You are on page 1of 52

Assalamualaikum

wr.wb.
CASE BASED DISCUSSION
(CBD)

Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang


DADRS
Pembimbing :
dr. Hj.Agustinawati Ulfah Sp. A

di susun oleh
Dimas Rendy Aji Kristyanto
01.209.5874


Identitas

Nama : An. MAE


Usia : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Orang tua : Tn.K
Alamat : Godong, Purwodadi
Tanggal Masuk : 10 Oktober 2016
Ruang Perawatan : Bangsal Cempaka
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa dengan ibu pasien
dan
Keluhan utama
didukung dengan catatan medis saat di IGD RSUD Soedjati
Purwodadi
BAB cair
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien bayi laki-laki berusia 2 tahun bersama ibunya datang ke
IGD RSUD Soedjati Purwodadi untuk memeriksakan diri dengan
keluhan buang air besar cair sejak 2 hari yang lalu (hari Sabtu
tanggal 8 Oktober 2016). Ibu pasien mengaku anaknya berak 4
kali sehari, sekali BAB kurang lebih 1/2 gelas aqua. Berak cair,
ada lendir , tidak berampas, berwarna kuning, tidak
menyemprot, tidak ada darah, dan tidak seperti air cucian beras.
Ibu pasien mengaku pasien tidak sedang dalam proses
pengobatan apapun atau juga tidak sedang mengonsumsi obat-
obatan.
Selain berak cair, pasien mengeluh demam 3 hari yang lalu
(Jumat, 7 Oktober 2016). Pasien juga mengalami muntah 2x
sehari. Demam juga dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien
sering rewel dan merasa kehausan. Nafsu makan menurun.
Frekuensi BAK pasien lebih jarang dari biasanya. Pasien belum
diperiksakan dan belum mendapat obat sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat demam : sejak 3 hari yang lalu
Riwayat alergi makanan : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta dan ibu pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pengobatan pasien
menggunakan jaminan Umum. Kebutuhan sehari-hari
pasien tercukupi dengan baik.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup.
Riwayat Kehamilan dan Prenatal Care
Ibu mengaku rutin melakukan pemeriksaan
selama kehamilan 8x pada bidan. Ibu
menjelaskan tidak pernah menderita penyakit
selama kehamilan, riwayat perdarahan selama
kehamilan disangkal, riwayat trauma selama
kehamilan disangkal, riwayat minum obat tanpa
resep dokter dan jamu disangkal. Obatobatan
yang diminum selama masa kehamilan adalah
vitamin dan obat penambah darah.
Kesan: riwayat kehamilan dan
pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Persalinan
Anak laki-laki lahir secara spontan dari ibu G3P1A0
hamil aterm, berat badan lahir 3400 gram. Bayi
langsung menangis dan dirawat gabung dengan
ibunya.
Kesan : Noenatus aterm.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal


Pemeliharaan postnatal dilakukan di posyandu
dan anak dalam keadaan sehat.
Kesan : Riwayat pemeliharaan postnatal baik
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
BB lahir : 3400 gram
PB sekarang : 75 cm
BB sekarang : 11 kg
BMI : 19,56
Perkembangan
Memiringkan kepala : 2 bulan
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 17 bulan
Kesan: perkembangan sesuai anak seusianya
Riwayat Imunisasi
Hb0 : 0-7 hari
BCG dan Polio 1 : 1 Bulan
DPT, HB, HIB, Polio 2 : 2 bulan
DPT, HB, Polio : 3 Bulan
DPT, HB, Polio 4 : 4 Bulan
Campak : 9 Bulan

Kesan: : Anak sudah mendapatkan imunisasi


dasar lengkap sesuai usia
Kesan : perawakan
pendek
Kesan : Gizi Baik
Kesan : Berat badan
baik
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan fisik di IGD pada tanggal 27 november 2015 pada pukul 17.15
WIB.

Keadaan umum : tampak lemes, mata


cekung, tidak menangis kuat, bibir kering.
Kesadaran : composmentis
Tanda vital:
Nadi :132 x/m
Suhu : 38 0C
Pernapasan : 26 x/menit
Kepala : ubun-ubun besar
agak cekung(+),
Mata : cekung +/+,
konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, injeksi konjungtiva
-/-, lakrimasi -/-
Telinga : discharge -/-
Hidung : nafas cuping hidung
(-), sekret ()
Mulut : bibir kering (+),
sianosis (-)
Leher : tidak ada pembesaran
KGB, kaku kuduk (-)
Thorax :

Cor
Inspeksi : iktus kordis tak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba linea
midcalvicularis sinistra ICS V
Auskultasi : suara jantung I dan II reguler,
bising(-)

Pulmo
Inspeksi : gerak nafas simtris/ tidak ada
nafas tertinggal, retraksi costa (-)
Palpasi : krepitasi (-), massa (-)
Auskultasi : vesikuler seluruh lapang paru
dextra et sinistra
Abdomen:
Inspeksi : cembung, tidak tampak gerakan
peristaltik
Auskultasi : BU (+) meningkat
Perkusi : hipertimpani
Palpasi : masa (-)

Ekstremitas: Superior Inferior


Akral dingin -/- -/-
Capillary refill < 2 detik < 2 detik
Sianosis -/- -/-
Kuku pendek bersih (+/+) pendek bersih (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium darah rutin dan elektrolit (10/10/2016) hari ke 1:

Hb : 12,6 g/dl (12 16)


Leukosit : 6.400 /mm3 (4.000 rb 10.000)
Trombosit : 306.000/mm3 (150.000 500.000)
Ht : 34,2 %
Monosit :8
Limfosit : 50

Kesan : monositosis, limfositosis


Hasil laboratorium Feses rutin (28/11/2015) ( H 2 ) :

Oxyuris : -
Warna : kuning lembek Lemak : ++
Kista :-
Leukosit : 5 8
Ancylostoma : -
Eritrosit : 2- 3
Trichomonas : -
Sisa makanan : + Amuba : -
Ascaris :- Lain lain : bakteri
(+)
Daftar Masalah
Buang air besar cair 4 kali (cair
berampas, coklat-kuning,
lendir dan tidak ada darah)
Demam 3 hari
Nafsu makan menurun
Ubun ubun agak cekung
Mata agak cekung
Bibir kering
Lab

Darah : monositosis, limfositosis


Feses : lemak ++,leukosit 5-
8,eritrosit 2-3
DIAGNOSIS BANDING
DADRS et Causa Enteral :
Bakteri, Virus, Parasit, Jamur.

DADRS et Causa parenteral :


ISK, OMA, tonsilofaringitis,
BRPN
DADRS et Causa Intoleransi
Laktosa

DIAGNOSIS KERJA
DADRS et Causa enteral :
Initial Plan

Initial plan diagnosis


_

Initial plan therapy


Infus RL 10 tpm
Paracetamol 10mg/kgBB/hari
Inj.cefotaxim 200mg/12jam
Oralit 450 cc dalam 3 jam dan diberikan 50 mL
setiap diare cair
Zinc syrup 1 x 1 sendok teh selama 10 hari
Initial plan monitoring

Monitoring tanda tanda dehidrasi berat,


frekuensi BAB, konsistensi tinja, nafsu
makan/minum.
Monitoring KU, kesadaran, suhu, frekuensi
jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan
darah.
Cek lab darah rutin ulang bila tidak tampak
perbaikan.
Monitoring berat badan setelah sembuh
Initial plan edukasi
Memotivasi orangtua agar rajin memberikan oralit dan oralit
dihentikan bila tampak ada pembengkakan pada kelopak mata..
Memberitahukan orangtua agar memberikan Zinc selama 10
hari berturut-turut. Meskipun diare sudah berhenti, pemberian
Zinc harus tetap dilanjutkan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan mengurangi resiko berulangnya diare 2 3 bulan ke
depan.
Memberitahukan pada pasien dan keluarganya tentang penyakit
yang sedang di derita bahwa yang paling penting dari penyakit
ini adalah terjadi kekurangan cairan sehingga orangtua harus
lebih disiplin memberikan lebih banyak cairan untuk anak lewat
minum. Bila anak menginginkan banyak minum, berikan minum
yang banyak.
Jika sudah dibolehkan pulang, memberitahukan pada orangtua
pasien untuk segera membawa anak ke petugas kesehatan bila
anak: BAB cair lebih sering, muntah berulang-ulang, tampak
kehausan, malas minum/makan, demam, tinja bercampur darah,
kondisi anak tidak membaik dalam 3 hari.
WASSALAMUALAIKUM

TERIMA KASIH
Pembahasan
DIARE
Diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih
sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 14 hari.

Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24
jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1
minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab
terbnyak adalah infeksi rotavirus. Diare menyebabkan
gangguan gizi dan kematian.
ETIOLOGI DIARE
Diare dapat disebabkan oleh :
Faktor Makanan
Faktor Infeksi
Faktor Malabsorbsi
Faktor Psikologis
ETIOLOGI DIARE
Faktor Makanan
Makanan busuk, mengandung racun
Perubahan susunan makanan yang mendadak,
Susunan makanan yang tidak sesuai dengan umur bayi.
ETIOLOGI DIARE
Faktor Infeksi :
Faktor Parenteral (ISPA, ISK, OMA, Tonsilofaringitis, BRPN,
ensefalitis
Faktor Enteral
Infeksi bakteri: Vibrio, E coli, Salmonela, Shigella,
Campylobacter, yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
Infeksi Virus : Entero virus,( virus ECHO, Coxsakie,
Poliomielitis ), adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll.
Infeksi Parasit :Protozoa ( Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Tricomonas hominis), Cacing ( Ascaris,
Trichiuris, Oxyuris, Strongiloides ) Jamur ( Candida
albicans).
Jenis jenis Diare
1. Diare cair akut
Diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari
(bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang
lunak atau cair yang sering dan tanpa darah.

2. Disentri
Diare yang disertai darah dalam tinja. Akibat penting disentri antara lain
ialah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat dan kerusakan
mukosa usus karena bakteri invasif. Penyebab utama disenri akut
adalah shigella.

3. Diare persisten
Diare yang mula-mula bersifat akut namun berlangsung lebih dari 14
hari.
Patogenesis dan patofisiologi

Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan virus yaitu virus yang


masuk melalui makanan dan minuman sampai ke enterosit, akan
menyebabkan infeksi dan kerusakan villi usus halus. Enterosit yang rusak
diganti dengan yang baru yang fungsinya belum matang, villi mengalami
atropi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik,
akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan meningkatkan
motilitasnya sehingga timbul diare.
Patogenesis dan patofisiologi

Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang


berhubungan dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus cAMP,
cGMP dan Ca dependent.
Patogenesis terjadinya diare oleh Salmonella, Shigella, E.Coli agak
berbeda dengan patogenesis diare oleh virus, tetapi prinsipnya hampir
sama. Bedanya bakteri ini dapat menembus (invasi) sel mukosa usus
halus sehingga dapat menyebabkan reaksi sistemik. Toksin Shigella juga
dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang.
Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan darah dalam tinja yang
disebut disentri.
Patogenesis dan patofisiologi
Menurut patofisiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :
1. Diare osmotic
Akibat adanya makanan yang tak dapat diserap, tekanan osmotic
dalam lumen usus meningkat, sehingga terjadi pergeseran cairan dan
elektrolit ke dalam lumen usus. Isi lumen usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Diare sekretorik.
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus.dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Diare oleh karena gangguan motilitas usus.
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare.
Gejala klinik
Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan
dengan cara: obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan
sebelum dan selama diare. Subyektif dengan menggunakan
kriteria WHO, Skor Maurice King, dan lain-lain (Juffrie, 2010).
Tabel penentuan derajat dehidrasi

KATEGORI TANDA DAN GEJALA


Dehidrasi berat Dua atau lebih tanda berikut :
Letargi atau penurunan kesadaran
Mata cowong
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit perut kembali dengan sangat lambat ( 2 detik )

Dehidrasi tak Dua atau lebih tanda berikut :


berat Gelisah
Mata cowong
Kehausan atau sangat haus
Cubitan kulit perut kembali dengan lambat

Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda gejala yang cukup untuk mengelompokkan
dalam dehidrasi berat atau tak berat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila
ada tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis
Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja :
Makroskopis : konsistensi, warna, lendir, darah, bau
Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit dan bakteri
Kimia : pH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3)
Biakan dan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare akut
Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
PENATALAKSANAAN DIARE
Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare pada balita adalah
LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yang didukung oleh Ikatan
Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi WHO. Rehidrasi bukan satu-
satunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta
mempercepat penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak
kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare. Adapun
program LINTAS DIARE yaitu:
Rehidrasi
Dukungan Nutrisi
Suplementasi Zinc
Antibiotika selektif
Edukasi orang tua
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5
10 mL/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu :
Umur < 1tahun 500 100 mL
1 5 tahun 100 200 mL
> 5 tahun semaunya.
Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI harus
terus diberikan.
Pasien dapat dirawat dirumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain
(tidak mau minum, muntah terus, diare frekuen dan profus)
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Dehidrasi ringan sedang
Cairan Rehidrasi Oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak
5 10 mL/kgBB setiap diare cair.
Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum
walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikir atau melalui pipa
nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KAEN 3B
atau NaCL dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan. Status
dehidrasi dievaluasi secara berkala.
3 10 kg = 200 mL/KgBB/hari
10 15 kg = 175 mL/KgBB/hari
> 15 kg = 135 mL/KgBB/hari
Pasien dipantau di puskesmas/RS selama proses rehidrasi sambil memberi
edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orangtua.
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Dehidrasi berat
Diberikan cairan rehidtasi parenteral dengan RL atau RA 100
mL/KgBB dengan cara pemberian
< 12 bulan = 30 mL/KgBB dalam 1 jam pertama,
dilanjutkan 70 mL/KgBB dalam 5jam berikutnya
> 12 bukan = 30 mL/KgBB dalam jam pertama,
dilanjutkan 70 mL/KgBB dalam 2,5 jam berikutnya
Masukkan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau
minum, dimulai dengan 5 mL/KgBB selama proses
rehidrasi
PENATALAKSANAAN DIARE
Dukungan Nutrisi
Makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan
menu yang sama pada waktu anak sehat untuk pengganti
nutrisi yang hilang serta mencegah agar tidak menjadi
gizi buruk. ASI tetap diberikan selama terjadinya diare
pada diare cair akut maupun pada diare akut berdarah
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
PENATALAKSANAAN DIARE
Suplementasi Zinc
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut t erbukti
mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya
diare selama 2-3 bulan. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu
makan anak. Dosis Zinc untuk anak-anak :
Anak-anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg ( tablet)
Anak diatas umur 6 bulan : 20 mg ( 1 tablet)
Cara pemberian tablet Zinc : untuk bayi dapat dilarutkan dengan
air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak yang lebih besar dapat
dikunyah atau dilarutkan. Zinc berfungsi untuk menangkal
radikal bebas dalam tubuh dan regenerasi sel enterosit.
PENATALAKSANAAN DIARE

Antibiotika Selektif
Obat pilihan untuk pengobatan diare yang disebabkan
infeksi enteral dan parenteral adalah golongan
Quinolon seperti Siprofloksasin dengan dosis 30-50
mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 5 hari.
PENATALAKSANAAN DIARE
Edukasi pada Orang Tua
Nasihat pada ibu untuk kembali segera jika ada demam,
tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit,
sangat haus, diare makin sering atau belum membaik.
Indikasi untuk rawat inap pada diare akut adalah malnutrisi,
usia kurang dari 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan
terakhir, adanya dehidrasi dan disentri yang datang dengan
komplikasi.
PENCEGAHAN DIARE
Pencegahan diare menurut Pedoman Tatalaksana Diare
Depkes RI (2006) adalah sebagai berikut:
Pemberian ASI
Pemberian MP-ASI
Menggunakan air bersih yang cukup
Mencuci tangan
Menggunakan jamban
Membuang tinja bayi dengan benar
Pemberian imunisasi campak

You might also like