Professional Documents
Culture Documents
A Agustus 2012
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya
TA 2012-2013
Harga material (cost)
Berat (weight)
Keawetan (durability)
2
Material baja terdiri dari campuran Fe (ferro)
dan C (carbon). Komposisi dan temperatur
campuran menghasilkan sifat (karakteristik)
dari material yaitu: Plasticity, brittleness,
malleability, hardness, fatigue, ductility
3
STEEL = FERRO ( Fe) + CARBON ( C )
4
Beban yang bekerja pada suatu konstruksi
akan diterima oleh material konstruksi
5
Tegangan (stress) :
Gaya / luas penampang ( F/A )
- Lengkung (bending)
- Puntir (torsion)
6
Regangan (strain) : deformasi / panjang ( l / l )
8
Typical yield behavior for
non-ferrous alloys.
10
A stressstrain curve typical
of structural steel
1. Ultimate Strength
2. Yield Strength
3. Rupture
4. Strain hardening region
5. Necking region.
A: Apparent stress (F/A0)
B: Actual stress (F/A)
11
A stressstrain curve typical
For brittle material
1. Ultimate Strength
2. Yield Strength
12
Peraturan mengenai material
17
Pipe flattening test
Panjang spesimen 1,5 kali diameter pipa (10 mm<L
spesimen<100 mm)
Untuk welded pipe, jalur pengelasan pada spesimen diletakkan
90o dari arah tekanan yang diberikan.
18
Drift expanding test Ring expanding test
19
Gaya berat dan bouyancy tidak sama disetiap bagian kapal
Berat akibat konstruksi dan distribusi muatan tidak merata
Distribusi dari bouyancy tidak sama sepanjang kapal karena luas
permukaan basah disetiap bagian tidak sama.
20
Bending moments in a seaway
21
Pada kapal, neutral axis umumnya berada
dekat ke bagian bawah kapal
23
Racking, deformasi yang terjadi akibat:
Pada saat rolling kapal, geladak (deck) cenderung
akan bergerak terhadap struktur dasar kapal.
Sisi kapal akan bergerak relatif terhadap sisi
lainnya.
Attempt to reduce
torsion moment
25
Panting
Akibat fluktuasi tekanan pada lambung kapal akibat
gelombang yang bekerja pada lambung kapal
Semakin besar pada kondisi pitching
Pounding
Terjadi pada bagian kulit dasar (bottom shell) dan
gading-gading dibagian depan saat kapal bergerak.
Semakin besar pada kondisi balas (lightly ballast
condition)
Umumnya terjadi pada bagian lambung dasar
belakang sekat tubrukan
26
Sambungan antara sekat melintang dan membujur.
27
Brittle fracture
A sharp notches
Metallurgical properties
Thickness of plate
Fatigue failures
Occurs very slowly
28
29
30
Modulus [cm]
termasuk pelat ikut
31
Section 2: Material
1. Normal strength hull structural steel
1.1 Normal strength hull structural steel is a hull structural steel with
a minimum nominal upper yield point ReH of 235 N/mm and a
tensile strength Rm of 400 - 520 N/mm , see also Section 17.A.3.
1.2 The material factor k in the formulae of the following Sections is
to be taken 1,0 for normal strength hull structural steel.
1.4 If for special structures the use of steels with yield properties less
than 235 N/mm has been accepted, the material factor k is to be
determined by:
k = 235 / ReH ReH [ N/mm ] k
315 0,78
Tabel 2.1. Material factor k
355 0,72
390 0,66
32