Professional Documents
Culture Documents
Nicolaus Pradana
1261050025
Pembimbing :
dr. Retno Sawitri, Sp.KK
dr. Shinta J.B Toban Rambu, Sp.KK. MKes
Gambar 6. Di atas menunjukkan adanya kulit yang Gambar 7. Di atas menunjukkan bula yang melebar pada
terkelupas. Gambar diatas diambil dari cursoenarm.net saat dilakukan penekanan. Gambar di atas diambil dari
cursonarm.net
Tabel 2. Di atas menunjukkan skoring derajat pemfigus vulgaris. Tabel di atas diambil dari jurnal
Pemfigus Vulgaris : Diagnosis dan Tatalaksana
HISTOPATOLOGI
Terutama terdapat pada orang dewasa Dapat mengenai anak dan dewasa
Bula berdinding kendur, biasanya generalisata Ruam polimorf, dinding vesikel atau bula tegang
dan berkelompok. Mempunyai tempat predileksi
Pada histopatologik letak vesikel atau bula di Pada histopatologik letak vesikel atau bula di
intraepidermal dan terdapat akantolisis subepidermal
Terutama terdapat pada orang dewasa Terdapat pada semua umur terutama orang tua
Bula berdinding kendur Terdiri dari bula dan vesikel berdinding tegang
Pada histopatologik letak vesikel atau bula di Pada histopatologik vesikel/bula terletak pada
intraepidermal dan terdapat akantolisis subepidermal
Gambar 3. Di atas menunjukkan flaccid blister. Gambar 9. Di atas merupakan bula berdinding
Gambar di atas diambil dari Fitzpatricks Patrick tegang pada penderita pemfigoid bulosa. Gambar
Dermatology in General Medicine. 7th edition. di atas diambil dari Fitzpatricks color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology. 7th edition.
PEMFIGOID SIKATRIKAL
Wiryadi BE. Dermatosis Vesikobulosa Kronik. Menaldi SLSW, editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2016. h 234-8
Payne AS, Stanley JR. Pemphigus. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Lefell
DJ, Wolff K, editor. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th edition. Volume
1. United State of Amerika. Mc Graw Hill. 2012. p 586-99
Jurnal Pemfigus Vulgaris : Diagnosis dan Tatalaksana. 2016 ; 43(12). h 905-8
Diunduh dari : http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_247Pemfigus%20Vulgaris-
Diagnosis%20dan%20Tatalaksana.pdf
Pemphigus Vulgaris and Mucous Membrane Pemphigoid : Update on Etiophatogenesis,
Oral Manifestation and Management. 2011 ; 3(3). p 246-50
Diunduh dari : : http://www.medicinaoral.com/odo/volumenes/v3i3/jcedv3i3p246.pdf
Loo LY, Anjali J, Mark TBY, Etiene WCE, Lin TW. Immunodermatology. Chua SH, Goh
CL, NG SK, Tan SH, editor. Asian Skin a reference color atlas of Dermatology and
Venereology. 2nd edition. Singapore. Mc Graw Hill. 2015. p 301-6
Manifestation of Pemphigus Vulgaris in the Orofacial Region. 2003 ; 76(1). p 55-60
Diunduh dari :
http://www.med.muni.cz/biomedjournal/pdf/2003/01/055-062.pdf
Indonesian Journal of Dentistry, Pemphigus Vulgaris : Pentingnya Diagnosa Dini,
Penatalaksanaan yang Komprehensif dan Adekuat. 2009 ; 16(1). h 1-6
Diunduh dari :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=202178&val=6661&title=PEMP
HIGUS%20VULGARIS%20:%20PENTINGNYA%20DIAGNOSIS%20DINI,%20PENAT
ALAKSANAAN%20YANG%20KOMPREHENSIF%20DAN%20ADEKUAT
British Journal of Dermatology, Guideline for the Management of Pemphigus Vulgaris.
2003 ; 149. p 926-937
Diunduh dari :
http://www.bad.org.uk/library-media%5Cdocuments%5CPemphigus_vulgaris_2003.pdf
Mimouni D, Anhalt GJ.Pemphigus. Lebwohl MG, Heymann WR, Jones JB, Coulson I, editor.
Treatment of Skin Diseases Comprehensive Therapeutic Strategies. 3rd edition. China.
Saunders Elsevier. 2010. p 540-3
International Journal of Current Pharmaceutical Research, Review Article on Treatment of
Pemphigus Vulgaris. 2012 ; 4(4). p 10-3
Diunduh dari :
http://www.ijcpr.org/Issues/Vol4Issue4/604.pdf