You are on page 1of 12

Lilian

OSTEOPOROSIS
Penyakit tulang sistemik yg ditandai: penurunan
densitas massa tulang dan perburukan
mikroarsitektur tulang
Insiden terutama pd usia lanjut (pascamenopouse)
Faktor risiko: umur, genetik, jenis kelamin, riwayat
keluarga, lingkungan, hormonal, penyakit kronis
dan sifat fisik tulang
Komplikasi: fraktur
Ada 2 tipe: tipe-1 dan tipe-2
Peran estrogen sangat sentral sbg regulator
pertumbuhan dan homeostasis tulang
Estrogen meningkatkan formasi tulang dan
menghambat resorbsi tulang
Faktor yang mempengaruhi resorbsi: GM-CSF, M-CSF,
TNF alfa, interleukin-1 dan interleukin-6
Faktor yg mempengaruhi formasi (osteoblas):
interleukin-4 dan TGF beta
Farmakoterapi osteoporosis
Ada 3 cara pengobatan:
1. Menghambat kerja osteoklas (antiresorbtif):
estrogen, antiestrogen, bifosfonat dan kalsitonin
2. Meningkatkan kerja osteoblas (stimulator tulang):
Na-fluorida dan PTH
3. Kalsium dan vitamin D
ESTROGEN
Berfungsi sebagai antiresorbtif melalui 2
mekanisme: langsung dan tidak langsung
Efek estrogen:
-Menghambat faktor resorbtif
-Menghambat penglepasan prostaglandin E2
-Meningkatkan produksi kalsitonin
F. Kinetik:
-Absorbsi baik melalui sal cerna, mukosa dan kulit
-Metabolisme utama di hati
-Terikat pd SHBG dan albumin
-Mengalami siklus enterohepatik
-Eksresi terutama melalui ginjal
Dosis: estrogen terkonjugasi 0,625 mg/hr
Estradiol oral 1-2 mg/hr, estradiol transdermal 50
ug/hr, estradiol subkutan 25-50 mg/6 bln
Kantraindikasi: penyakit kanker, perdarahan
disfungsional, hipertensi, tromboemboli, infark
miokard, strok, hiperlipidemia, DM, dan penyakit
ginjal
Terapi kombinasi dgn progesteron utk menurunkan
risiko kanker endometrium
Raloksifen
Antiestrogen yg mempunyai efek spt estrogen pd
tulang dan lipid, tetapi tdk merangsang
endometrium dan payudara
Disebut juga selective estrogen receptor
modulators (SERM)
Mek kerja: menghambat diferensiasi osteoklas dan
kehilangan massa tulang
Kinetik: per oral diabsorbsi dgn baik dan
dimetabolisme di hati
DS: 60 mg/hr
ES: hot flushes, mastalgia
Kontraindikasi: ibu hamil
Bifosfonat
Obat alternatif
Mek kerja: menghambat aktivitas osteoklas dgn
cara mengurangi produksi proton dan enzim
lisosom
Kinetik:
-Absorbsi per oral sangat buruk
-Absorbsinya sangat dipengaruhi makanan
-12-24 jam stlh pemberian melekat pd permukaan
tulang
-Tidak mengalami metabolisme
-Dieksresi melalui ginjal
Klasifikasi:
Gen I : etidronat (1), klodronat (10)
Gen II: tiludronat (10), pamidronat (100), Alendronat
(100-1000)
Gen III: risedronat (1000-10.000), ibandronat (1000-
10.000), zoledronat (>10.000)
Efek samping: nausea, vomitus, iritasi esofagus, reaksi
akut berupa demam, dan limfopenia.
Kalsitonin
Dihasilkan oleh sel C kelenjar tiroid
Sekresinya diatur oleh kadar kalsium darah
Mek kerja: menghambat kerja osteoklas
Indikasi: osteoporosis, paget, hiperkalsemia dan
keganasan
Hormon paratiroid
Mek kerja: mempertahankan kadar kalsium dalam
cairan ekstraseluler dan merangsang formasi tulang
Penggunaan bersama obat antiresorptif lain hasil lebih
baik
Penelitian thd PTH lambat krn:
-kesulitan produksi
-pemberian harus secara parenteral
-harga yang mahal
Vitamin D dan kalsium

You might also like