You are on page 1of 7

ANALISA KASUS

Pada pasien ini didapatkan:


-BBLC,CB, SMK,spontan.
-Ikterus neonatorum ec.

Hiperbilirubinemia.
Diagnosa tersebut ditegakkan
berdasarkan
Anamnesis,Pemeriksaan fisik dan
Pemeriksaan penunjang yang
tersedia.
.
ANALISA KASUS
BBLC,CB,SMK,SPONTAN
Dari Anamnesis partus pada tanggal 6
september 2011dengan usia gestasi adalah
39 minggu,dengan berat badan lahir 3000
gram.Analisis menurut kepustakaan pada
pasien ini adalah neonatus cukup bulan
sesuai masa kehamilan,karena usia gestasi
aterm antara 37 sampai 42 minggu,dan
berat badan lahir berkisar antara 2500-3999
gram.
ANALISA KASUS
Hiperbilirubinemia
Menurut kepustakaan,ikterus yang timbul
pada Hiperbilirubinemia ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
yang dilakukan dan hasil laboratorium yang
didapat, Bayi laki-laki,usia14 hari tampak
kuning (kramer III),minum
susu(+),demam(-),BAB dan BAK
normal,Riwayat pemberian obat-obatan
pada bayi disangkal.
ANALISA KASUS
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pada
mata sklera ikterik,pada mulut; frenulum
linguae ikterik(+),mukosa mulut ikterik(+)
dan pada kulit tampak ikterus kramer III,
yang muncul pada hari ke 3 kelahiran,hal ini
ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar bilirubin total 16,60 mg/dL.
ANALISA KASUS
Menurut teori jika terjadi ikterus
fisiologik,maka ikterus terlihat pada hari ke2-
3 kelahiran, dan meningkat dengan
kecepatan kurang dari 5 mg/dl/24
jam,dengan kadar 5-6 mg/dl untuk
selanjutnya turun sampai kadarnya dibawah
2 mg/dl. Karena pada bayi Ny.R memiliki
kadar bilirubin di atas 16,60 mg/% untuk
neonatus cukup bulan, sehingga disebut
hiperbilirubinemia.
ANALISA KASUS
Faktorresiko terjadinya hiperbilirubinemia
pada bayi ini dikarenakan ASI diduga akibat
pregnanediol yang memecahkan eritrorosit
lebih banyak sehingga menimbulkan kuning.
pada pasien ini dengan fototerapi,fototerapi
dihentikan bila kadar bilirubin total <12
mg/dl.Prognosis pada pasien ini ad bonam
karena tidak ada gejala bilirubin indirect
malalui sawar darah otak.

You might also like