Professional Documents
Culture Documents
Aceh Sumatera Kalimantan Gorontalo North Sulawesi North Maluku West Papua Papua
565 (12,25) 984 (2.06) 542(3.78) 220 (20.25) 444 (19,08) 535 (49.14) 594 (72.71) 1.348(42.88)
High burden
(CDR>10/100000)
Or new case> 1000
Low burden DKI Jakarta West Java Central Java EastJava WestSulawesi South Sulawesi SE Sulawesi C. Sulawesi Maluku
CDR<10/100000 417 (4.23) 2.316(5.19) 1.813(5,56) 4.807 (12.65) 211 (17.29) 1.160(14.12) 300(12.91) 368 (13.45) 649 (40.09)
Or new case
Banten D.I. Yogyakarta Bali NTT
<1000 NTB Population: 244,775,797
349 (7.16)
757 (6,75) 121 (3,43) 100 (2,47) 394 (8,56)
Leprosy New Case Detection Rate
Indonesia, By Province, 2012
The Big 5
West Papua :72.71
North Maluku :49.14
Papua :42.88
Maluku :40.09
Gorontalo :20.25
Proportion of Disability Grade 2 and
Child
Indonesia, 2000 - 2010
Proportion of MB Cases
Indonesia, 2003 - 2010
3. Diagnosis
Syarat pemeriksaan :
Pencahayaan cukup, jaga privasi, sistematis
Anamnesis:
Nama, alamat, daerah asal
Riwayat tanda-tanda kulit/saraf yang dicurigai
Riwayat kontak dengan penderita
Riwayat penyakit (lain) sebelumnya
Pemeriksaan :
- Periksa bercak (3D): Dipandang, Diterawang, Diraba
- Palpasi saraf
- Pemeriksaan fungsi saraf
Klasifikasi berdasarkan Ridley-Jopling: TT
BT BB BL - LL
Klasifikasi lain berdasarkan WHO: PB MB
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis
ditambah lab (slit skin smear) bila perlu
(cardinal sign/tanda utama)
Interpretasi hasil lab harus hati-hati
CARDINAL SIGN
KELAINAN PENEBALAN BTA POSITIF
KULIT SARAF DG GGN
(bercak) FUNGSI
YANG MATI
RASA
KUSTA
PB : MB :
- Bercak mati rasa < 5 - Bercak mati rasa > 5
- Penebalan saraf
- Penebalan saraf dengan ggn
dengan ggn fungsi, hanya 1
fungsi > 1
- BTA negatif
- BTA positif
Pembagian Ridley-Jopling
TT
Pembagian Ridley Jopling
Pembagian WHO
LETAK SYARAF TEPI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA
N. Medianus
N. Radialis
N. Ulnaris
N. Peroneus Communis
N. Tibialis Posterior
Fungsi
PB MB RUJUK
Kasus MB
Kasus PB
Diagnosis banding
4. Tatalaksana
Medikamentosa: MDT + ajuvan bila perlu
Non medikamentosa
Konseling
Penilaian cacat (pada kunjungan awal)
POD pada tiap kunjungan ulang (tiap bulan)
Penilaian kebutuhan rehab medik/intervensi lain
MDT
Bagi anak di bawah usia 10 tahun, dosis MDT diberikan berdasarkan berat badan.
- Rifampisin : 10-15 mg/kg BB
- DDS : 1-2 mg/kg BB
- Clofazimine : 1 mg/kg BB
Kondisi khusus
rehabilitasi medik
rehabilitasi bedah/plastik-rekontruksi
rehabilitasi karya/okupasi
rehabilitasi sosial
Rujukan
Defaut /DO
> 3 bln (PB) atau >6 bln (MB) tdk konsumsi MDT harus
dinilai ulang, jika aktif obati kembali. Jika tidak aktif
dianggap RFT
5. Reaksi
Episode akut pada perjalanan penyakit kusta akibat
perubahan sistem kekebalan tubuh.
Dapat timbul sebelum, selama dan sesudah pengobatan.
Pencetus: setelah pengobatan intensif, stres fisik/psikis,
imunisasi, kehamilan, persalinan, menstruasi, infeksi,
trauma, dll
Timbul peradangan AKUT pada kulit, saraf, atau organ
lain; dapat disertai gangguan keadaan umum
Sebelum RR Saat mengalami RR
Tipe I RINGAN
oLesi kulit tambah aktif, lebih menebal
oTidak ada nyeri tekan saraf maupun ggn fungsi
Tipe I BERAT
oLesi kulit merah, teraba panas, sendi sakit
oDemam ringan
oTidak ada nyeri tekan saraf dan ggn fungsi
Tipe II BERAT
oTidak ada ggn organ tubuh lain
oNyeri tekan, jumlah >>, ulserasi
oDapat disertai demam
o Nyeri tekan dan ggn fungsi saraf
Pengobatan reaksi
Skema pemberian prednison untuk rx kusta
Skema pemberian klofazimin untuk rx kusta
Onset/interval Dlm 4-24mgg th/ atau 6 bln 1 th setlh RFT (PB 3 th,
stlh RFT. Pada rx berulang, MB 9th)
sampai 2 th stlh RFT
Timbulnya gejala Mendadak, cepat Lambat, bertahap
Lesi lama Bbrp atau seluruh lesi jadi Eritem dan plak di tepi
berkilap, eritem, bengkak, lesi. Lesi bertambah dan
NT(+), konsistensi lunak. meluas
Edema tangan/kaki (+). Terjadi
perubahan tipe ke arah lebih
baik
Gejala Rx tipe 1 (RR) Relaps
35.484
Profile of stigma in
community
in 5 districts in Indonesia (n=959)
Social discrimination experienced by
people with disability related to leprosy
in 5 districts in Indonesia (n=1,328)
RESOURCES and EFFORTS NEEDED
HEALTH
COMMUNIT GOVERN-
PROVIDER NGO
Y MENT
S
Integration
Elimination Political
to general Partnershi
Of Stigma commitme
health serv p
nt