You are on page 1of 37

IVA TEST & PAP SMEAR

dr. Leonita Budi Utami


PENDAHULUAN

Pemeriksaan IVA dan pap smear sebenarnya mempunyai tujuan yang


sama, yaitu pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan pra kanker
di mulut rahim atau kanker serviks. Di sini yang mebedakan hanya terletak
pada metode dan keakuratannya.

Meski begitu, baik pap smear maupun IVA tidak bisa mendeteksi
seluruh kelainan pada organ kewanitaan, hanya untuk kelainan-kelainan
yang terjadi di mulut rahim atau serviks saja.
Gejala Kanker Leher Rahim

1. Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit


2. Tahap lanjut :
a. Keputihan yang berbau
b. Pendarahan dari liang senggama
c. Pendarahan setelah senggama
d. Nyeri panggul
e. Pendarahan pasca menopause
Faktor risiko kanker leher rahim :

a) Hubungan seksual pada usia muda


b) Berganti-ganti pasangan seksual
c) Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin
d) Sering menderita infeksi daerah kelamin
e) Anak lebih dari tiga
f) Kebiasaan merokok
g) Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma
Virus tipe tertentu
IVA TEST
PENGERTIAN

IVAadalah pemeriksaan skrining kanker


serviks dengan cara inspeksi visual pada
serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA).
kelebihan Metode skrining IVA
Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.
Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter
ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat
pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga
medis terlatih
Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat
sederhana.
Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
Syarat IVA TEST
1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan
hubungan seksual
PelaksanaanskriningIVA
Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.
Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada
pada posisi litotomi.
Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
Spekulum vagina.
Asam asetat (3-5%)
Swab-lidi berkapas
Sarung tangan
TeknikIVA
Dengan spekulum melihat serviks yang dipulas
dengan asam asetat 3-5%. Pada lesi prakanker
akan menampilkan warna bercak putih yang
disebut aceto white epithelum Dengan
tampilnya porsio dan bercak putih dapat
disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai
tindak lanjut dapat dilakukan biopsi.
KategoripemeriksaanIVA

1) IVA negatif = Serviks normal.


2) IVA radang = Serviks dengan radang
(servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip
serviks).
Next...
3) IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium)
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada
diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau
kanker serviks in situ).

4) IVA- Kanker serviks


Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium
kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian
akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif
dini.
Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan Pap Smear...
Pada tahun 1940Dr.George Papanicolaouseorang Patologis berkebangsaan

Amerika, mengembangkan sebuah teknik penapisan (Pap Smear) untuk

mengetahui keberadaan sel kanker yangterdapat pada cervix.

Sebagai hasildaripenemuan teknik penapisan tersebut angka kematian

yang diakibatkan oleh kanker cervix telah menurun secara signifikan dalam

40 tahun terakhir.

Penapisan tersebut tidak hanya dapat menemukan sel kanker, tapi juga sel

pendahulunya (pre-cancerous cell), Dengan diidentifikasi dan dieradikasinya

sel tersebut maka progresifitas dari sel kanker dapat dicegah.


Definisi PAP SMEAR
Pengertian Pap Smear adalah suatu teknik
penapisan untuk mengambil sampel sel dari
serviks. Pap smear disebut juga Cervical Smear.
Papanikolaou test atau Pap smear adalah
metode screening ginecology, dicetuskan
oleh Georgios Papanikolaou, untuk
menemukan proses-proses premalignant dan
malignant di ectocervix, dan infeksi dalam
endocervix dan endometrium.
Bentuk Pap Smear

Pap smear yang standar dilakukan adalah


melakukan apusan spesimen pada objek glass,
yang kemudian diproses dan dibaca oleh
sitoteknologis.
Next....
Saat ini terdapat teknik terbaru pap smear
yaitu dengan meletakkan spesimen pada
suatu medium cair yang kemudian dilakukan
penapisan dengan bantuan komputer disebut
dengan Thin Preparation. semua teknik
tersebut didesain untuk meningkatkan akurasi
dari penapisan tersebut.
Gambaran Fisiologis
Epitel dari Serviks terdiri dari stratified squamous cells pada
ektoserviks yang bertransisi menjadi epithel kolumnar
mucinus di endoserviks, perbatasan antara kedua jaringan
tersebut dinamakan squamocolumnarjunction (SCJ).
Epithel kolumnar endosevikal bertranformasi (metaplasia)
secara aktif menjadi epithel skuamous saat remaja dan ketika
kehamilan. Area yang mengalami perubahan metaplasia ini
disebut zona tranformasi. Jaringan ini berisiko dipengaruhi
oleh faktor onkogenik, seperi Human papillomavirus (HPV),
untuk menyebabkan terjadinya perubahan neoplastik.
Area-area tersebutlah yang harus diambil sampelnya ketika
melakukan Pap Smear.
Rekomendasi Pemeriksaan

Secara umum Pap smear dapat mendeteksi


90% kanker servikal, 50% kanker uterus, dan
10% kanker ovarium.

1. Wanita yang tidak berisiko tinggi terkena


kanker serviks:
Rekomendasi Pemeriksaan

2. Wanita yang berisiko tinggi, yang harus


melalui penapisan setiap tahunnya. Yaitu:
Pasangan seksual multipel.
Infeksi HPV.
Infeksi HIV.
Wanita perokok.
Kapan Melakukan Pap Smear?

Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak


setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau
yang telah melakukan hubungan seksual. Para
wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70
tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada
masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap
Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 3
hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak
sedang menggunakan obat obatan vaginal.
Pap Smear Technique
Positioning Privacy
Buttocks just off table
Good Lighting
Drape
Standby
Inspect
SPREAD LABIA
DISCHARGE
ULCERS
GROWTHS
Vaginal Speculum
Warm Speculum
Warm water
Not too hot
Lubricates speculum
Insert Speculum

Spread labia
Keep labia apart
Blades remain closed
until fully inserted
Squamo-Columnar Junction
Junction of pink cervical skin
and red endocervical canal
Inherently unstable
Key portion of the cervix to
sample
Most likely site of dysplasia
Ayers Spatula
Concave end to fit the
cervix
Convex end for vaginal
wall and vaginal pool
scrapings
Sample Cervix
Use concave end
Rotate 360 degrees
Dont use too much
force (bleeding, pain)
Dont use too little force
(inadequate sample)
Cytobrush
Insert ~ 2 cm (until
brush is fully inside
canal)
Rotate only 180 degrees
(otherwise will cause
bleeding)
Make Pap Smear
As thin as possible
Properly labeled
Spray with Fixative
Within 10-15 seconds
Allow to fully dry
before packaging
Cytologic Fixative
(hairspray works
acceptably also)
Klasifikasi PAP Smear

Hasil dari pap smear dapat berupa hasil false


positive atau false negative
Untuk mendiagnosis kanker serviks dan lesi pra
kanker diperlukan
kerjasama yang baik antara klinikus
(kolposkopi) ahli sitologi (tes PAP) dan
ahli patologi (biopsi), dan mempergunakan
bahasa, dan cara pelaporan yang
sama.
Referensi
1. Manual of Outpatient Gynecology, 4th edition: by Carol Havens (Editor), Carol S.
Havens, Nancy D. Sullivan (Editor), Nancy D. Sulivan (Editor) By Lippincott Williams & Wilkins
Publishers; (March 15, 2002)

2. DLT, Maringan. Perkembangan dalam penanganan Pra kanker Serviks. Sub. Bag. Onkologi
Bag/SMF OBGYN FKUP/RSHS Bandung. 1991.

You might also like