorik
Bahasa
Sosial
Checklist perkembangan
1 bulan Mengangkat kepala, membuat gerakan merangkak, waspada thd
suara
2 bulan Menahan kepala pada garis tengah,, mengangkat dada, tersenyum
4 bulan Berguling ke depan dan belakang, tertawa
6 bulan Duduk tidak dibantu, mengoceh
9 bulan Berusaha berdiri, berkata mama
12 bulan Berjalan sendiri, menggunakan 2 huruf bersamaan
18 bulan Dapat memindahkan pakaian, menggunakan 6 huruf, berlari,
scribble
24 bulan Mencuci tanga, melompat, mengkombinasikan kata
36 bulan Mengenakan pakaian, perkataan dapat dimengerti, dapat berdiri
dengan 1 kaki
Fase Terminal
Diberikan jika:
anak menderita penyakit yang memburuk secara progresif
semua moda pengobatan sudah dicoba untuk mengobati
penyakitnya.
Total : 25- 45 %
viral Load
Jumlah Sel CD 4
Malnutrisi
Penyakit ibu
Pemberian ASI
Tekanan Plasenta
Inflamasi Plasenta
Prematur
Paparan darah/lendir
BBLR Faktor Ibu Jenis Persalinan
Makanan Bayi
KPD > 4 jam
Luka di mulut bayi
Tindakan saat
Kulit Terluka
persalinan (episiotomi,
Pemberian ASI
vakum)
Mixed Feeding
Faktor
Faktor bayi Tindakan
Obstetri
ARV Profilaksis untuk Bayi
Kapan Pemberian
Dosis AZT 4 mg/kg, 2x/hari
mulai hari ke-1 s.d. 6
Frekuensi minggu
Berapa Lama
Pemeriksaan/Tes HIV
pada Bayi yang lahir dari Ibu HIV
0 1 2 3 4 5 6 7 8 12 18 bulan