Professional Documents
Culture Documents
(Airway Management)
HIPERCCI SERANG
PELATIHAN BATAM 17-22 SEPTEMBER 2012
Pengertian : tindakan yang dilakukan
untuk membebaskan jalan napas dengan
tetap memperhatikan kontrol servikal
1) Tanpa alat
Membuka jalan nafas dengan proteksi cervikal
Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat
dagu)
Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat
sudut rahang bawah)
Chin Lift
dorong sudut
rahang kiri dan
kanan ke arah
depan sehingga
barisan gigi
bawah berada di
depan barisan
gigi atas
Dengan alat bantu
Airway adjunct
16
Oropharyngeal airway
Nama lain : - Mayo
- Guedel
Memberikan fasilitas untuk suctioning
Mencegah endotrakheal tergigit pasien
17
Oropharingeal airway
Orang dewasa :
Besar ukuran : 5
Medium ukuran : 4
Small ukuran : 3
Cara insersi : - dengan bantuan tounge spatel
- disimpan terbalik lalu diputar
perlahan-lahan
19
Teknik Insersi Oropharyngeal Airway
20
Nasopharyngeal airway
tube tanpa cuff
dari plastik atau karet yang soft ( lunak )
dipilih bila insersi oropharingeal sulit.
oleh karena :
- trimus,
- trauma masif di mulut,
- interdental wiring
Alat ini juga berguna :
pasien-pasien yang napas
spontan dan masih semiconscious
21
Nasopharyngeal airway
23
Laryngeal Mask Airway (LMA)
LMA bukan merupakan airway definitif seperti
halnya endotracheal tube (ETT)
Pemasangan alat ini cukup sulit dan
membutuhkan banyak latihan
24
Endotracheal intubasi
Aspirasi
Tekanan dipertahankan sampai setelah
tube masuk dan cuff dikembangkan
26
Indikasi pemasangan ETT
28
Jangan terlalu asik intubasi
Hipoksi dst
29
Komplikasi Intubasi
gigi patah
bibir laserasi
perdarahan
Hematom
Ruptur trachea
30
ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN
31
Laringoskop Blade
Lengkung
Laringoskop Blade
Lurus
32
2. Endotracheal tube :
pipa terbuka dikedua ujungnya
bagian proximal konektor
bagian distal cuff yg dapat
dikembangkan melalui
one way inflating valve
Ukuran : wanita 7 - 8 mm (Orang Barat ),
laki-laki 8 - 8,5 mm ( Orang Barat )
Alat-alat lain :
Spuit 10 cc ( untuk mengembangkan cuff )
Forceps Magill
Lubrikant
Suction unit
34
ALAT INTUBASI
35
TEKNIK INTUBASI :
39
SUMBATAN JALAN NAPAS
Mengatasi sumbatan nafas parsial
Dapat digunakan teknik manual thrust
Abdominal thrust
Chest thrust
Back blow
1. Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Hentakan mendadak pada ulu hati (daerah
subdiafragma abdomen).
49
Pendahuluan
Terapi oksigen memberikan aliran udara
dengan kadar oksigen >21% pada tekanan 1
atmosfer meningkatkan konsentrasi
oksigen di dalam darah
Tujuan
Mempertahankan oksigenisasi jaringan yang
adekuat
Menurunkan kerja organ pernapasan
Menurunkan kerja jantung
50
Indikasi
Pada kondisi penurunan PaO2 dengan gejala
dan tanda hipoksia: dispnea (sesak napas),
takipnea, disorientasi, gelisah, apatis &
penurunan kesadaran
Kondisi lain
Gagal napas
Syok
Keracunan karbonmonoksida (CO), dll
51
52
Sungkup Muka Sederhana
Sistem aliran rendah dengan aliran udara
berkisar 5-8 l/menit
53
54
55
Daftar Pustaka
Comitte on Trauma, American College of
Surgeon. ATLS Student Course Manual, 7th
Edition. Chicag0: American College of Surgeon,
2004.
European Resuscitation Council. Guidelines for
Resuscitation 2005: Section 2. Adult basic life
support and use of automated external
defibrillators. Resuscitation (2005) 67S1, S7
S23.
56
SUCTIONING
Therapeutic Diagnostic
Therapeutic:
Suara napas kasar/Cracles
Ronchi
Terlihat sekresi pada jalan napas
Penurunan saturasi oksigen dan kadar PaO2
Peningkatan kerja napas
Aspirasi
Pasien tidak mampu batuk epektif
Meningkatnya PIP; penurunan Vt saat dengan ventilasi
mekanik
Continue.
Terbuka Tertutup
o 2 orang penolong 1 orang penolong
o Disposible cateter Cateter non disposible
o Lepas dari ventilator Tidak lepas dari ventilator
Cont
TBC )
Cont
Prinsip melakukan
suction
1. Aseptik 2. Atraumatik 3. Acyanosis