You are on page 1of 24

Konsep dan Teori

Stress
Presented By

Luluk Fauziyah J
131614153099
M9 Komunitas
Konsep Stress

Hawari (dalam Yusuf, 2004) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat dipisahkan dari
distress dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres merupakan reaksi
fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya dan apabila fungsi organ tubuh
sampai terganggu dinamakan distress. Sedangkan depresi merupakan reaksi kejiwaan
terhadap stressor yang dialaminya.
Ancaman, tantangan pd individu
Stress
Respon thd situasi
Proses dimana individu menilai
dan mengatasi tantangan dan
ancaman yg berasal dari
lingkungannya
Efek Positif : motivasi utk
menaklukkan masalah
Efek Negatif : -
Sumber ancaman

3
Konsep konsep stress

Stress sebagai Stimulus


Menurut konsepsi ini stres merupakan stimulus yang ada dalam lingkungan
(environment). Individu mengalami stres bila dirinya menjadi bagian dari lingkungan
tersebut. Dalam konsep ini stres merupakan variable bebas sedangkan individu
merupakan variabel terikat

Stress sebagai respon


Konsepsi kedua mengenai stres menyatakan bahwa stress merupakan respon atau
reaksi individu terhadap stressor. Dalam konteks ini stress merupakan variable
tergantung (dependent variable) sedangkan stressor merupakan variable bebas atau
independent variable.
Pengertian stres yang mengacu pada konsepsi stres merupakan respon diantaranya
dikemukakan oleh E.P. Gintings. Menurut Gintings (1999 : 5-6), stres ialah reaksi tubuh manusia
kepada setiap tuntutan yang dialami oleh seseorang dalam hal sebagai berikut.
Keletihan dan kelelahan akibat kehidupan.
Suatu keadaan yang dinyatakan oleh suatu sindroma khusus dari peristiwa biologis.
Mobilisasi pembelaan tubuh yang memungkinkan adaptasi terhadap peristiwa kekerasan
atau ancaman.
Tergangguangan mekanisme keseimbangan dalam diri seseorang yaitu keseimbangan dalam
dan keseimbangan luar yang bersifat fisik, sosial, mental, dan spiritual oleh karena
perubahan mendadak yang sifatnya tidak menyenangkan maupun menyenangkan.
Mengecilnya potensi seseorang karena adanya luka-luka perasaan, beban berat, dan
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam diri seseorang
Stress sebagai respon

Respon individu terhadap stressor memiliki


dua konponen, yaitu : komponen psikologis,
misalnya terkejut, cemas, malu, panik,
nerveus, dst. dan komponen fisiologis,
misalnya denyut nadi menjadi lebih cepat,
perut mual, mulut kering, banyak keluar
keringat dst. respon-repons psikologis dan
fisiologis terhadap stressor disebut strain
atau ketegangan.
Dari aspek Respon ( reaksi stres dari dalam tubuh).
General adaptation syndrome (GAS) TEORI HANS SELYE

Stress : respon fisiologis dan psikologis


tubuh terhadap situasi yang mengancam
atau menantang dan memerlukan beberapa
jenis penyesuaian

Tahap peringatan (Alarm) dan


mobilisasi
Waspada thd stresor
Tahap Resistansi
Menghadapi stresor
Tahap Kelelahan
Munculnya konsekuensi negatif
G.A.S (General Adaptation Syndrome) stres
General Adaptation Syndrome
Stressor
Tuntutan tubuh yg memerlukan penyesuaian diri dan membawa reaksi stress

G. A. S.
3 Tahap:
1. Alarm = Peringatan
2. Resistance = Perlawanan
3. Exhaustion = Kelelahan

Adaptasi : sehat atau sakit


General Adaptation Syndrome
Alarm
Aksi melawan atau menghindar : tubuh memobilisasi sumber dayanya
untuk bertempur melawan ancaman; mengaktifkan sistem syaraf
simpatetik

Resistance
Meningkatkan kemampuan melawan stressor melalui rangsangan fisiologis
tingkat sedang: kemampuan utk menahan stresor tambahan menjadi
berkurang

Exhaustion
Penipisan sumber daya memunculkan penyakit dan gangguan (misalnya, detak
jantung kronis tinggi dan kemungkinan naiknya tekanan darah meningkat
serangan jantung dan stroke).
Lazarus and Folkmans Theory
(TheaboutStress
Talking SEO Response)

Emotional Component: Behavioral Component:


Physiological component

kecemasan, takut, strategi (baik


rangsangan, perilaku dan mental)
kesedihan, kebencian dan
sekresi berbasis emosi
kegembiraan (jika stress atau masalah.
hormon.
.

berasal dr tantangan)
The Interactional Model (Folkman and
Lazarus, 1984)

Stressor Terjadinya peristiwa yang menimbulkan


stress

Bagaimana perasaanku terhadap itu ?


Primary appraisal

Secondary appraisal Bagaimana mengatasinya ?

Outcome Tidak bisa diatasi Stres !


Lazaruss Cognitive Theory
Stressor Lazarus menekankan bhw
Selye menekankan bhw
proses mental menentukan
stress tgt pd intensitas
terjadinya stress
stressor
Appraisal

G. A. S.

Adaptasi : sehat / sakit


Stres Sebagai Interaksi antara Individu
dengan Lingkungan

Interaksi
Antara individu dengan lingkunga

Interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai
hubungan transaksional. Di dalam proses hubungan ini termasuk juga proses penyesuaian.
(Bart Smet, 1994 : 111).

Dalam konteks stres sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan,


stres tidak dipandang sebagai stimulus maupun sebagai respon saja,
Wearable
tetapi Computer
juga suatu proses di mana individu juga merupakan pengantara
(agent) yang aktif, yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi
perilaku kognitif dan emosional
Menurut Bart Smet (1994 : 130-131), reaksi terhadap stres bervariasi antara orang
satudengan yang lain dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama, karena
pengaruh variabel-varibel sebagai berikut.
Kondisi individu, seperti : umur, tahap
perkembangan, jenis kelamin, temperamen,
inteligensi, tingkat pendidikan, kondisi fisik, dst.

Variabel sosial-kognitif, seperti ; dukungan sosial yang dirasakan, jaringan


sosial, dst.

. Karakteristik kepribadian, seperti : introvert atau ekstrovert, stabilitas emosi secara umum, ketabahan,, dst

Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial


yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial, dst.

Strategi koping
Stres Sebagai Hubungan antara
Individu dengan Stressor
Stres bukan hanya dapat terjadi karena faktor-faktor yang ada di lingkungan. Bahwa stressor juga bisa
berupa faktor-faktor yang ada dalam diri individu, misalnya penyakit jasmani yang dideritanya, konflik internal,
dst. Oleh sebab itu lebih tepat bila stres dipandang sebagai hubungan antara individu dengan stressor, baik
stressor internal maupun eksternal.

Konsep tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh W.F. Maramis (1980 : 65-
69), mengenai sumber stress. Menurut Maramis, stress dapat terjadi karena
frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis.
a.Frustrasi merupakan terganggunya keseimbangan psikis karena tujuan gagal
dicapai.
b. konflik adalah terganggunya keseimbangan karena individu bingung
menghadapi beberapa kebutuhan atau tujuan yang harus dipilih salah
satu.
c.Tekanan merupakan sesuatu yang mendesak untuk dilakukan oleh
individu.
d.Krisis merupakan situasi yang terjadi secara tiba-tiba dan yang dapat
menyebabkan terganggunya keseimbangan.
Definisi Stress

Stress respon fisik,


emosional, kognitif dan
perilaku thd peristiwa yg
dinilai mengancam atau
menantang
Stresor peristiwa yg Frustration pengalaman psikologis karena tujuan tdk tercapai / keinginan tidak
menyebabkan reaksi dipenuhi
stres Agresi tindakan merusak / menyerang
Distres akibat dari Pengalihan agresi mengalihkan rasa frustrasi dpd objek lain
stresor yang tidak
menyenangkan dan tidak Escape or withdrawal meninggalkan peristiwa stresor dg cara berfantasi, drug
diharapkan abuse, atau apati

Eustres akibat dari Pressure - pengalaman psikologis karena tekanan dari luar
peristiwa positif, atau
jumlah stres optimal yg Uncontrollability - derajat kontrol thd suatu situasi. Semakin kurang daya kontrol
dibutuhkan seseorang makin besar stres
utk meningkatkan
kesehatan dan
kesejahteraan nya
Gejala Stress

Makan banyak, merokok,


minum banyak, bicara
sakit kepala, gangguan
cepat, sering tidur
pencernaan, gemetar,
sesak nafas

gejala kognisi, gejala


emosi, dan gejala tingkah
laku.
Strategi Koping
Coping adalah usaha untuk mengatasi emosi yang umumnya negatif, yang terjadi
akibat stres.
1. Lazarus dan Folkman (Davison et al, 2006: 275-276), mengidentifikasi dua
macam c oping thd stress, yaitu:

Problem-focused coping
(coping yang berfokus pada masalah)

respon ditujukan untuk mengurangi, memodifikasi, atau menghilangkan sumber stres (misalnya, jika nilai studi rendah -mengurangi
jam bermain, merubah strategi studi, dll).

Emotion-focused coping
(coping yang berfokus pada emosi)

respon yang ditujukan untuk mengurangi dampak emosional dari stressor (misalnya: menolak, lari ke agama, angan-angan, humor,
alkohol / obat-obatan, seks bebas).
Coping terhadap stress
Coping thd stres dapat dilakukan dgn flight response, fight response, dan freeze
response (Yulia D. Gunarsa, 2000: 140-141)

flight response
menghindar dari masalah atau situasi penyebab stress

fight response
: menghadapi masalah atau stressor

freeze response:
berdiam diri, pasrah menyerah terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
Koping Terhadap Stress
W.F. Maramis (2000: 71) membedakan coping terhadap stres menjadi dua macam,
yaitu

Taks oriented
mengatasi sres secara realistis dan rasional.

Ego oriented (ego defence mechanism)


mengatasi stres dgn melakukan pembelaan pada ego atau
keakuannya. Ego oriented dapat dilakukan dengan:
1)rasionalisasi, 2) regresi, 3) fiksasi, 4) displacement, 5)
proyeksi.
Stres dan resistensi thd penyakit
Efek Tidak langsung thd kesehatan
Merangsang perilaku berisiko
Misal : Merokok, minuman keras

Gangguan psikosomatis
Efek fisiologis dari gangguan psikologis
Mis : hipertensi, sakit kepala, migren

Serangan thd Daya Tahan Tubuh (sistim imun)


Stres scr kumulatif menyerang daya tahan tubuh
Mengalihkan energi ke otot dan otak
Meskipun stres bersifat singkat tetap berdampak pd sistem imun
Stres melemahkan sistem imun meningkatkan resiko kanker :
depresi
Bereavement / kesedihan yg berlarut-larut
Meluap/meledaknya emosi negatif
Harapan dan tekad berhubungan dg kesembuhan penderita kanker
21
Olahraga
Faktor untuk Menghindari
Aktivitas Sosial Stres
Tidur cukup dan nyenyak
Makanan bergizi
Bersenang-senang/berlibur
Manajemen waktu
Melatih ketrampilan
coping

22
There are only two ways to live your life. One is as though
nothing is a miracle.
The other is as though everything is a miracle.
- Albert Einstein
Thats all. Thank you!
Any Questions?

You might also like