Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 21 KELOMPOK 22
Perubahan sistem tubuh pada lansia
a. Rongga mulut :
- Hilangnya tulang periosteum dan periodental,
penyusutan dan fibrosis pada akar halus,
pengurangan dentin, dan retraksi struktur gusi
- Hilangnya kuncup rasa
- Atrofi pada mulut
b. Esofagus, lambung, dan usus
- Dilatasi esofagus dan penurunan refleks muntah
- Penurunan motilitas lambung
c. Saluran empedu, Hati, kandung empedu, dan
pankreas
- Pengecilan ukuran hati dan pankreas
Stenosis aorta
b. Neurologi
TIA
Stroke
Serangan kejang
Parkinson
Penyakit sereblum
6. Idiopatik
7. Sinkop
Drop attack
Terbakar matahari
8. Faktor lingkungan
Perabotan rumah tangga yang tidak layak pakai
9. Faktor situasional
Aktifitas
Lingkungan
Penyakit akut
Pemeriksaan
Pada pasien geriatri, kita harus melakukan
pemeriksaan secara holistik, dan tepat, meliputi:
a. Anamnesa riwayat penyakit
b. Pemeriksaan fisik
c. Assesmen fungsional
Evaluasi dan Penanganan
Kesalahan evaluasi pada orang tua setelah terjadi
cedera adalah kesalahan menilai tekanan darah
dan denyut nadi yang normal.
Penanganan
Airway
Pemasangan nasogastric tube atau nasotracheal tube
harus hati-hati karena kerapuhan nasopharynx
terutama sekitar concha.
Pendarahan yang akan terjadi merupakan penyulit
yang berbahaya.
Penggunaan endotracheal tube untuk definitif airway.
Jika terjadi obstruksi akut atau plika vokalis tidak
terlihat maka dikerjakan krikotirotomi surgical.
Breathing
Penurunan cadangan respirasi disebabkan oleh
pertambahan umur dan penyakit-penyakit menahun.
Oksigen tambahan harus diberikan dan dilakukan
pemasangan intubasi dan ventilasi mekanik.
Pada cedera dinding dada (patah tulang iga dan
contusio paru), simple pneumothoraks, hemotoraks
penanggulangan nyeri dan pulmonary toilet.
Kompilkasi paru : atelektasis, pneumonia, dan edema
paru perawatan RS.
Circulation
Monitoring dini dan penanganan secara cepat.
Monitoring pemberian kristaloid pada pasien dengan
hipertensi yang mendapat pengobatan diuretik jangka
lama cegah terjadinya gangguan elektrolit balance.
Resusitasi awal dengan cairan elektrolit isotonis 1-2 liter
diberikan dengan cepat pantau respon pasien
pemberian cairan berikutnya.
Cedera yang hebat dan disertai hipertensi dan
metabolik asidosis disertai cedera otak kematian.
Disability (cedera kepala)
Cedera pada orang tua lebih sering terjadi subdural
dan intraparenkimal hematom.
Penggunaan antikoagulan menjadi salah satu faktor
terjadinya hematom.
Pemeriksaan CT pada kepala memberikan informasi
yang cepat,tepat dan akurat pada struktur yang rusak
seperti pada otak,tulang tengkorak dan jar. penyokong
lainnya.
Disability (cedera servikal spine)
Cedera tulang belakang akan sulit didiagnosis karena
adanya osteoporosis dan osteoatritis.
Degenerasi pada ligamen intervertebralis dapat
menyebabkan subluxasi.
MRI sangat berguna untuk menengakkan diagnosis
pada kelainan ini.
Exposure
Kulit dan jaringan ikat pada orang tua mengalami
perubahan seperti jumlah sel yang berkurang, kekuatan
yang berkurang dan fungsi yang menurun.
Dermis berkurang 20% ketebalannya akibat penurunan
aliran darah dan jumlah sel menurunnya kemampuan
pengaturan panas tubuh dan penurunan fungsi barier
terhadap infeksi bakteri menurunnya kemampuan
penyembuhan luka.
Cegah terjadinya hipotermia.
Perhatian Khusus
Penggunaan obat-obat
Beta-adrenergik blocking agent menurunnya fungsi
kronotropik.
Ca channel blocker mencegah terjadinya vasokonstriksi perifer
hipotensi.
NSAID terjadinya kehilangan darah karena efek pada fungsi
platelet.
Steroid dan beberapa macam obat lain penurunan respon
inflamasi.
Pemakaian Antikoagulan jangka panjang kehilangan darah.
Penggunaan diuretik jangka panjang dehidrasi dan
berkurangnya kadar kalsium dan natrium.
Penggunaan obat hipoglikemik kesulitan kontrol glukosa
serum.
Usaha menghilangkan rasa nyeri dilakukan setelah resusitasi.
Kekerasan pada orang tua digolongkan menjadi :
Physicalabuse
Sexual abuse
Tidak diperdulikan
Psychological abuse
Pelanggaran HAM
Keputusan pada akhir hayat