You are on page 1of 15

BAB V

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PENYAKIT DIARE


DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM

Muta Mimah
1102013186
Dosen Pembimbing: Irwandi M.Zen,Lc., MA

Fakultas kedokteran
Universitas YARSI
2016
5.1 Kebersihan dan Kesehatan Menurut Pandangan
Islam
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang
merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam
terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan
disebut dengan al-Thahrah. Dari aspek kebersihan dan kesehatan,
al-Thahrah merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna
untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Bersuci merupakan bagian dari iman, disebutkan dalam hadis Nabi:




Dari Abi Mlik al-Asy'ari, ia berkata: Rasulullah saw. berkata:


"Bersuci termasuk sebagian iman " (HR. Muslim dan al-Drimi)
Berpijak pada prinsip bahwa menjaga adalah lebih baik daripada
mengobati, sehingga para pakar kedokteran dan Islam sepakat
menyatakan bahwa menjaga kebersihan agar tidak terserang penyakit
adalah upaya terbaik.

Dalam ayat lain ditegaskan Allah memuji seorang laki-laki di Masjid Quba'
karena kesuciannya, disebutkan pada ayat berikut:


Artinya:
di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai
orang-orang yang bersih"(QS. At-Taubah (9):108).
Kebersihan diri erat kaitannya dengan kesehatan.

Dianjurkan berdoa agar terhindar dari penyakit dan berusaha menjauhinya,


sejumlah hadis yang menganjurkan berdoa memohon kesehatan dan
dijauhkan dari berbagai penyakit, antara lain:

Artinya: Mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat (HR.


Ahmad, at-Turmudzi, dan al-Bazzr).
5.2 Konsep Pencegahan Diare dalam Pandangan Islam

Konsep pencegahan diare dalam sudut pandang Islam

Menghindari
Pemberian Shalat Menjaga
Berwudhu daerah
ASI Tahajud Kebersihan
wabah diare
1. Pemberian Asi
ASI merupakan salah satu keajaiban ciptaan Allah dengan segudang manfaat yang
dapat ditemukan dalam kandungannya. ASI berguna untuk meningkatkan imunitas
anak dan mengikatkan hubungan batin yang kuat antara ibu dengan sang anak.
Manfaat akan sangat terasa dan menjadi berkah bila dilakukan sesuai tuntunan
dalam firman Allah sebagai berikut:













Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi
makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.(QS Al-Baqarah: (2)233).
Perintah Allah itu bukan tanpa tujuan. Lebih dari 1,5 juta anak-anak di
dunia meninggal karena diare pada tahun 2004 dimana 80% diantaranya
adalah usia dibawah dua tahun. Kejadian tersebut berhubungan dengan
imunitas anak yang buruk, sehingga perlu adanya perbaikan imunitas
melalui pemberian ASI agar tidak mudah terinfeksi. Morbiditas dan
mortalitas balita yang mengalami kekurangan asupan ASI meningkat di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Anak dengan tingkat pemberian ASI yang rendah atau tidak mencukupi
akan menjadi rentan terinfeksi patogen yang selanjutnya akan
menimbulkan penyakit diare atau disentri. Sebaliknya, Seorang hamba
taat dan patuh dengan perintah Allah akan menyusui anaknya selama dua
tahun dan kemudian terhindar dari bahaya mortalitas dan morbiditas
diare.
2. Shalat Malam (Tahajud)
Rasulullah bersabda, Shalat tahajud dapat menghapus dosa,
mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit (H.R.
Tirmidzi).

Shalat tahajud yang dilaksanakan dengan penuh kerelaan, niat ikhlas, dan
khusyuk telah diteliti dapat menurunkan hormon kortisol dan
meningkatkan ketahanan sistem imun . Kortisol merupakan hormon yang
memiliki efek imunosupresan atau menekan sistem imun tubuh manusia .
Penurunan hormon ini akan menyebabkan terhentinya proses
penghambatan sistem imun. Dengan demikian, perkembangan dan
proliferasi sel-sel imun tubuh dapat meningkat diikuti bertambahnya
antibodi, termasuk IgA yang bermanfaat untuk melindungi saluran mukosa
gastrointestinal dari patogen yang jika menginfeksi akan menyebabkan
diare.
3. Menjaga Kebersihan.
Orang-orang yang selalu menjaga kebersihan lingkungan akan ditingkatkan
kadar imannya dan akan dijauhkan dari berbagai penyakit.

Allah juga berfirman pada ayat berikut :




Artinya: Dan pakaianmu bersihkanlah!(QS. Al-Mudatsir(74):4)

Orang dengan pakaian bersih cenderung cakap dalam memelihara


kebersihan lingkungannya juga karena perintah untuk menjaga kebersihan,
seperti yang dilengkapi dalam hadits, tidak menyebutkan kebersihan
hanya di pakaian, akan tetapi seluruh aspek kehidupan dari jasmani,
rohani, dan lingkungan, termasuk makanan dan minuman harus tetap
terjaga agar penyakit-penyakit tidak bermunculan
Ayat mengenai konsep kebersihan dapat ditegaskan dengan sabda
Rasulullah. Jabir R.A pernah mendengar Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya setan itu selalu hadir di sisi seseorang, bahkan ketika
seseorang makan, setanpun hadir di situ. Apabila sebagian makananmu
jatuh, maka buanglah bagian yang kotor dan makanlah bagian yang tidak
kotor, serta janganlah kau biarkan makananmu untuk setan. Apabila kamu
selesaikan makan, kulumlah jari-jarimu, karena kamu tidak tahu bagian
mana makananmu yang ada berkahnya (H.R. Muslim).

Hadits tersebut menegaskan konsep bersih dari aspek makanan. Makanan


yang jatuh itu kotor dan sangat rentan dihinggapi patogen, seperti bakteri
dan virus. Perintah untuk membuang makanan yang sudah kotor tersebut
merupakan salah satu pencegahan diare yang berkaitan dengan sanitasi
buruk, baik sanitasi lingkungan yang berkaitan dengan sandang, papan,
maupun pangan
4.Berwudhu
Allah berfirman pada ayat berikut :





Artinya: Apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuhlah) kakimu sampai ke kedua mata kaki (QS. Al-
Maaidah:6).

Sungguh sangat dimuliakan dan sangat istimewa orang-orang yang


dapat menjaga wudhunya. Orang yang mampu menjaga wudhunya
dengan baik hanyalah orang-orang yang berprilaku disiplin tinggi
dan cinta kebersihan juga kesucian, karena salah satu rukun wudhu
adalah tertib, yaitu berurutan sesuai syariat, sehingga dengan
berwudhu, sekaligus merupakan latihan kedisiplinan dalam
menjaga kebersihan
Anggota badan yang harus dibersihkan dalam wudhu sebagian
besar adalah bagian tubuh yang sering mengalami kontak dengan
lingkungan, seperti kepala, tangan, dan kaki yang rawan dihinggapi
kuman penyakit. Jadi, wudhu akan menyingkirkan kotoran beserta
kuman penyakit yang ada di permukaan anggota wudhu.
Orang yang akan mendirikan shalat pasti akan berwudhu terlebih
dahulu untuk mensucikan diri. Jika diperhatikan, waktu shalat itu
hampir sama dengan waktu makan. Waktu zuhur bersamaan
dengan waktu makan siang, kemudian waktu makan malam hampir
bersamaan dengan waktu shalat maghrib atau isya. Hal ini sangat
bermanfaat dan menjamin kebersihan seseorang sebelum mulai
makan dari segala jenis kotoran yang ada di tangan atau bagian
tubuh lainnya yang kemudian akan menurunkan risiko infeksi
patogen penyebab diare.
Hadits berikutnya disebutkan dalam kitab makanan baabul aklu
bilyamiini, Umar R.A berkata bahwa Rasulullah bersabda.

Apabila seseorang makan, maka makanlah dengan tangan kanan.


Dan apabila sesorang minum, maka minumlah dengan tangan
kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya
(H.R. Muslim).

Islam telah mengatur manusia sedemikian detailnya dalam masalah


kebersihan dan adab makan. Rasulullah memerintahkan manusia
untuk makan menggunakan tangan kanan dan bersitinja
menggunakan tangan kiri. Makna dari perintah tersebut adalah
untuk mencegah transmisi atau penularan penyakit diare melalui
jalur fekal-oral, karena jalur transmisi tersebut merupakan jalur
utama untuk masuknya patogen penyebab diare.
5. Menjauhi daerah wabah
Wabah diare sangat mudah berkembang dan menular dalam situasi
tertentu. Keadaan lingkungan yang memiliki sanitasi buruk, ditambah
dengan status kesehatan individu yang termasuk faktor risiko akan
memudahkan penyebaran penyakit diare. Namun, ada cara yang
dianjurkan untuk menghindari perluasan penyakit diare, yaitu dengan
menjauhi daerah wabah penyakit diare agar tidak ikut tertular. Usamah
bin Zaid R.A berkata bahwa Rasulullah bersabda:
sesungguhnya penyakit/wabah ini adalah azab yang ditimpakan kepada
orang-orang sebelum kalian, setelah itu wabah tersebut berada di bumi,
kemudian suatu saat menghilang dan suatu saat datang. Barang siapa
mendengar bahwa di suatu daerah sedang terjangkit wabah, maka
janganlah dia datang kesana. Dan barang siapa berada di daerah yang
sedang dilanda wabah maka janganlah dia menyingkir dari situ (H.R.
Muslim).
SEKIAN TERIMA KASIH

You might also like