Professional Documents
Culture Documents
wr.wb.
CASE BASED DISCUSSION
(CBD)
di susun oleh
Dimas Rendy Aji Kristyanto
01.209.5874
Identitas
Cor
Inspeksi : iktus kordis tak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba linea
midcalvicularis sinistra ICS V
Auskultasi : suara jantung I dan II reguler,
bising(-)
Pulmo
Inspeksi : gerak nafas simtris/ tidak ada
nafas tertinggal, retraksi costa (-)
Palpasi : krepitasi (-), massa (-)
Auskultasi : vesikuler seluruh lapang paru
dextra et sinistra
Abdomen:
Inspeksi : cembung, tidak tampak gerakan
peristaltik
Auskultasi : BU (+) meningkat
Perkusi : hipertimpani
Palpasi : masa (-)
Oxyuris : -
Warna : kuning lembek Lemak : ++
Kista :-
Leukosit : 5 8
Ancylostoma : -
Eritrosit : 2- 3
Trichomonas : -
Sisa makanan : + Amuba : -
Ascaris :- Lain lain : bakteri
(+)
Daftar Masalah
Buang air besar cair 4 kali (cair
berampas, coklat-kuning,
lendir dan tidak ada darah)
Demam 3 hari
Nafsu makan menurun
Ubun ubun agak cekung
Mata agak cekung
Bibir kering
Lab
DIAGNOSIS KERJA
DADRS et Causa enteral :
Initial Plan
TERIMA KASIH
Pembahasan
DIARE
Diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih
sering dari biasanya dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24
jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1
minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab
terbnyak adalah infeksi rotavirus. Diare menyebabkan
gangguan gizi dan kematian.
ETIOLOGI DIARE
Diare dapat disebabkan oleh :
Faktor Makanan
Faktor Infeksi
Faktor Malabsorbsi
Faktor Psikologis
ETIOLOGI DIARE
Faktor Makanan
Makanan busuk, mengandung racun
Perubahan susunan makanan yang mendadak,
Susunan makanan yang tidak sesuai dengan umur bayi.
ETIOLOGI DIARE
Faktor Infeksi :
Faktor Parenteral (ISPA, ISK, OMA, Tonsilofaringitis, BRPN,
ensefalitis
Faktor Enteral
Infeksi bakteri: Vibrio, E coli, Salmonela, Shigella,
Campylobacter, yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
Infeksi Virus : Entero virus,( virus ECHO, Coxsakie,
Poliomielitis ), adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll.
Infeksi Parasit :Protozoa ( Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Tricomonas hominis), Cacing ( Ascaris,
Trichiuris, Oxyuris, Strongiloides ) Jamur ( Candida
albicans).
Jenis jenis Diare
1. Diare cair akut
Diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari
(bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang
lunak atau cair yang sering dan tanpa darah.
2. Disentri
Diare yang disertai darah dalam tinja. Akibat penting disentri antara lain
ialah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat dan kerusakan
mukosa usus karena bakteri invasif. Penyebab utama disenri akut
adalah shigella.
3. Diare persisten
Diare yang mula-mula bersifat akut namun berlangsung lebih dari 14
hari.
Patogenesis dan patofisiologi
Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda gejala yang cukup untuk mengelompokkan
dalam dehidrasi berat atau tak berat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila
ada tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis
Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja :
Makroskopis : konsistensi, warna, lendir, darah, bau
Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit dan bakteri
Kimia : pH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3)
Biakan dan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare akut
Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
PENATALAKSANAAN DIARE
Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare pada balita adalah
LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yang didukung oleh Ikatan
Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi WHO. Rehidrasi bukan satu-
satunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta
mempercepat penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak
kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare. Adapun
program LINTAS DIARE yaitu:
Rehidrasi
Dukungan Nutrisi
Suplementasi Zinc
Antibiotika selektif
Edukasi orang tua
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5
10 mL/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu :
Umur < 1tahun 500 100 mL
1 5 tahun 100 200 mL
> 5 tahun semaunya.
Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI harus
terus diberikan.
Pasien dapat dirawat dirumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain
(tidak mau minum, muntah terus, diare frekuen dan profus)
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Dehidrasi ringan sedang
Cairan Rehidrasi Oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak
5 10 mL/kgBB setiap diare cair.
Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum
walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikir atau melalui pipa
nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KAEN 3B
atau NaCL dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan. Status
dehidrasi dievaluasi secara berkala.
3 10 kg = 200 mL/KgBB/hari
10 15 kg = 175 mL/KgBB/hari
> 15 kg = 135 mL/KgBB/hari
Pasien dipantau di puskesmas/RS selama proses rehidrasi sambil memberi
edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orangtua.
PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
Dehidrasi berat
Diberikan cairan rehidtasi parenteral dengan RL atau RA 100
mL/KgBB dengan cara pemberian
< 12 bulan = 30 mL/KgBB dalam 1 jam pertama,
dilanjutkan 70 mL/KgBB dalam 5jam berikutnya
> 12 bukan = 30 mL/KgBB dalam jam pertama,
dilanjutkan 70 mL/KgBB dalam 2,5 jam berikutnya
Masukkan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau
minum, dimulai dengan 5 mL/KgBB selama proses
rehidrasi
PENATALAKSANAAN DIARE
Dukungan Nutrisi
Makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan
menu yang sama pada waktu anak sehat untuk pengganti
nutrisi yang hilang serta mencegah agar tidak menjadi
gizi buruk. ASI tetap diberikan selama terjadinya diare
pada diare cair akut maupun pada diare akut berdarah
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
PENATALAKSANAAN DIARE
Suplementasi Zinc
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut t erbukti
mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya
diare selama 2-3 bulan. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu
makan anak. Dosis Zinc untuk anak-anak :
Anak-anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg ( tablet)
Anak diatas umur 6 bulan : 20 mg ( 1 tablet)
Cara pemberian tablet Zinc : untuk bayi dapat dilarutkan dengan
air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak yang lebih besar dapat
dikunyah atau dilarutkan. Zinc berfungsi untuk menangkal
radikal bebas dalam tubuh dan regenerasi sel enterosit.
PENATALAKSANAAN DIARE
Antibiotika Selektif
Obat pilihan untuk pengobatan diare yang disebabkan
infeksi enteral dan parenteral adalah golongan
Quinolon seperti Siprofloksasin dengan dosis 30-50
mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 5 hari.
PENATALAKSANAAN DIARE
Edukasi pada Orang Tua
Nasihat pada ibu untuk kembali segera jika ada demam,
tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit,
sangat haus, diare makin sering atau belum membaik.
Indikasi untuk rawat inap pada diare akut adalah malnutrisi,
usia kurang dari 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan
terakhir, adanya dehidrasi dan disentri yang datang dengan
komplikasi.
PENCEGAHAN DIARE
Pencegahan diare menurut Pedoman Tatalaksana Diare
Depkes RI (2006) adalah sebagai berikut:
Pemberian ASI
Pemberian MP-ASI
Menggunakan air bersih yang cukup
Mencuci tangan
Menggunakan jamban
Membuang tinja bayi dengan benar
Pemberian imunisasi campak